Telaga Sunyi Purwokerto yang Tak Sunyi lagi ini letaknya masih dalam kawasan wisata daerah Baturaden Purwokerto. Tepatnya Limpakuwus, Sumbang Banyumas Jawa Tengah. Saya tertarik ke sana, saat melihat foto-fotonya di instagram. Seperti zaman dulu, buat mandi para bidadari ya hehehe.
Makanya setelah selesai wisata di Lokawisata Baturaden dan hari masih tengah hari, saya pun memutuskan ke Telaga Sunyi ini. Apalagi jaraknya hanya 2,5 KM. Setelah naik motor selama 15 menit dengan jalanan sedikit berliku, mulus, tapi pemandangan sangat indah, maka sampailah saya di sana.
Begitu masuk gerbang, seorang Bapak langsung menyambut saya di loket penjualan tiket. Bapak itu langsung bertanya apakah saya dari Kedu (keresidenan Kedu), saat melihat plat motor saya yang AA. Kalau Banyumas, termasuk Purwokerto kan, plat motornya R. Saya memperjelas kalau saya dari Kebumen. Soalnya plat AA ini dipakai juga di Kutoarjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo sampai Magelang.
Setelah membeli tiket seharga 13 ribu, saya pun memarkir motor. Pemandangan hijau hutan pinus langsung menyambut saya. Jelas sekali saya mendengar suara air jatuh. Pasti curugnya tidak jauh dari sini.
Saya pun berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah disediakan menuju curug. Dari pandangan mata saya, wisata ini sudah dikelola dengan baik. Makanya tidak heran, baru dua tempat wisata yang saya kunjungi, itu semua tiketnya di atas 10 ribu. Jauh berbeda dengan tiket wisata Kebumen yang kalau hutan pinus dan curug, hanya 5 ribu saja.
Sepanjang perjalanan, saya disuguhkan bunga-bunga cantik. Dan yang menarik hati saya adalah bunga terompet. Ini mengingatkan saya pada dongeng cerita peri yang ada bunga terompetnya hehehe. Jadi ada ide baru untuk menulis dongeng baru hehehe.
Ternyata... curugnya tidak jauh. Dari parkiran motor, hanya sekitar 100 meter. Sebentar saja berjalan, saya sudah sampai di Telaga Sunyi. Kaki pun tidak terlalu pegal berjalan hehehe.
Tampak beberapa pengunjung berada di sekitar Telaga Sunyi. Pastinya dong, mereka asyik selfie-selfie hehehe. Saya pun semakin bersemangat mendekati Telaga Sunyi. Pastinya penulis tampan rupawan, imut, lucu, dan menggemaskan ini, tidak ketinggalan selfie-selfie juga hahaha.
Zaman now tanpa foto di tempat wisata, belum sah hahaha. Seperti biasa, saya pun langsung mengeluarkan tripod, memasang hape, lalu mencari angle yang pas.
Telaga Sunyi ini tidak terlalu besar. Air terjunnya tidak terlalu tinggi dan deras. Hanya ada telaga untuk mandi. Terus aliran airnya langsung mengalir terus ke sungai.
Saya sebenarnya ingin mandi. Tapi saya takut masuk angin. Soalnya pas di Lokawisata Baturaden, saya sudah mandi 2 kali. Pertama pas mandi air belerang. Kedua pas pijat lulur belerang. Itu pun saya sudah agak-agak menggigil tampan rupawan manjah hahaha.
Makanya saya eksplor saja sekitar Telaga Sunyi ini. Dan asal jeli cari angle, maka bisa dapat foto bagus. Makanya saya beruntung sekali selalu mengajak Babang Ipot alias tripod hahaha.
Selain bagian telaganya, bagian aliran sungainya juga sangat eksotis. Batu-batu yang tak beraturan, malah membuat banyak angle bagus. Apalagi airnya belum terlalu banyak, jadi bagian-bagian batunya itu sangat menarik.
