Awalnya, saya membaca salah satu pertanyaan di Komunitas Penulis Bacaan Anak di salah satu grup Facebook. Jadi dia menanyakan, apakah penulis cerita anak uangnya banyak? Soalnya dia ingin sekali menulis cerita anak dan mendapat uang, tapi susah.
Ini pertanyaan yang cukup menarik. Dan pastinya teman-teman lain juga penasaran ya, apakah teman-teman penulis cerita anak yang sudah malang melintang di dunia menulis buku anak uangnya banyak?
Tapi tentu saja tidak akan membahas penghasil teman-teman penulis. Maka saya pun ingin menulis dari sudut pandang saya sendiri. Siapa tahu saja ada yang penasaran dengan dengan "deposito-deposito" uang saya yang bertebaran di mana-mana hahaha.. halah gaya benar saya ini.
Apakah Penulis Cerita Anak Uangnya Banyak?
Niat Awal Menulis Cerita Anak
Saat ingin menulis cerita anak, maka awalnya adalah karena suka menulis cerita anak, karena ada yang ingin dibagikan kepada pembaca. Istilahnya berbagi cerita.
Jadi... kalau baru belajar menulis cerita anak, terus niatnya untuk mendapatkan penghasilan alias uang, maka itu berat, Bambang... eeh.. hahaha
Percaya saja, proses belajar menulis cerita anaknya akan jalan di tempat. Soalnya tidak dilakukan atas dasar suka, tidak enjoy dan akhirnya jadi beban. Duh.. kok saya tidak bisa-bisa nih, menulis cerita anak. Kapan bisa dapat uangnya?
Bisa Dulu Menulis Cerita Anak
Setelah niatnya sudah mantap, yaitu menulis cerita anak kerena suka dan ingin berbagi cerita, maka nikmati semua proses menulis cerita anak dengan senang hati. Dan.. harus sabar. Karena proses menulis cerita anak itu tidak sim salabim, abrakadabra atau alakazam.
Nah di sini mental dan keseriusan kamu akan diuji lagi. Sanggup tidak, kamu menghadapi semua proses menulis. Yang sanggup.. dialah yang akan berhasil.
Dan soal cepat atau lambatnya proses menulis, itu tergantung dari kamu sendiri. Tapi rata-rata teman penulis yang masih bertahan sampai saat ini, karena telah melalui berbagai rintangan menulis.
Saatnya Menulis
Setelah berhasil melalu proses, saat mulai semangat menulis cerita. Ada ide tulis, ada ide tulis. Memang media anak saat ini sudah berkurang, tapi penerbit dan buku anak terus mengeliat.
Tapi.. apa buku anak akan terus ada?
Insya Allah akan terus ada. Logikanya setiap hari ada anak yang lahir. Jadi kebutuhan cerita anak akan terus ada. Cerita anak masih jadi andalan untuk bersama menjalani masa tumbuh kembang anak. Selain itu.
Nah, ini intinya, semakin semangat kamu menulis cerita, maka akan semakin banyak peluang yang terbuka. Akhirnya bisa menghasilkan uang.
Penghasilan Saya dari Menulis Cerita Anak
Saya belajar menulis cerita anak sejak kecil. Lalu pas remaja, malah tergoda pindah haluan belajar menulis cerita anak. Makanya cerita pertama saya yang dimuat di media adalah cerpen di Anita Cemerlang. Setelah krismon, Anita tutup dan sata balik belajar menulis cerita anak.
Akhirnya tahun 2003, dongeng pertama saya dimuat. Itulah membuka peluang saya di Bobo. Sejak itu cerpen dan dongeng saya rutin dimuat
Nah karier (cieee karier hahaha) saya di Bobo itu dari 2003 sampai 2017. Itu ada sekitar kurang lebih 65 cerpen dan dongeng yang dimuat. Ini belum termasuk kumcer dan kumdong pustaka Ola ya. Jadi penghasilan saya sekitar 17-18 juta.
Penghasilan lain, dari media anak lainnya, seperti Kompas Anak, Mombi, Soca, Nusantara Bertutur dan lainnya. Mungkin sekitar 14-15 juta.
Pemasukan lainnya adalah naskah yang jual puas. Misalnya waktu diajak nulis salah satu penerbit di Bandung, saya dapat 12 juta. Lainnya dari penerbit Jakarta yang 1 nakah 3,5 juta, itu sebanyak 3 naskah, jadi totalnya 10,5 juta.
Lainnya, saya dulu diajak oleh seorang Bapak Ilustrator untuk menulis buku seri putri. 1 naskah 500 ribu. Jadi ada 6 naskah 3 juta.
