Libur telah tiba.. libur telah tiba..
Hatiku gembira...
Alhamdulillah, akhir tahun ini, saya dapat
rezeki diajak jalan-jalan ke Paris Van Java. Acara kali ini, dsponsori oleh
adik saya dan istrinya. Rencana awal, si Krucil memang mau liburan ke rumah
sepupunya. Tapi ipar saya mengajukan tawaran menarik ke Bandung. Ya, saya
terima hahaha.
Senja yang indah di stasiun mengantarkan keberangkatan liburan saya |
Jadi sebelum hari H, saya usahakan
urusan menulis selesai. Tugas utama sudah saya selesaikan jauh-jauh hari. Walau
masih ada pitcbook duet yang belum selesai (maafkan diriku ya, Mase!). Tapi saya tetap membawa ‘perangkat tempur’
saya. Karena masih ada kelas Kurcaci Pos, juga job buzzer. Kalau ada job
dadakan, ya bisa sekalian disambar hahaha.
Pas tanggal 23 Desember 2017, saya dan
kru berangkat ke rumah adik saya. Berangkat menjelang magrib dan tiba di
stasiun Senen pukul setengah 2 dini hari. Adik saya dan keluarga sudah menunggu
di sana.
Rencananya memang, dari stasiun Senen,
langsung menuju Bandung. Jadi tidak perlu ke rumah adik saya dulu. Wow..
perjalanan marathon. Perjalanan kereta sekitar 7 jam, lalu lanjut ke Bandung
selama 3 jam. Untunglah saya sudah minum obat anti mabok dan tolak angin
hahaha.
Ada yang tidak sabar menunggu kereta datang hehehe |
Syukurlah perjalanan dari Jakarta ke
Bandung lancar, belum macet. Adik saya dan adik ipar sengaja merencanakan perjalanan
ini. Kata adik saya, kalau sudah siangan, dijamin jalan tol sudah macet, karena
truk-truk gede sudah bermunculan. Makanya saat ‘pesan sponsor’ datang yang
meminta adik saya berhenti sejenak di rest area, spontan adik saya menolak.
Katanya tanggung.. Duh.. yang ngebet sampai Bandung hahaha...
Menjelang subuh, sampailah saya and gank
di Bandung. Kami mampir di masjid sebuah universitas di Bandung untuk melepas
lelah, sekalian salat subuh. Kalau tidak salah namanya universitas Pendidikan
Bandung Suasana sudah ramai. Karena ternyata, ada mahasiswa-mahasiswi dari
fakultas apa itu yang mau tour.
Menentukan Tujuan
Wisata
Setelah cukup beristirahat, kami
berencana melanjutkan perjalanan. Dan rencananya, kami jalan-jalan dulu,
sebelum masuk hotel. Soalnya cek in
hotel baru bisa pukul 2 siang. Jadi mending memanfaat waktu ke tempat lain
dulu.
Lalu rencananya mau ke mana?
Ternyata belum ada tujuan pasti,
saudara-saudara hahaha. Jadi dalam perjalanan, masih terjadi rapat dalam mobil.
Ada usulan ke Tangkuban Perahu, Rumah
Hobbit, atau sekalian ke puncak. Akhirnya malah 2 krucil yang menang voting,
dan memilih ke Rumah Hobbit saja. Padahal menang orang tua yang ngalah hahaha. Oke
Deal.. pasukan yang terdiri dari 4 orang dewasa, 2 krucil, dan 1 balita imut 7
tahun, segera meluncur ke Rumah Hobbit.
Plang namanya gede dan sangat jelas dari jalan |
Sekitar pukul 6 pagi, kami sampai di
Rumah Hobbit, yang ternyata namanya Farmhouse. Voila... itu mobil sudah
mengantre di depan pintu masuk juga jalanan. Untung kita dapat tempat parkir di
jalanan masuk sebuah hotel. Padahal dengan pedenya adik saya nyeletuk, “Kayaknya
kita yang paling pertama nih, sampai di sana!” hahaha... ternyata...
Usai parkir, langsung tuh tukang parkir
nyamperin dan mengingatkan, “Tarifnya 25 ribu, ya!”
Sip
lah, tidak masalah... horang kaya wkwkwk. Daripada mobil kita gotong-gotong
keliling Farmhaouse. Bisa-bisa masuk berita wkkwkw. Gaya benar saya ini.
Dengan semangat 45, rombongan berjalan
pintu gerbang Farmhouse. OMG... itu antrean kok makin panjang saja. Pas
tanya-tanya, banyak yang dari luar daerah. Seperti Padang, Medan, Surabaya. Ternyata
Bandung dan sekitarnya, memang selalu memikat banyak orang. Eh, saya kan juga
dari daerah hahaha.
Sabaaar.. pintu gerbang masih tutup |
Semangat 45 langsung kendor jadi
semangat 20, pas tanya ke satpam kapan bukanya. Katanya Pak Satpan pukul 9. Dan
memang pas cari di di Mbak Goggle, memang bukanya pukul 9. Dan sekarang masih
pukul 7 kurang. OMG... 2 jam lebih nunggu??? 2 jam lebih ngapain? Bengong-bengong
manjah? Wkwkkww.
Akhirnya ada usulan untuk mencari gorengan dulu buat ganjal
perut lagi. Dan tentu saja saya setuju. Karena saya paling antusias, maka saya
ditugaskan beli gorengan. Duh, untung kemarin tidak ketahuan fans hahaha.
Sabar menanti. Coba tebak, saya yang mana? hehehe |
Syukurlah tidak jauh dari situ, ada
penjual gorengan. Tapi yang baru matang bala-bala doang. Bala-bala itu sama
saja kayak bakwan, hanya modelnya bundar. Untungnya lagi ada bacang. Jadi pas
lah.
Sambil nunggu Farmhouse buka, saya and
gank ngemil gorengan. Belum lima belas menit, gorengan sudah habis, dan belum
ada tanda-tanda Farmhaouse buka. Ya iyalah... halamannya saja masih di
sapu-sapu. Lalu Pak Satpam masih terlihat sarapan hahaha...
Bagaimana dong, mau nunggu atau cari
tempat wisata lain, ya? Tunggu ceritanya di postingan berikutnya, ya...
Bambang Irwanto
0 Response to "Jalan-jalan ke Paris Van Java (1) - Liburan Telah Tiba "
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.