Saya pun kembali pose-pose tampan rupawan manjah di area sini. Dan sepertinya, bagian sini bisa untuk mandi-mandi. Soalnya ada pengumuman, Papan pengumuman berwarna merah bertuliskan : PERHATIAN JIKA CUACA HUJAN PENGUNJUNG DILARANG MANDI DI SUNGAI. Artinya kalau tidak hujan, boleh mandi hahaha.
Walau jiwa saya bergelojak ingin mencoba mandi, tapi saya kembali pikirkan kesehatan. Kebanyakan mandi juga tak bagus kan, nanti masuk angin. Padahal sudah sejak lama, saya tidak belajar ilmu kanuragan, termasuk ilmu tolak angin, wes. Kewes-kewes, bablas angine wkwkwkw.
Selesai menjejalah bagian Telaga Sunyi dan aliran sungainya, saya kembali berjalan ke atas. Di hutan pinus itu, ada gazebo besar. Tampak ada orang yang berjualan makanan.
Dan memang Telaga Sunyi ini pas untuk wisata keluarga. Jadi bisa tuh, gelar tikar di bawah hutan pinus, lalu makan bersama. Mau main air atau mandi juga boleh. Dan kalau misalnya mau menginap di area wisata ini, banyak sekali hotel dan penginapan. Ini sama saja daerah puncak Bandung.
Karena saya belum.lapar dan mengejar waktu, saya putuskan foto-foto saja di area hutam yang banyak ditumbuhi pohon besar. Makanya sangat teduh di area ini.
Yang jadi pusat perhatian, di sini ada spot foto instagram. Karena bolak-balik, maka akan dapat dua background. Dari sungai dan dari hutan pinus. Saya pun mencoba pose dan dua sisi berbeda. Dan hasilnya... sama saja, kan modelnya sama hahaha.
Rasanya sudah cukup saya berada di Telaga Sunyi ini. Saya pun memutuskan meninggalkan Telaga Sunyi. Tujuan saya ke kota Purwokerto mencari wisata kota sekalian icip-icip kuliner hehehe. Selamat jalan-jalan, teman-teman...
Bambang Irwanto
Makanya setelah selesai wisata di Lokawisata Baturaden dan hari masih tengah hari, saya pun memutuskan ke Telaga Sunyi ini. Apalagi jaraknya hanya 2,5 KM. Setelah naik motor selama 15 menit dengan jalanan sedikit berliku, mulus, tapi pemandangan sangat indah, maka sampailah saya di sana.
Begitu masuk gerbang, seorang Bapak langsung menyambut saya di loket penjualan tiket. Bapak itu langsung bertanya apakah saya dari Kedu (keresidenan Kedu), saat melihat plat motor saya yang AA. Kalau Banyumas, termasuk Purwokerto kan, plat motornya R. Saya memperjelas kalau saya dari Kebumen. Soalnya plat AA ini dipakai juga di Kutoarjo, Purworejo, Temanggung, Wonosobo sampai Magelang.
Setelah membeli tiket seharga 13 ribu, saya pun memarkir motor. Pemandangan hijau hutan pinus langsung menyambut saya. Jelas sekali saya mendengar suara air jatuh. Pasti curugnya tidak jauh dari sini.
Saya pun berjalan menyusuri jalan setapak yang sudah disediakan menuju curug. Dari pandangan mata saya, wisata ini sudah dikelola dengan baik. Makanya tidak heran, baru dua tempat wisata yang saya kunjungi, itu semua tiketnya di atas 10 ribu. Jauh berbeda dengan tiket wisata Kebumen yang kalau hutan pinus dan curug, hanya 5 ribu saja.
Sepanjang perjalanan, saya disuguhkan bunga-bunga cantik. Dan yang menarik hati saya adalah bunga terompet. Ini mengingatkan saya pada dongeng cerita peri yang ada bunga terompetnya hehehe. Jadi ada ide baru untuk menulis dongeng baru hehehe.
