Sejak pagi ini, inbox saya cukup ramai. Rata-rata
mereka menanyakan soal media anak yang secara mendadak tutup. Lalu teman-teman
menanyakan soal nasib naskah mereka yang masih berada di sana.
Jadi begini teman-teman. Bila media
tutup, maka otomatis naskah akan kembali pada penulisnya. Tidak perlu mengirim
surat penarikan naskah lagi. Tidak perlu menunggu naskah dikembalikan lagi. Karena (biasanya), media tidak akan mengembalikan lagi naskah pada penulis.
Selanjutnya, naskah yang kembali pada
kita, jangan dibiarkan saja. Segera permak, dan sesuaikan dengan media yang
masih ada. Lalu kirim ke media tersebut. Jadi tidak ada naskah yang kita tulis
akan sia-sia. Semua naskah yang kita tulis, akan menemukan jodohnya
masing-masing. Mungkin bukan di majalah, tapi bisa juga jadi buku.
Pengalaman saya, setiap mengirim naskah,
saya selalu mencatat tanggal, bulan, dan tahunnya. Termasuk naskah itu dikirim
kemana. Saya cukup menulis di sebuah buku tulis. Secara berkala, saya selalu
mengecek. Jadi bila saat ada media yang tutup, saya tinggal membuka catatan
saya, dan melihat naskah apa saja yang saya kirim ke sana.
Cara lain adalah melihat dari email yang
terkirim. Sampai saat ini, saya tidak pernah menghapus email-email yang saya
kirim yang berhubungan dengan dunia menulis. Dari situ, saya bisa melihat,
naskah-naskah apa saja yang pernah saya kirim ke media yang sudah tutup itu.
Bila ternyata naskah-naskah yang saya
kirim ke media itu lumayan banyak, maka mungkin saya akan membuat kumpulan
cerita saja. Nah, tentu saja kita butuh mempermak kembali naskah-naskah itu.
Saya sesuaikan dengan penerbit yang akan saya kirimkan naskah. Karena kumcer
itu intinya, harus satu tema, atau ada benang merah antara satu cerita dengan
cerita yang lainnya.
Nah, sekarang sudah tidak bingung lagi
soal naskahnya, kan? Naskah itu milik kita. Saya mengibaratkan naskah itu
seperti anak-anak saya. Jadi saya berkewajiban mencarikan jalan dan tempat
terbaik untuk mereka. Jangan sampai mereka terlantar. Jadi kalau ada naskah
nganggur, segera carikan jalannya. Salam semangat menulis...
Bambang Irwanto
Bambang Irwanto
0 Response to "Media Tutup? Bagaimana Nasib Naskah Saya?"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.