Penulis Freelance Jangan Takut Berzakat - Waktu saya kecil dulu, setiap malam takbiran, saya selalu diajak Bapak saya membagikan zakat fitrah. Saya diminta membawa kantung beras yang ukurannya tidak terlalu besar. Lalu Bapak dan saya ke para tetangga membagikan zakat fitrah tersebut.
Saat itu di pikiran saya yang masih anak-anak, membayar zakat itu hanya pas menjelang lebaran saja dan zakat itu harus berupa beras. Padahal ternyata, kewajiban membayar zakat itu, bukan hanya zakat fitrah yang harus ditunaikan saat bulan Ramadhan. Tapi ada juga zakat lain, seperti zakat maal atau zakat harta, yang dikeluarkan dari penghasilan yang didapatkan.
Nah, karena penghasilkan yang tidak menentu tadi, makanya dulu saya mengeluarkan uang sesuai penghasilan saya saja. Kalau pas job menulis saya banyak, maka saya keluarkan lebih. Sebaliknya kalau pemasukan sedikit, maka saja mengeluarkan secukupnya saja. Dan cara saya adalah dengan memberikan uang kepada orang-orang tertentu. Misalnya tukang parkir, pemulung, pengemis dan lainnya.
Namun ternyata, cara saya itu salah. Apa yang saya lakukan itu bukan merupakan zakat maal, tapi hanya sedekah biasa. Karena zakat maal itu ada hitung-hitungannya tersendiri. Sesuai dengan penghasilan yang saya dapat dalam sebulan. Duh, jadi selama ini saya tidak menunaikan kewajiban saya membayar zakat maal dong, ya? Jujur saja, langsung perasaan bersalah menghinggapi diri saya.
Akhirnya, saya menemukan Dompet Dhuafa. Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa telah membentang kebaikan zakat kepada lebih dari 19 juta penerima manfaat. Tidka hanya itu, Dompet Dhuafa membantu masyarakat untuk menghitung zakat (kalkulator zakat), konsultasi zakat, mengelola dan menyalurkan zakat secara profesional. Nah, ini yang saya cari nih, terutama soal menghitung zakat atau kalkulator zakat.
Saya pun langsung mengklik menu kalkulator zakat. Langsung terpampang seputar zakat. Nah, dari sini, saya tinggal memasukkan jumlah penghasilan yang sesuai dengan apa yang saya dapatkan bulan ini. Dan ternyata, kalau penghasilan saya tidak tercapai, saya tidak perlu membayar.
Misalnya, saya masukkan nilai nominal dari 1 juta – 1,3 juta, ternyata, tertulis keterangan saya tidak perlu membayar zakat. Nominal yaang harus dibayar pun 0.
Pada saat saya memasukkan nilai nominal 1,4 juta, baru terlihat, berapa zakat yang harus saya bayarkan. Alhamdulillah, kita saya sudah ada kepastian untuk membayar zakat.
Berzakat itu bagi saya artinya berbagi. Walau dengan penghasilan tidak menentu, dan harus membayar zakat sedikit, namun saya sangat yakin memberikan dampak. Dari hasil menulis saya, ada bagian orang lain. Dan itu kalau orang lain bisa rasakan, maka akan Insya Allah berkah bagi saya.
Apalagi sekarang sudah ada dompet dhuafa yang memberi kemudahan dalam zakat. Saya tidak perlu repot harus keluar rumah. Hitungan zakat sudah jelas, dan Insya Allah akan tersalurkan kepada yang membutuhkan. Soalnya banyak kejadian, pengemis ada yang memang malas bekerja. Pas ada razia, ditemukan uangnya banyak.
Apalagi zakat adalah salah satu kewajiban umat islam yang memiliki dampak besar bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk perkembangan bangsa, Baik di sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Yuk jangan ragu untuk berzakat, bersihkan harta kita, dengan berzakat. Insya Allah akan membawa banyak kebaikan dan keberkahan baki kita semua.
