Sekarang ini, penulis sudah bisa
dijadikan profesi. Maka menulis bisa untuk mencari penghasilan hidup. Jadi
kalau mau kaya dari menulis, berarti harus semangat mengumpulkan pundi-pundi
uang hehehe...
Jadi benar nih, penulis harus kaya?
Tentu saja hehehe. Tapi jangan begitu
membaca kata “kaya” pikiran teman-teman
langsung soal seputar uang atau harta saja, ya. Maksudnya di sini, penulis
harus mempunyai ‘kekayaan-kekayaan lain’ yang tentu saja menunjang kegiatan
menulis kita.
Nah, Dari penasaran, apa saja itu, langsung
lanjut baca tulisan di bawah ini, ya...
Kaya Ide
Yesss.. penulis itu harus kaya ide. Dan
ini modal utama penulis. Kalau tidak ada ide, apa coba yang mau ditulis?
Semakin banyak ide, maka semakin banyak
tulisan yang dihasilkan. Jadi begitu ada ide, segera eksekusi. Kalau belum
sempat, atau menemukan ide sedang ebraktivitas lain, segera tabung idenya.
Seperti yang selalu saya tulis, ide itu
sudah ada di sekitar kita. Bahkan sudah ada di depan mata kita. Bahkan gratis
hehehe. Jadi kembangkan terus imajinasi. kita harus jeli melihat ide itu.
karena apa saja bisa jadi ide.
Kaya Referensi
Nah, penulis harus kaya referensi. Percuma
ide keren, brilyan, cemerlang, blablabla dan sebagainya, kalau tidak ditunjang
referensi, akan sayang dan percuma. Apa yang kita tulis akan kosong isinya.
Jadi perkaya referensi. Yang paling mudah
dilakukan sih, dengan membaca apa saja. Membaca buku, koran, media online, cari
sumber dari internet bisa dilakukan. Sangat banyak bacaan keren yang
berseliweran di sekitar kita.
Selain dengan cara membaca, referensi juga
bisa didapat dari menonton atau mendengar sesuatu. Banyak channel televisi keren
penuh informasi dan pengetahuan. Nonton film juga bisa. Sesuatu yang kita
dengar juga bisa jadi referensi. Termasuk mendengarkan lagu.
Semakin banyak referansi, maka tidak hanya
menambah pengetahuan, tapi secara tidak langsung membuat imajinasi menulis
terus berkembang. Dari membaca, menonton atau mendengarkan sesuatu ini, bisa
didapat banyak ide-ide keren.
Apalagi zaman sekarang menulis itu lebih
dipermudah. Sekarang butuh referensi tidak perlu keluar rumah. Tinggal cari di internet.
Bahkan sudah ada perpustakaan online. Soal tontonan bermutu, bisa donlot. Ingin
lagu keren, tinggal donlot.
Kaya Teman
Penulis
itu harus banyak teman. Bagi saya, semakin banyak teman, maka akan membuka
peluang. Bila butuh info, maka saya tinggal kontak mereka.
Sejatinya sesama penulis itu memang bisa
saling berlomba menghasilkan tulisan. Tapi bagi saya, saya tidak menganggap
teman penulis adalah saingan. Justru teman penulis itu saya jadikan motivasi.
Misalnya mereka dimuat di media, maka saya pun harus bisa dimuat di media itu
juga.
Selain
bisa saling sharing, saat karya kita dimuat di media, maka teman lain akan
mengabari. Jadi tidak akan terlewat. Bahkan kalau kita tidak sempat mencari
majalah buktinya, teman lain dengan senang hati memfotokan atau bahkan
mengirimkan majalah atau korannya.
Lainnya, banyak teman, banyak peluang menulis
juga, lho. Misalnya ada teman memberi info soal peluang di penerbit A. Teman
satu memberi kabar ada peluang di media B. Jadi peluang menulis pun semakin
bertambah.
Kaya karya
Nah,
ini hasil dari menulis. Kalau semakin banyak menulis, kan banyak hasil karya
yang dihasilkan. Dan menurut saya, penulis itu harus fleksibel. Fleksibel
berarti membuka banyak peluang. Jadi jangan fokus pada satu titik saja Misalnya
hanya fokus menulis cerpen remaja saja. Coba kembangkan menulis cerpen dewasa,
cerita anak, nulis buku, artikel, dan lainnya. Susah? Tidak, karena semua di
dunia menulis bisa dipelajari. Tinggal kita saja yang semangat dan fokus.
Dunia
menulis itu progresnya sangat cepat. Sekali kita terlena, maka akan disalib penulis
lain. Makanya sebagai penulis, kita harus bisa mengikuti zaman. Misalnya zaman
dulu kan kita fokus menulis dan mengirimkan di majalah. Nah, sekarang zamannya
internet dan media online, maka kita harus bisa cepat menyesuaikan diri.
Kaya Beneran
Hahaha..
sub judulnya maksa, ya. Tapi penulis itu bisa kaya dari menulis. Contohnya
sudah banyak. Misalnya JK Rowling penulis Harry Pother. Di Indonesia ada nama
Tere Liye, Dewi Lestari atau Andrea Hirata. Di tulisan ini saya tidak bermaksud menguak
kekayaaan mereka, ya. Tapi dari mereka, kita bisa jadikan motivator untuk terus
semangat menulis.
Jadi kuncinya hanya satu, terus konsisten
dan semangat menulis. Lalu terus belajar. Karena logikanya, semakin semangat menulis,
semakin banyak karya yang dihasilkan, maka hasil yang didapatkan akan banyak
juga.
Saya
selalu percaya, penulis itu sudah ada rezekinya masing-masing. Tinggal kita
semangat saja meraihnya. Dan saya percaya, selalu ada rezeki dari menulis. Jadi
kalau mau banyak penghasilan atau tidak, tergantung kita sendiri.
Yuk, terus semangat menulis, teman-teman...
Bambang
Irwanto
0 Response to "Penulis Itu Harus Kaya"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.