Serunya Dua Hari menyusuri 6 Wisata Kebumen - Hari kamis, 6 Februari 2020, saya kedatangan teman blogger dari Jakarta. Sebut saja namanya Rizki Rakhmat Abdullah alias Bang Doel. Kebetulan Bang Doel ini ada acara di Semarang. Jadi pulang ke Jakarta sekalian lewat Gombong Kebumen.
Kamis Sore, sekitar pukul 4, saya sudah siap menunggu Bang Doel. Pas saya WA, katanya mobil yang ditumpangi Bang Doel, sudah masuk daerah Purworejo. Jadi pas nih, nunggu sebentar sudah sampai.
Ternyata.. ada sedikit kemacetan. Bang Doel baru nyampe di tempat janjian kami setengah 6 sore. Dalam hati saya, pasti Bang Doel tadi tidak mandi ini, makanya kena macet hahaha. Saya pun masih sempat pose-pose sendiri hahaha.
Saya pun langsung menghampiri Bang Doel. Setelah say hello sebentar, saya pun langsung menyuruh Bang Doel naik ke boncengan belakang motor saya. Mendung yang sejak tadi menggantung, akhirnya berganti jadi gerimis.
Tenpat pertama yang kami singgahi adalah sate ambal langganan saya yang ada di Gombong. Jadi ini memang cabang sate ambal Pak Tikno yang ada di depan Rita Pasaraya Kebumen. Karena sebelumnya saya sudah pesan, maka dua porsi sate ambal pun capet tersedia plus ketupatnya hehehe.
Sambil menikmati sate ambal dengan bumbu khas dari tempe itu, saya dan Bang Doel bertukar cerita. Saya senang, karena akhirnya bisa bertemu salah satu teman blogger. Dan kebetulan Bang Doel adalah teman blogger pertama yang mengunjungi saya.
Kami pun langsung merencanakan agenda wisata selama Bang Doel di sini. Kata Bang Doel, dia maunya sehari 5 tempat wisata yang dikunjungi. Saya jawab, tidak bisa. Karena sehari ini maksimal bisanya 3 tempat wisata saja. Jadi selama 2 hari, totalnya 6 tempat wisata.
Akhirnya setelah berembuk, kami pun memutuskan sehari mengunjungi 3 wisata. Hari pertama, ke arah pantai selatan dulu, yaitu Bukit Jerit, Pantai Surumanis, dan Pantai Menganti. Ini atas pertimbangan, kalau kami kemalaman pulang tidak masalah. Soalnya Bang Doel rencananya pulang ke Jakarta sabtu sore.
Sedangkan hari kedua, saya dan Bang Doel akan menyusuri wisata yang dekat kota Gombong. Seperti Benteng Van Der Wijck, Waduk Sempor, dan Roemah Martha Tilaar Jadi tidak akan kesorean dan tidak telat ke terminal bus. Yessss.. deal. Kami akan merasakan Serunya Dua Hari Menyusuri 6 Wisata Kebumen.
Gerimis masih mengguyur Gombong saat kami meninggalkan warung sate ambal Pak Tikno Gombong. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari penginapan buat Bang Doel. Saya terpaksa tidak mengajak Bang Doel mampir dan menginap di rumah saya, karena kakak saya lagi sakit dan keluarga saya sedang ngumpul. Jadi demi kenyamanan Bang Doel, saya mencarikan penginapan. Semoga lain waktu saya ada rezeki, bisa bangun homestay bagi teman-teman, ya. Aamin.
Masih bercumbu dengan gerimis, kami mendatangi beberapa hotel dan penginapan di sekitar kota Gombong. Akhirnya, Bang Doel memutuskan memilih hotel Graha Putra di jalan Stasiun No.6 Gombong. Harganya 85 ribu, tapi muat 3-4 orang. Ada televisi dan kipas angin. Kamar mandi juga di dalam. Di sini ada kamar 125 ribu dan 75 ribu juga.
Begitu masuk kamar dan berbincang sejenak, sekitar pukul setengah 8 malam, saya pamit pulang. Besok, kami akan janjian bertemu. Harus istirahat yang cukup, agar besok semangat menjelajah wilayah pantai.
Hari Pertama Menyusuri Wilayah Pantai
Sekitar pukul setengah 7 pagi, saya sudah tiba di depan kamar Bang Doel. Eh.. ternyata doi belum mandi. Katanya semalam tidurnya agak terganggu, kerena semalam pukul 2 dini hari mati lampu hahaha. Tapi memang, di rumah saya juga mati lampu.
Setelah Bang Doel mandi, kami pun bergegas berangkat. Tapi sebelumnya, saya dan Bang Doel minum teh dan maka arem-arem dulu yang disediakan pihak penginapan. Lumayan buat mengganjal perut hehehe.
Saya pun mengarahkan motor saya menuju belakang pasar Wonokriyo Gombong. Saya ingin mengajak Bang Doel sarapan nasi Penggel, nasi khas Kebumen. Kebetulan ini langganan saya juga hehehe.
