Serunya Menyusuri Lima Keistimewaan Pantai Laguna Lemburpurwo Mirit Kebumen– Sebenarnya, minggu kemarin itu (8/9/2019) saya tidak ada rencana jalan-jalan. Saya ingin leyeh-leyeh di rumah saja, biar pas seninnya sudah fresh dan semangat aktivitas. Ssst.. tapi sebanrnya, karena dompet dompet lagi kurus hahaha.
Makanya, setelah berburu buntil dan serabi, saya pun selonjoran depan televisi sambil cek-cek instagram. Malah saya sempat nonton film kartun Doraemon hahaha. Sampai akhinya... saya terpaku melihat foto-foto seputar pantai Laguna Lembupurwo yang berada di kecamatan Mirit Kebumen. Wow.. keren-keren.
Jiwa ngebolang dan pose-pose saya langsung bergejolak hahaha. Terjadi perang di hati saya. Antara mau jalan-jalan dan pose-pose, melawan letaknnya jauh dan dompet menipis. Tapi akhirnya setelah menimbang-nimbang, maju mundur tampan rupawan.. maju tampan rupawan, akhirnya saya memutuskan berangkaaaaat... Kalau sudah pulang jalan-jalan kan, hati senang dan fresh lagi. Akan semangat cari uang hehehe.
Baca Juga : 12 Pantai di Kebumen yang Wajib dikunjungi
Akhirnya, saya pun berkemas. Saya berangkat pukul 9, padahal pas pikir-pikir itu sejak pukul 7 pagi hahaha. Karena belum pernah ke sana, maka saya ancer-ancernya kecamtan Mirit saja. Kebetulan saya pernah ke Desa Winong. Jadi nanti dari sana bisa tanya-tanya dulu.
Ternyata... jalan menuju ke Mirit itu ditutup, karena ada perbaikan jalan di bawah jembatan rel kereta api. Saya pun akhirnya harus mencari jalan lain. Setelah bertanya ke sana kemari mencari jalan, akhirnya saya kembali lagi ke jalan raya Mirit. Nah, dari situ terus ikuti jalan sampai pertigaan lalu belok kiri. Dari jalan Dendelas terus ikuti jalan. Nanti ada plang nama pantai Laguna Lembupurwo, belok kanan, lalu lurus ikuti jalan. Sampai lokasi.
Baca Juga : 5 Alasan Saya Berwisata ke Kebumen
Padahal... pas pulangnya, itu saya ikuti saja jalan Dendelas. Ternyata... ketemunya jalan menuju pantai Setrojenar. Saya jadi tertawa. Kalau tahu, ya lewat jalan itu saja. Tidak terkenal macet lagi, karena banyak jalanan yang sedang diperbaiki di beberapa titik.
Tepat pukul 11 siang, saya baru sampai di pantai Laguna Lembupurwo. Lumayan sudah panas hehehe. Begitu masuk, seorang pemuda langsung menyodori tiket masuk. Wow.. tiket masuknya Cuma 3000 rupiah saja. Bikin saya sumringah, nih. Senang di hati, senang di kantong hehehe.
Begitu masuk parkir, seorang Bapak tua langsung menyambut. Tiket parkir ini 2000 rupiah, dan nanti bisa dibayar pas pulang. Tapi ditungguin sampai kita pulang kok. Dan karena saya sudah tampan rupawan, baik hati, dan tidak sombong, saya kasih 5000 ribu saja. Sombooong hahaha.
Setelah parkir, saya pun bergegas menuju pantai. Gumuk pasir langsung menyambut saya. Wih, selama saya menjelajah pantai-pantai di Kebumen, baru kali ini ada gumuk pasir. Dan inilah yang jadi keistimewaan pantai Laguna Lembupurwo. Mantap nih, buat foto-foto.
Karena cuaca sudah sangat panas, maka saya melewati dulu gumuk pasir, dan terus berjalan ke arah pantai. Saya mengikuti pengunjung lain melewati jembatan bambu. Satu kali lewat, dikenai biaya 2000 rupiah. Tapi sebenarnya, bisa sih, kalau mau lewat bawah melalui hutan mangarove dan laguna.
