Salam, teman-teman. Kali ini saya mau sharing soal alasan menulis blog versi bambangirwantoripto. com. Soalnya banyak teman yang bertanya pada saya, kok bisa bertahan menulis sampai sekarang? Dari penulis cerita anak sampai sekarang ngeblog juga. Ehm.. Mau tahu saja, apa mau tahu banget? Hehehe
Jadi tulisan ini saya buat karena termotivasi dari sharing pengalaman menulis ciamik dari Mbak Monica Anggen di kelas Growth Blogger. Penulis yang sudah banyak menelorkan banyak buku non fiksi best seller ini, bercerita bagaimana perjalanan menulisnya yang panjang dan lama yang sangat menginspirasi. Karena semua penulis itu memang berawal dari 0. Termasuk saya.
Setelah itu, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Seru sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman semua. Tentu saja ini semakin membuka wawasan seputar dunia menulis. Banyak juga pertanyaan berkisar tujuan menulis Mbak Monica di blog.
Nah, lanjut ya, kenapa saya menulis di blog bambangirwantoripto.com. Pastinya dong, ada prosesnya juga. Apalagi, saya baru buat blog ini tahun 2014. Itu pun aktifnya mulai tahun 2018 awal hehehe.
Akhirnya hasilnya tidak maksimal. Banyak yang berhenti menulis, karena tidak kuat dengan proses menulis yang lama dan panjang. Apalagi banyak sekali hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penulis.
Nah, karena berproses sendiri, makanya proses menulis saja panjang dan lama... Kalau diukur, kalah deh, jarak Sabang Sampai Merauke, apalagi jalan tol Suramadu (halah.. Lebay banget hahaha).
Tapi memang, saya belajar menulis cerita anak sejak SD, baru dimuatnya 2004 saat saya sudah merantau ke Jakarta. Itu pun proses menulis cerita anak sempat terhenti, karena saya beralih belajar menulis cerpen dan arikel remaja hehehe. Makanya tidak heran, tulisan pertama saya itu dimuat tahun 1993 di majalah remaja MODE Jakarta.
Honorariumnya berapa? 50 ribu hahaha. Masih pakai wesel lagi. Tapi itu sudah besar untuk ukuran anak sekolah. Kemudian setelah itu, beberapa cerita remaja saya dimuat di majalah remaja.
Jatuh bangun pastinya saya lewati selama menulis. Pastinya naskah juga banyak ditolak. Termasuk larangan Bapak saya. Katanya apa itu menulis, buang-buang waktu dan duit saja. Paling naskahmu dibuang di tong sampah.
Duh.. Waktu itu rasanya sakit sekali. Dan betul kata Meggi Z, lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati ini hahaha. Rasanya mau banting mesin tik, tapi takut, karena itu mesin tik Bapak saya hahaha.
Untung ada Ibu dan kakak perempuan saya yang terus menyemangati. Saya pun diajarin. Jadi pas Bapak saya lagi kerja, saya ngetik. Lalu pas beliau pulang, saya kalem. Jadi dikiranya saya sudah berhenti menulis. Ehm.. Tidak tau saja Beliau kalau saya main belakang hahaha.
Tapi karena saya suka menulis itulah yang menjadi salah satu motivasi terbesar saya. Dari suka menulis, akhirnya candu. Makanya sekarang tak menulis sehari saja rasanya rindu. Cailah hahaha. Dan rasa suka menulis itulah yang membuat saya menulis di blog.
Hal itulah yang terus saya bawa sampai sekarang. Saya menulis, karena saya ingin berbagi lewat cerita. Kalau apa yang saya bagikan membuat orang ceria, merasa bermanfaat, maka saya akan bahagia juga.
Misalnya nih, lewat cerita-cerita anak yang saya tulis, saya secara tidak langsung ikut mencerah ceriakan dunia anak-anak Indonesia. Karena cerita anak itu tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung pesan moral dan pengetahuan untuk anak-anak.
Contoh lainnya saat saya ngebolang dan saya menemukan wisata seru, kemudian saya bagikan ke blog. Teman yang tadi belum kenal tempat wisata itu jadi kenal, Akhirnya mereka berkunjung. Dampaknya wisata itu ramai, pedagang dan tukang parkir juga dapat rezeki.
Makanya tagline blog bambangirwantoripto.com Berbagi Cerita dan Ceria. Saya ingin berbagi tips menulis, cerita jalan-jalan saya, termasuk pengalaman hidup saya. Harapannya semua bermanfaat.
Nah salah satu caranya adalah saya meninggalkan jejak-jejak yang manis dari tulisan-tulisan dan buku-buku saya, termasuk di blog saya ini. Makanya orang mengenal saya dari cerita-cerita saya di majalah Bobo dan majalah anak lainnya. Oh, Mas Bambang yang penulis Bobo ya. Bukan oh Mas Bambang yang mantan cover boy ya hahaha
Tapi tetap harus saya akui ya, ada bonus-bonus yang saya dapatkan dari menulis. Diantara ;
Saat apa yang saya tulis bermanfaat bagi orang lain selain bahagia saya juga mendapat pahala. Apalagi harta saya hanya bisa menulis. Itulah yang bisa saya bagikan. Tujuan menulis inilah yang saya pegang terus sampai sekarang.