Kami beruntung, karena nasinya tinggal 3 porsi hahaha. Saya pun langsung memesan dengan sayur gori, kuah kari, tempe mendoan, dan telur. Sementara Bang Doel sayur gori, kuah kari, kikil, dan tempe mendoan. Murah.. seporsi hanya 8 ribu. Sesuai hati dan kantong hehehe.
Selesai sarapan, perjalanan menuju wisata pun dimulai. Matahari bersinar hangat, dan ini sangat saya syukuri. Saya melajukan motor saya menuju Bukit Jerit yang jaraknya 20 km.
Sekitar pukul 9, saya dan Bang Doel sudah sampai di Bukit Jerit. Ternyata sepi sekali. Hanya ada warga yang sedang mengarit rumput gajah yang memang ditanam di sana. Makanya kami masuk tanpa membeli tiket. Tapi saya memperkirakan, harga tiketnya antara 5 ribu sampai 10 ribu.
Tapi salut juga dengan semangat Bang Doel. Dia mengajak saya turun ke bawah, untuk melihat lebih jelas lokasi wisatanya. Dan akhirnya, kami tiba di tujuan dan pose-pose hehehe. Apalagi Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah.
Kata Bang Doel, karakter Bukit Jerit ini mirip Pantai Kelingking di Bali. Hanya Bukit Jerit belum tertata rapi. Padahal potensinya bagus. Semoga ke depannya lebih bagus lagi. Aamin.
Dari Bukit Jerit, saya mengajal Bang Doel ke Pantai Surumanis. Dalam waktu setengah jam, kami sudah sampai di sana. Memang jaraknya tidak jauh. Dan di sepanjang jalur selatan ini, sangat banyak wisata kebumen yang saling berdekatan. Seperi Watu Pawon Patemon, Pantai Watu Bale, Pantai Pedalen, Pantai Pecaron, pantai Menganti, terus sampai Pantai Logending.
Dan lagi-lagi kami adalah pengunjung pertama di Pantai Surumanis. Mungkin karena hari biasa. Kata Mbak tiket, mungkin nanti sore baru banyak, karena sudah menjelang masuk weekend. Banyak yang kemping.
Saya dan Bang Doel pun mulai menyusuri pantai Surumanis yang Bisa Memberikan kenangan Manis Ini.. Bang Doel mengajak saya untuk turun ke bawah ke pantainya. Saya sih, oke-oke saja hehehe.
Walau agak jauh, akses jalan menuju Pantai Surumanis lancar jaya. Ini karena jalannya sudah dibeton. Lalu sepanjang jalan, bisa pose-pose juga di spot-spot seru. Dan kayaknga, malah saya yang banyakan pose-pose. Saya keasyikan ada yang fotoin hahaha. Sstt.. padahal saya bawa tripod, dan itu tidak digunakan hahaha.
Cuaca cerah namun panas menyambut kami saat di pantai. Tapi happy sih. Tampak ada orang juga sudah memancing di tepi pantai. Saya dan Bang Doel menyusuri pantai sambil sesekali pose-pose tampan rupawan manjaaaaah... wkwkkw.
Setelah puas di pantai, kami pun memutuskan naik ke atas. Tujuan kami selanjutnya mau ke Pantai Menganti. Sebenarnya, ada pantai Lampon yang sangat dekat dari pantai Surumanis ini. Tapi pertimbangan waktu, Bang Doel memutuskan lewat dulu. Soalnya kalau masih ada waktu, bisa dikejar ke Goa Jatijajar.
Dengan napas agak ngos-ngosan dan sempat beberapa kali mampir untuk atur napas, akhirnya saya dan Bang Doel sampai ke atas. Tapi sebelum pulang, saya mengajak Bang Doel pose-pose di spot foto atas. Dan taraaaaa.... foto-fotonya lumayan memikat. Apalagi saya difotoin oleh Bang Doel, maka pose saya bisa maksimal hahaha
Kelar pose-pose tampan rupawan manjah, saya pun kembali melajukan motor saya menuju Pantai Menganti. Kali ini lumayan jalanan agak nanjak. Namun dengan bantuan penuh kekuatan 10 tenaga harimau, akhirnya tengah hari, kami sampai di Pantai Menganti hahaha.
O, iya tiket Pantai Menganti 12.500 rupiah dan sudah termasuk parkir motor. Khusus motor, bisa parkir sampai di atas. Sedangkan mobil parkir di bawah dekat Tempat Pelelangan Ikan, nanti ada mobil khusus yang mengantar ke atas. Soalnya, parkiran di atas tidak terlalu luas untuk mobil.
Sebelum menjelajah Pantai Menganti, saya mengajak Bang Doel mengisi perut dulu. Bang Doel memilih makan lotek dengan lontong, sedangkan saya memilih makan nasi dengan lauk cumi. Minumnya kompak dong, es teh manis, kayak kita yang dong, yang tampamgnya manis-manis wkwkwkw.
