Yuk, Sebarkan Karya Menulis di Media Sosial! Sejak semalam, saya melihat beberapa postingan teman-teman di media sosial, yang menantang teman lain untuk memposting 1 foto wisata. Tujuannya untuk membanjiri facebook dengan postingan-postingan positif selama masa pembatasan sosial ini.
Memang sejujurnya, selama masa pembatasan sosial ini, hampir tiap detik, postingan seputar corona berseliweran di time line facebook saya. Banyak info seputar corona, tapi banyak juga postingan yang membuat saya agak cemas dengan situasi sekarang. Malah terkadang ada postingan lucu-lucuan plesetan tentang corona.
Dan setelah saya pikir, bagus juga, kalau saya bukan menantang tapi mengajak teman-teman penulis, khususnya penulis cerita anak, untuk posting karyanya. Baik cerita yang sudah dimuat di media, atau yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Bisa juga cerita anak yang di posting di blog.
Tujuan lainnya, tetap jadi ajang promo. Penulis itu wajib “Menjual Diri” alias promosi dirinya sebagai penulis cerita anak, dengan karya-karyanya. Logikanya, bagaimana orang akan mengenal saya sebagai penulis cerita anak, bila mereka tidak tahu siapa saya dan apa karya-karya saya?
Terus harus dibedakan, mana riya atau pamer, dan mana promo. Soalnya masih banyak teman takut promo dirinya dan karyanya, karena takut dianggap pamer, sombong. Padahal dengan rajin promo, kita secara tidak langsung membranding diri kita sebagai penulis cerita anak. Akhirnya, kalau kita sudah dikenal, maka tawaran menulis pun akan terbuka lebar.
Selanjutnya tujuan ajakan posting karya menulis ini adalah, untuk meningkatkan penjualan buku dan mengairahkan minat membaca. Selama pembatasan sosial ini kan, wajib di rumah. Nah, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah membaca.
Bisa saja kan, orang membutuhkan buku baru. Apalagi zaman now banyak toko buku online. Jadi tidak perlukelaur rumah, tinggal order saja. Maka buku akan sampai ke rumah.
Tujuan yang paling penting adalah meningkatkan kembali gairah dan semangat menulis. Karena saya pribadi, semangat menulis saya itu semakin membara saat melihat kembali cerita-cerita saya yang dimuat di media anak atau yang dibukukan. Termasuk semangat saya juga membara saat melihat postingan karya teman-teman di media sosial.
Jadi harapannya, semoga kita terus semangat menulis, dan terus promosi karya. Sehingga setelah Corora berakhir, semangat menulis kita tetap terjaga. Gairah membaca pun terus meningkat dan penjualan buku, khususnya buku anak juga meningkat. Peluang menulis terus terus terbuka.
Yuk, ikutan ajakan posting karya menulis cerita anak ini. Sebarkan Karya Menulis teman-teman di media sosial. Ini akan berhasil, bila teman-teman ikut serta. Jadi begitu baca postingan ajakan dari teman, langsung ikutan. Jangan biarkan ajakan postingannya berhenti di teman-teman. Semangat semuanya...
Bambang Irwanto
Memang sejujurnya, selama masa pembatasan sosial ini, hampir tiap detik, postingan seputar corona berseliweran di time line facebook saya. Banyak info seputar corona, tapi banyak juga postingan yang membuat saya agak cemas dengan situasi sekarang. Malah terkadang ada postingan lucu-lucuan plesetan tentang corona.
Yuk, Sebarkan Karya Menulis di Media Sosial
Saya awalnya tergelitik untuk ikutan posting foto wisata juga. Apalagi foto jalan-jalan saya lumayan banyak, walau lebih banyak wisata seputar kebumen. Tapi lumayan sudah memenuhi file forlder hape dan laptop saya hahaha.Dan setelah saya pikir, bagus juga, kalau saya bukan menantang tapi mengajak teman-teman penulis, khususnya penulis cerita anak, untuk posting karyanya. Baik cerita yang sudah dimuat di media, atau yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku. Bisa juga cerita anak yang di posting di blog.