Nah, lewat Bapak Ilustrator itu juga, saya diajak jadi feelance di penerbit Malaysia. Dari rentang 2013-2017, saya bisa beli 2 motor baru hehehe.
Cari Peluang Lain
Memang sih, selalu ada rezeki menulis dari cerita anak. Tapi.. namanya segala sesuatu, tidak selamanya sesuai yang kita harapkan.
Misalnya nih, saat kita kurang enak badan, maka otomatiskan terhenti. Jadi menghambat pemasukan. Bisa saja, lagi pas butuh uang, ternyata belum waktunya pembayaran.
Makanya sebagai penulis freelance, saya pun mencari opsi-opsi lain yang bisa saya kerjakan sesuai kemampuan saya. Contoh yang paling dekat adalah mambuka kelas Kurcaci Pos yang sudah belangsung sejak tahun 2014 sampai sekarang
Jalan lain saya masuk ke dunia blogger. Selain menambah lingkaran pertemanan, saya juga bisa membuka peluang untuk mencari tambahan.
Soalnya hampir semua teman penulis begitu. Kalau yang pria, pasti masih bekerja sambil menulis atau ada aktivitas utama lainnya. Misalnya teman saya sesama angkatan di Bobo, pekerjaan utamanya adalah guru. Intinya selalu mencari peluang. Asal bersemangat, pasti akan terbuka jalan.
Nah, demikian cerita saya. Perlu digaris bawahi ya, tulisan ini bukan bermaksud pamer, hanya sekedar berbagi cerita. Soalnya masih banyak teman-teman penulis cerita anak yang penghasilannya jauh di atas saya. Harapan saya, semoga bisa menambah semangat, agar terus bersemangat menulis cerita anak.
Salam semangat manulis.
Bambang Irwanto
Ini pertanyaan yang cukup menarik. Dan pastinya teman-teman lain juga penasaran ya, apakah teman-teman penulis cerita anak yang sudah malang melintang di dunia menulis buku anak uangnya banyak?
Tapi tentu saja tidak akan membahas penghasil teman-teman penulis. Maka saya pun ingin menulis dari sudut pandang saya sendiri. Siapa tahu saja ada yang penasaran dengan dengan "deposito-deposito" uang saya yang bertebaran di mana-mana hahaha.. halah gaya benar saya ini.
Apakah Penulis Cerita Anak Uangnya Banyak?
Niat Awal Menulis Cerita Anak
Saat ingin menulis cerita anak, maka awalnya adalah karena suka menulis cerita anak, karena ada yang ingin dibagikan kepada pembaca. Istilahnya berbagi cerita.
Jadi... kalau baru belajar menulis cerita anak, terus niatnya untuk mendapatkan penghasilan alias uang, maka itu berat, Bambang... eeh.. hahaha
Percaya saja, proses belajar menulis cerita anaknya akan jalan di tempat. Soalnya tidak dilakukan atas dasar suka, tidak enjoy dan akhirnya jadi beban. Duh.. kok saya tidak bisa-bisa nih, menulis cerita anak. Kapan bisa dapat uangnya?
Bisa Dulu Menulis Cerita Anak
Setelah niatnya sudah mantap, yaitu menulis cerita anak kerena suka dan ingin berbagi cerita, maka nikmati semua proses menulis cerita anak dengan senang hati. Dan.. harus sabar. Karena proses menulis cerita anak itu tidak sim salabim, abrakadabra atau alakazam.
Nah di sini mental dan keseriusan kamu akan diuji lagi. Sanggup tidak, kamu menghadapi semua proses menulis. Yang sanggup.. dialah yang akan berhasil.
Dan soal cepat atau lambatnya proses menulis, itu tergantung dari kamu sendiri. Tapi rata-rata teman penulis yang masih bertahan sampai saat ini, karena telah melalui berbagai rintangan menulis.
Saatnya Menulis
Setelah berhasil melalu proses, saat mulai semangat menulis cerita. Ada ide tulis, ada ide tulis. Memang media anak saat ini sudah berkurang, tapi penerbit dan buku anak terus mengeliat.
Tapi.. apa buku anak akan terus ada?
Insya Allah akan terus ada. Logikanya setiap hari ada anak yang lahir. Jadi kebutuhan cerita anak akan terus ada. Cerita anak masih jadi andalan untuk bersama menjalani masa tumbuh kembang anak. Selain itu.
Nah, ini intinya, semakin semangat kamu menulis cerita, maka akan semakin banyak peluang yang terbuka. Akhirnya bisa menghasilkan uang.
Penghasilan Saya dari Menulis Cerita Anak
Saya belajar menulis cerita anak sejak kecil. Lalu pas remaja, malah tergoda pindah haluan belajar menulis cerita anak. Makanya cerita pertama saya yang dimuat di media adalah cerpen di Anita Cemerlang. Setelah krismon, Anita tutup dan sata balik belajar menulis cerita anak.