Kelar makan, Bang Doel izin rebahan dulu. Its oke.. monggo lah. Tapi Bang Doel malah kebablasan tidur wkwkwk. Tidak masalah lah, menunggu sebentar. Saya pun membiarkan Bang Doel tertidur dan mungkin bermimpi berkenalan dengan salah satu cewek cantik jelita manis ayu rupawan kebumen wkwkkwk.
Setelah Bang Doel bangun, saya pun mengajak menjelajah Pantai Menganti Primadonanya Wisata Pantai di Kebumen. Tampak mengunjung mulai berdatangan. Ini mungkin karena besok sabtu sudah masuk weekend. Jadi mau kemping juga bisa.
Bagi teman-teman yang mau menginap juga bisa. Jadi ada villa-villa di sini yang disewakan. Saat saya tanya harganya pada Ibu warung makan tadi, semalam sekitar 300. Tapi kan bisa sekeluarga atau rame-rame hehehe.
Tampaknya Bang Doel paling senang ke Pantai Menganti ini. Saat saya tanya berapa poinnya dari 5-10, Bang Doel menjawab 8. Katanya mirip pantai di Bali.
Memang Pantai Menganti ini pantai paling hits saat ini. Itu karena dikelolah dengan baik. Jadi sumber dananha berasal dari desa. Ada dana, dibangun sedikit. Ada dana, apalagi dibenahi. Ini cerita dari Bu Warung tadi.
Dan saat saya dan Bang Doel datang, tampak pekerja sedang membuat taman dan bangku duduk. Pastinya akan membuat pengunjung semakin betah ke sini. Saya saja, dalam rentang waktu 7 bulan, sudah 3 kali ke pantai Menganti ini.
Pertama, kami pose-pose dulu di Lembah Mengoneng. Di sini view menghadap ke laut sangat keren. Apalagi dipadu langit biru dan awan putih.
Setelah itu, saya dan Bang Doel menyusuri jalan yang sudah dipaving rapi. Kami sempat pose-pose di batu karang juga. Bentuk karang yang eksotis, laut, awan langit, ditambah modelnya yang keren (halah.. hahaha), masuk semua dalam satu bingkai foto.
Spot lain yang tidak boleh dilupakan saat berkunjung ke Pantai Menganti adalah Jembatan Merah. Di sini viewnya juga sangat memikat. Selain di atas jembatannya, view di bawah jembatan juga sangat memikat. Makanya wajib foto di sini sambil nyanyi.. jembatan meraaaaah.... hahaha.
Akhirnya tidak terasa hari sudah sore. Langit yang tadinya cerah, mulai kelabu dengan awan-awan hitam yang menggantung manjah. Saya dan Bang Doel sepakat mengakhiri jelajah wisata Kebumen hari ini, dan bergegas pulang.
Tapi biar seru, pulangnya saya akan lewat jalur lain. Walau sedikit jauh, tapi jalanan hanya sedikit menanjak, selebihnya rata. Sekalian memperlihatkan Bang Doel wisata yang lainnya.
Tapi apa yang terjadi saudara-saudara, pas di pasar Demangsari, itu hujan tiba-tiba turun. Saya pun meminggirkan motor saya. Tidak apalah berteduh sejenak melepas lelah, dan mendinginkan bokong yang panas hahaha.
Ternyata.. hujannya awet. Dari pukul 4 sore lewat, sampai pukul 6 sore belum juga berhenti. Perut mulai bernyanyi nih. Akhirnya saya mengajak Bang Doel makan mie ayam saja yang kebetulan mangkal di dekat situ. Kenapa mie ayam?
Soalnya Bang Doel komen di sebuah grup begini : Ga ajak aku makan mie ayamnya meh? Ujan-ujan gini loh Mas Bams hahaha.
Kebetulan, saya sebelumnya membahas soal mie ayam di kebumen dengan Mbak Rien.
Kelar makan mie ayam, hujan masih saja belum berhenti. Saya pun memutuskan, kalau sampai jam belum berhenti, lanjut jalan saja. Soalnya perjalanan masih jauh. Takut kemalaman. Apalagi besok masih mau jalan. Jadi harus chas tenaga.
Sambil nunggu hujan reda, saya berbincang dengan Bapak Penjuak Mie ayam. Ternyata Bapak itu pernah juga merantau lama di Jakarta. Dari pukul 4 sore sampai hampir isya, baru 3 pembeli mie ayam. "Sepi, Pak kalau hujan. Sekarang cari uang susah."
Makanya saya itu suka jalan-jalan. Bukan hanya refreshing, tapi banyak inspirasi. Setidaknya saya harus bersyukur juga. Misalnya saya bisa bekerja di rumah dan kapan saja dengan penghasilan Alhamdulliah.
Ternyata pukul 7 lewat hujan masih saja awet. Akhirnya saya dan Bang Doel memutuskan lanjut saja. Jalanan gelap dan hujan, makanya saya tidak terlalu memacu motor.