Ternyata... curugnya tidak jauh. Dari parkiran motor, hanya sekitar 100 meter. Sebentar saja berjalan, saya sudah sampai di Telaga Sunyi. Kaki pun tidak terlalu pegal berjalan hehehe.
Tampak beberapa pengunjung berada di sekitar Telaga Sunyi. Pastinya dong, mereka asyik selfie-selfie hehehe. Saya pun semakin bersemangat mendekati Telaga Sunyi. Pastinya penulis tampan rupawan, imut, lucu, dan menggemaskan ini, tidak ketinggalan selfie-selfie juga hahaha.
Zaman now tanpa foto di tempat wisata, belum sah hahaha. Seperti biasa, saya pun langsung mengeluarkan tripod, memasang hape, lalu mencari angle yang pas.
Telaga Sunyi ini tidak terlalu besar. Air terjunnya tidak terlalu tinggi dan deras. Hanya ada telaga untuk mandi. Terus aliran airnya langsung mengalir terus ke sungai.
Saya sebenarnya ingin mandi. Tapi saya takut masuk angin. Soalnya pas di Lokawisata Baturaden, saya sudah mandi 2 kali. Pertama pas mandi air belerang. Kedua pas pijat lulur belerang. Itu pun saya sudah agak-agak menggigil tampan rupawan manjah hahaha.
Makanya saya eksplor saja sekitar Telaga Sunyi ini. Dan asal jeli cari angle, maka bisa dapat foto bagus. Makanya saya beruntung sekali selalu mengajak Babang Ipot alias tripod hahaha.
Selain bagian telaganya, bagian aliran sungainya juga sangat eksotis. Batu-batu yang tak beraturan, malah membuat banyak angle bagus. Apalagi airnya belum terlalu banyak, jadi bagian-bagian batunya itu sangat menarik.
Saya pun kembali pose-pose tampan rupawan manjah di area sini. Dan sepertinya, bagian sini bisa untuk mandi-mandi. Soalnya ada pengumuman, Papan pengumuman berwarna merah bertuliskan : PERHATIAN JIKA CUACA HUJAN PENGUNJUNG DILARANG MANDI DI SUNGAI. Artinya kalau tidak hujan, boleh mandi hahaha.
Walau jiwa saya bergelojak ingin mencoba mandi, tapi saya kembali pikirkan kesehatan. Kebanyakan mandi juga tak bagus kan, nanti masuk angin. Padahal sudah sejak lama, saya tidak belajar ilmu kanuragan, termasuk ilmu tolak angin, wes. Kewes-kewes, bablas angine wkwkwkw.
Selesai menjejalah bagian Telaga Sunyi dan aliran sungainya, saya kembali berjalan ke atas. Di hutan pinus itu, ada gazebo besar. Tampak ada orang yang berjualan makanan.
Dan memang Telaga Sunyi ini pas untuk wisata keluarga. Jadi bisa tuh, gelar tikar di bawah hutan pinus, lalu makan bersama. Mau main air atau mandi juga boleh. Dan kalau misalnya mau menginap di area wisata ini, banyak sekali hotel dan penginapan. Ini sama saja daerah puncak Bandung.
Karena saya belum.lapar dan mengejar waktu, saya putuskan foto-foto saja di area hutam yang banyak ditumbuhi pohon besar. Makanya sangat teduh di area ini.
Yang jadi pusat perhatian, di sini ada spot foto instagram. Karena bolak-balik, maka akan dapat dua background. Dari sungai dan dari hutan pinus. Saya pun mencoba pose dan dua sisi berbeda. Dan hasilnya... sama saja, kan modelnya sama hahaha.
Rasanya sudah cukup saya berada di Telaga Sunyi ini. Saya pun memutuskan meninggalkan Telaga Sunyi. Tujuan saya ke kota Purwokerto mencari wisata kota sekalian icip-icip kuliner hehehe. Selamat jalan-jalan, teman-teman...