Akhirnya tahun 2003, dongeng pertama saya dimuat. Itulah membuka peluang saya di Bobo. Sejak itu cerpen dan dongeng saya rutin dimuat
Nah karier (cieee karier hahaha) saya di Bobo itu dari 2003 sampai 2017. Itu ada sekitar kurang lebih 65 cerpen dan dongeng yang dimuat. Ini belum termasuk kumcer dan kumdong pustaka Ola ya. Jadi penghasilan saya sekitar 17-18 juta.
Penghasilan lain, dari media anak lainnya, seperti Kompas Anak, Mombi, Soca, Nusantara Bertutur dan lainnya. Mungkin sekitar 14-15 juta.
Pemasukan lainnya adalah naskah yang jual puas. Misalnya waktu diajak nulis salah satu penerbit di Bandung, saya dapat 12 juta. Lainnya dari penerbit Jakarta yang 1 nakah 3,5 juta, itu sebanyak 3 naskah, jadi totalnya 10,5 juta.
Lainnya, saya dulu diajak oleh seorang Bapak Ilustrator untuk menulis buku seri putri. 1 naskah 500 ribu. Jadi ada 6 naskah 3 juta.
Nah, lewat Bapak Ilustrator itu juga, saya diajak jadi feelance di penerbit Malaysia. Dari rentang 2013-2017, saya bisa beli 2 motor baru hehehe.
Cari Peluang Lain
Memang sih, selalu ada rezeki menulis dari cerita anak. Tapi.. namanya segala sesuatu, tidak selamanya sesuai yang kita harapkan.
Misalnya nih, saat kita kurang enak badan, maka otomatiskan terhenti. Jadi menghambat pemasukan. Bisa saja, lagi pas butuh uang, ternyata belum waktunya pembayaran.
Makanya sebagai penulis freelance, saya pun mencari opsi-opsi lain yang bisa saya kerjakan sesuai kemampuan saya. Contoh yang paling dekat adalah mambuka kelas Kurcaci Pos yang sudah belangsung sejak tahun 2014 sampai sekarang
Jalan lain saya masuk ke dunia blogger. Selain menambah lingkaran pertemanan, saya juga bisa membuka peluang untuk mencari tambahan.
Soalnya hampir semua teman penulis begitu. Kalau yang pria, pasti masih bekerja sambil menulis atau ada aktivitas utama lainnya. Misalnya teman saya sesama angkatan di Bobo, pekerjaan utamanya adalah guru. Intinya selalu mencari peluang. Asal bersemangat, pasti akan terbuka jalan.
Nah, demikian cerita saya. Perlu digaris bawahi ya, tulisan ini bukan bermaksud pamer, hanya sekedar berbagi cerita. Soalnya masih banyak teman-teman penulis cerita anak yang penghasilannya jauh di atas saya. Harapan saya, semoga bisa menambah semangat, agar terus bersemangat menulis cerita anak.
Salam semangat manulis.
Bambang Irwanto
Wah ... hihihi ... asyik juga dong jadi penulis cerita anak ;) insyaAllah saya memang suka menulis cerita anak tapiii masih dalam tahap belajar menulis cerita yang bagus. Semoga dimudahkan dan kelak bisa jadi sumber pendapatan juga ... aamiin
ReplyDeleteNah, ini modal dasarnya sudah bagus, Mbak Astrid, jadi terus semangat belajar menulis cerita anak. Nikmati proses, maka semua akan indah pada waktunya. Semangat, Mbak Astrid.
DeleteJoss tenan Anda, Mas! Yang penting konsisten berkarya, insyaallah rezeki mengikuti. Saya belum bisa menulis cerita anak, jadi ngeblog saja selama 2019 kemarin dapat 20 jutaan. Lumayan buat jajan bakso, hehe. Lanjutkan, Mas! Semoga tambah produktif dan barokah....
ReplyDeleteWow.. Mas Rudi juga joss nih. Dapat 20 juta dari ngeblog juga keren, Mas. Dan saya pun masih terus belajar ngeblog, agar bisa dapat juga 20 juta hehehe. Semangat, Mas Rudi.
DeleteSaya tertarik nih untuk menjadi penulis cerita anak, tapi pengetahuan masih rendah dan sulit untuk mengurai kata yang mudah orang memahaminya
ReplyDeleteTerus semangat belajar menulis cerita anak, Mas Nurdin. Jadi kalau konsisten, maka proses menulis cerita anak akan semakin mudah, cepat, dan menyenangkan. Semangat....
Delete