Saat itu di pikiran saya yang masih anak-anak, membayar zakat itu hanya pas menjelang lebaran saja dan zakat itu harus berupa beras. Padahal ternyata, kewajiban membayar zakat itu, bukan hanya zakat fitrah yang harus ditunaikan saat bulan Ramadhan. Tapi ada juga zakat lain, seperti zakat maal atau zakat harta, yang dikeluarkan dari penghasilan yang didapatkan.
Saya Penulis Freelance dan Wajib Bayar Zakat
Sudah hampir 15 tahun ini, saya memilih menjadi penulis lepas atau penulis freelance. Sebagai penulis freelance, jujur saja penghasilan saya tidak menentu. Kadang banyak, kadang sedikit. Tapi Alhamdulillah selalu ada, dan itu harus saya syukuri. Namun tentu saja, saya harus pintar-pintar mengatur semuanya, agar semua kebutuhan tercukupi. Termasuk tidak lupa membayar zakat maal.
Nah, karena penghasilkan yang tidak menentu tadi, makanya dulu saya mengeluarkan uang sesuai penghasilan saya saja. Kalau pas job menulis saya banyak, maka saya keluarkan lebih. Sebaliknya kalau pemasukan sedikit, maka saja mengeluarkan secukupnya saja. Dan cara saya adalah dengan memberikan uang kepada orang-orang tertentu. Misalnya tukang parkir, pemulung, pengemis dan lainnya.
Namun ternyata, cara saya itu salah. Apa yang saya lakukan itu bukan merupakan zakat maal, tapi hanya sedekah biasa. Karena zakat maal itu ada hitung-hitungannya tersendiri. Sesuai dengan penghasilan yang saya dapat dalam sebulan. Duh, jadi selama ini saya tidak menunaikan kewajiban saya membayar zakat maal dong, ya? Jujur saja, langsung perasaan bersalah menghinggapi diri saya.
Menghitung Zakat Maal Saya
Saya pun mencari info tentang zakat maal ini. Tapi saya jujur, tidak bisa menghitung berapa nilai nominal yang harus saya keluarkan sebagai zakat maal. Sepertinya perlu ‘kalkulator’ agar hasilnya sesuai dan pasti.Akhirnya, saya menemukan Dompet Dhuafa. Sejak tahun 1993, Dompet Dhuafa telah membentang kebaikan zakat kepada lebih dari 19 juta penerima manfaat. Tidka hanya itu, Dompet Dhuafa membantu masyarakat untuk menghitung zakat (kalkulator zakat), konsultasi zakat, mengelola dan menyalurkan zakat secara profesional. Nah, ini yang saya cari nih, terutama soal menghitung zakat atau kalkulator zakat.
Saya pun langsung mengklik menu kalkulator zakat. Langsung terpampang seputar zakat. Nah, dari sini, saya tinggal memasukkan jumlah penghasilan yang sesuai dengan apa yang saya dapatkan bulan ini. Dan ternyata, kalau penghasilan saya tidak tercapai, saya tidak perlu membayar.
Misalnya, saya masukkan nilai nominal dari 1 juta – 1,3 juta, ternyata, tertulis keterangan saya tidak perlu membayar zakat. Nominal yaang harus dibayar pun 0.
Pada saat saya memasukkan nilai nominal 1,4 juta, baru terlihat, berapa zakat yang harus saya bayarkan. Alhamdulillah, kita saya sudah ada kepastian untuk membayar zakat.
Jangan Ragu Berzakat
Alhamdulillah, sekarang masalah zakat maal saya sudah teratasi. Saya pun kini dengan mudah bisa menyalurkan zakat maal dari hasil menulis saya. Hitung-hitungannya pun sudah jelas. Insya Allah, saya tak ragu-ragu lagi, atau menunda menunaikan kewajibam saya. Dan sebagai penulis freelance #JanganTakutBerzakat.Berzakat itu bagi saya artinya berbagi. Walau dengan penghasilan tidak menentu, dan harus membayar zakat sedikit, namun saya sangat yakin memberikan dampak. Dari hasil menulis saya, ada bagian orang lain. Dan itu kalau orang lain bisa rasakan, maka akan Insya Allah berkah bagi saya.
