Salam, teman-teman...
Tidak sabar ingin melanjutkan jalan-jalan
di kota tua Jakarta bersama saya, kan? Pastinya hehehe….
Nah,
setelah ke museum Bank Mandiri, museum Bank Indonesia, dan musemum Seri Rupa dan Keramik, kali ini saya akan ke museum Fatahillah yang letaknya masih satu
kawasan. Jadi saya tidak perlu berjalan jauh-jauh lagi. Yuk, kita lanjutkan
perjalanan.
Museum Fatahillah
Setelah selesai berkeliling di museum Seni Rupa dan Keramik, Saya segera melangkah keluar halaman. Wah.. ternyata pelataran semakin ramai saja. Mungkin karena sudah masuk hari libur (sabtu siang), maka pengunjung semakin ramai. Sebelum masuk ke museum Fatahillah, saya memutuskan untuk berkeliling pelataran dulu. Apalagi hari masih siang.
Setelah selesai berkeliling di museum Seni Rupa dan Keramik, Saya segera melangkah keluar halaman. Wah.. ternyata pelataran semakin ramai saja. Mungkin karena sudah masuk hari libur (sabtu siang), maka pengunjung semakin ramai. Sebelum masuk ke museum Fatahillah, saya memutuskan untuk berkeliling pelataran dulu. Apalagi hari masih siang.
Saya sangat tertarik dengan sepeda ontel warna-warni. Helm dan
topinya juga warna-warni. Senada dengan warna sepedanya. Misalnya sepeda
ontelnya warna hijau stabilo, topi dan helmnya juga. Sepeda itu disewakan lho.
Jadi kalau teman-teman mau naik sepeda keliling pelataran museum, bisa sewa.
Setengah jam 20 ribu, sedangkan 1 jam 35 ribu. Lalu jangan lupa foto-foto
hehehe…
Saya juga tertarik melihat banyak sekali bola-bola batu.
Sepertinya ini peluru meriam. Waduh, saya membayangkan kalau bola-bola batu itu
kena sesuatu. Mobil saja bisa penyok hehehe.
Ada juga gedung kantor pos di kawasan ini. Bahkan masih
beroperasi, lho. Wow.. kotak suratnya masih zaman belanda lho. Saya membayangkan,
zaman dulu orang-orang ramai memasukkan surat ke dalam bus surat ini.
Saya lalu berjalan ke sisi kiri. Di sisi banyak orang yang
menjadi patung karakter. Ada tokoh Pak Soekarno, Pak WR Supratman, juga
tokoh-tokoh lainnya. Banyak orang yang ingin foto bersama. Nanti setelah
berfoto, silakan memberikan uang serelanya saja.
Eh, di dekat sini juga ada Meriam. Saat saya memandang ke
sekeliing, ternyata ada beberapa meriam juga yang berada di pelataran museum
ini. Sayangnya pengunjung banyak yang nakal. Mereka asyik berpose dengan naik
di atas meriam. Padahal petugas sudah memperingatkan dari pengeras suara. Kalau
meriam rusak atau patah kan, sayang sekali.
Puas berkeliling pelataran museum, saya pun
memutuskan untuk masuk ke museum Fatahillah. Saat berjalan ke sana, saya
berhenti sejenak untuk melihat benda-benda atau tempat yang saya lewati.
Sampai
di depan pintu masuk museum Fatahillah, saya sempat bingung. Di mana tempat
membeli tiketnya? Setelah saya bertanya, ternyata tempat penjualan tiketnya di
sebelah kiri gedung museum Fatahillah. Saya pun bergegas membeli tiket.
Tiketnya sama. Untuk umum 5 ribu. saya pun segera masuk.
Begitu
masuk, saya langsung disambut oleh penyekat ruangan yang keren. Bahkan di atas
pintu juga ada. Begitu melewati pintu, ada sebuah lukisan besar tentang masa
perjuangan. Para pengunjung rata-rata berfoto di area ini. Temasuk saya, dong..
hehehe. Ada senjata dan tombak yang ikut dipamerkan juga.
