Serunya Menjelajah Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen - Jalan-jalan ke kota Gombong Kebumen Jawa Tengah, tidak lengkap kalau tidak mampir ke benteng Van Der Wijck. Apalagi sebagian besar wisata di Kebumen itu didominasi wisata pantai. Dari pantai petanahan, pantao Suwuk, pantai Ayah dan sebagainya. Ini tidak mengherankan, karena Kebumen termasuk wilayah terusan dari pantai laut selatan.
Makanya benteng Van Der Wijck keberadaannya jadi spesial di Gombong. Hal ini sekaligus menegaskan, kehadiran Bangsa Belanda di Gombong. Benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun di abab 18, tepatnya tahun 1818 ini, diambil dari salah satu nama komandan saat itu yaitu Van Der Wijck. Benteng Van Der Wijck ini merupakan satu-satunya benteng persegi delapan yang ada di Indonesia.
Mungkin teman-teman yang baru tahu benteng Van Der Wijck merasa dejavu ya, seperti pernah dengar atau baca di mana. Ya, nama Van Der Wijck juga dikenal sebagai nama kapal dalam sebuah novel yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim atau yang dikenal dengan nama Hamka. Bahkan sudah difilmkan pada tahun 2013.
Untuk mencapai benteng Van Der Wijck sangatlah mudah. Ini karena benteng yang juga disebut benteng merah ini berada di pusat kota gombong. Dari jalan raya trans jawa jalan Yos Sudarso hanya sekitar 500 meter. Bahkan sudah ada plang besar sebagai petunjuk arah. Biar jelas, teman-teman tinggal bertanya kepada orang, maka akan ditunjukkan arahnya.
Begitu sampai, teman-teman langsung disambut gerbang. Sebelum masuk, silakan beli tiket dulu yang loketnya berada di sisi kanan. Harga tiket cukup terjangkau 25 ribu per orang berlaku untuk semua umur. Harga tiket ini merupakan tiket terusan, yaitu tiket masuk, Waterpark, kereta mini/kereta kencana.
Jadi water Park ini semacam taman yang luas. Dilengkapi dengan banyak taman bunga dan tempat duduk. Banyak patung hewan seperti dinosaurus, sapi dan lainnya tersebar di area taman. Ada juga kolam dan jembatan sebagai pemanisnya. Jadi duduk santai bersama keluarga sambil menikmati makanan sungguh asyik sekali.
Sebenarnya di area water Park ini banyak permainan yang biasa ada di pasar malam. Seperti kincir angin, putar, mobil-mobil dan lainnya. Hanya sayang sudah tidak berfungsi. Saat menyusuri area, saya melihat masih tampak bekas-bekas arena permainan. Sayang sekali.
Bila teman-teman mengajak anak-anak, bisa sekalian berenang. Ada beberapa kolam yang disediakan. Pastinya sudah perlu membayar tiket masuk ke kolam renang lagi. Anak-anak pasti akan betah berenang di sini.
Bagi teman-teman yang ingin segera menyusuri wilayah benteng, bisa langsung menuju benteng di area belakang. Bisa naik kereta dulu untuk menjelajah seluruh area. Baru setelah itu minta turun di bentengnya. Mau jalan kaki juga bisa.
Benteng Van Der Wijck ini memang kosong. terdiri dari dua laintai. Hanya dua ruangan di sisi kanan kiri pas pintu masuk yang menghadirkan foto-foto seputar benteng Van Der Wijck. Termasuk renovasi benteng.
Seperti bangunan belanda pada umumnya, benteng Van Der Wijck ini jugamenampilkan gaya astitektur belanda yang kental, berupa pintu berderet dengan lorong panjang. Jadi saat teman-teman berdiri di salah satu pintu lalu menatap lurus, itu seperti pantulan dalam cermin. Telusuri saja ruangan tiap ruangan yang ada di lantai 1 dan 2. Maka teman-teman akan seperti merasakan masa-masa saat benteng ini masih dihuni oleh tentara Belanda.
