Ada Batu Tokek Wasiat Bukit Putri Kebumen - Pertama
kali membaca namanya di media sosial, saya langsung berpikiran tentang sebuah
wasiat. Wasiat Bukit Putri.. ehm apakah di sana dulu sebuah bukit yang
diwasiatkan untuk seorang putri? Ataukah di sana dulu sebuah bukit yang dihuni
oleh para putri-putri. Wih.. saya jadi teringat film Pulau Putri dulu hehehe.
Rasa penasaran inilah yang membuat saya bersemangat mendatangi
Wasiat Bukit Putri. Kebetulan waktu itu, saya memang wisata ke bagian utara
Kebumen tepatnya di wilayah Sadang. Dam Wasiat Bukit ini masih masuk wilayah
Sadang.
Makanya, setelah dari embung Cangkring, saya pun memacu
motor saya menuju Wasiat Bukit Putri. Saya sempat ragu, soalnya beberapa orang
yang saya tanyain, mereka tidak tau di mana letak Wasiat Bukit Putri itu. Malah
ada yang baru dengar namanya. Tapi untunglah setelah saya sebutkan nama
daerahnya yaitu Kedunggong, barulah ditunjukkan arahnya. Tapi tetap, orang
tidak tahu di mana tepatnya letak Wasiat Bukit Putri.
Akhirnya saya memutuskan lanjut saja, dengan mengikuti arah
jalan yang ditunjukkan. Jadi dari embung cangkring, ikuti jalan saja. Nanti di
pertigaan sungai Lukulo, itu belok kanan, sedangkan belok kiri menuju pusat
Kebumen. Nah, ini jelas saya tandai saat pulang nanti.
Saya pun menyusuri jalanan berliku dan menanjak. Beberapa
titik agak rusak sih, jadi harus berhati-hati. Tapi jangan salah ya, justru
medan seperti ini yang disukai penggemar motor trail. Dan terbukti, saat saya
sampai di sana, di sekitar bukit, kelompok motor trail sedang atraksi.
Akhirnya arah saya menemukan titik terang, sampai akhirnya
saya bertemu seorang Bapak yang sedang beristirahat. Sepertinya Bapak itu habis
menambang pasir di sebuah sungai kecil. Bapak itu langsung tahu Wasiat Bukit
Putri. Saya pun diarahkan ikuti jalan saja. Alhamdulillah.
Akhirnya, saya sampai juga di Wasiat Bukit Putri. Benar kata
Bapak itu. Wasiat Bykit Putri berada di sisi jalan. Tepatnya di jalan Raya
Kedunggong, Hutan Kedunggong, Sadang Kabupaten Kebumen Jawa Tengah. Wih..
suasananya sangat asyik. Lelah saya langsung hilang. Di hadapan saja terpampan
bukit dengan hutan pinus yang hijau dan sejuk.
Wasiat Bukit Putri ini memang wisata yang masih terbilang
baru. Makanya tampak warga setempat sedang gotong royong membenahi jalan menuju
bukit. Motor pun saya parkir di bawah, lalu nanti jalan kaki ke area wisatanya.
Saya pun menyusuri jalanan bertanah merah. Saya beruntung
karena pas ke sana, tidak hujan. Kalau hujan kan, bakalan jalanan tanah merah
bakal legok. Debu sedikit tiidak masalah lah. Saat melintas, para warga menyapa
saya dengan ramah. Saya sempat celingak-celinguk mencari loket tiketnya. Kok
tidak ada ya? Akhirnya saya masuk tanpa tiket hehehe. Tapi saya yakin, tiketnya
sangat terjangkau. Mungkin dikisaran 5000 rupiah.
Yang saya suka, di sini ada juga tempat-tempat duduk dengan atap bundar di atasnya. Pastinya asyik sekali bersantai sambil memandang alam sekitar. Dan.. seru juga nih, datang bersama keluarga, gelar tikar, keluarkan makanan, setel musik, mantap... hehehe.
Waktu saya datang, pengunjung sepi. Sepertinya hanya saya
dan keluarga kecil yang terdiri Ayah, Ibu, dan seorang anak. Lalu ada beberapa
anak warga yang bermain di sekitar. Tapi tidak masalah sih, mungkin karena
wisatanya masih baru. Lagian kalau ramai, bisa saja bertemu banyak fans
hahaha.. gaya benar saya ini.