Akhirnya sampai juga di kota Gombong. Saya pun mengantar Bang Doel ke penginapan dan langsung pamit pulang. Kami pun janjian untuk bertemu lagi esok hari. Teman-teman bisa langsung meluncur di bagian 2 (Bersambung...)
Bambang Irwanto
Kamis Sore, sekitar pukul 4, saya sudah siap menunggu Bang Doel. Pas saya WA, katanya mobil yang ditumpangi Bang Doel, sudah masuk daerah Purworejo. Jadi pas nih, nunggu sebentar sudah sampai.
Ternyata.. ada sedikit kemacetan. Bang Doel baru nyampe di tempat janjian kami setengah 6 sore. Dalam hati saya, pasti Bang Doel tadi tidak mandi ini, makanya kena macet hahaha. Saya pun masih sempat pose-pose sendiri hahaha.
Saya pun langsung menghampiri Bang Doel. Setelah say hello sebentar, saya pun langsung menyuruh Bang Doel naik ke boncengan belakang motor saya. Mendung yang sejak tadi menggantung, akhirnya berganti jadi gerimis.
Tenpat pertama yang kami singgahi adalah sate ambal langganan saya yang ada di Gombong. Jadi ini memang cabang sate ambal Pak Tikno yang ada di depan Rita Pasaraya Kebumen. Karena sebelumnya saya sudah pesan, maka dua porsi sate ambal pun capet tersedia plus ketupatnya hehehe.
Sambil menikmati sate ambal dengan bumbu khas dari tempe itu, saya dan Bang Doel bertukar cerita. Saya senang, karena akhirnya bisa bertemu salah satu teman blogger. Dan kebetulan Bang Doel adalah teman blogger pertama yang mengunjungi saya.
Kami pun langsung merencanakan agenda wisata selama Bang Doel di sini. Kata Bang Doel, dia maunya sehari 5 tempat wisata yang dikunjungi. Saya jawab, tidak bisa. Karena sehari ini maksimal bisanya 3 tempat wisata saja. Jadi selama 2 hari, totalnya 6 tempat wisata.
Akhirnya setelah berembuk, kami pun memutuskan sehari mengunjungi 3 wisata. Hari pertama, ke arah pantai selatan dulu, yaitu Bukit Jerit, Pantai Surumanis, dan Pantai Menganti. Ini atas pertimbangan, kalau kami kemalaman pulang tidak masalah. Soalnya Bang Doel rencananya pulang ke Jakarta sabtu sore.
Sedangkan hari kedua, saya dan Bang Doel akan menyusuri wisata yang dekat kota Gombong. Seperti Benteng Van Der Wijck, Waduk Sempor, dan Roemah Martha Tilaar Jadi tidak akan kesorean dan tidak telat ke terminal bus. Yessss.. deal. Kami akan merasakan Serunya Dua Hari Menyusuri 6 Wisata Kebumen.
Gerimis masih mengguyur Gombong saat kami meninggalkan warung sate ambal Pak Tikno Gombong. Tujuan kami selanjutnya adalah mencari penginapan buat Bang Doel. Saya terpaksa tidak mengajak Bang Doel mampir dan menginap di rumah saya, karena kakak saya lagi sakit dan keluarga saya sedang ngumpul. Jadi demi kenyamanan Bang Doel, saya mencarikan penginapan. Semoga lain waktu saya ada rezeki, bisa bangun homestay bagi teman-teman, ya. Aamin.
Masih bercumbu dengan gerimis, kami mendatangi beberapa hotel dan penginapan di sekitar kota Gombong. Akhirnya, Bang Doel memutuskan memilih hotel Graha Putra di jalan Stasiun No.6 Gombong. Harganya 85 ribu, tapi muat 3-4 orang. Ada televisi dan kipas angin. Kamar mandi juga di dalam. Di sini ada kamar 125 ribu dan 75 ribu juga.
Begitu masuk kamar dan berbincang sejenak, sekitar pukul setengah 8 malam, saya pamit pulang. Besok, kami akan janjian bertemu. Harus istirahat yang cukup, agar besok semangat menjelajah wilayah pantai.
Hari Pertama Menyusuri Wilayah Pantai
Sekitar pukul setengah 7 pagi, saya sudah tiba di depan kamar Bang Doel. Eh.. ternyata doi belum mandi. Katanya semalam tidurnya agak terganggu, kerena semalam pukul 2 dini hari mati lampu hahaha. Tapi memang, di rumah saya juga mati lampu.
Setelah Bang Doel mandi, kami pun bergegas berangkat. Tapi sebelumnya, saya dan Bang Doel minum teh dan maka arem-arem dulu yang disediakan pihak penginapan. Lumayan buat mengganjal perut hehehe.
Saya pun mengarahkan motor saya menuju belakang pasar Wonokriyo Gombong. Saya ingin mengajak Bang Doel sarapan nasi Penggel, nasi khas Kebumen. Kebetulan ini langganan saya juga hehehe.