Tapi tidak apa-apa sih, soalnya jembatan bambunya sangat bagus. Cocok untuk foto-foto. Hanya karena pengunjung lumayan banyak yang melewati jembatan, maka saya memutuskan melewatkan dulu mengambil foto di jembatan bambu. Bisa macet nanti hahaha.
Selepas jembatan bambu, pohon-pohon cemara laut langsung menyambut saya. Lalu di kejauhan, pantai sudah terlihat. Saya langsung celigukan melihat suasana sekitar. Dan.. saya langsung tertarik dengan hutan cemara yang berada di sisi kiri pantai. Sepertinya lebih eksotis di sana. Selain itu, pengunjung juga sepi.
Saya pun bergegas ke sana. Dan benar feeling saya, di area itu, hutan cemaranya lebih memikat. Suasananya juga lebih adem. Tidak butuh lama untuk menentukan angle-angle foto yang memikat. Saya pun segera pasang tripod, pasang hape, lalu ganti kostum. Siap pose-pose hahaha.
Agak lama saya berada di area hutan cemara ini. Soalnya hampir semua sudut bagus untuk anglenya. Apalagi cuaca masih sangat panas untuk main air di pantai. Makanya saya pun memutuskan mengeksplor juga di area yang dekat dengan laguna.
Voila.. eksotis. Dengan latar laguna, tanaman liar, sampai dahan jatuh pun semua keceh. Saya membayangkan, akan bagus sekali kalau dijadikan tempat pemotretan. Apalagi mata seorang fotografer pasti lebih tajam, dan akan menghasilkan foto-foto keren.
Sayangnya.... masih banyak bertebaran sampah-sampah plastik. Dan ini jelas sangat menganggu keindahan lokasi. Jadi kayaknya, perlu ada kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah plastik. Agar pantai Laguna Lembupurwo semakin cantik.
Setelah puas mengeksplor area hutan cemara, saya pun berniat pindah ke area pantai. Kebetulan sudah pukul 2 siang lebih, dan cuaca tidak terlalu panas lagi. Apalagi tampak pengunjung mulai banyak yang main air di tepi pantai. Saya pun in action... hahaha. Biar tidak black light, posisi saya di kanan pantai.
Sebenarnya, karakter pantai Laguna Lembupurwo ini sama dengan pantai-pantai Kebumen lainnya. Soalnya masih sama, terusan pantai laut selatan. Seperti pantai Suwuk, pantai Sawangan Indah, Pantai Bopong atau pantai Setrojenar. Murni pantai, tanpa ada tambahan ornamen batu karang atau bersanding dengan bukit.
Makanya nih, kalau misalnya saya pakai baju yang sama di dua pantai, kama mungkin orang akan mengira itu foto di satu pantai. Atau saya berada di satu pantai, lalu pakai dua baju berbeda, bisa saja saya tulis berada di pantai lain hehehe.
Saya pun tidak mau ketinggalan. Selain tepi pantai, saya juga tertarik dengan perahu-perahu nelayan yang terdapat di tepi pantai. Ini bisa masuk satu frame, antara pantai, perahu, pohon cemara dan modelnya hahaha.
Setelah hampir sejam di area pantai, saya pun memutuskan pindah area. Hari mulai sore, dan saya memutuskan tidak menunggu sunset, takut kemalaman. Apalagi kan perjalanan ke Gombong lumayan jauh.
Tujuan selanjutnya, pastinya ambil foto di jembatan bambu. Sayangnya, saya hanya bisa selfie pakai tangan. Sangat riskan pasang tripod di jembatan bambu yang pijakannya tidak rata. Bisa-bisa tripod dan hape jatuh ke Laguna. Nangis bombay saya hahaha. Mau pakai gorilla pod juga riskan.
Usai melewati jembatan bambu, mata saya langsung melirik arah laguna. Wih, itu kalau saya fotonya masuk ke air lumayan juga hahaha. Maka saya pun langsung mengambil beberapa foto. Lumayan sih, apalagi matahari yang jatuh ke laguna juga.
Lanjut, saya pindah ke hutan mangorove. Tanaman bakau yang hijau rowo-rowo, bikin mata saya segar... Apalagi kaki saya ikut masuk ke laguna. Jadi semangat nih, pose-posenya hahaha.
