Sejarah Kelas Kurcaci Pos
Kelas Menulis Kurcaci Pos adalah tempat saya berbagi pengalaman menulis cerita anak. Di kelas, saya tidak mengajarkan teori menulis, taetapi berbagi pengalaman menulis saya. harapan saya, apa yang saya bagikan bermanfaat bagi teman-teman, yang memang ini serius menulis cerita anak.
Kelasnya setiap har rabu malam, pukul 8-10 malam. Ada 4 pertemuan. setiap pertemuan berlangsung dua jam, dan setiap selesai materi ada tugas. Kelasnya di grup rahasia FB.
Awalnya, saya membuka kelas gratis. Pesertanya saya saring melalui audisi naskah. Siapa ceritanya bagus, silahkan masuk. itu pun saya batasi, hanya untuk 3 orang.
Namun kelas pertama, saya sempat kecolongan. Karena audisi naskahnya tidak pakai tema. jadi banyak naskah yang sudah dikirim atau sedang kirim ke media, di kirim untuk audisi. Ada juga naskah lemparan atau sudah ditolak. Jadi audisi itu tidak terlalu berjuang.
Dan hasilnya, satu orang dari 3 yang terpilih, tidak maksimal ikut belajar. Dua kali tidak mengerjakan tugas, dengan alasan tidak ada waktu. Akhirnya saya keluarkan dari kelas. Karena menurut saya, dia tidak menghargai waktu dan tenaga yang saya sediakan untuk berbagi pengalaman.
Audisi kedua, saya lebih perketat. Yang boleh ikut, hanya teman-teman yang baru menulis dan karyanya belum dimuat di media. Kelas lebih semarak dan saya cukup puas. Demikian juga untuk kelas ke 3. pesertanya cukup aktif bertanya. Dan saya memang suka kalau kelas semarak dan bersemangat. Saya jadi ikut bersemangat berbagi pengalaman menulis.
Audisi keempat, saya semakin memperketat yang ingin ikut kelas. Selain yang ikut karyanya belum dimuat di media, audisi naskahnya saya kasih tema dan naskah yang dikirim memang harus baru.
Dan hasilnya.... tidak satupun orang yang mengirim naskah. padahal kalau memang mereka mau ikut, pasti bisa menulis cerita baru.
Dari sini saya menilai, masih banyak teman yang ingin menulis, tapi belum berjuang. jadi malas melakukan hal-hal yang sedikit ribet dan butuh ekstra.
Akhirnya saya memutuskan tidak meneruskan kelas gratis ini. Dan saya amati, teman-teman yang ikut kelas saya pun, tidak berjuang lagi setelah kelas usai. Karena setelah kelas, banyak yang menghilang tanpa jejak hehehe.
Saya pun mulai berpikir membuka kelas menulis berbayar. Pikir saya, kalau kelas berbayar, pasti lebih bersemangat dan serius belajarnya. Iya dong, masa sudah bayar, tapi tidak maksimal. Saya selalu menekankan, ikut kelas saya, jangan mau rugi. bayar 250 ribu, harus bisa menghasilkan 2,5 juta atau 10 kali lipat. Itu artinya, harus minimal menulis 10 cerita dan harus dimuat.
Awalnya saya hanya menghubungi teman-teman yang dulu sering bertanya, kapan saya buka kelas berbayar. akhirnya terkumpul 4 orang. Dan seperti dugaan saya, kelas berbayar lebih semarak dan bersemangat dan saya senang.
Selesai kelas pertama, saya membuka kelas kedua. Kali ini saya posting pengumumannya di FB. walau berbayar, saya tetap seletif memilih pesertanya. jadi saya memang hanya memilih yang bersemangat dan serius belajar menulis cerita anak. Dan hanya 6 orang yang masuk kelas.
Sekarang sedang berlangsung kelas ke 3 (6 orang juga) dan Insya Allah dibuka kelas ke 4.
Harapan saya sederhana saja. Saya ingin, setelah kelas selesai, karya-karya teman-teman bertebaran di media dan terus semangat menulis. Aamiin.
Kelas Baru Kurcaci Pos
* Setiap kelas maksimal maksimal 10 orang saja.
Kelas Menulis Kurcaci Pos adalah tempat saya berbagi pengalaman menulis cerita anak. Di kelas, saya tidak mengajarkan teori menulis, taetapi berbagi pengalaman menulis saya. harapan saya, apa yang saya bagikan bermanfaat bagi teman-teman, yang memang ini serius menulis cerita anak.
Kelasnya setiap har rabu malam, pukul 8-10 malam. Ada 4 pertemuan. setiap pertemuan berlangsung dua jam, dan setiap selesai materi ada tugas. Kelasnya di grup rahasia FB.
Awalnya, saya membuka kelas gratis. Pesertanya saya saring melalui audisi naskah. Siapa ceritanya bagus, silahkan masuk. itu pun saya batasi, hanya untuk 3 orang.