Kami beruntung, karena nasinya tinggal 3 porsi hahaha. Saya pun langsung memesan dengan sayur gori, kuah kari, tempe mendoan, dan telur. Sementara Bang Doel sayur gori, kuah kari, kikil, dan tempe mendoan. Murah.. seporsi hanya 8 ribu. Sesuai hati dan kantong hehehe.
Selesai sarapan, perjalanan menuju wisata pun dimulai. Matahari bersinar hangat, dan ini sangat saya syukuri. Saya melajukan motor saya menuju Bukit Jerit yang jaraknya 20 km.
Sekitar pukul 9, saya dan Bang Doel sudah sampai di Bukit Jerit. Ternyata sepi sekali. Hanya ada warga yang sedang mengarit rumput gajah yang memang ditanam di sana. Makanya kami masuk tanpa membeli tiket. Tapi saya memperkirakan, harga tiketnya antara 5 ribu sampai 10 ribu.
Tapi salut juga dengan semangat Bang Doel. Dia mengajak saya turun ke bawah, untuk melihat lebih jelas lokasi wisatanya. Dan akhirnya, kami tiba di tujuan dan pose-pose hehehe. Apalagi Bukit Jerit Destinasi Wisata Baru di Kebumen Jawa Tengah.
Kata Bang Doel, karakter Bukit Jerit ini mirip Pantai Kelingking di Bali. Hanya Bukit Jerit belum tertata rapi. Padahal potensinya bagus. Semoga ke depannya lebih bagus lagi. Aamin.
Dari Bukit Jerit, saya mengajal Bang Doel ke Pantai Surumanis. Dalam waktu setengah jam, kami sudah sampai di sana. Memang jaraknya tidak jauh. Dan di sepanjang jalur selatan ini, sangat banyak wisata kebumen yang saling berdekatan. Seperi Watu Pawon Patemon, Pantai Watu Bale, Pantai Pedalen, Pantai Pecaron, pantai Menganti, terus sampai Pantai Logending.
Dan lagi-lagi kami adalah pengunjung pertama di Pantai Surumanis. Mungkin karena hari biasa. Kata Mbak tiket, mungkin nanti sore baru banyak, karena sudah menjelang masuk weekend. Banyak yang kemping.
Saya dan Bang Doel pun mulai menyusuri pantai Surumanis yang Bisa Memberikan kenangan Manis Ini.. Bang Doel mengajak saya untuk turun ke bawah ke pantainya. Saya sih, oke-oke saja hehehe.
Walau agak jauh, akses jalan menuju Pantai Surumanis lancar jaya. Ini karena jalannya sudah dibeton. Lalu sepanjang jalan, bisa pose-pose juga di spot-spot seru. Dan kayaknga, malah saya yang banyakan pose-pose. Saya keasyikan ada yang fotoin hahaha. Sstt.. padahal saya bawa tripod, dan itu tidak digunakan hahaha.
Cuaca cerah namun panas menyambut kami saat di pantai. Tapi happy sih. Tampak ada orang juga sudah memancing di tepi pantai. Saya dan Bang Doel menyusuri pantai sambil sesekali pose-pose tampan rupawan manjaaaaah... wkwkkw.
Setelah puas di pantai, kami pun memutuskan naik ke atas. Tujuan kami selanjutnya mau ke Pantai Menganti. Sebenarnya, ada pantai Lampon yang sangat dekat dari pantai Surumanis ini. Tapi pertimbangan waktu, Bang Doel memutuskan lewat dulu. Soalnya kalau masih ada waktu, bisa dikejar ke Goa Jatijajar.
Dengan napas agak ngos-ngosan dan sempat beberapa kali mampir untuk atur napas, akhirnya saya dan Bang Doel sampai ke atas. Tapi sebelum pulang, saya mengajak Bang Doel pose-pose di spot foto atas. Dan taraaaaa.... foto-fotonya lumayan memikat. Apalagi saya difotoin oleh Bang Doel, maka pose saya bisa maksimal hahaha
Kelar pose-pose tampan rupawan manjah, saya pun kembali melajukan motor saya menuju Pantai Menganti. Kali ini lumayan jalanan agak nanjak. Namun dengan bantuan penuh kekuatan 10 tenaga harimau, akhirnya tengah hari, kami sampai di Pantai Menganti hahaha.
O, iya tiket Pantai Menganti 12.500 rupiah dan sudah termasuk parkir motor. Khusus motor, bisa parkir sampai di atas. Sedangkan mobil parkir di bawah dekat Tempat Pelelangan Ikan, nanti ada mobil khusus yang mengantar ke atas. Soalnya, parkiran di atas tidak terlalu luas untuk mobil.
Sebelum menjelajah Pantai Menganti, saya mengajak Bang Doel mengisi perut dulu. Bang Doel memilih makan lotek dengan lontong, sedangkan saya memilih makan nasi dengan lauk cumi. Minumnya kompak dong, es teh manis, kayak kita yang dong, yang tampamgnya manis-manis wkwkwkw.