Jadi jangan sampai sesama penulis saling nyinyir dan sindir. Rezeki penulis sudah diatur masing-masing. Tinggal bagaimana kita meraih peluang yang ada.
Tapi kembali lagi ya, motivasi awal bila ingin mulai menulis bukan materi. Nikmati proses menulis dan biarkan semua indah pada waktunya. Rezeki. Menulis akan terus menyapa.
Khusus di blog bambangirwantoripto.com, saya mendapat penghasilan dari titipan tulisan dari luar atau conten placement, juga menang lomba blog. Selain itu ada juga tawaran menulis. Nah, walau di blog ini ada google Adsense, tapi saya belum pernah narik sekalipun. Sabar.. semua ada waktunya hehehe.
Tapi seperti yang ditulis Mbak Monica saat sharing, menulisnya dari hati, agar sampai ke pembaca. Menulis bukan dari hati, maka tulisan akan terasa dipaksakan.
Dan memang benar, kuncinya, karena suka menulis, maka menulis jadi enjoy dan semua yang ditulis dari hati.
Soalnya membaca membuat referensi kita bertambah. Bisa dapat ide-ide dari membaca. Misalnya belajar menulis fiksi bisa membaca gaya bercerita, konflik dan lainnya.
Khususnya di blog, pastinya harus terus rajin posting tulisan. Jangan biarkan blog penuh sarang laba-laba, akhirnya pengunjung tidak mau mampir lagi.
Nah itulah alasan menulis bambangirwantoripto.com. pastinya saya tulis sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit. Dan saya senang sekali ada sharing dari Mbak Monica. Ini akan membuka wawasan bagi teman-teman seputar menulis.
Intinya.. Menulis itu menyenangkan dan membuat bahagia. Makanya saya terus bertahan untuk terus berbagi cerita dan ceria.
Salam semangat menulis...
Bambang Irwanto
Alasan Nulis di Blog bambangirwantoripto.co |
Jadi tulisan ini saya buat karena termotivasi dari sharing pengalaman menulis ciamik dari Mbak Monica Anggen di kelas Growth Blogger. Penulis yang sudah banyak menelorkan banyak buku non fiksi best seller ini, bercerita bagaimana perjalanan menulisnya yang panjang dan lama yang sangat menginspirasi. Karena semua penulis itu memang berawal dari 0. Termasuk saya.
Setelah itu, kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Seru sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh teman-teman semua. Tentu saja ini semakin membuka wawasan seputar dunia menulis. Banyak juga pertanyaan berkisar tujuan menulis Mbak Monica di blog.
Nah, lanjut ya, kenapa saya menulis di blog bambangirwantoripto.com. Pastinya dong, ada prosesnya juga. Apalagi, saya baru buat blog ini tahun 2014. Itu pun aktifnya mulai tahun 2018 awal hehehe.
3 Alasan Menulis Blog versi bambangirwantoripto.com
Ada 3 penyebab utama saya menulis di blog. Tapi sebenarnya, ini juga alasan saya sejak awal berniat belajar menulis. Dan setelah saya amati, alasan-alasan inilah yang banyak tidak dimiliki oleh orang yang ingin menulis.Akhirnya hasilnya tidak maksimal. Banyak yang berhenti menulis, karena tidak kuat dengan proses menulis yang lama dan panjang. Apalagi banyak sekali hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh penulis.
3 Alasan Utama Nulis di bambangirwantoripto.com |
Suka Menulis
Pertama tujuan menulis saya di blog bambangirwantoripto.com adalah karena saya suka menulis. Berawal waktu saya masih kecil itu suka membaca cerita-cerita anak di majalah Bobo, maka dengan sendirinya saya jadi ingin menulis. Maka saya pun belajar menulis secara otodidak. Sebabnya, saya ingin cerita saya dimuat dan nama saja terpampang di majalah Bobo. Hahaha dasar narsis saya.Nah, karena berproses sendiri, makanya proses menulis saja panjang dan lama... Kalau diukur, kalah deh, jarak Sabang Sampai Merauke, apalagi jalan tol Suramadu (halah.. Lebay banget hahaha).
Tapi memang, saya belajar menulis cerita anak sejak SD, baru dimuatnya 2004 saat saya sudah merantau ke Jakarta. Itu pun proses menulis cerita anak sempat terhenti, karena saya beralih belajar menulis cerpen dan arikel remaja hehehe. Makanya tidak heran, tulisan pertama saya itu dimuat tahun 1993 di majalah remaja MODE Jakarta.
Honorariumnya berapa? 50 ribu hahaha. Masih pakai wesel lagi. Tapi itu sudah besar untuk ukuran anak sekolah. Kemudian setelah itu, beberapa cerita remaja saya dimuat di majalah remaja.
