Masa
remaja memang masa paling ‘rawan’. Soalnya masa ini, para remaja dalam masa
labil, dan proses mencari jati diri. Mereka ingin diberi ruang untuk mengekspresikan
diri, tak mau dikekang, sekaligus ingin dipahami dan dimengerti.
Hal inilah yang ingin disampaikan oleh
sutradara Upi lewat film garapan terbarunya yang diproduksi oleh IFI Sinema, MY
GENERATION . Sesuai judulnya generasiku, film ini menyorot lika-liku
kehidupan generasi sekarang yang dikenal dengan sebutan generasi Z atau kids zaman now. Mbak Upi yang sudah
banyak menyutradarai film seperti 30 Hari Mencari Cinta, Radit dan Jani, Cinta
Rock & Roll, Serigala terakhir, 3 Doa 3 Cinta, dan film lainnya ini,
berusaha menyuguhkan kehidupan dan problematika remaja milenial yang lebih
konflik dan sesuai fakta yang ada.
Berbeda dari film remaja sebelumnya, di
mana para orang tua yang mempersoalkan prilaku anak, di film ini justru anak
yang mempersoalkan sikap orang tua terhadap mereka. Orang tua yang selalu
merasa benar, orang tua yang selalu membanding-bandingkan masanya dengan masa
sekarang, sampai orang tua yang selalu mengatur ini itu, tanpa melihat apakah
anaknya bahagia atau tidak.
Padahal, masih banyak orang tua kurang
menyadari, kalau zaman mereka, tentulah berbeda dari zaman anak remaja
sekarang. Perubahan ini tentu saja didasari pola pikir, dan juga teknologi yang
sudah berkembang. Misalnya dulu remaja curhatnya dengan teman atau nulis di
diary. Sekarang dengan adanya media sosial, remaja lebih vokal menyuarakan isi
hati di sana dan tentu saja lebih bebas mengekspresikan diri. Jadi jelas, tidak bijak membanding-bandingkan
sesuatu. Karena anak tak suka dibanding-bandingkan. Saya yakin, orang tua pun
tak suka dibanding-bandingkan.
Film My Generation ini berkisah tentang
persahabatan 4 anak SMU. Mereka adalah Konji, Zeke, Suki, dan Orly. Kisah
mereka berawal, saat mereka gagal pergi berlibur. Mereka mendapat hukuman dari
orang tua juga guru, karena membuat video kritikan terhadap sekolah, guru, dan
orang tua yang kemudian viral di sekolah mereka. Namun ternyata, liburan yang
berkesan tidak istimewa bagi mereka, malah membawa Konji, Zeke, Suki, dan Orly
mengalami kejadian-kejadian yang luar biasa. Yang tentu saja, sangat berguna
bagi kehidupan mereka.
Film ini menampilkan 4 bintang muda dan
baru di dunia perfilaman Indonesia. Mereka adalah Bryan Langelo, Arya Vasco,
Lutesha, dan Alexandra Kosasie. Jadi dijamin penonton akan melihat wajah-wajah
fresh dengan akting yang memikat. Saya yakin, kehadiran mereka akan menjadi
idola baru.
Konfrensi pers lauching poster dan trailer
film ini, sudah dilaksanakan Qubicle Centre, Kebayoran Baru Jakarta, selasa 10
oktober 2017. Dalam acara itu dihadiri Mbak Upi sebagai sutradara dan Bapak Adi
Sumarjono sebagai produser IFI Sinema. Hadir
pula 3 bintang utama Bryan, Arya, Lutesha. Sayang, Alexandra tidak bisa hadir,
karena sedang kuliah di luar negeri.
Tidak ketinggalan pula, hadir juga pemain
pendukung, seperti Surya Saputra, Aida Nurmala, dan Joko Anwar. Dan film ini
memang didukung artis dan aktor terkenal lainnya. Seperti Tyo Pakusadewo, Ira
Wibowo, Karina Suwandhi, dan Indah Kalalo. Pokoknya film ini perpaduan bintang senior dan yunior.
Dalam
konfrensi press, Mbak Upi bercerita melakukan riset untuk fiilm ini selama dua
tahun. Sedangkan pegerjaan filmnya selama 1 tahun. Begitu juga dengan casting
pemain yang tidak mudah. Namun Mbak Upi sangat bangga dengan akting mereka di
film ini. Sementara menurut Surya Sahputra, film ini aman ditonton, karena
banyak pelajaraan yang bisa diambil dari film ini. Dan di film ini memang tidak
mengajarkan remaja melakukan hal-hal yang menyimpang, namun lebih
memperlihatkan kelakuan remaja sesuai fakta.
Jadi buat yang sangat penasaran, silakan
ditonton dulu trailernya. Poster dan trailernya memang sedikit mengkerutkan
kening, ya. Tapi seperti sebuah buku, jangan melihat isi buku dari sampulnya
saja. Begitu juga dengan film. Jangan menilai film hanya dari poster dan
trailer film ini. Jadi tunggu film ini tayang, ya! Film My Generation akan
tayang mulai 9 November 2017.
Intinya, Film ini bukan hanya ditujukan
oleh para remaja, tapi juga orang tua perlu menontonnya, agar lebih paham
dengan permasalahan dunia remaja. Harapannya setelah menonton film ini, para
orang tua dan anak bisa saling memahami dan mengerti, dan semakin dekat. Sehingga
setiap persoalan yang ada, bisa dibicarakan dari hati ke hati, dan Insya Allah
bisa mendapat solusi terbaiknya. Dan biarkan dunia remaja jadi lebih indah.
Aamiin...
Bambang
Irwanto
0 Response to "My Generation, Ini Generasiku"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.