Jangan lupa untuk mengambil foto, karena sangat banyak sudut-sudut eksotis yang bisa dijadikan latar foto. Bentuk bangunan yang unik, dinding yang berlumut, termasuk jendela dengan latar benteng Van Der Wijck berwarna merah bak lukisan. Bahkan bisa jadi siluet yang bagus dengan latar awan putih, langit biru, dan benteng merah Van Der Wijck.
Tangga-tangga melingkar juga jangan teman-teman lewatkan. Ambil dari sudut naik dan sudut turun, ambil foto dari tengah bentengnya. Tapi tetap harus hati-hati saat naik turun tangga.
Bila teman-teman ingin melihat pemandangan kota Gombong dari atas, naik saja ke lantai 3. Di sana ada kereta yang siap teman-teman naiki. Walau hanya satu putaran, tapi sudah cukup puas. Teman-teman juga bisa mengambil foto banteng Van Der Wijck dari atas. Maka bentuk segi delapan Benteng akan terlihat. Termasuk melihat atap benteng yang terbuat dari batu bata.
Di area Benteng Van Der Wijck ini juga ada hotel lho. Jadi kalau teman-teman ingin coba eksplor benteng di waktu malam juga boleh. Ada juga sebuah bangunan balai yang biasa digunakan untuk acara pernikahan. Bahkan waktu saya ke sana, sedang ada syuting film horor. Pemainnya.. sstt.. rahasia dulu, biar suprais.
Selain itu, benteng Van Der Wijck juga digunakan untuk tempat bebrbagai acara. dari pesta senin dan budaya, sampai acara malam pergantian tahun. pastinya pesta kembang api yang sangat ditunggu.
Selesai menjelajah Benteng, jangan pulang dulu. Boleh isi perut, karena di sana ada penjual makanan. Ada bakso, soto, sampai tempe mendoan. Santai sejenak, sambil menikmati lagu yang dibawakan penyanyi diiringi organ tunggal.
Bagaimana, teman-teman tertarik mengunjungi Benteng Van Der Wijck? Ayo, segera rencanakan liburan ke Gombong Kebumen. Soalnya banyak tempat asyik di sekitar lho. Termasuk Roemah Martha Tilaar dan waduk Sempor.
Bambang Irwanto
Benteng Van Der Wijck Gombong |
Makanya benteng Van Der Wijck keberadaannya jadi spesial di Gombong. Hal ini sekaligus menegaskan, kehadiran Bangsa Belanda di Gombong. Benteng pertahanan Hindia Belanda yang dibangun di abab 18, tepatnya tahun 1818 ini, diambil dari salah satu nama komandan saat itu yaitu Van Der Wijck. Benteng Van Der Wijck ini merupakan satu-satunya benteng persegi delapan yang ada di Indonesia.
Pintu masuk depan Benteng Van Der Wijck Gombong |
Mungkin teman-teman yang baru tahu benteng Van Der Wijck merasa dejavu ya, seperti pernah dengar atau baca di mana. Ya, nama Van Der Wijck juga dikenal sebagai nama kapal dalam sebuah novel yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim atau yang dikenal dengan nama Hamka. Bahkan sudah difilmkan pada tahun 2013.
Untuk mencapai benteng Van Der Wijck sangatlah mudah. Ini karena benteng yang juga disebut benteng merah ini berada di pusat kota gombong. Dari jalan raya trans jawa jalan Yos Sudarso hanya sekitar 500 meter. Bahkan sudah ada plang besar sebagai petunjuk arah. Biar jelas, teman-teman tinggal bertanya kepada orang, maka akan ditunjukkan arahnya.
Begitu sampai, teman-teman langsung disambut gerbang. Sebelum masuk, silakan beli tiket dulu yang loketnya berada di sisi kanan. Harga tiket cukup terjangkau 25 ribu per orang berlaku untuk semua umur. Harga tiket ini merupakan tiket terusan, yaitu tiket masuk, Waterpark, kereta mini/kereta kencana.
Jadi water Park ini semacam taman yang luas. Dilengkapi dengan banyak taman bunga dan tempat duduk. Banyak patung hewan seperti dinosaurus, sapi dan lainnya tersebar di area taman. Ada juga kolam dan jembatan sebagai pemanisnya. Jadi duduk santai bersama keluarga sambil menikmati makanan sungguh asyik sekali.