Kelar di Laguna dan hutan Mangorove, endingnya adalah gumuk pasir. Jujur saja, saya agak kesulitan mengambil foto di sini. Walau kamera sudah saya setting waktunya 10 detik, tetap tidak dapat angle yang pas. Soalnya harus lari ke atas itu... lumayan susah dan bikin saya ngos-ngosan hahaha. Tapi yang penting saya sudah berusaha hahaha.. menghibur diri sendiri.
Namun hati saya terhibur saat naik ke atas. Ada angle yang memikat hati saya. Sebuah pohon cemara dengan latar gumuk pasir, tidak saya sia-siakan. Dan inilah jadi foto pamungkas saya di pantai Laguna Lembupurwo Mirit Kebumen.
Menurut saya, pantai Laguna Lembupurwo Mirit ini sangat.. sangat.. berpotensi menjadi salah satu pariwisata andalan Kebumen. Selain pantai yang indah, pantai Laguna Lemburpurwo memiliki hutan cemara, hutan bakau, dan laguna dalam satu wilayah. Dan... makin istimewa karena pantai Laguna Lembupurwo memiliki gumuk pasir yang tidak dimiliki pantai-pantai lain.
Jadi.. kalau teman-teman ke Kebumen, jalan lupa mengunjungi pantai Laguna Lembupurwo Kebumen. Pastinya wisata-wisata lain di Kebumen juga sangat memikatnya. Apalagi tiket masuknya sangat terjangkau. pas di hati, pas di kantong hehehe. Makanya dolan ke Kebumen yuk...!
Bambang Irwanto
Makanya, setelah berburu buntil dan serabi, saya pun selonjoran depan televisi sambil cek-cek instagram. Malah saya sempat nonton film kartun Doraemon hahaha. Sampai akhinya... saya terpaku melihat foto-foto seputar pantai Laguna Lembupurwo yang berada di kecamatan Mirit Kebumen. Wow.. keren-keren.
Jiwa ngebolang dan pose-pose saya langsung bergejolak hahaha. Terjadi perang di hati saya. Antara mau jalan-jalan dan pose-pose, melawan letaknnya jauh dan dompet menipis. Tapi akhirnya setelah menimbang-nimbang, maju mundur tampan rupawan.. maju tampan rupawan, akhirnya saya memutuskan berangkaaaaat... Kalau sudah pulang jalan-jalan kan, hati senang dan fresh lagi. Akan semangat cari uang hehehe.
Baca Juga : 12 Pantai di Kebumen yang Wajib dikunjungi
Akhirnya, saya pun berkemas. Saya berangkat pukul 9, padahal pas pikir-pikir itu sejak pukul 7 pagi hahaha. Karena belum pernah ke sana, maka saya ancer-ancernya kecamtan Mirit saja. Kebetulan saya pernah ke Desa Winong. Jadi nanti dari sana bisa tanya-tanya dulu.
Ternyata... jalan menuju ke Mirit itu ditutup, karena ada perbaikan jalan di bawah jembatan rel kereta api. Saya pun akhirnya harus mencari jalan lain. Setelah bertanya ke sana kemari mencari jalan, akhirnya saya kembali lagi ke jalan raya Mirit. Nah, dari situ terus ikuti jalan sampai pertigaan lalu belok kiri. Dari jalan Dendelas terus ikuti jalan. Nanti ada plang nama pantai Laguna Lembupurwo, belok kanan, lalu lurus ikuti jalan. Sampai lokasi.
Baca Juga : 5 Alasan Saya Berwisata ke Kebumen
Padahal... pas pulangnya, itu saya ikuti saja jalan Dendelas. Ternyata... ketemunya jalan menuju pantai Setrojenar. Saya jadi tertawa. Kalau tahu, ya lewat jalan itu saja. Tidak terkenal macet lagi, karena banyak jalanan yang sedang diperbaiki di beberapa titik.
Tepat pukul 11 siang, saya baru sampai di pantai Laguna Lembupurwo. Lumayan sudah panas hehehe. Begitu masuk, seorang pemuda langsung menyodori tiket masuk. Wow.. tiket masuknya Cuma 3000 rupiah saja. Bikin saya sumringah, nih. Senang di hati, senang di kantong hehehe.