Bambang Irwanto
Wah wah keren sekali bang. Kalau ada waktu kesana, ajakin saya ya bang. Salam dari blogger Bukittinggi, Sumatera Barat (maota.my.id)
ReplyDeleteAyo, main ke Purwokerto, Kak. Nanti pas saya ke sana, akan saya temani. Kalau saya tinggalnya di Kebumen. 50 KM dari Purwokerto.
DeleteSalam Blogger dari Kebumen.
Masya Allah ademnya di sanaaaaa. Semoga tetap lestari alamnya ya Mas Bambang. Aksesnya saya lihat juga sudah bagus banget, padahal sungai dan telaganya cukup ekstrem ya. Keren ini pengelolanya.
ReplyDeleteAkses menuju ke lokasi wisata dan akses di dalam wisata sudah sangat bagus, Mbak Mutia. Jadi wisatanya semakin menyenangkan. Jadi jangan lupa wisata ke sini, Mbak.
DeleteWeleh ... Masih lanjut tho jalan-jalannya. Hmmm ... Mungkin ini resepnya jadi tampan rupawan imut dan menggemaskan. Susuknya jalan-jalan, wkwkwk ...
ReplyDeleteSaya juga pecinta wisata alam, Mas. Tapi khusus di curug, saya masih suka menurut sama petuah lama untuk nggak masuk ke curug sendirian. Padahal dalam hati kepengen banget iseng main ke curug seorang diri, hihihi ...
Hahaha.. nah itu dia resepnya, Mbak melina. jadi kalau mau Cantik jelita manis ayu rupawan manjah, jalan-jalan, Mbak hahaha.
DeleteIni curugnya ramai pengunjung, Mbak. Jadi sangat aman dan tenang hahaha.
Ya ampun klo liat air segar aku pasti tergoda untuk main, minimal kecek2 apa ya bhs indonesianya wkwkwk rendam2 kaki gitu hehehe
ReplyDeleteBenar sekali, Mbak kartika. Biar afdol, minimal cuci muka, tangan dan kaki hehehe
DeleteSuasananya masih hutan sekali. Asri dan telaganya memang mirip di dongeng bidadari yang turun ke bumi dan mandi di telaga. Cocok banget bawa keluarga piknik di tempat ini.
ReplyDeleteCocok banget, Mbak. Jadi bisa duduk santai di area hutan, atau main air di curugnya.
DeleteMAsyaAllah keren pemandangannya. Btw kok bisa sih mas bambang dapet foto yang "gak bocor" gitu. apa karena datangnya pas weekday ya?
ReplyDeleteKalau di sini, walau weekday tetap ramai, Mbak Dyah. hanya memang tidak seramai weekend. Dan saya memang sengaja mencari tempat yang kosong dulu. Nah, pas ramai, saya cari tempat foto lain hehehe.
DeleteBtw tadi udah komen tapi eror, atau udah masuk ya.
ReplyDeletePokoknya salut deh ama explore Mas Bambang, yang sanggup meracuni kami para pembaca untuk lebih mengagumi keindahan semua sudut alam Indonesia :)
Iya, Mbak Rey. Soalnya Indonesia itu wisatanya sangat indah, beragam dan memesona. Jadi wajib sellau dipromosikan. Apalagi banyak teman-teman ada yang belum tahu juga.
DeleteMupeng deh buat ajak suami dan keluarga kesana, pasti seru banget nih kl kesana rame2. Btw, tapi ini lokasi aman kanya dari binatang buas? Soalnya kutakut
ReplyDeleteAaman dong, Mbak Elva. Paling suara kicauan burung hehehe. Ayo, ke sini, Mbak. Semua pasti happy. Banyak wisata lain juga. Bisa nginap lagi di penginapan dan hotel sekitar.
DeleteMasya Allah.... ternyata banyak yang tidak berubah di Baturaden, ya.
ReplyDeleteDestinasi wisata ini selalu memanggilku, tapi kutakbisa ke sana karena tak ada izin suami. Padahal sudah terhitung dekat kalau dari rumah mertua.
Wah, kalau sudha dekat dari rumah mertua, harusnya mampir, Mbak. Ajak Paksu sekali hehehe.
Delete