Kelar makan, Bang Doel izin rebahan dulu. Its oke.. monggo lah. Tapi Bang Doel malah kebablasan tidur wkwkwk. Tidak masalah lah, menunggu sebentar. Saya pun membiarkan Bang Doel tertidur dan mungkin bermimpi berkenalan dengan salah satu cewek cantik jelita manis ayu rupawan kebumen wkwkkwk.
Setelah Bang Doel bangun, saya pun mengajak menjelajah Pantai Menganti Primadonanya Wisata Pantai di Kebumen. Tampak mengunjung mulai berdatangan. Ini mungkin karena besok sabtu sudah masuk weekend. Jadi mau kemping juga bisa.
Bagi teman-teman yang mau menginap juga bisa. Jadi ada villa-villa di sini yang disewakan. Saat saya tanya harganya pada Ibu warung makan tadi, semalam sekitar 300. Tapi kan bisa sekeluarga atau rame-rame hehehe.
Tampaknya Bang Doel paling senang ke Pantai Menganti ini. Saat saya tanya berapa poinnya dari 5-10, Bang Doel menjawab 8. Katanya mirip pantai di Bali.
Memang Pantai Menganti ini pantai paling hits saat ini. Itu karena dikelolah dengan baik. Jadi sumber dananha berasal dari desa. Ada dana, dibangun sedikit. Ada dana, apalagi dibenahi. Ini cerita dari Bu Warung tadi.
Dan saat saya dan Bang Doel datang, tampak pekerja sedang membuat taman dan bangku duduk. Pastinya akan membuat pengunjung semakin betah ke sini. Saya saja, dalam rentang waktu 7 bulan, sudah 3 kali ke pantai Menganti ini.
Pertama, kami pose-pose dulu di Lembah Mengoneng. Di sini view menghadap ke laut sangat keren. Apalagi dipadu langit biru dan awan putih.
Setelah itu, saya dan Bang Doel menyusuri jalan yang sudah dipaving rapi. Kami sempat pose-pose di batu karang juga. Bentuk karang yang eksotis, laut, awan langit, ditambah modelnya yang keren (halah.. hahaha), masuk semua dalam satu bingkai foto.
Spot lain yang tidak boleh dilupakan saat berkunjung ke Pantai Menganti adalah Jembatan Merah. Di sini viewnya juga sangat memikat. Selain di atas jembatannya, view di bawah jembatan juga sangat memikat. Makanya wajib foto di sini sambil nyanyi.. jembatan meraaaaah.... hahaha.
Akhirnya tidak terasa hari sudah sore. Langit yang tadinya cerah, mulai kelabu dengan awan-awan hitam yang menggantung manjah. Saya dan Bang Doel sepakat mengakhiri jelajah wisata Kebumen hari ini, dan bergegas pulang.
Tapi biar seru, pulangnya saya akan lewat jalur lain. Walau sedikit jauh, tapi jalanan hanya sedikit menanjak, selebihnya rata. Sekalian memperlihatkan Bang Doel wisata yang lainnya.
Tapi apa yang terjadi saudara-saudara, pas di pasar Demangsari, itu hujan tiba-tiba turun. Saya pun meminggirkan motor saya. Tidak apalah berteduh sejenak melepas lelah, dan mendinginkan bokong yang panas hahaha.
Ternyata.. hujannya awet. Dari pukul 4 sore lewat, sampai pukul 6 sore belum juga berhenti. Perut mulai bernyanyi nih. Akhirnya saya mengajak Bang Doel makan mie ayam saja yang kebetulan mangkal di dekat situ. Kenapa mie ayam?
Soalnya Bang Doel komen di sebuah grup begini : Ga ajak aku makan mie ayamnya meh? Ujan-ujan gini loh Mas Bams hahaha.
Kebetulan, saya sebelumnya membahas soal mie ayam di kebumen dengan Mbak Rien.
Kelar makan mie ayam, hujan masih saja belum berhenti. Saya pun memutuskan, kalau sampai jam belum berhenti, lanjut jalan saja. Soalnya perjalanan masih jauh. Takut kemalaman. Apalagi besok masih mau jalan. Jadi harus chas tenaga.
Sambil nunggu hujan reda, saya berbincang dengan Bapak Penjuak Mie ayam. Ternyata Bapak itu pernah juga merantau lama di Jakarta. Dari pukul 4 sore sampai hampir isya, baru 3 pembeli mie ayam. "Sepi, Pak kalau hujan. Sekarang cari uang susah."
Makanya saya itu suka jalan-jalan. Bukan hanya refreshing, tapi banyak inspirasi. Setidaknya saya harus bersyukur juga. Misalnya saya bisa bekerja di rumah dan kapan saja dengan penghasilan Alhamdulliah.
Ternyata pukul 7 lewat hujan masih saja awet. Akhirnya saya dan Bang Doel memutuskan lanjut saja. Jalanan gelap dan hujan, makanya saya tidak terlalu memacu motor.
Akhirnya sampai juga di kota Gombong. Saya pun mengantar Bang Doel ke penginapan dan langsung pamit pulang. Kami pun janjian untuk bertemu lagi esok hari. Teman-teman bisa langsung meluncur di bagian 2 (Bersambung...)