Begitu masuk parkir, seorang Bapak tua langsung menyambut. Tiket parkir ini 2000 rupiah, dan nanti bisa dibayar pas pulang. Tapi ditungguin sampai kita pulang kok. Dan karena saya sudah tampan rupawan, baik hati, dan tidak sombong, saya kasih 5000 ribu saja. Sombooong hahaha.
Setelah parkir, saya pun bergegas menuju pantai. Gumuk pasir langsung menyambut saya. Wih, selama saya menjelajah pantai-pantai di Kebumen, baru kali ini ada gumuk pasir. Dan inilah yang jadi keistimewaan pantai Laguna Lembupurwo. Mantap nih, buat foto-foto.
Karena cuaca sudah sangat panas, maka saya melewati dulu gumuk pasir, dan terus berjalan ke arah pantai. Saya mengikuti pengunjung lain melewati jembatan bambu. Satu kali lewat, dikenai biaya 2000 rupiah. Tapi sebenarnya, bisa sih, kalau mau lewat bawah melalui hutan mangarove dan laguna.
Tapi tidak apa-apa sih, soalnya jembatan bambunya sangat bagus. Cocok untuk foto-foto. Hanya karena pengunjung lumayan banyak yang melewati jembatan, maka saya memutuskan melewatkan dulu mengambil foto di jembatan bambu. Bisa macet nanti hahaha.
Selepas jembatan bambu, pohon-pohon cemara laut langsung menyambut saya. Lalu di kejauhan, pantai sudah terlihat. Saya langsung celigukan melihat suasana sekitar. Dan.. saya langsung tertarik dengan hutan cemara yang berada di sisi kiri pantai. Sepertinya lebih eksotis di sana. Selain itu, pengunjung juga sepi.
Saya pun bergegas ke sana. Dan benar feeling saya, di area itu, hutan cemaranya lebih memikat. Suasananya juga lebih adem. Tidak butuh lama untuk menentukan angle-angle foto yang memikat. Saya pun segera pasang tripod, pasang hape, lalu ganti kostum. Siap pose-pose hahaha.
Agak lama saya berada di area hutan cemara ini. Soalnya hampir semua sudut bagus untuk anglenya. Apalagi cuaca masih sangat panas untuk main air di pantai. Makanya saya pun memutuskan mengeksplor juga di area yang dekat dengan laguna.
Voila.. eksotis. Dengan latar laguna, tanaman liar, sampai dahan jatuh pun semua keceh. Saya membayangkan, akan bagus sekali kalau dijadikan tempat pemotretan. Apalagi mata seorang fotografer pasti lebih tajam, dan akan menghasilkan foto-foto keren.
Sayangnya.... masih banyak bertebaran sampah-sampah plastik. Dan ini jelas sangat menganggu keindahan lokasi. Jadi kayaknya, perlu ada kegiatan bersih-bersih pantai dari sampah plastik. Agar pantai Laguna Lembupurwo semakin cantik.
Setelah puas mengeksplor area hutan cemara, saya pun berniat pindah ke area pantai. Kebetulan sudah pukul 2 siang lebih, dan cuaca tidak terlalu panas lagi. Apalagi tampak pengunjung mulai banyak yang main air di tepi pantai. Saya pun in action... hahaha. Biar tidak black light, posisi saya di kanan pantai.
Sebenarnya, karakter pantai Laguna Lembupurwo ini sama dengan pantai-pantai Kebumen lainnya. Soalnya masih sama, terusan pantai laut selatan. Seperti pantai Suwuk, pantai Sawangan Indah, Pantai Bopong atau pantai Setrojenar. Murni pantai, tanpa ada tambahan ornamen batu karang atau bersanding dengan bukit.
Makanya nih, kalau misalnya saya pakai baju yang sama di dua pantai, kama mungkin orang akan mengira itu foto di satu pantai. Atau saya berada di satu pantai, lalu pakai dua baju berbeda, bisa saja saya tulis berada di pantai lain hehehe.
Saya pun tidak mau ketinggalan. Selain tepi pantai, saya juga tertarik dengan perahu-perahu nelayan yang terdapat di tepi pantai. Ini bisa masuk satu frame, antara pantai, perahu, pohon cemara dan modelnya hahaha.