Lanjut ke ruang berikutnya, ada patung Pangeran Jayakarta. Ada
juga meriam dan mimbar yang model dan ukirannya sangat keren. Saya pun
meneruskan melihat sekeliling museum.
Setelah puas melihat benda-benda di lantai bawah, saya lalu naik
ke lantai atas. Wih.. tangganya keren sekali. Di sisi kanan dan kiri tangga,
ada patung berbentuk hewan. Ehm, ini hewan apa, ya? Sepertinya tangga ini
dibuat bergaya negeri China. Model dan ukirannya sangat keren.
Saya sangat semangat menapaki anak-anak tangga. Wow.. begitu
masuk, Saya langsung terkagum-kagum melihat lemari buku besar. Keren sekali.
Saya mebayangkan, seandainya rak-rak buku ini ada di rumah saya. Akan saya
atur-atur buku-buku koleksi saya.
Di depan rak buku ada seperangkat meja dan
kursi. Kayaknya ini dulu ruang baca, atau bisa juga ruang rapat. Voila… ada
juga penyekat ruangan yang sangat keren.
Eh, di sini udaranya sejuk. Soalnya jendelanya besar-besar dan
terbuka juga. Dari jendela sini, saya bisa melihat pelataran museum yang tadi
saya kelilingi. Lihatlah, suasana semakin ramai, Kan?
Saya lanjut melangkah. Saya menemukan sekat ruangan yang lagi.
Pas saya nengok ke atas, voila, ada ornamen patung. Keren sekali. Selanjutnya
ada seperangkat kursi dan meja lagi. Ada juga tempat tidur antik lengkap dengan
lemarinya.
Saya pun terus menyusuri museum Fatahillah. Sungguh, saya
terkagum-kagum dengan semua benda-benda yang dipamerkan. Saya pun jadi mengenal
sejarah bangsa Indonesia. Pokoknya saya puas sekali melihat benda-benda bersejarah.
Puas melihat-lihat di lantai dua, saya
turun kembali. Setelah itu lalu keluar. Eh pas keluar, saya melihat ada bekas
penjara wanita. Tentu saja saya tidak melewatkan tempat ini.
Ternyata
di dalam dipamerkan banyak tutup lampu, keramik dan botol-botol. Bahkan ada juga
di lantai dua. Saya pun seegra naik dan melihat benda-benda yang dipamerkan di sana.
Puas melihat, saya keluar dari sini.
Pas keluar saya melihat beberapa orang
berkerumun. Sepertinya ini sumur. Di dekat situ ada patung Dewa Hames. Dan
ternyata ada penjara lagi. Saya bergegas ke sana.
Ya ampun… penjaranya langsung membuat
saya meringis. Penjaranya pendek, sempit, dan pengap. Saya harus merunduk saat
masuk melihat. Banyak sekali bola-bola besi. Pasti ini digunakan sebagai
pemberat rantai tahanan. Pas mau keluar, saya lupa mengangkat kepala. Buuuk…
kepala saya kejedot. Duh… lumayan sakit hehehe…. Saya pun bergegas
keluar, karena tidak kuat lama-lama. Saya jadi membayangkan, betapa
menderitanya orang yang dulu ditawan di penjara itu.
Uuwah… leganya.. Saya pun menghirup udara
bebas dulu. Kemudian saya duduk-duduk sejenak di halaman belakang museum
Fathahillah. Di situ banyak disediakan tempat duduk. Pengunjung juga bisa
melepas lelah. Di sini juga ada musala dan toilet. Saya pun istirahat sejenak
di sini.
Setelah
lelah saya hilang, saya pun siap melanjutkan perjalanan Ehm… Kira-kira saya mau
kemana lagi, ya? Ikuti terus perjalanan saya, ya...
Bambang
Irwanto
0 Response to "Serunya Wisata ke Kota Tua (Museum Fatahillah)"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.