Terpesona Miko
Bambang Irwanto
“Wow.. keren
banget!” pekik Manda saat kami berjalan bersama di koridor sekolah.
“Apa yang
keren?” tanyaku penasaran.
“Itu..!”
Manda menunjuk ke arah perpus. Aku mengikuti arah telunjuk Manda. Tampak cowok
keriting berkacamata yang sedang asyik membaca di bangku depan perpus.
“Miko maksudmu?”
Manda memang baru dua minggu sekolah di sini. Jadi wajar kalau dia belum
mengenal semuanya.
“Iya, kali.
Aku kan belum tau namanya,” jawab Manda sambil terus menatap Miko tanpa
berkedip. Tepatnya dia terpesona pada Miko.
Aku
mengerutkan kening. Nggak salah tuh, masa cowok
kayak gitu dibilang keren.”
“Aku
samperin ah..”
Buru-buru
aku memegang tangan Manda. “Ngapain. Kita harus segera ke aula sekolah. Udah
telat, nih!
“Sebentar
aja.”
“Besok aja. Kamu kan, pengin ikutan audisi
anggota cheers sekolah,” aku langsung menyeret Manda menuju aula sekolah.
***
“Tiara, tuh
cowok anak kelas berapa?” Manda langsung menyambutku saat baru masuk kelas.
“Maksud
kamu, Miko?”
Manda mengangguk
sambil memilin-milin saputangan gambar Pokemonnya. Manda memang pengemar
Pokemon. Koleksinya lumayan banyak. Aku tahu karena kemarin diajak main ke
rumahnya.
Aku
menghembuskan napas. “Anak kelas Xb. Memangnya kenapa, sih?”
Manda
tersenyum manis lagi. “Ih, semalam aku sampai nggak bisa tidur. Kepikiran
terus.”
Ayayaya...
rasanya aku mau pingsan dengar ucapan Manda itu. . Kemarin aku kira, si Manda
hanya kesambet angin lewat. Ternyata... beneran dia naksir si Miko.
Bagaimana
bisa Manda yang ayu rupawan itu bisa naksir si Miko, cowok paling tidak gaul di
sekolah? Beredarnya pun hanya seputar
kelas dan perpus. Pasti ada yang salah.
***
“Tiara,
plis, dong! Antarin aku ke rumah Miko!”
Aku melotot
pada Manda. “Kamu serius?”
Ini
renggekan Manda yang ke lima. Sejak pagi dia uring-uringan terus, karena Miko
tidak masuk sekolah hari ini.
“Aku kan
udah bilang. Sejak pertama kali lihat, aku nggak bisa tidur setiap malam.
Kepikiran terus. Gue udah cinta mati,” tukas Manda.
Aku
menghembuskan napas. Parah benar, nih anak. Sedahsyat itukah pesona Miko?
***
Manda girang
waktu pintu rumah Miko terbuka, lalu menyembul kepala cowok berambut keriting
itu.
“Eh, kalian.
Ada apa?” tanya Miko to the point, kaku dan tanpa basa-basi. Salah satu sikap
yang tidak disukai cewek. Termasuk aku tentunya.
“Kamu nggak
masuk hari in?” tanyaku basa-basi.
“Iya, aku
sakit. Ada apa kalian kemari?”
Manda
mencolek-colek lenganku, tanda meminta aku mewakilinya bicara.
“Ehm, gini,
Ko! Si Manda kemarin lihat kamu depan perpus. Entah kenapa, sejak itu dia
uring-uringan terus. Bahkan nggak bisa tidur mikirin kamu.”
Miko kaget
sampai kacamatanya melorot. “Benarkah?”
Manda
mengangguk sambil tersenyum manis. “Iya. Aku naksir banget gantungan kunci
pokemonmu. Dari jauh saja, aku tau itu dari luar dan limitid edition. Boleh untukku saja? Beli juga nggak apa-apa kok.”
Aku dan Miko
melongo. Benar kan, ada yang salah. Tapi kesalahan kali ini ada padaku.
0 Response to "Terpesona Miko di Percikan GADIS"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.