Setelah hampir sejam di area pantai, saya pun memutuskan pindah area. Hari mulai sore, dan saya memutuskan tidak menunggu sunset, takut kemalaman. Apalagi kan perjalanan ke Gombong lumayan jauh.
Tujuan selanjutnya, pastinya ambil foto di jembatan bambu. Sayangnya, saya hanya bisa selfie pakai tangan. Sangat riskan pasang tripod di jembatan bambu yang pijakannya tidak rata. Bisa-bisa tripod dan hape jatuh ke Laguna. Nangis bombay saya hahaha. Mau pakai gorilla pod juga riskan.
Usai melewati jembatan bambu, mata saya langsung melirik arah laguna. Wih, itu kalau saya fotonya masuk ke air lumayan juga hahaha. Maka saya pun langsung mengambil beberapa foto. Lumayan sih, apalagi matahari yang jatuh ke laguna juga.
Lanjut, saya pindah ke hutan mangorove. Tanaman bakau yang hijau rowo-rowo, bikin mata saya segar... Apalagi kaki saya ikut masuk ke laguna. Jadi semangat nih, pose-posenya hahaha.
Kelar di Laguna dan hutan Mangorove, endingnya adalah gumuk pasir. Jujur saja, saya agak kesulitan mengambil foto di sini. Walau kamera sudah saya setting waktunya 10 detik, tetap tidak dapat angle yang pas. Soalnya harus lari ke atas itu... lumayan susah dan bikin saya ngos-ngosan hahaha. Tapi yang penting saya sudah berusaha hahaha.. menghibur diri sendiri.
Namun hati saya terhibur saat naik ke atas. Ada angle yang memikat hati saya. Sebuah pohon cemara dengan latar gumuk pasir, tidak saya sia-siakan. Dan inilah jadi foto pamungkas saya di pantai Laguna Lembupurwo Mirit Kebumen.
Menurut saya, pantai Laguna Lembupurwo Mirit ini sangat.. sangat.. berpotensi menjadi salah satu pariwisata andalan Kebumen. Selain pantai yang indah, pantai Laguna Lemburpurwo memiliki hutan cemara, hutan bakau, dan laguna dalam satu wilayah. Dan... makin istimewa karena pantai Laguna Lembupurwo memiliki gumuk pasir yang tidak dimiliki pantai-pantai lain.
Jadi.. kalau teman-teman ke Kebumen, jalan lupa mengunjungi pantai Laguna Lembupurwo Kebumen. Pastinya wisata-wisata lain di Kebumen juga sangat memikatnya. Apalagi tiket masuknya sangat terjangkau. pas di hati, pas di kantong hehehe. Makanya dolan ke Kebumen yuk...!
Bambang Irwanto
Jalan jalan di Kebumennya enggak pernah habis habis. Pas baca dari awal masih belum penasaran tapi begitu sampsi di pantainya dan lihat ombaknya, langsung deh jatuh cinta. ������
ReplyDeleteHahaha.. pengantar ceritanya dulu, Mas. Baru masuk ke cerita pantainya. Dan ombak pantai kebumen memang lumayan besar, tapi sayang tidak boleh berenang hehehe.
DeleteAaaaakkk, aku lamaaa banget ngga main2 ke pantai.
ReplyDeleteKayaknya bisa dijadwalkan deh main ke siniii
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Ayo, segera dijadwalkan, Mbak Nurul. Soalnya pantai-pantai Kebumen sangat banyak dan memikat.
DeleteHwaa.. walaupun awalnya maju-mundur tampan-rupawan, akhirnya jadi juga melangkah ke Pantai Lembur purwo yg tampaknya masih perawan. Blm ada sentuhan industri pariwisata ya, Mas. Worth it-lah capek² ke sana, terbyr dengan pemandangan yg indah menawan
ReplyDeleteIya, Mbak. Ini masih dikelola secara alami saja. Makanya pantainya masih sangat alami. Dan semua perjalanan jauh terbayarkan hehehe.
DeleteKalau saya pulang kampung ke Tambak lagi, fix saya akan kontak mas bambang buat ngeguide jalanjalan di sekitaran kebumen. Spot ini asik banget difoto kalau pagi nih.
ReplyDeleteWow.. Mas Adi wong Tambak ya? Saya sering lewati kalau pas ke Purwokerto.
