Panggilan 3 In 1
Bambang Irwanto
Para tetangga bingung, karena di undangan
jelas-jelas tertulis, Akan dikhitan :
Agus Atmaji
Agus Atmaji.
Itulah nama lengkap adik bungsu saya. Tapi kami sekeluarga memanggilnya Febri.
Kok jauh sekali bedanya?
Ceritanya begini. Dokter memperkiraan adik saya lahir bulan
Februari. Maka jauh sebelum Febri lahir, Ibu sudah merancang memberi nama Febri
Yanto.
Waktu itu sih,
Bapak mangut-mangut saja. Apalagi Bapak
sudah berkesempatan memberi nama kepada
saya dan tiga saudara saya lainnya. Maka
saat lahir dan belum diberi nama pun, kami sudah memanggilnya febri. Bahkan
satu asrarma ABRI sudah tahu, nama adik bungsu saya itu.
Tapi entah
kenapa, saat aqiqah, tiba-tiba Bapak memberi nama berbeda. Dengan lantang
Bapak menyebutkan nama anak bungsunya
itu adalah Agus Atmaji. Tentu saja Ibu
kaget bukan kepalang. Jaka sembung makan kacang tolo, Benar-benar nggak nyambung,
lho.
Waktu ditanya
alasannya kenapa, Bapak bilang nama Agus
itu nama depan komandannya. Terus nama Aji adalah nama sebuah batu. Ah..
ada-ada saja.
Padahal biasanya
orang yang bernama Agus itu, pasti lahir di bulan agustus. Seperti teman saya
yang punya nama Agustinus, Agustian, Agusta atau Agustina. Anehnya, Bapak tetap memanggilnya Febri pada adik bungsu saya
itu.
Saat Febri belum
genap berumur setahun, kami sekeluarga pindah dari asrama ke rumah pribadi. Otomatis
Lingkungan baru pun mengenal nama Febri. Setiap saya ditanya nama adik bungsu
saya itu, saya akan menjawabnya FEBRI.
Si empunya nama
pun, baru ngeh kalau namanya beda, setelah dia berumur 6 tahun. Waktu itu,
Bapak mengantar Febri mendaftarkan masuk sekolah. Seperti biasa, ada acara
catat mencatat biodata.
“Kok namaku Agus
Atmaji, Pak?” tanya Febri lugu waktu itu.
Seperti biasa,
Bapak senyum-senyum sambil menjelaskan arti namanya.
Kejadian lucu terjadi, saat Febri akan
dikhitan. Para tetangga bingung, karena di undangan jelas-jelas tertulis, Akan dikhitan : Agus Atmaji. Karena setahu
mereka, Bapak Soeripto tidak mempunyai anak bernama Agus Atmaji.
Saat acara
berlangsung, hampir semua undangan yang datang bertanya, Anak Pak Ripto yang
namanya agus yang mana? Apa Pak Ripto punya anak lain dari istri lain?
Hahaha... barulah mereka mengerti setelah dijelaskan.
Panggilan
kedua adik saya adalah Agus. Itu panggilan di sekolah. Tidak ada masalah dengan
panggilan itu selama dia bersekolah.
Masalahnya baru
muncul saat adik saya PKL di sebuah PT di daerah Cibitung, Bekasi. Saat itu
selama PKL, seminggu sekali Febri main ke rumah Om di daerah Kampung Mede
Bekasi.
Kami pun
berkomunikasi via telepon rumah Om. Maklum, waktu itu belum punya henpon. Harga
sangat mahal.
Suatu hari ada
telepon masuk. Kebetulan Bulik saya yang menerima teleponnya.
“Halo, bisa
bicara dengan Agus?”
“Maaf salah
sambung,” jawab Bulik saya lalu menutup telepon.
Tidak sampai semenit
telepon berdering lagi.
“Halo, bisa
bicara dengan Agus?”
“Maaf, tadi salah
sambung kan?”
“Tapi benar ini
nomernya telepon...”
“Iya betul, tapi di
sini nggak ada yang namanya Agus.
“Tapi dia kasih
nomer ini. Dia anak PKL Smak (Sekolah
Menengah Analisis Kimia) Makassar,”
“Oh, keponakan
saya juga dari smak makassar. Tapi namana Febri. Sebentar saya tanyakan.”
Maka kejadia
selanjutnya berlangsung lucu. Febri pun segera menjelaskan. Bulik saya sampai
tertawa geli bila ingat kejadian itu.
Setelah lulus
Smak, Febri menyusul saya dan Kakak merantau di Jakarta. Beruntung dia segera
mendapat pekerjaan. Febri pun kerja sambil kuliah. Kami mengontrak sebuah kamar
di dekat kawasan Pulo Gadung.
Di sekitar
kontrakan, Febri mengenalkan dirinya dengan nama Febri. Tetapi teman kerja dan
kuliahnya memanggil Ajie. Bisa dibayangkan, setiap temannya yang ingin main ke
kontrakan, dijamin nyasar dulu. Tidak terkecuali mantan pacarnya. Itu karena,
tetangga kontrakan kami selalu berganti.
Tetapi ada
untungnya juga. Kami jadi bisa membedakan teman-temannya. Yang panggil Febri,
pasti teman masa kecilnya. Yang panggil Agus teman sekolahnya dan yang panggil
Ajie teman kuliah dan Kerjanya.
Ah..
untung nama panggilan saya cuma satu. Jadi tidak seribet adik saya hehehe...
0 Response to "Nama Panggilan Adik Saya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.