Bambang Irwanto
Keren banget Mas Bambang artikel nya plus foto-foto nya. Yang paling aku suka itu pantai Surumanis. Bersiiiihhhh banget ya Mas pantainya. Itu disekitaran pantai ada yang jual jajanan gak Mas atau harus ke toko sekitar?
ReplyDeleteMakanya wajib segera main ke Kebumen, Mbak Niken hehehe. Apalagi di dekap Pantai Surumanis ini, ada Pantai Lampon juga, Mbak.
DeleteSoal jajanan ada, Mbak. Jadi tidak perlu khawatir hehehe.
Bang doel emang jago foto dan cari makanan yang enak. Makanya jalan sama abang bakalan happy apalagi waktu sempit cuma dua hari.
ReplyDeleteIya, Mpo. Makanya saya banyak difotoin Bang Doel juga. Dan hasilnya keen menurut saya hehehe.
DeleteWah ini cerita lengkap ayah dan anak yang jalan2 itu ya hihi..senangnya jalan sama teman blogger ya
ReplyDeleteTolong jangan katakan itu lagi, Mbak Uli. Soalnya saya merasa bertambah tua jalan bareng bang Doel wkwkwkw.
DeleteWah,asyik tuh jalan2 saat weekdays yak. Sate ambal kayaknya enak deh,itu ciri khasnya Kebumen ya? Mantab nih Bang Doel jalan2anya jauh.hehe. hotelnya juga murah2 yak.
ReplyDeleteIya, Mbak. sate ambal, nasi penggel, termasuk makanan khas kebumen.
DeleteAduh sate ambal, jadi kangen
ReplyDeleteIni kalian kencan berdua aja nih? ehem..
Hahaha.. ini banyak dikira apak dan anak, Mbak Linda hahaha.
DeleteSelama dua hari bisa eksplore sampai 6 wisata yah bang. Asik banget sepertinya perjalanan ini dan kulihat ada beberapa kawan blogger yang juga dikenal. Kebumen ini memang tidak terlalu sering kudengar tapi ternyata tempat wisata menariknya juga banyak yah.
ReplyDeleteIya, Mbak Ririn. Karena letaknya memang saling berdekatan. jadi bisa menghemat jarak tempuh. Jadi kalau lebih lama di Kebumen, akan semakin banyak yang bisa dieksplor.
DeleteIya, saya juga hanya mengenal Mas Amir Mahmud sebagai blogger di sini. Sepertinya di Kebumen blogger belum terlalu banyak.
Masya Allah murah banget ya hotelnya. Bahkan ada yang 75 ribu. Pemandangannya juga bagus. Keren dech.
ReplyDeleteIya, Mbak Pone. Pokoknya pas di hati dan kantong hehehe. Wisata Kebumen juga sangat terjangkau, Mbak.
DeleteGitu deh, kalau baca artikel pak bambang jika traveling saya merontah. Apalagi disini jauh dari yang namanya pantai dan laut. Duh, bikin nyesek.
ReplyDeleteHahaha.. sengaja, Mbak Dyah. Biar Mbak Dyah jalan-jalan ke Kebumen hahaha.
DeleteWah, kebayang dua blogger keren jalan-jalan ya giniii, hunting spot foto yang keren plus makanan yang enak hanya dalam waktu dua hari. Mantab lahhh ^^
ReplyDeleteMakanya wajib baca cerita selanjutnya, Mbak Baiq. Pasti makin mupeng ingin segera ke Kebumen hehehe.
DeleteYa ampuunnn, kenapa pula itu bakso menghiasi postingan, bikin ngiler aja deh huhuhu.
ReplyDeleteBtw seru banget ya Mas, 2 hari bisa ke 6 wisata.
Ternyata bagus juga wisata di Kebumen, padahal jarang di ekspos, atau saya yang kudet kayaknya hahaha
Soalnya acara makan mie ayam bakso kan, masuk dalam acara jalan-jalan Mbak Ray hahaha.
DeleteMemang, Mbak. Wisata Kebumen sangat beragam dan memikat. hanya memang masih kurnag gencar promonya. makanya banyak teman-teman belum tau.
Sate ambal, nasi penggel, semua saya belum pernah makan dan tulisan Mas Bambang bikin saya kepo. Hahaha.
ReplyDeleteCoba lanjut ke bagian 2, Mbak Mutia. Di sana ada mendoan, soto gombong, es dawet ireng juga hehehe.
DeleteProteees ... Ini mah album fotonya Mas Bambang semua. Masa foto Bang Doel yang di tempat wisata nggak ada? Hahaha ...
ReplyDeleteBerarti selama tiga hari penuh, mendedikasikan diri untuk menemani Bang Doel nih, yaaa ... Sungguh tuan rumah yang baik hati, tampan rupawan manjah, xixixi ...
Setelah Bang Doel, bakal bertambah lho teman-teman blogger yang mau berkunjung ke Kebumen. Jangan lupa didampingi ya, Mas ...