Namun kelas pertama, saya sempat kecolongan. Karena audisi naskahnya tidak pakai tema. jadi banyak naskah yang sudah dikirim atau sedang kirim ke media, di kirim untuk audisi. Ada juga naskah lemparan atau sudah ditolak. Jadi audisi itu tidak terlalu berjuang.
Dan hasilnya, satu orang dari 3 yang terpilih, tidak maksimal ikut belajar. Dua kali tidak mengerjakan tugas, dengan alasan tidak ada waktu. Akhirnya saya keluarkan dari kelas. Karena menurut saya, dia tidak menghargai waktu dan tenaga yang saya sediakan untuk berbagi pengalaman.
Audisi kedua, saya lebih perketat. Yang boleh ikut, hanya teman-teman yang baru menulis dan karyanya belum dimuat di media. Kelas lebih semarak dan saya cukup puas. Demikian juga untuk kelas ke 3. pesertanya cukup aktif bertanya. Dan saya memang suka kalau kelas semarak dan bersemangat. Saya jadi ikut bersemangat berbagi pengalaman menulis.
Audisi keempat, saya semakin memperketat yang ingin ikut kelas. Selain yang ikut karyanya belum dimuat di media, audisi naskahnya saya kasih tema dan naskah yang dikirim memang harus baru.
Dan hasilnya.... tidak satupun orang yang mengirim naskah. padahal kalau memang mereka mau ikut, pasti bisa menulis cerita baru.
Dari sini saya menilai, masih banyak teman yang ingin menulis, tapi belum berjuang. jadi malas melakukan hal-hal yang sedikit ribet dan butuh ekstra.
Akhirnya saya memutuskan tidak meneruskan kelas gratis ini. Dan saya amati, teman-teman yang ikut kelas saya pun, tidak berjuang lagi setelah kelas usai. Karena setelah kelas, banyak yang menghilang tanpa jejak hehehe.
Saya pun mulai berpikir membuka kelas menulis berbayar. Pikir saya, kalau kelas berbayar, pasti lebih bersemangat dan serius belajarnya. Iya dong, masa sudah bayar, tapi tidak maksimal. Saya selalu menekankan, ikut kelas saya, jangan mau rugi. bayar 250 ribu, harus bisa menghasilkan 2,5 juta atau 10 kali lipat. Itu artinya, harus minimal menulis 10 cerita dan harus dimuat.
Awalnya saya hanya menghubungi teman-teman yang dulu sering bertanya, kapan saya buka kelas berbayar. akhirnya terkumpul 4 orang. Dan seperti dugaan saya, kelas berbayar lebih semarak dan bersemangat dan saya senang.
Selesai kelas pertama, saya membuka kelas kedua. Kali ini saya posting pengumumannya di FB. walau berbayar, saya tetap seletif memilih pesertanya. jadi saya memang hanya memilih yang bersemangat dan serius belajar menulis cerita anak. Dan hanya 6 orang yang masuk kelas.
Sekarang sedang berlangsung kelas ke 3 (6 orang juga) dan Insya Allah dibuka kelas ke 4.
Harapan saya sederhana saja. Saya ingin, setelah kelas selesai, karya-karya teman-teman bertebaran di media dan terus semangat menulis. Aamiin.
Kelas Baru Kurcaci Pos
Yang berminat ingin ikut kelas kurcaci pos, silakan disimak berikut ini :
* Kelas Kurcaci Pos berlangsung selama 8 kali pertemuan, seminggu sekali, selama dua jam di grup rahasia facebook. Waktu akan disesuaikan sesuai kelas baru.
* Akan ada 8 materi yang akan disharing. Setelah sharing ada tugas dan koreksinya (feedback). Bila tugas telah saya acc, maka bisa dikirim ke media anak-anak
* Materi itu adalah,
* Kelas Kurcaci Pos berlangsung selama 8 kali pertemuan, seminggu sekali, selama dua jam di grup rahasia facebook. Waktu akan disesuaikan sesuai kelas baru.
* Akan ada 8 materi yang akan disharing. Setelah sharing ada tugas dan koreksinya (feedback). Bila tugas telah saya acc, maka bisa dikirim ke media anak-anak
* Materi itu adalah,
- cerita 1 halaman,
- cerpen realis,
- dongeng realis,
- dongeng berbagai tokoh,
- fabel,
- fiction majalah girls,
- cerita misteri dan cerita detektif
- cerpen kompas anak.
- cerpen realis,
- dongeng realis,
- dongeng berbagai tokoh,
- fabel,
- fiction majalah girls,
- cerita misteri dan cerita detektif
- cerpen kompas anak.
* Setiap kelas maksimal maksimal 10 orang saja.
Salam semangat menulis, teman-teman...
0 Response to "Kelas Menulis Kurcaci Pos"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.