Sampai di area, pemandangan memang lebih indah. Hutan pinus
langsung memanjakan mata dan hati saya. Yang paling menyedot perhatian saya
adalah adalahnya sebuah batu besar. Jelas terpampang namanya Watu Tokek.
Watu Tokek di Wasiat Bukit Putri |
Saya pun langsung memeriksa sekitar batu besar itu. Saya
cari apa coba? Cari tokek hahaha. Siapa tahu kan, di dalamnya ada tokek besar,
atau mungkin sarang tokek, makanya dinamakan waktu tokek. Tapi ternyata kosong.
Ora ono tokeknya hahaha.
Jadi sesuai namanya, Watu Tokek ini memang tekstur batunya
mirip kulit kulit tokek. Dan saya rasa, ini yang menjadi ikon Wasiat Bukit
Putri. Soalnya, selama saya menjelajah bukit-bukit di Kebumen, saya baru lihat
batu bermotif seperti kulit tokek. Makanya wajib ya, buat selfie-selfie di
sekitar Watu Tokek.
Tampak Depan Watu Tokek |
Tampak Belakang Watu Tokek |
Saya pun melanjutkan perjalanan menyusuri Wasiat Bukit
Putri. Tidak jauh dari Watu Tokek ada menara buat selfie dengan latar alam
sekitar. Jadi angle fotonya itu adalah high angle. Hanya karena agak tinggi dan
saya pakai tripod, jadi lumayan juga goyang-goyang dan tidak fokus hehehe.
Kelar selfie, saya jalan lagi. Wah.. ada pintu gerbangnya.
Ternyata lokasi yang ada Watu Tokek dan Menara Selfie itu, seperti lobinya
Wasiat Bukit Putri Ini. Nah, lokasi intinya Wasiat Bukit Putri ya setelah
melewati gerbang.
Di pintu gerbang sudah diinfokan kalau di Wasiat Bukit Putri
ada apa saja. Dari Jembatan Hoki, Rumah Pohon, Sungai, Pohon Khayangan, Bilik
Cinta dan Sunrise. Jadi di Wasiat Bukit Putri ini sunrisenya katanya keren.
Jadi teman-teman bisa sekali kalau mau camping.
Hanya sayangnya, saya tidak bisa menjelajah semuanya.
Soalnya hari sudah sore. Saya memperhitungkan juga waktu perjalanan saya yang
jauh dan melewati banyak bukit kecil. Kalau kemalaman kan gawat hahaha. Insya
Allah saya akan ke sini lagi lebih pagi. Jadi bisa puas menikmati Wasiat Bukit
Putri.
Yuk, dolan ke Kebumen, karena banyak tempat wisata seru dan
menyenangkan. Kalau teman-teman mau melihat vlognya, silakan mampir ke channel saya
ya, walau masih amburadul hehehe.
Selamat berwisata. Salam...
Bambang Irwanto
Pemandangannya apik, udaranya pasti sejuk, tempat ini bisa jadi ide cerita anak nih di tangan Daeng hihi..
ReplyDeleteApik tenan, Mbake Dedew.
DeleteMasih sanat alami sekali.
Dan.. di sini banyak dapat ide cerita, Mbake hehehe.
Geli gitu ya mas mirip kulit tokek. Tapi unik juga sih jadinya. Saya juga baru dengar tentang wasiat bukit putri, kalau dibuatkan outbond mungkin jadi terkenal ya hehe
ReplyDeleteIya, Mbak Aini. Ini tempatnya berpotensi sekali dibuat outbond. Dan karena masih baru, makanya perlu sekali terus dipromosikan, agar orang semakin tahu dan berkunjung ke Wasiat Bukit Putri ini.
Deletehutan pinus ini kayaknay jenisnya beda ya, adem lihatnya
ReplyDeleteIni yang bisa diambil getahnya, Mbak Tira.
DeleteDan memang bukit Kebumen rata-rata ada hutan pinusnya. Jadi adem banget hehehe
Pas pertama kali baca judulnya, aku tadinya berpikir pasti di sekitaran batu itu jadi tempat tinggalnya para tokek. Ternyata sama kayak Mas Bambang ceritakan, watu tokek cuma sebutan untuk batu yang mirip dengan kulit tokek.
ReplyDeleteSampeyan nulis tentang tempat wisata keren di Kebumen beberapa tulisan, bikin aku jadi pengen main ke Kebumen.
