Beberapa waktu lalu, saya sempat nonton launching sebuah buku anak di Channel Kidsnesia. Buku keren itu berjudul Dreamlets. Ditulis oleh Mbak Arleen A, dan diilustrasi cantik oleh Mbak Evelyn Ghozaly
Wartawan ciliknya sempat bertanya pada Mbak Arleen, kira-kira seperti ini :
Bagaimana sih, biar bisa menulis buku bagus, Kak? Atau apa rahasia? ( Maaf saya agak lupa.. hehehhe)
Jawaban Mbak
Arleen adalah rahasia hanya ada 3.
Pertama menulis.
kedua menulis.
ketiga menulis.
Karena itulah yang harus dilakukan seorang penulis. Nanti setelah bertahun-tahun menulis, kita akan menemukan Voice atau suara hati kita.
Pertama menulis.
kedua menulis.
ketiga menulis.
Karena itulah yang harus dilakukan seorang penulis. Nanti setelah bertahun-tahun menulis, kita akan menemukan Voice atau suara hati kita.
Nah, saya
teringat sebuah tulisan Mbak Ary Nilandari tentang Voice itu.
Voice penulis itu, bisa diartikan ciri khas atau karakter penulis. Dan memang voice akan terbentuk dengan sendirinya, setelah kita terus menulis, menulis, dan menulis.
Voice satu penulis, akan berbeda dengan Voice penulis lainnya. Dan itulah yang membedakan antara tulisan penulis yang satu dengan penulis yang lainnya, walau mereka menulis ide yang sama.
Voice penulis itu, bisa diartikan ciri khas atau karakter penulis. Dan memang voice akan terbentuk dengan sendirinya, setelah kita terus menulis, menulis, dan menulis.
Voice satu penulis, akan berbeda dengan Voice penulis lainnya. Dan itulah yang membedakan antara tulisan penulis yang satu dengan penulis yang lainnya, walau mereka menulis ide yang sama.
Salah satu
penulis yang voicenya sangat kuat adalah Mbak Nurhayati
Pujiastuti.
Mbak Nur ini salah satu penulis serba bisa. Mbak Nur bisa menulis apa saja. Mulai cerita anak, cerita remaja, cerita dewasa, cerber, novelat, novel, sampai artikel.
Kok bisa?
Ya, bisa, karena Mbak Nur terus menulis, menulis, dan menulis. Mbak Nur telah menemukan Voice-nya sendiri. Jadi walau Mbak Nur menulis berbagai ganre tulisan, karakter Mbak Nur selalu ada dalam setiap tulisannya.
Mbak Nur ini salah satu penulis serba bisa. Mbak Nur bisa menulis apa saja. Mulai cerita anak, cerita remaja, cerita dewasa, cerber, novelat, novel, sampai artikel.
Kok bisa?
Ya, bisa, karena Mbak Nur terus menulis, menulis, dan menulis. Mbak Nur telah menemukan Voice-nya sendiri. Jadi walau Mbak Nur menulis berbagai ganre tulisan, karakter Mbak Nur selalu ada dalam setiap tulisannya.
Jadi,
kalau memang mau menjadi penulis, cintailah dunia menulis.
Dengan mencintai dunia menulis, dijamin menulis akan enjoy dan menyenangkan.
Nikmati semua proses menulis, karena di setiap proses, ada pembelajaran.
Ibarat naik gunung, nikmati setiap perjalanan, jangan mau buru-buru sampa ke puncak.
Dengan mencintai dunia menulis, dijamin menulis akan enjoy dan menyenangkan.
Nikmati semua proses menulis, karena di setiap proses, ada pembelajaran.
Ibarat naik gunung, nikmati setiap perjalanan, jangan mau buru-buru sampa ke puncak.
Yuk,
kembali semangat menulis.
Temukan Voice teman masing-masing.
Caranya tidak susah kok, dengan terus menulis, menulis, dan menulis...
Temukan Voice teman masing-masing.
Caranya tidak susah kok, dengan terus menulis, menulis, dan menulis...
Salam
semangat menulis, teman-teman..
0 Response to "Voice Seorang Penulis"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.