Kemarin, kamis 19 oktober 2017, saya
mendadak ke Yogyakarta. Jadi ceritanya ada teman lama yang kebetulan sedang ada
tugas di Yogya dan ngajak ketemuan.
Sebenarnya, kalau bepergian, saya tidak
suka dadakan. Bukan apa-apa, bingung mau naik apa. Soalnya saya kurang cocok
naik bus hehehe. Maka saya pun segera membuka aplikasi kereta api di hape saya.
Kalau rezeki ketemu teman, pasti dapat tiketnya. Target saya sih, naik kereta api Joglokerto
yang rutenya dari Purwokerto-Yogya-Solo. tarifnya 50 ribu, dan berangkat pukul
12 siang.
Eh, ternyata, kok ada kereta api Wijaya Kusuma.
Dari gombong pukul 6 lewat 26 menit, dan sampai Yogya pukul 8 lewat 26 menit
juga. Lalu saya cek lagi baliknya di hari yang sama. Eh, ada pukul 20 lewat 43
menit. Wah, cocok nih, jadwalnya. Saya bisa berangkat pagi, dan pulang malam. Tidak
perlu menginap.
Sebelum memesan, saya pun langsung
mencari info soal kereta Wijaya Kusuma ini. Ternyata memang kereta baru dan
mulai diluncurkan 26 september 2017 kemarin, bersamaan rangkaian hari jadi PT
KAI ke 72.
Sumber : Wikipedia |
Kereta api Rangkaian kereta api
ini memanfaatkan rangkaian kereta ekonomi premium yang sebelumnya dioperasikan
di kereta api Parahyangan. Kereta Wijaya Kusuma berhenti di stasiun Cilacap,
Maos, Kroya, Gombong, Kebumen, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta,
Lempuyangan, Klaten, Purwosari, dan Solo Balapan.
Kerennya lagi, selama ada promo selama
26 september – 26 desember 2017. 20 ribu untuk relasi Cilacap-Kroya, 50 ribu
untuk relasi Cilacap-Yogyakarta, dan 70 ribu untuk relasi Cilacap-Solo Balapan.
Nama Wijaya Kusuma sendiri diambil dari bunga yang tumbuh di Cilacap.
Foto : Amazon. com |
Esok paginya, sebelum pukul 6 pagi saya
sudah sampai di stasiun Gombong. Karena saya lewat tiket masih tersedia, jadi
saya beli dadakan saja. Penumpang sudah mulai ramai. Dan tepat pukul 6 lewat 27
menit, kereta api Wijaya Kusuma sudah datang.
Saya langsung terkesan begitu memasuki
gerbong kereta api Wijaya Kusuma. Gerbongnya sangat bagus. Karena penumpang
sepi, saya bebas memilih kursi. Kesan pertama gerbongnya sangat bagus. Jadi
setiap gerbong berisi 80 penumpang. Uniknya,
kursinya saling berhadapan. Jadi 20 menghadap arah kereta jalan, dan 20 kursi
lain membelakangi arah jalan kereta. Khusus kursi nomor 12 dan 13, penumpangnya
akan langsung duduk berhadap-hadapan. Jadi bisa pandang-pandangan, ya.. hahaha.
Setiap baris ada 4 kursi, dengan
nomornya ditandai dengan A,B,C,dan D. Misalnya kursi baris nomor 2. Maka 2A,2B,
2C, dan 2C. kecuali kursi nomor 1 dan 21 yang hanya ada 2 kursi. Kok gitu? Soalnya
kan sampingnya WC hehehe.
Tempat penyimpanan barangnya di atas
kursi sangat luas. Kursinya sangat nyaman. Sandarannya tinggi dan bisa diatur.
Jadi sangat nyaman buat tidur-tidur manjah. Ada juga pegangan kursi yang bisa
diatur mau digunakan atau tidak. Bergubung saya duduk sendirian, pegangannya
dinaikan saja hehehe.
Kelengkapan lainnya di sekitar kursi,
ada meja kecil untuk taruh minuman, dengan dua colokan listrik di bawahnya. Jadi masing-masing satu nih. Jadi tidak rebutan kalau
pas nyolok gaget hehehe. Ada gantungan juga, terus jendelanya dilengkapi tirai
jendela. Jadi tidak pakai gorden lagi. Yang suka baca dan mungkin jalan malam,
ada lampu baca kok. Tidak ketinggal ada palu pemecah kaca yang digunakansaat
keadaan darurat.
Biar tidak bosan selama perjalanan,
dipasang televisi. Ada 3 yang saling berhadapan, jadi semua jumlahnya ada 6
televisi. Hanya channel yang ditayangkan adalah KA tv (Kereta Api TV), televisi
milik kereta api.
Kalau naik kereta, belum afdol kalau
belum ke WC-nya hahaha. Maka saya pun berjalan ke WC. Voila.. wc-nya kece nih.
Ini mengingatkan saya pada kamar mandi ukuran kecil, tapi serba lengkap. Kamar
mandinya bersih dan wangi karena ada pengharum ruangannya hehehe.
Saya
pun kembali ke kursi saya. Saya lihat, sebagian penumpang tidur. Kalau saya
memilih memandang alam dari jendela kereta api saja hehehe. Saya memang tidak
bisa tidur kalau lagi di jalan. Kecuali kalau pas jalan malam dan ngantuk berat
eh.. hahaha
O, iya Kalau mau jajan, tetap ada
petugas yang menawarkan. Mulai dari makanan, minuman, sampai cemilan. Sesekali
petugas kebersihan juga lewat untuk mengambil sampah kalau ada. Makanya
disetiap kursi diselipkan kantong plastik untuk sampah.
Tidak terasa, kereta Wijaya Kusuma sudah
sampai di stasiun Tugu Yogyakarta. Perjalanan tepat waktu dan menyenangkan.
Bertambah menyenangkan lagi, karena teman saya sudah menunggu di stasiun.
Apalagi pas teman saya mengingatkan sedanga da kejuaraan bulutangkis dunia di
Among Rogo, maka semakin semangatlah saya.
O, iya. Pulangnya saya juga naik kereta
wijaya kusuma. Saat menunggu berangkat, kereta Kertajaya premium juga ada.
Ternyata, gerbongnya sama dengan kereta Wijaya Kusuma premium ini. Hanya katanya,
kereta kertajaya dapat makan, minum, dan snack.
Bagaimana? Tertarik mencoba kereta api
wijayakusuma? Ayo, cobain naik kereta Wijayakusuma Premium. Mumpung masih promo
sampai 29 desember 2017.
Bambang
Irwanto
0 Response to " Nyamannya Naik Kereta Api Wijaya Kusuma Premium"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.