Tujuan Ajakan Sebar Karya Menulis di Media Sosial
Tujuan ajakan ini awalnya sederhana saja, agar time line saya tidak dipenuhi oleh postingan seputar corona saja. Hidup ini perlu keseimbangan. Jadi alangkah baiknya, bila hadir juga postingan-postingan positif lainnya, termasuk posting karya menulis cerita anak.Tujuan lainnya, tetap jadi ajang promo. Penulis itu wajib “Menjual Diri” alias promosi dirinya sebagai penulis cerita anak, dengan karya-karyanya. Logikanya, bagaimana orang akan mengenal saya sebagai penulis cerita anak, bila mereka tidak tahu siapa saya dan apa karya-karya saya?
Terus harus dibedakan, mana riya atau pamer, dan mana promo. Soalnya masih banyak teman takut promo dirinya dan karyanya, karena takut dianggap pamer, sombong. Padahal dengan rajin promo, kita secara tidak langsung membranding diri kita sebagai penulis cerita anak. Akhirnya, kalau kita sudah dikenal, maka tawaran menulis pun akan terbuka lebar.
Selanjutnya tujuan ajakan posting karya menulis ini adalah, untuk meningkatkan penjualan buku dan mengairahkan minat membaca. Selama pembatasan sosial ini kan, wajib di rumah. Nah, salah satu aktivitas yang bisa dilakukan adalah membaca.
Bisa saja kan, orang membutuhkan buku baru. Apalagi zaman now banyak toko buku online. Jadi tidak perlukelaur rumah, tinggal order saja. Maka buku akan sampai ke rumah.
Tujuan yang paling penting adalah meningkatkan kembali gairah dan semangat menulis. Karena saya pribadi, semangat menulis saya itu semakin membara saat melihat kembali cerita-cerita saya yang dimuat di media anak atau yang dibukukan. Termasuk semangat saya juga membara saat melihat postingan karya teman-teman di media sosial.
Harapan dari Ajakan Sebarkan Karya Menulis di Media Sosial
Harapan utama adalah pastinya virus corona segera berakhir, ya. Jadi kita bisa beraktivitas normal kembali seperti biasanya. Karena memang tidak bisa dipungkiri, virus corona ini sedikitnya sangat berpengaruh bagi penulis juga, termasuk soal ekonomi.Jadi harapannya, semoga kita terus semangat menulis, dan terus promosi karya. Sehingga setelah Corora berakhir, semangat menulis kita tetap terjaga. Gairah membaca pun terus meningkat dan penjualan buku, khususnya buku anak juga meningkat. Peluang menulis terus terus terbuka.
Yuk, ikutan ajakan posting karya menulis cerita anak ini. Sebarkan Karya Menulis teman-teman di media sosial. Ini akan berhasil, bila teman-teman ikut serta. Jadi begitu baca postingan ajakan dari teman, langsung ikutan. Jangan biarkan ajakan postingannya berhenti di teman-teman. Semangat semuanya...
Bambang Irwanto
Benar sekali, Mas Bimo. Itu juga yang saya rasakan. Makanya biar tidak semakin menimbulkan kecemasan, terutama apda diri sendiri, lebih baik posting saja karya hasil menulis ya, Mas.
ReplyDeleteWaah bener bgt ini mas. Dari pada kita nulis tantangan di media sosial dengan mengunggah foto jalan-jalan dan sebagainya, lebih baik mengajak untuk menulis buku.
ReplyDeleteAlhamdulillah saya pun sdg belajar buku antologi bareng temen-temen di komunitas nubar. Moga saja tulisan saya nanti bermanfaat bagi orang lain
Iya, Kang Syahri. Saya akhirnya berfokus mengajak teman-teman posting karya menulis di media sosial.
DeleteSemangat, Kang. Insya Allah buku antologi bermanfaat bagi banyak orang.