3 Hal yang Membuat Ibu-Ibu Senang Saat Mencuci Pakaian - Mencuci pakaian adalah
salah satu pekerjaan yang sering dilakukan oleh ibu-ibu di rumah. Bahkan
terkadang masalah mencuci pakaian ini, menjadi beban bila belum dikerjakan.
Rasanya belum plong kalau masih ada setumpuk pakaian yang belum dicuci.
Portal Thupedia |
Zaman now, mencuci
memang lebih dimudahkan dengan adanya mesin cuci. Tapi sebagian besar, ada yang
mencuci secara manual dulu, baru dimasukan ke dalam mesin cuci. Bahkan ada
jenis pakaian tertentu yang tidak bisa masuk ke mesin cuci, jadi harus tetap
dicuci menggunakan tangan.
Mencuci itu termasuk
pekerjaan melelahkan, karena menguras banyak waktu dan tenaga. Dan para ibu-ibu
paling senang kalau beberapa hal di bawah ini tidak ada pada pakaian yang akan
dicuci. Apa saja itu?
Tidak Terlalu Kotor
Sejuk Elektronik |
Semua ibu-ibu pasti
akan senang, kalau mencuci pakaian yang tidak terlalu kotor. Tinggal mengucek
dan tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra, baju langsung bersih. Acara mencuci
pakaian pun jadi cepat selesai.
Mungkin berbeda dengan
pakaian suami yang lebih bersih, dan cenderung hanya berbau keringat. Apalagi
kalau pakaian kantor. Kecuali memang suami habis out bond atau traveling dan
sebagainya. Pasti pakaiannya akan kotor.
Tidak Ada Noda Membandel
Detiak Healt |
Ibu-ibu pasti akan
senang, kalau tidak ada noda membandel pada pakaian yang akan dicucinya.
Soalnya noda membandel dan susah hilang itu, butuh ekstra untuk mencuci.
Kalaupun menggunakan cairan anti noda, pasti membutuhkan waktu juga saat
melarut pakaian dalam cairan itu, mengucek atau menyikat, sampai selesai dicuci.
Nah, kalau ini masih
tetap banyak ada pakaian anak-anak. Saat anak-anak beraktivitas, mereka memang
tidak memedulikan pakaian yang mereka kenakan. Jadi bisa saja saat melukis
ketumpahan cat air, saat makan ketumpahan makanan yang meninggalkan noda, atau
bahkan melap tangan ke pakaian saat selesai makan.
Untuk pakaian suami,
tetap saja berpeluang meninggalkan noda membandel. Misalnya suami lupa menaruh
pulpen yang belum ditutup di saku kemejanya. Tinta itu bisa meninggalkan noda
berat di kemeja. Atau bisa saja saat suami sedang makan siang, ada seseorang
yang tidak sengaja menyenggolnya, lalu ketumpahan kuah santan dari makanan yang
disantapnya. Pokoknya noda membandel bisa datang dari kejadian-kejadian tak
terduga.
Tidak Bau Asap Rokok
NOVA - grid ID |
Ibu-ibu juga senang
kalau pakaian suami tidak bau asap rokok. Ini bagi suami yang merokok, ya.
Soalnya bau asap rokok itu, memang menempel di pakaian, termasuk di rambut, dan
tangan suami. Semakin banyak asap rokoknya, maka pakaian akan semakin bau.
Bagi ibu-ibu yang
tidak menyukai asap rokok, ini pasti akan jadi masalah. Soalnya kan, pakaian
yang bau asap rokok, tidak boleh langsung dicampur dengan pakaian lainnya.
Solusinya,direndam tersendiri, kemudian baru dicuci.
Tapi bagaimana kalau
suami memang seorang perokok, ya?
Mungkin ibu-ibu bisa memberi saran suami untuk mencari rokok yang asapnya tidak terlalu bau. Jadi tetap bisa dicari solusi terbaiknya. Meminta suami berhenti merokok juga perlu proses. Bahasa kerennya, kita cari damai saja hahaha.
Mungkin ibu-ibu bisa memberi saran suami untuk mencari rokok yang asapnya tidak terlalu bau. Jadi tetap bisa dicari solusi terbaiknya. Meminta suami berhenti merokok juga perlu proses. Bahasa kerennya, kita cari damai saja hahaha.
Nah, itu dia hal-hal
yang membuat para ibu-ibu senang saat mencuci pakaian di rumah. Jadi mungkin
bila ke 3 hal di atas tidak ada, maka ibu-ibu akan happy. Tapi ada juga yang membuat
ibu-ibu senang, yaitu saat menemukan uang di saku pakaian suaminya. Biasa buat
tambahan uang belanja. Aah... tapi ini cuma candaan saja, ya. Jangan simpan di
dalam hati, apalagi timpuk saya pakai bakso satu gerobak hahaha.
Bambang Irwanto
0 Response to "3 Hal yang Membuat Ibu-Ibu Senang Saat Mencuci Pakaian"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.