Malam itu
sangat dingin. Salju turun terus. Rulli menatap keluar dari jendela kamarnya.
“Aku ingin malam ini ada bintang, agar
aku bisa mengharap. Aku ingin besok ada kue sederhana di hari ulang tahunku,”
ujar Rulli pelan. Tidak lama, dia pun beranjak ke tempat tidurnya.
Besok paginya, salju masih terus
turun. Rulli bangun dengan tidak bersemangat. Ibunya pasti sudah pergi bekerja
di sebuah pabrik tepung.
Toktoktok.. tiba-tiba Rulli mendengar
suara ketukan pintu. Dengan malas Rulli membuka pintu. Pasti yang datang Pak
Aldof, mau menagih sewa rumah, gumam Rulli dalam hati.
Rulli terkejut saat membuka pintu. Dua
penyihir berdiri di depannya. Salah satunya membawa kue ulang tahun.
“Selamat ulang tahun, Rulli. Kami
dari Negeri Coco. Ini kue ulangtahun untukmu dari kami.”
“Aku tidak percaya,” kata Rulli.
“Terus menjaga mimpi dan harapanmu,
Rulli. Karena semua itu kelak bisa menjadi kebahagiaan.” (Bambang Irwanto)
Teman-teman pernah dengar Negeri Coco? Pasti yang pertama yang
terbayang adalah sebuah Negeri di cerita dongeng, kan? Terus dari namanya saja
‘Coco’ pasti ada hubungannya dengan cokelat.
Ya, betul sekali. Negeri Coco itu
berhubungan dengan kue yang pasti ada cokelatnya. Tapi Negeri Coco ini bukan di
negeri dongeng, tapi ada di dunia nyata. Awalnya Negeri Coco didirikan oleh
Mbak Yessy
Afrilli Sinubulan dan Mbak Haluna Lina. Mbak Yessy menyebut dirinya Tabib
Bulaan, sedangkan Mbak Lina menyebut dirinya Koki Lina. Lucu, ya.. hehehe.
Jadi dua Mbak kece ini, mempunyai ide
yang brilian. Mereka menerima pesanan kue ulang tahun. Tapi ada yang spesial.
Setiap pesan 1 kue, maka pembeli akan dapat gratis 1 kue lagi. Eitsss... bukan
untuk dimakan sendiri, ya. Tapi kue gratis ini akan dibagikan kepada teman-teman
di panti asuhan, rumah singgah, panti jompo, yayasan kanker, dan lainnya di
wilayah Jakarta.
Tujuan Mbak Yessy dan Mbak Lina sangat
mulia dan wajib diajungin jempol. Mereka membentuk Negeri Coco karena ingin
berbagi kebahagian. Seperti contoh cuplikan dongeng di atas tadi. Semua anak
pasti mempunyai impian, ulang tahunnya dirayakan, walau secara sederhana.
Kalau teman-teman akan merayakan ulang
tahun, boleh kok pesan kue di Negeri Coco. Nanti kue gratis teman-teman, akan
diberikan kepada teman-teman yang berulang tahun di hari yang sama, atau di
bulan yang sama. Bisa juga begini, teman-teman memberikan kue yang dibeli. Jadi
nanti ada dua kue yang dibagikan untuk teman-teman.
Kalau sedang tidak ulang tahun
bagaimana? Tetap bisa pesan kok. Nanti kue gratis teman-teman, tetap diberikan
kepada teman-teman lain. Jadi kalau teman-teman pesan 2 kue, maka gratis dua
kue. Pokoknya semakin banyak teman-teman pesan kue, maka semakin banyak pula
kue yang akan dibagikan. Semakin banyak pula kebahagiaan yang bisa ditebar.
Yang mau pesan kue, langsung pesan di
Mbak Yessy atau Mbak Haluna Lina, ya. teman-teman bisa memesan kue sesuai
daftar. Tapi untuk sementara, pemesan khusus wlayah Jakarta dulu. Ini karena kue
diantar dengan bantuan jasa ojek.
O iya, karena sekarang Koki Lina sedang
melanjutkan studi, maka sekarang Negeri Coco dipegang Tabib Sibulaa. Dia
dibantu oleh Kurcaci Alina dan Kurcaci Umi. Kurcaci Alina ini masih sekolah, lho.
Dia bercita-cita jadi seorang Beker. Yuk, kita doakan, semoga cita-cita Kurcaci
Alina tercapai. Aamiin.
Paket-paket kue yang bisa dipesan |
Teman-teman yang ingin pesan kue
silakan. Walau Kurcaci Alina masih sekolah, dan Tabib Bulaan tetap harus
bekerja, pesanan tetap bisa dikerjakan. Bahkan bisa pesan sesuai hari ulang
tahun. Para penghuni Negeri Coco akan membuat malam hari atau subuh, dan
dikirim pagi hari.
Dan
lihatnya senyum-senyum di wajah mereka. Kita pasti akan ikut merasakan
kebahagiaan mereka. Negeri Coco, ini bukan kue, ini harapan. Ya, disetiap kue
yang kita bagikan, terselip harapan mereka untuk masa depan.
Dan perhatikan foto-foto di atas. Lihatnya
senyum-senyum di wajah mereka. Kita pasti akan ikut merasakan kebahagiaan
mereka. Seperti ucapan Tabib Bulaan,
“Untuk membuat
anak-anak bahagia dengan kejutan kecil memang tidak mudah. Tapi, tentu saja,
aku tak mau kehilangan senyum mereka.”
Negeri Coco, ini bukan kue, ini harapan. Ya, disetiap kue yang
kita bagikan, terselip harapan mereka untuk masa depan.
Bambang Irwanto
Bambang Irwanto
0 Response to "Negeri Coco, Ini Bukan Kue, Ini Harapan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.