Iya, Mas Erfano. Jadi mungkin sekilas tekstur batunya mirip kulit tokek hehehe.
DeleteYuk, dolan ke Kebumen, Mas. Dijamin happy hahaha.
Asri tempatnya ya Mas, apalagi berfoto dengan background Watu Tokek, aku malah berpikir jangan-jangan Tokek berubah jadi batu karna tidak nurut atas wasiat putri. Hahahaha. Ngarang bebas bisa kan Mas?
ReplyDeleteKeren imajinasi, Mbak Yanti.
DeleteBisa, Mbak. Dan itu bisa saja jadi cerita legenda. Misalnya ada orang yang membunuh pangeran tokek. Makanya dia dikutuk hahaha.
Masnya iseng banget ya sampai telusuri di mana tokeknya, hahaha ... Kalau ternyata ujug-ujug keluar tokek gede gimana, hayooo?
ReplyDeleteWisata alam begini memang nyenengin, ya. Paling kalau bawa anak-anak jadi sedikit berat karena pasti harus bawain baju ganti. Meskipun kondisi nggak hujan, suka pada main tanah atau perosotan gitu. Aku belum pernah ke Kebumen, next time mesti mampir nih, ya.
Penasaran, Mbak Melina. Siapa tau dapat wangsit hahaha.
DeleteTempat ini pas untuk anak-anak, Mbak. Dan rencananya nanti kendaraan parkir di atas. Matanya jalannya dibenahi. Tempatnya berpotensi sih, jadi salut dengan warga yang mengembangkan.
Yuk, dolan ke Kebumen, Mbak.
Wisata baru yang patut semakin diperkenalkan. Apalagi ada ikonnya watu tokek. Udara di sana pasti sejuk dengan pohon pinus. Etapi penasaran juga sih sama jembatan hoki, bilik cinta, dan pohon khayangan seperti apa...
ReplyDeleteBanar sekali, Mbak. tempatnya berpotensi, jadi harus terus diperkenalkan. Apalagi masyaratnya sangat mendukung juga. Saya yakin, ke depannya akan jadi salah satu wisata favorit di Kebumen.
DeleteDikebumen seru juga ya ada bukit yang asik buat dijelajahi, apalagi jalanannya menuju kebukit mudah untuk dilewati. Dan memang indah banget pemandangannya, apalagi kalau sepi begitu seperti milik sendiri hehehe
ReplyDeleteBenar, Mbak Selvi.
DeleteDi Kebumen sangat banyak bukit indah. Dan memang Kebumen itu dominasi wisata alam, Mbak.
ReplyDeleteHihi, samaan mas. Saya juga pertama kirain ada wasiat nya. Ternyata cuma nama. Tempatnya indah sekali. Tapi kalo jalan bersolo traveling ke sini, kok saya merasa serem sendiri. Hehehe
berasa kayak ada mistik2nya
Memang, Mbak. Namanya tempat baru dikunjungi dan alam bebas. jadi saya "permisi-permisi juga, Mbak hehehe.
DeleteTapi ke sini ramai-ramai atau sendiri, tetap seru, Mbak. Masing-masing ada kesenangan tersendiri hehehe.
Jadi inget kata mbahku dulu, kalau rumah ada tokek itu adalah titisan yang jaga kita. hehehe.. ga tahu b.ener atau gak? btw pemandangannya asri dan adem ya bang
ReplyDeleteNah, rumah saya di Makassar itu ada tokek besarnya, Mbak. Di waktu tertentu dia muncul dan bersuara. Tapi ga ganggu sih.
DeleteEh, pas di jawa, ada juga tokek besar di rumah nenek saya hehehe
Seru ya wisata alamnya di kebumen, dan kok lucu ya namanya wasiat batu putri, kirain ada bekas kerajaan di sana
ReplyDeleteIya, Mbak Maliha. Namanya Wasiat Bukit Putri. Biasaya kan nama bukitnya dulu. Misalnya Bukit Wasiat Putri atau Bukit Putri Wasiat.
DeleteMungki maksudnya bukit indah yang diberikan kepada masyarakat untuk terus dijaga, Mbak hehehe.
Untuk jalanan masih terjang yac, masih belum tertata untuk wisata. Sepertinya kalo untuk wisata keluarga belum bisa yac mas hehehe...
