Beberapa teman pernah sharing dengan
saya seputar ide. Bukan saja bagaimana mencari ide cerita, tapi juga soal
kesamaan ide, plagiat, ide yang dicuri, sampai cerita yang terinspirasi dari
cerita lain
Ada juga yang mengira kesamaan ide
cerita itu adalah plagiat. Lalu plagiat sama dengan mencuri ide. Atau mencuri
ide sama dengan ide yang terinspirasi dari cerita lain. Padahal semua itu
berbeda. Nah, saya akan berbagi, sesuai dengan pengalaman menulis saya yang
masih seuprit ya.
Ide itu seperti udara, siapa saja bisa
merasakan. Jadi saat menemukan sebuah ide, segera eksekusi. Siapa yang cepat, dia
yang akan tersenyum senang. Siapa yang pertama mengeksekusi idenya adalah
pelopor, sedangkan lainnya pengikut. Ini menurut saya, ya.
Jadi kalau ada dua cerita, idenya sama,
tapi jalan ceritanya berbeda, itu hal wajar. Seperti yang saya katakan tadi, ide
seperti udara. Semua bisa mendapatkan ide yang sama. Nah, yang membedakan cara
menulisnya mengeksekusi ide itu. Intinya ide sama, tapi konflik, alur, sampai
ending beda.
Lalu bagaimana kalau saat menemukan ide,
ternyata ide itu sudah sering ditulis?
Gampang. Pertahankan idenya, dan tulis
beda dengan cerita-cerita yang sudah ada. Karena ide itu hanya bahan dasar
saja. Menarik tidaknya sebuah cerita, semua tergantung dari kita. Jadi terus
semangat.
Lanjut soal plagiat, ya.
Kalau ada dua cerita yang idenya sama,
bahkan agak mirip-mirip alurnya, jangan langsung menuding itu plagiat.Plagiat
itu, bila ada dua cerita yang sama. Semuanya sama. Dari awal cerita sampai
akhir. Walau nama tokohnya diganti, kalimatnya dibolak-balik, tapi konflik dan
alurnya tetap sama, termasuk endingnya juga. Kalau sudah begitu, dipastikan
satu cerita menjiplak plek keteplek 100 persen cerita lainnya
Plagiat hukumnya “haram” dalam dunia
menulis. Sekali kamu melakukan, maka kamu menjebloskan dirimu ke lubang yang
paling dalam, dan susah akan keluar lagi. Blacklist akan berlaku. Baik dari
Penerbit, Media, maupun sesama penulis.
Jadi jangan sampai tergoda untuk
melakukan plagiat. Menulis itu sebuah proses. Jadi butuh waktu. Banyak yang
melakukan plagiat, karena tergoda ingin segera di atas. Melihat tulisan di
media, bukunya diterbitkan, atau bahkan menang lomba. Tapi sejauh ini, banyak
plagiat tulisan di media dan sebuah lomba.
Nikmati semua proses menulis. kembangkan
imajinasi. Ide itu sudah ada di sekitar kita, bahkan di depan mata kita. Jadi
kembangkan terus imajinasi
Lalu baagaimana dengan mencuri ide?
Menurut
saya bukan mencuri ide. Karena kembali lagi. Ide itu seperti udara. Jadi semua
bisa merasakan ide yang sama.
Menurut saya yang pas adalah mencuri
konsep cerita. Karena kalau si A cuma cerita pada si B, kalau dia ada ide
cerita soal jerapah, apa si B sudah dikatakan mencuri ide si A?
Padahal si B boleh menulis ide soal
jerapah juga. Kan banyak sekali sisi atau hal yang bisa dijadikan cerita dai
Jerapah. Si A menulis soal tubuh jerapah, si B menuis corak Jerapah, si C
menulis soal rumah atau makanan Jerapah
Berbeda dengan kalau si A menceritakan
konsep ceritanya dari A sampai Z. itu bukan plagiat. Tapi ide dasar seseorang
dicuri oleh orang lain. Misalnya, Si A menceritakan idenya pada si B. Dari A
sampai Z. Termasuk tokohnya, konfliknya, alurnya sampai ending. Lalu si B tanpa
sepengetahuan A menulis cerita itu sampai akhirnya terbit sebuah buku.
Bisa juga si A kecolongan menulis ide
ceritanya di medsos. Lalu seseorang membaca, dan segera mengeksekusi jadi
cerita. Bisa juga dengan kejadian lain.
Bisa juga nih, ada penerbit abal-abal
atau teman. Dia minta naskah dari kita. Pas kita kirim, katanya naskah ditolak.
Padahal naskah kita diterbitkan dengan orang lain.
Karena itu, kalau ada ide keren, harus
disimpan rapat-rapat. Kalau pun mau sharing, pastikan dengan orang yang bisa
dipercaya. Karena kalau konsep sudah dicuri, susah minta pertanggung jawabnya.
Biasanya orang yang mencuri konsep cerita pasti akan mengelak, dan mengaku itu
konsep ceritanya sendiri.
Nah, yang terakhir soal terinspirasi
dari cerita lain. Boleh kah? Tentus saja boleh. Dan ini bukan plagiat juga.
Saya pernah menulis cerita Cecilia. Itu
ceritanya terinspirasi dari cerita Cinderella. Tapi saya menulisnya berbeda. Tokohnya
lain, konfliknya lain, alurnya lain, sampai endingnya. Malah saya juga sering
terinspirasi dari cerita saya sendiri yang sudah dimuat.
Nah, sudah jelaskan soal semuanya. Jadi
kalau mengalami masalah dia tas , tidak buru-buru menuduh. Ooh.. si A nyontek
nih, ide saya. Wah, si B plagiat cerita saya. Itu kan idenya saya duluan yang
dapat.
Semoga bermanfaat. Salam semangat
menulis.
Bambang
Irwanto
0 Response to "Kupas Tuntas Masalah Ide Cerita"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.