Hahaha.. ini kan bagian saya yang nulis, Mbak melina. Jadi wajib saya yang lebih dominan wkwkwk. Biar Bang Doel nulis di blognya sendiri dan perbanyak fotonya hahaha.
DeleteAamiin, Mbak Melina. memang itu harapan saya. Semoga setelah baca cerita saya, teman-teman semakin banyak mampir ke Kebumen.
Wuih seru yaa acara kopdarnya nih.. aminnn aku ikut mendoakan bisa buat homestay hadi gak bingunh kan kalo mau main ke kebumen, tinggal kontak mas bams aja hehehe
ReplyDeleteAamiin, Mbak Kartika.
DeleteIya, Mbak. jadi teman-teman yang mau manin ke sini, tinggal calling-calling saya saja hehehe.
Gak bisa bayangkan saya tu. Tenaga apa yang kalian gunakan sehingga dalam 2 hari bisa ngunjungin 6 tempat wisata. Padahal biasanya mah kalo jalan jalan tu 1 tempat saja sudah pegel semua badan. Esoknya pinginnya rebahan sejarian. Beda kali ya bapak bapak sama emak-emak mah. Kereen kalian.
ReplyDeleteResepnya mudah, Mbak Ida. Ngebakso hahaha.
DeleteINi kebetulan saling berdekatan, Mbak. Jadi bisa dijelajah 3 tempat sehari hehehe.
Wah udah kuduga kalau Si Doel bakalan nyamperin Pak Bambang pas ke sana. Btw itu mobil yang dimaksud supaya nyampek ke Kebumen tu travel, bus, atau mobil sewaan atau gmn pak?Wah banyak juga ya wisata yang disambangi ya pak. Emang selain Doel blm ada blogger lain yang ketemu?Gak kopdaran sama siapa tu Mas Amir Silangit pak?Kan deket hehe. Ntr kalau saya ke Kebumen Pak Bambang juga jd guide ya pak hehehe ngarep
ReplyDeleteJadi maksudnya, baru Bang Doel yang pertama kali menemui saya di Kebumen Mbak. Kalau kopdar dengan teman blogger lain sudah pernah waktu acara di Jakarta dan Surabaya.
DeleteJadi ubtuk ke Gombong mudah, Mbak. Bus ada, kereta ada, travel juga ada.
Yuk, dolan ke Kebumen, Mbak April. Siap saya antar hehehe.
Keliling kebumen nemenin doel, hahaha gimanan rasanya liburan sama itu orang pak bams? Capek gak? Hahaha
ReplyDeleteSeru malah, Mas Ilham.
DeleteKalau Bang Doel digendong, baru capek hahaha.
Yuk, dolan sini, Mas. nanti saya temani juga hehehe.
Ahh kerenn tingkat nasional inii... Indahnya wisata Kebumen ya Mas Bambang... Memanjakan mata banget pantainya... Dan itu tuhh pasti gak lupa ya... Foto dg gaya levitasi ala² zaman now. Superkeren itu... Seneng banget pastinya Bang Doel, dpt local guide kayak Mas Bambang yg juga travel blogger
ReplyDeleteMakanya main sini, Mbak Mia. jadi nanti bisa jalan-jalan menikmati beragam wisata kebumen yang memikat. Dan pastinya makan mendoan hahaha.
DeleteWih...keren banget bisa menyusuri 6 wisata dalam dua hari. Pastinya menyenangkan walaupun capek. Kayaknya mas bambang cocok jadi travel guide nih, hehe..
ReplyDeleteIya, Mbak. Soalnya wisatanya saling berdekatan, makanya bisa 3 wisata dalam sehari. Makanya saya mau buka open trip nih, Mbak hahaha.
DeleteAda hal baru dan bikin saya penasaran dari artikel ini yaitu Pantai Manganti, sate ambal dan sayur gori hehehe. Makanan sate ambal dan sayur goti penasaran apa sih?
ReplyDeleteKalau sate ambal itu, sama saja dengan sate ayam, Mbak Desy. Hanya bumbunya dari tempe, bukan kacang. Kalau sayur gori itu, sayur nangka muda hehehe.
DeleteAkhirnya si Bang Doel muncul juga di foto meski aktor utamanya tetap sama. Xixixixi
ReplyDeleteSaya kira mitos, lho, eh maksud saya bukan Bang Doel yang ini. Tega-teganya dia ke Jateng tanpa mampir ke Jepara!
Hahaha... soalnya yang nulis saya, jadi wajib aktor utamanya saya, Mbak Susi. Bang Doel pemeran pendukung hahaha.
DeleteMaseeee ... waktu ke Kebumen itu saya udah niat banget mau ke Pantai Manganti, apa daya kelewat karena langsung ke Gua Batu Jajar. Itu nasi penggelnya menggodah manjah pisanhhh ....
ReplyDeletePasti, Kang Ali kelewat jalan beloknya ya, Kang. Yuk, ke sini lagi, Kang. Nanti saya temanin hehehe.
Delete