DeletePokoknya kalau mudik harus jalan keliling Kebumen, Mas hehehe.
Kalau aku Terakhir ke pantai tahun 2014 😂 jaman masih single. Kalau sekarang ya mikir mikir kalau mau pergi jauh kl gk punya kendaraan sndri apalagi bawa anak 🤔. Tp keren sih ini pantainya
ReplyDeleteIya, Mbak. Makanya saya juga menentukan tempat yang pas mana pergi sendiri, mana yang bisa bareng krucil atau keluarga. Soalnya kadang tempat wisata, medannha beratdan tidak terlalu pas buat semua anggota keluarga.
Deleteduh, saya tuh ga kenal sama sekali kebumen. semoga ada kesempatan berkunjung. kalau dari stasiun jauh ga? penginapan gimana, masih ada pilihan yg murah meriah?
ReplyDeletePas mampir ke sini, Mbak. Soalnya banyak tulisan seputar Kebumen hehehe.
DeleteKalau dari stasiun Kebumen, paling wisata ke kota saja, Mbak. kalau stasiun Gombong dekat Roemah Martha Tilaar, benteng Van Der Wicjk dan waduk Sempor.
Jadi mending naik kendaraan pribadi atau agen wisata Mbak.
Selalu seneng yaa klo main ke pantai. Apalagi siang hari dimana cagaya matahari jadi andalan banget saat foto2. Pokoke gak bakal mengecewakan deh pantai itu. Dan aku dasarnya emang anak pantai sih hehehe
ReplyDeleteIya, Mbak. Dan kalau wisata pantai mending pas cuaca panas, dipandingkan mendung bahkan hujan. ga apa hitam dikit hahaha.
DeleteTapi memang bagusnya sekalian pagi atau sekalian sore, Mbak.
Mas, pas saya liat foto pertama di dekat cemara laut, saya langsung nangkep "pesan" dari sampah plastik.
ReplyDeleteSetelah 2 foto, baru deh dibahas.
Memang payah bener ya warga bisa tertib. Padahal kan kalo bersih, indah banget itu lembupurwo.
Memang sengaja tidak saya edit fotonya, Mbak. Apa adanya saja. jadi pesan tersirat, duh.. sayang banget pantainya sudah indah, kok masih ada sampah plastik. Jadi semoga bisa ada program pembenahan sampah, agar pantainya semakin bersih, cantik, indah, dan menyenangkan.
DeletePantainya kaya ya, ada hutan cemara, dan hutan mangrovenya juga. Itu jembatan bambunya kuat kan, kok rada horror saya kalau lewat di atasnya. Hihi. Btw saya tadi sepintas baca tentang buntil. Buntil tu kesukaan saya, buntil dari daun lumbu (semacam talas air) rasanya lembut, lumer di mulut. Enak dimakan bareng nasi anget. Sama ga buntil Jogja dengan Kebumen?
ReplyDeleteIya, Mbak. Jadi pantai Laguna Lembuurwo ini komplit. Dan jembatan bambunya kuat, Mbak. makanya ada biaya nyebrang untuk perawatan jembatan.
ReplyDeleteBuntil di sini beragam, Mbak. Kadang daun talas, kadang daun pepaya, kadang daun singkong. Tapi yang kemarin saya beli, buntil daun pepaya. Enak dan menambah nafsu makan hahaha.
Aku salfok sama buntil..duh kangen makanan itu.
ReplyDeletePantai ini lengkap ya, surga buat rehat plus pepotoan. Tapi baca aksesnya kok ribet ya, Mas
Semoga nantinya makin mudah jalan menuju ke sini.
Duh, mupeng sama indahnya pantai Laguna Lemburwo.
Makanya memang pantas diburu, Mbak Dian. Stok cuma sedikit, dan peminat buntil banyak hahaha.
DeleteSebenarnya tidak ribet, Mbak. jalanan sampai lokasi mulus beraspal. Hanya kebetulan, ada perbaikan jalan saja.