Apalagi sekarang sudah ada dompet dhuafa yang memberi kemudahan dalam zakat. Saya tidak perlu repot harus keluar rumah. Hitungan zakat sudah jelas, dan Insya Allah akan tersalurkan kepada yang membutuhkan. Soalnya banyak kejadian, pengemis ada yang memang malas bekerja. Pas ada razia, ditemukan uangnya banyak.
Apalagi zakat adalah salah satu kewajiban umat islam yang memiliki dampak besar bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk perkembangan bangsa, Baik di sektor ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.
Yuk jangan ragu untuk berzakat, bersihkan harta kita, dengan berzakat. Insya Allah akan membawa banyak kebaikan dan keberkahan baki kita semua.
Zakat bukan karena besar kecilnya pendapatan ya, Mas..tapi tunai kewajiban dan keikhlasan.
ReplyDeleteSetuju dan salut akan semnagatnya untuk berzakat. Semoga lancer jaya dan makin berkah rejekinya yaa
Iya, Mbak Dian. Soalnya di dalam honor menulis saya, ada bagian orang lain juga.
DeleteAamiin, Mbak Dian. Insya Allah terus semangat menulis, Mbak Dian.
Terima kasih yah mas sudah diingatkan untuk berzakat. Semoga Allah memudahkan untuk kita tetap berzakat yaa mas. aamiin :)
ReplyDeleteSama-sama, Mas.
DeleteDemoga rezeki kita terus lancar dan berkah ya, Mas. Aamiin.
Untung ada dompet dhuafa ya yg menjadi solusi bagi kita utk berzakat.. Kita tdk perlu repot2 menghitung besaran rupiah yg akan kita zakatkan krn dompet dhuafa punya kalkulator zakat.. Mantap banget ini..
ReplyDeleteBetul sekali, Mbak Rita.
DeleteZaman now kita benar-benar dimudahkan, termasuk dalam berzakat ini.
Aku juga berzakat di Dompet Dhuafa mas. Memang paling terpercaya dan amanah.
ReplyDeleteIya, Mbak. Apalagi sudah lama berdiri. Dan dari zakat yang disalurkan, sudah banyak orang lain merasakan mandaatnya.
DeleteSetiap bulan saya selalu atur pos keuangan biarpun sebagai freelance. Pos keuangan saya ada pos zakat dan sedekah. InsyaAllah dengan berzakat, rezeki makin berkah ya
ReplyDeleteIya, sama, Mbak Liswanti.
DeleteSaya pun membagi dalam tiap pos. terus saya catat juga semua pemasukan dari menulis, Mbak.
Alhamdulillah sudah ada Dompet Dhuafa yang layanannya all in one untuk zakat, mulai kalkulator zakat, konsultasi sampai menyalurkannya. Membuat kita jadi mudah untuk berzakat dan membagikannya pada yang berhak.
ReplyDeleteBetul sekali, Mbak Dian.
DeleteDompet Dhuafa sekarang paket komplit. Jadi sangat memudahkan kita dalam hal seputar zakat.
Mamah saya selalu berpesan, "Gak akan menjadi orang yang kekurangan kalau suka berbagi. Insya Allah, akan ada ganjarannya." Jadi mau apapun profesinya memang jangan lupa untuk berzakat :)
ReplyDeleteIya, Mbak. Berbagi tidak akan membuat kita kekurangan. Maka Insya Allah, akan ditambah oleh Allah SWT.
Deleteenak ya bisa menghitung langsung secara online, memudahkan berzakat , mengeluarkan untuk zakat & sedekah gak akan membuat harta kita berkurang ya mas malah nambah:)
ReplyDelete