ReplyDeleteSebenarnya tidak terlalu terjal, Mbak. Dan ini tidak terlalu mendaki. Bahkan nantinya, parkir kendaraan akan di atas. Hanya kemarin itu memang jalanan masih dibenahi, jadi parkirnya sementara di bawah dulu.
DeletePas baca batu tokek kupikir ada sarang tokek juga mas hehe. Lumayan tuh kalau bisa dapat tokek segede kucing. Puluhan atau ratusan juta ya.
ReplyDeleteHehehe.. memang kabarnya tokek itu mahal ya, Mas Pring. Soalnya buat obat.
DeleteDan dulu rumah saya di Makassar ada tokek besar, Mas.
Di waktu-waktu tertentu tokeknya muncul dan bersuara keras hehehe.
Kok keren² sih tempat wisata di Kebumen. Jadi nambah referensi nih kl suatu saat ada langkah ke Kebumen. Izin intip² blognya ya Mas. Thank you for sharing
ReplyDeleteMemang, Mbak. Makanya harus terus dipromosikan. Apalagi semua wisatanya indah. Sesuai hati dan kantong.
DeleteSilakan, Mbak Mia. Sama-sama.
bagus buat take video konten ini pak. Lokasinya penuh pohon pinus juga tuh, pasti viewnya keren banget
ReplyDeleteBenar sekali, Mas Ilham.
DeleteSaya juga coba buat vlog, walau masih amatiran hahaha.
Dukungan pohon pinus memang sangat bagus diambil dari berbagai angle.
Semangat terus mas Bam explore Kebumennya. Kayaknya ga pernah habis-habis yak wisata di kebumen, termasuk wisata batu tokek ini..
ReplyDeleteSemangat, Mas Andik.
DeleteDan ini belum semuanya, Mas. Makanya semoga saya sehat terus, dan ada waktu. Jadi saya bisa terus jalan-jalan hehehe.
Hahaha.. kirain ketemu tokek putri yg kalau di kiss menjelma jadi putri cantik nan ayu. Jadi kalau main ke watu tokek, Mas Bambang sudah bersama keluarga kecil.. eeaaa..
ReplyDeleteHabis ini saya diblacklist sama Mas Bambang. ^_^
Hahaha.. keren sekali idenya, Mbak Ade.
DeleteIni bisa jadi dongeng juga buat anak-anak. Pastinya disisipin pesan moral yang pas.
Kalau wisata di hutan begini aku suka takut banget dengan serangga. Pernah trauma sih digigit serangga aneh di tempat wisata yang touch dengan alam.
ReplyDeletememang, Mbak Tika. Namanya alam bebas, maka kadang serangga banyak.
DeleteTapi kemarin di sini aman, sih.
Hanya saya memag selalu bawa kantung obat, Mbak. Untuk antisipasi kalau kena gigitan serangga.
Mas Bambang kacamatanya nggak dilepas nih selama di Bukti Putri. Itu memang silau atau karena mau gaya aja. Tapi, tetep kece kok posenya ☺
ReplyDeleteHahaha.. dilepas, Mas Maidy. Sengaja dipakai kalau pas foto. Biar tambah keceh hahaha.
ReplyDeleteDi sini teduh, Mas. Jadi ga silau.
Tempat wisatanya masih baru ya mas. Ternyata masih banyak daerah di kebumen yang masih bisa di explore, terutama utk wisata.
ReplyDeleteSangat banyak, Mbak. Dan karena semua emnarik dan memesona, maka harus terus dieksplor, agar semakin dikenal lebih luas.
DeleteSangat banyak, Mbak. Dan karena semua emnarik dan memesona, maka harus terus dieksplor, agar semakin dikenal lebih luas.
DeleteKirain tadinya tokek yang jadi batu
ReplyDeleteAtau batu yang mirip tokek
eh ternyata hanya bentuk kulit batunya saja.
Dan bertiket pula :D
Iya, Mas Djangkaru.
DeleteTapi ini mungkin ada legendanya juga ya, Mas hehehe.
besok kalau ke sana saya tanya lagi.
Adem banget ngeliat warna hijau hijau. Sebelum melahirkan,minimal banget 1 bulan sekali cuci oaru oaru. Sekarang, huft.
ReplyDeleteIya Mbak. Cuci mata perlu sekali. Jadi refreshing juga. Jadi semakin semangat menulis hehehe.
Delete