Dan sebenarnya, bisa lewat jalan Dendelas, hanya kebetulan kemarin saya belum tau pas berangkat. Maka pas pulangnya.. lancaaaar hahaha
Maju mundur tampaaan rupawaaan, entah kenapa saya bacanya ala-ala Incess, hihi
ReplyDeleteSayang banget sampahnya ituloh, padahal tempatnya duh udah Instagramable bgttt
jadi pengen jalan-jalan sambil bawa karung, buat nyomotin sampahnya gitu
Iya, Mbak. Makanya harus ada kegiatan khusus untuk mengurangi sampah. Soalnya sayang pantainya sudah sangat cantik dan komplit.
Deletepantainya keren tapi jembatannya itu... ngeri2 sedap haha
ReplyDeleteJembatan bambunya sangat aman. malah ada dua jalur. jadi tidak terjadi macet di tengah hehehe.
DeleteBelum pernah saya ke Kebumen. Ngeliat pantainya Laguna kecek ya ..... Itu pantainya emang sepi ya mas. Saya ngeliat pas melewati jembatan bambu juga nggak terlihat ada orang?
ReplyDeleteIni pantainya ramai, Mbak. Apalagi saya perginya pas hari minggu. hanya lokasi foto sengaja saya pilih yang sepi, agar foto tidak bocor hehehe.
DeleteKalau jembatan itu, saya nunggu sepi dulu, baru jepret hehehe.
Kalimat 'Ganti kostum'nya si mas selalu bikin saya senyum senyum 😄
ReplyDeleteTapi mas Bambang ini emang paling pinter cari enggel poto ya...
Jempol de
Hehehe.. sebenarnya sudah banyak spot bagus, Mbak. Makanya tidak sulit cari enggel yang bagus.
Deletejembatannya agak menakutkan ya untuk disebrangi dan pohon2 meranggas itu cantik jadinya
ReplyDeleteJembatannya aman, Mbak Tira dan sangat dijaga perawatannya. Makanya ada biaya nyebrang. Tapi kalau mau lewat bawah juga bisa. Tapi justru jembatan bambunya yang jadi daya tariknya, Mbak.
DeleteJembatan bambunya cukup bikin kaki lemas ya ka hahaha. Pantainya tapi kurang aman untuk bermain anak-anak ya ka?
ReplyDeleteJembatan bambunya aman, Mbak Desy.
DeleteDan memang tidak disarankan anak-anak main di tepi pantai. kalau mau, di Laguna saja yang lebih aman, Mbak.
Murah banget tiket masuknya. Nyaaamm ketemu buntil dimakan ma nasei anget enak ya pak.
ReplyDeleteTapi sayang jembatannya tengahnya bolong kalau bawa anak kecil kudu ekstra hati2 hehe :D
Btw emang pantainya masih sepi gtu kah pak? Padahal lengkap ya view-nya mulai pantai, gumuk pasir, sampai hutan mangrove :D
Iya, Mbak. Memang mengajak anak-anak wisata harus ekstra ketat dijaga. Dan ini sebenarnya ramai, Mbak April. Apalagi saya perginya minggu. Hanya saja, saya sengaja cari lokasi sepi, agar foto tidak bocor hahaha.
DeleteMasih kurang terawat ya mas. Sayang sekali padahal bagus. Aku termasuk yang selalu suka dengan pantai.
ReplyDeleteSebenarnya terawat, Mbak Dyah.
DeleteHanya memang sayang soal sampahnya itu. Semoga nanti akan lebih bersih lagi.
Suka bgt sama blognya, jalan2 mulu, jadi mupeng, hahaaa viewnya itu lho kece2
ReplyDeleteSaya diuntungkan, karena wisata sini dekat-dekat semua, Mbak Belgie.
Deletejadi bisa wisata pas di hati dan kantong hahaha.
Waahh cantik bgt itu tempatnya , mulai dari laguna nya , efek pepohonannya cantik bgt pasti buat pepotoan. cuma bayr 3000 pulak.. btw buntilnya itu nikmat bgt kayaknya
ReplyDeleteMakanya wajib ke sini, Mbak Desi.
DeleteApalagi sambil duduk di pantai dan makan buntil sama nasi hangat, makan mantap hahaha
Tiket masuk murah, pemandangan luar biasa, tingal dikelola dengan baik agar selalu asri dan bersih dari sampah aja ya pak
ReplyDeleteBenar sekali Mas Ilham.
DeleteHarussemakin ditingkat, terutama soal sampahnya. Pasti akan jadi wisata pantai yang sangat memikat.