Sebenarnya di area water Park ini banyak permainan yang biasa ada di pasar malam. Seperti kincir angin, putar, mobil-mobil dan lainnya. Hanya sayang sudah tidak berfungsi. Saat menyusuri area, saya melihat masih tampak bekas-bekas arena permainan. Sayang sekali.
Bila teman-teman mengajak anak-anak, bisa sekalian berenang. Ada beberapa kolam yang disediakan. Pastinya sudah perlu membayar tiket masuk ke kolam renang lagi. Anak-anak pasti akan betah berenang di sini.
Bagi teman-teman yang ingin segera menyusuri wilayah benteng, bisa langsung menuju benteng di area belakang. Bisa naik kereta dulu untuk menjelajah seluruh area. Baru setelah itu minta turun di bentengnya. Mau jalan kaki juga bisa.
Benteng Van Der Wijck ini memang kosong. terdiri dari dua laintai. Hanya dua ruangan di sisi kanan kiri pas pintu masuk yang menghadirkan foto-foto seputar benteng Van Der Wijck. Termasuk renovasi benteng.
Seperti bangunan belanda pada umumnya, benteng Van Der Wijck ini jugamenampilkan gaya astitektur belanda yang kental, berupa pintu berderet dengan lorong panjang. Jadi saat teman-teman berdiri di salah satu pintu lalu menatap lurus, itu seperti pantulan dalam cermin. Telusuri saja ruangan tiap ruangan yang ada di lantai 1 dan 2. Maka teman-teman akan seperti merasakan masa-masa saat benteng ini masih dihuni oleh tentara Belanda.
Jangan lupa untuk mengambil foto, karena sangat banyak sudut-sudut eksotis yang bisa dijadikan latar foto. Bentuk bangunan yang unik, dinding yang berlumut, termasuk jendela dengan latar benteng Van Der Wijck berwarna merah bak lukisan. Bahkan bisa jadi siluet yang bagus dengan latar awan putih, langit biru, dan benteng merah Van Der Wijck.
Tangga-tangga melingkar juga jangan teman-teman lewatkan. Ambil dari sudut naik dan sudut turun, ambil foto dari tengah bentengnya. Tapi tetap harus hati-hati saat naik turun tangga.
Bila teman-teman ingin melihat pemandangan kota Gombong dari atas, naik saja ke lantai 3. Di sana ada kereta yang siap teman-teman naiki. Walau hanya satu putaran, tapi sudah cukup puas. Teman-teman juga bisa mengambil foto banteng Van Der Wijck dari atas. Maka bentuk segi delapan Benteng akan terlihat. Termasuk melihat atap benteng yang terbuat dari batu bata.
Di area Benteng Van Der Wijck ini juga ada hotel lho. Jadi kalau teman-teman ingin coba eksplor benteng di waktu malam juga boleh. Ada juga sebuah bangunan balai yang biasa digunakan untuk acara pernikahan. Bahkan waktu saya ke sana, sedang ada syuting film horor. Pemainnya.. sstt.. rahasia dulu, biar suprais.
Selain itu, benteng Van Der Wijck juga digunakan untuk tempat bebrbagai acara. dari pesta senin dan budaya, sampai acara malam pergantian tahun. pastinya pesta kembang api yang sangat ditunggu.
Add caption |
Selesai menjelajah Benteng, jangan pulang dulu. Boleh isi perut, karena di sana ada penjual makanan. Ada bakso, soto, sampai tempe mendoan. Santai sejenak, sambil menikmati lagu yang dibawakan penyanyi diiringi organ tunggal.
Bagaimana, teman-teman tertarik mengunjungi Benteng Van Der Wijck? Ayo, segera rencanakan liburan ke Gombong Kebumen. Soalnya banyak tempat asyik di sekitar lho. Termasuk Roemah Martha Tilaar dan waduk Sempor.
Bambang Irwanto
0 Response to "Serunya Menjelajah Benteng Van Der Wijck Gombong Kebumen"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.