Nasi
Penggel Sarapan Khas Daerah Kebumen - Dua hari yang lalu,
saya jalan-jalan pagi. Memang sengaja sih, karena memang mau cari sarapan juga.
Ternyata langganan serabi saya, juga langganan sate ayam dan arem-arem masih tutup.
Tidak langsung pulang, saya pun mengitari kota Gombong mencari alternatif
sarapan lain.
Nasi Penggel Khas Kebumen (Kolpri) |
Pas di belakang pasar
Wonokriyo Gombong, saya menemukan tenda penjual makanan. Yang bikin saya
suprais, makanan yang dijual itu adalah nasi Penggel, nasi khas kebumen. Kapan
jualannya ya? Karena seingat saya sebelum puasa belum ada. Dengan antusias,
saya pun mampir. Beberapa pembeli tampak mengantre.
O, iya. Namanya nasi Penggel itu, karena nasinya
dibentuk bulat-bulat seperti bola pingpong. Disajikan bersama sayur santan gori
(nangka muda) dan daun singkong. Untuk tambahan lauknya, ada ayam, kikil, paru,
jantung, telur dan lainnya. Biar makin mantap, nasi Penggel disantap dengan
tempe mendoan panas. Mantap...
Bentuk Nasi Penggel (Kolpri) |
Tibalah giliran saya. Bapak penjual menyambut saya dengan
ramah, sambil bertanya apa pesanan saya. Awalnya, saya minta dibungkus. Soalnya
tadi saya sudah terlanjur sarapan nasi uduk. Hanya karena saya lihat ada orang
yang makan di tempat dengan daun pisang yang dipincuk, maka saya memutuskan
makan di tempat saja, biar bisa difoto penyajiannya hehehe.
Tapi sebenarnya, bisa kok beli sayur atau lauknya
saja. Karena ada seorang ibu yang beli sayuran seplastik, lalu satu plastik
lagi lauk ayam, kikil, dan jeroan lainnya. Makanya saya lihat ada panci besar
lainnya selain tempat lauk yang disajikan di meja. Pastinya itu sayuran dan
lauk persiapan ya hehehe.
Sayur gori dan daun singkong (Kolpri) |
Bapak penjual pun menganti kertas nasi dan plastik
yang sudah disediakan dengan pincuk daun pisang, sambil kembali menenyakan
pesanan saya. Ehm.. Kalau nasi bulat dan sayurnya tentu sudah wajib, ya.
Tinggal memilih lauk tambahannya. Dan setelah memilih-milih, saya memutuskan
memilih paru hehehe. Ditambah satu mendoan dan segelas air mineral, harganya 14
ribu.
Saya pun minta izin jeprat-jepret, agar bisa ditulis
di blog atau diposting di medsos. Bapak penjual mengiyakan senang. Eh, ada dua
ibu-ibu yang sedang menunggu mendoannya digoreng berbisik-bisik. Mungkin baru
saya yang minta izin jeprat-jepret hahaha. Tapi mungkin ya, bagi warga Kebumen
dan sekitarnya, menyantap nasi Penggel sudah biasa, tapi berbeda bagi orang
yang baru pertama kali, atau pendatang, atau yang kebetulan mampir. Jadi kan
sekalian promo juga.
Aneka lauk pilihan nasi Penggel (Kolpri) |
Tidak sampai 1 menit, pesanan saya sudah siap.
Porsinya lumayan nih, dan dijamin membuat saya tambah kenyang. Tapi demi
menulis di blog dan ikut promo nasi Penggel, wajib makan di tempat hahaha.
Nasinya sih, nasi biasa. Jadi tanpa rasa seperti
nasi uduk atau nasi kuning. Hanya bentuknya bulat seukuran bola pingpong. Sayur
gori dan daun singkongnya gurih. Lauknya sesuai pilihan. Dan memang, adanya
mendoan menambah cita rasa dan semangat makan.
Taraaa... ini dia nasi Penggel pesanan saya (Kolpri) |
Saya pun sempat bertanya, kapan mulai jualan?
Katanya sebulan sebelum puasa sudah jualan. Hanya pas bulan puasa memang libur
sebulan. Baru jualan lagi. Pantas saja, saya baru lihat. Soalnya, saya memang
menjelang puasa dan pastinya selama puasa tidak jalan-jalan pagi hahaha.
Yang istimewa dari penjual nasi Penggel ini, khusus
hari jumat boleh bayar setengah harga, dan itu sudah ditukaskan di spanduk
namanya. Wow... keren sekali. Jumat penuh barokah.
Hari jumat boleh bayar setengah, lho (Kolpri) |
Bahkan sebelum beranjak pergi, saya pun menukaskan
kembali pada Bapak penjualnya, apa benar kalau hari jumat bayar setengah harga
saja? Katanya, iya, ndak apa-apa, Pak. Tapi menurut saya sih, orang yang mampu,
sebaiknya bayar penuh. Nah, yang memang membutuhkan digratisin saja hehehe.
Bagaimana teman-teman, tertarik mencoba nasi Penggel
Khas Kebumen? Jadi kalau sedang berada di daerah Kebumen, jangan lupa sarapan
nasi Penggel. Nikmati sensasi berbeda saat sarapan hehehe.
Bambang
Irwanto
0 Response to "Nasi Penggel Sarapan Khas Daerah Kebumen"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.