Menulis
sebuah cerita, tidak hanya menulis dari awal sampai akhir, tapi juga banyak
yang perlu diperhatikan. Hal-hal kecil yang terlewatkan, bisa membuat cerita
jadi kurang menarik. Dan dalam bahasa saya, ini saya sebut ‘Kecolongan’.
Nah, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan
agar naskah ceritamu tidak kecolongan? Yuk, simak ulasan sederhana saya, yang
saya tulis dari pengalaman menulis saya (yang masih seuprit) hehehe...
Nama Tokoh
Hati-hati dengan penulisan nama tokoh. Karena
beda satu huruf saja, maka nama tokoh akan ganti. Dan pada dasarnya kata-kata
Indonesia itu banyak yang mirip. Beda satu huruf, maka beda.
Misalnya nama tokohnya awalnya kamu tulis
Lena. Eh, di pertengahan cerita, kamu ternyata kecolongan menulis Leni. Ini
jelas berbeda. Apalagi kalau sampai kecolongan total, misalnya namanya Lena,
jadi Diana kekasih hatiku.
Kadang-kadang bukan hanya nama tokoh yang
kecolongan. Tapi nama tempat juga. Misalnya awalnya ditulis sekolah Lena di SMU
Karya Persada, lalu tiba-tiba jadi Persada karya.
Karakter Tokoh
Sejak
awal menulis cerita, kita harus sudah menentukan karkater cerita kita. Karakter
ini harus dipertahankan sampai akhir cerita. Kapan karakter berubah, maka
berarti kecolongan.
Misalnya, kamu menulis tokohnya Lena. Dia
gadis manis usia 15 tahun. Anaknya ceria dan gampang bergaul. Nah sejak awal
sudah jelas Lena anak cerita dan gampang bergaul. Jadi jangan sampai kecolongan
menulis adegan Lena itu anak pemalu.
Misalnya :
“Lena
ada si Lia anak tetangga sebelah yang baru pindah. Kenalan sana!” suruh Mami.
Lena langsung gelagapan. “Aduh, gimana ya,
Mi? Lena malu. Bilang saja Lena lagi tidur.”
Kata Ganti
Kata
ganti tokoh harus juga diperhatikan. Ini disesuaikan dengan penggunaan POV yang
kamu gunakan saat menulis cerita.
Untuk orang pertama, kata gantinya adalah Aku,
Saya Daku. Sedangkan jamaknya Kita, Kami.
Untuk Orang kedua kata ganti tunggalnya
adalah Kamu, Anda, Kau. Sedangkan Jamaknya kalian, kamu sekalian.
Untuk Orang ketiga kata ganti tunggalnya
adalah Ia, dia, beliau. Sedangkan jamaknya Mereka.
Jadi misalnya sejak awal kamu menulis dengan
menggunakan POV1 dengan kata ganti aku, maka terus menulis menggunakan kata
ganti aku. Jangan gunakan saya. Begitu juga sebaliknya. Jangan sampai kamu
menggunakan ketiganya, aku, saya, dan daku. Bisa bingung pembaca.
POV
POV atau sudut pandang juga perlu
diperhatikan. Jangan sampai kecolongan. Misalnya, awalnya kamu menulis
menggunakan POV1, lalu pertengahan cerita sampai akhir, kamu menggunakan POV3.
Bisa juga, kamu kecolongan POV dalam satu adegan. Contohnya :
Aku
bergegas melangkah masuk kelas. Rita, sahabatku sudah menunggu.
“Lena, kamu sudah
mengerjakan PR matematika belum?” tanya Rita.
“Sudah, dong! Aku kan
anak rajin,” jawab Lena sambil menaruh tasnya di atas meja.
Nah, ‘jawab Lena’ itu kecolongan. Harusnya
jawab aku.
Judul Cerita
Ini
berhubungan dengan POV yang kamu pakai. Jangan sampai cerita sudah keren, eh
kok judulnya kecolongan.
Kalau
kamu menulis menggunakan POV1, maka judul pun harus mengikuti. Jangan menulis
pakai POV 3, judul POV1.
Misalnya, kamu menulis menggunakan POV1,
tokohnya Lena yang ingin mempunyai baju baru. Maka judulnya bisa :
- Baju Baruku (kalau pakai aku)
- Baju Baru Saya (kalau pakai saya).
- Jangan Baju Baru Lena.
Begitu juga sebaliknya. Menulis pakai
POV3, maka judulnya Baju Baru Lena, bukan Baju Baruku atau Baju Baru saya.
Alur Cerita
Hati-hati juga kamu menulis adegan
cerita. Makanya saat selesai menulis, jangan buru-buru dikirim. Endapkan dulu
minimal semalam. Esok harinya baru dibaca dan diedit lagi. Soalnya kecolongan
adegan ini, bisa jadi karena terburu-buru menulis.
Misalnya Lena sekarang ini sedang di toko
buku. Pas mau pulang kok hujan. Lena bingung.
Kemudian tiba-tiba Kok Lena sudah sampai
di rumah? Lalu kemudian kamu lupa, menjelaskan,bagaimana bisa Lena sampai di
rumah. Apa nunggu hujan reda, kebetulan bawa payung, menerobos hujan atau
kebetulan ada teman lewat bawa payung besar dan Lena nebeng.
Nah,
itulah hal-hal yang harus kamu perhatikan, agar naskahmu tidak kecolongan.
Semoga tulisan ini ada manfaatnya. Terus semangat menulis, teman-teman...
Bambang
Irwanto
0 Response to "Awas Naskah Ceritamu Kecolongan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.