Saya banyak
sekali diinbox teman-teman. Mereka bertanya syarat-syarat mengirim cerita ke
Majalah Bobo. Baik cerpen atau dongeng.
Mulai dari cerita apa yang disukai Bobo, berapa halaman, sampai alamat
email untuk mengirim naskah.
Bobo memang
sangat memesona. Majalah anak dengan maskot kelinci biru yang lucu dan imut itu,
memang majalah anak yang sangat konsisten. Dengan slogannya ‘Teman Bermain dan
Belajar’, Bobo menemani perjalanan anak-anak Indonesia, termasuk saya hehehe
Bobo sendiri
terbit di Indonesia sejak 14 April 1973. Berarti sudah 42 tahun. Wow..
menakjubkan. Ibarat seseorang, majalah Bobo sudah dewasa dan matang. Tapi setau
saya, Majalah Bobo yang terbit di sini,
itu lisensi dari majalah Bobo yang terbit di negeri Belanda.
Lalu, bagaimana ya, agar cerita kita disukai Bobo, dan
dimuat?
Berikut saya ceritakan sesuai pengalaman saya, ya.
Berkenalan dengan Bobo.
Ibarat
pepatah, tak kenal maka tak sayang. Jadi kalau mau cerita kita dimuat di Bobo, maka kenali dulu majalah Bobo dengan
baik. karena saya sering mendapat pertanyaan, yang membuat kening saya
berkerut. Misalnya : Mas, Majalah Bobo majalah mingguan atau bulanan?
Nah, kalau
sudah ada yang bertanya seperti ini, dijamin dia tidak mengenal majalah Bobo. Lalu,
bagaimana bisa mengirim sesuatu pada orang yang tidak kita kenal?
Karena itu,
sebelum mengirim naskah ke majalah Bobo, kita harus mengenal majalah Bobo.
Caranya, dengan membeli majalah Bobo, yang terbit setiap minggu, dan setiap
hari kamis. Harganya untuk pulau jawa 11 ribu, sedangkan untuk luar pulau Jawa
12 ribu.
Bila ingin
berlangganan, boleh saja. Malah harganya lebih murah, karena biasanya ada
diskon, juga hadiah. Hadiahnya bisa berupa tas, tempat pensil, juga boneka.
Tapi untuk daerah tertentu, ditambah ongkos kirim.
Saya sendiri
mengenal Bobo sejak saya masih balita. Jadi sudah lama sekali. kalau cerita
saya sering dimuat, mungkin karena saya sudah lama mengenal Bobo. Jadi tau
cerita seperti apa yang disukai Bobo.
Pelajari Isi Majalah Bobo
Nah, setelah
membeli majalah Bobo, maka mulailah berkenalan. Perhatikan dengan seksama isi
majalah Bobo. Apa saja yang ada di dalam majalah Bobo. Lalu rubrik mana saja
yang bisa kita isi sebagai pembaca.
Karena
majalah Bobo majalah anak-anak, tentu saja porsi rubrik yang bisa diikuti
anak-anaklebih banyak, dibandingkan pembaca dewasa. Khusus anak-anak, bisa
mengirim cerita ke rubrik Arena kecil, atau Tak Disangka. Yang suka menggambar
dan menulis puisi, tersedia rubrik Karyaku. Lalu yang suka ikut kuis, ada
Sayembara Bobo. Selain itu, banyak juga lomba-lomba yang diadaakan sponsor atau
pengiklan di Bobo. Untuk
pembaca dewasa, bisa mengisi rubrik dongeng dan cerpen. Di majalah Bobo ada
cerita 1 halaman, ada 2 halaman. Namun peluang penulis yang masih anak-anak,
sangat terbuka lebar. Jadi anak-anak pun bisa mengirim cerita ke Bobo.
Bagaimana
kalau membeli majalah bekas, Mas?
Sebaiknya beli majalah baru. Selain ceritanya lebih baru, alamat email terbaru
juga bisa didapat. Karena banyak teman mengeluh, naskahnya tidak dimuat-muat.
Ternyata mereka mengirim naskah ke email Bobonet. Padahal email pengiriman
naskah ada naskahbobo@gramedia-majalah.com
Saya sangat
menyarankan, tidak membeli satu-dua majalah Bobo. Tapi minimal membaca 20
edisi, bahkan harus lebih. Kenapa? Karena semakin banyak kita membaca cerita
yang dimuat di Bobo, maka kita semakin tahu selera majalah Bobo. Seperti apa
sih, cerita yang disukai.
Ibaratnya, kita memberi sesuatu yang disukai Bobo. Kalau Bobo
suka, maka dengan senang hati ia menerimanya.
Syarat pengiriman naskah di Bobo
Sesuai pengalaman saya, inilah syarat mengirim d majalah
Bobo
1.
Cerita harus sesuai anak-anak. 7-12 tahun
2.
Saya menggunakan time new romand 12. Bisa spasi 1,5 atau
spasi 2
3.
Untuk cerita 1 halaman 300-400 kata, sedang kan 2 halaman
600-700 kata
4.
Naskah bisa dikirim via email atau pos.
5.
Jangan lupa sertakan data diri di akhir naskah
Mulai Menulis
Setelah
mengetahui cerita yang disukai majalah Bobo, maka mulailah menulis. Ya iyalah,
masa tidur mulu hehehe.
Sesuai pengalaman saya dulu, saya belajar menulis dengan
meniru gaya bercerita penulis yang ceritanya selalu dimuat di Bobo. Tap bukan
mencontek ceritanya, ya.
Dan ini
sah-sah saja. Karena pada dasarnya, proses belajar sesuatu itu, melihat atau
meniru dulu. Nanti setelah kita terus menulis, menulis, dan terus menulis, maka
kita akan menemukan gaya menulis sendiri atau voice seorang penulis. Silakan
baca di sini
Setelah naskah
selesai, coba endapkan dulu, lalu dibaca lagi. Setelah itu edit, lalu kirim.
Masa penantian dimuat adalah 6-7 bulan paling cepat. Dan
paling lama setahun.
Jadi harus sabar menunggu. Jangan baru kirim sebulan, sudah bertanya, kok naskah saya tidak dimuat-muat, ya?
Karena yang kirim naskah sangat banyak. Dan proses naskah dari kita kirim sampai dimuat juga panjang.
Jadi harus sabar menunggu. Jangan baru kirim sebulan, sudah bertanya, kok naskah saya tidak dimuat-muat, ya?
Karena yang kirim naskah sangat banyak. Dan proses naskah dari kita kirim sampai dimuat juga panjang.
Jadi daripada menunggu 1 naskah yang sudah dikirim, lebih
baik tulis naskah baru, dan kirim lagi. Kalau masih ditolak, terus menulis dan
terus mengirim. Karena begitulah proses menulis saya.
Setelah
menunggu, akhirnya naskah dimuat.
Horee... senang dong. Pastinya.
Kita akan mendapat majalah bukti dari bobo, juga
honor. Honor akan dikirim dua minggu setelah
majalah terbit dan ditransfer setiap kamis, atas nama penerbit SARA (Sarana
Bobo)
Ayo, semangat semangat menulis, ya...
Bambang Irwanto
0 Response to "Yuk, Kenalan Dengan Majalah Bobo"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.