Jatuh bangun pastinya saya lewati selama menulis. Pastinya naskah juga banyak ditolak. Termasuk larangan Bapak saya. Katanya apa itu menulis, buang-buang waktu dan duit saja. Paling naskahmu dibuang di tong sampah.
Duh.. Waktu itu rasanya sakit sekali. Dan betul kata Meggi Z, lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati ini hahaha. Rasanya mau banting mesin tik, tapi takut, karena itu mesin tik Bapak saya hahaha.
Untung ada Ibu dan kakak perempuan saya yang terus menyemangati. Saya pun diajarin. Jadi pas Bapak saya lagi kerja, saya ngetik. Lalu pas beliau pulang, saya kalem. Jadi dikiranya saya sudah berhenti menulis. Ehm.. Tidak tau saja Beliau kalau saya main belakang hahaha.
Tapi karena saya suka menulis itulah yang menjadi salah satu motivasi terbesar saya. Dari suka menulis, akhirnya candu. Makanya sekarang tak menulis sehari saja rasanya rindu. Cailah hahaha. Dan rasa suka menulis itulah yang membuat saya menulis di blog.
Ingin Berbagi Cerita dan Ceria
Mengapa menulis di blog? Jawabannya, karena saya ingin berbagi cerita dan ceria. Seperti awal motivasi saya belajar menulis. Saya ingin cerita saya dimuat di majalah Bobo, dan ingin nama saya terpampang. Saya ingin cerita saya dibaca oleh teman-teman lainnya.Hal itulah yang terus saya bawa sampai sekarang. Saya menulis, karena saya ingin berbagi lewat cerita. Kalau apa yang saya bagikan membuat orang ceria, merasa bermanfaat, maka saya akan bahagia juga.
Misalnya nih, lewat cerita-cerita anak yang saya tulis, saya secara tidak langsung ikut mencerah ceriakan dunia anak-anak Indonesia. Karena cerita anak itu tidak hanya menghibur, tapi juga mengandung pesan moral dan pengetahuan untuk anak-anak.
Contoh lainnya saat saya ngebolang dan saya menemukan wisata seru, kemudian saya bagikan ke blog. Teman yang tadi belum kenal tempat wisata itu jadi kenal, Akhirnya mereka berkunjung. Dampaknya wisata itu ramai, pedagang dan tukang parkir juga dapat rezeki.
Makanya tagline blog bambangirwantoripto.com Berbagi Cerita dan Ceria. Saya ingin berbagi tips menulis, cerita jalan-jalan saya, termasuk pengalaman hidup saya. Harapannya semua bermanfaat.
Jejak-Jejak Manis Menulis
Walau saya sering mengaku-ngaku penulis tampan rupawan, lucu, imut, menggemaskan dan terus bersemangat menulis sepanjang masa, tapi saya yakin orang tidak akan percaya, apalagi mengingatnya hahaha. Padahal saya ingin selama hidup saya juga dikenal dan dikenang manis oleh orang lain. Cakeeep....Nah salah satu caranya adalah saya meninggalkan jejak-jejak yang manis dari tulisan-tulisan dan buku-buku saya, termasuk di blog saya ini. Makanya orang mengenal saya dari cerita-cerita saya di majalah Bobo dan majalah anak lainnya. Oh, Mas Bambang yang penulis Bobo ya. Bukan oh Mas Bambang yang mantan cover boy ya hahaha
Bonus Menulis
Banyak orang yang menulis karena motivasi sejak ingin mendapatkan uang. Padahal itu salah besar. Kembali ke 3 poin di atas, menulislah karena suka menulis, ingin berbagi cerita dan ceria, juga ingin dikenang. Termasuk tidak ikut-ikutan menulis.Tapi tetap harus saya akui ya, ada bonus-bonus yang saya dapatkan dari menulis. Diantara ;
Wow.. Banyak Bonus Menulis |
Bahagia
Ini hal utama yang saya rasakan. Saat ada teman yang WA, Inbox kalau suka cerita yang saya tulis, saya akan bahagia sekali. Saat buku saya berada di taman bacaan lalu dibaca banyak anak, saya senang sekali. Dan semua itu tidak bisa diukur dengan materi apapun.Saat apa yang saya tulis bermanfaat bagi orang lain selain bahagia saya juga mendapat pahala. Apalagi harta saya hanya bisa menulis. Itulah yang bisa saya bagikan. Tujuan menulis inilah yang saya pegang terus sampai sekarang.
Menambah Teman
Lewat dunia menulis saya mendapatkan banyak teman. Baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Saya masih pegang prinsip, Banyak teman banyak rezeki. Dunia akan semakin indah dan berwarna. Saling membuka peluang menulis dan rezeki.Jadi jangan sampai sesama penulis saling nyinyir dan sindir. Rezeki penulis sudah diatur masing-masing. Tinggal bagaimana kita meraih peluang yang ada.
Materi
Harus saya akui, dari menulis saya banyak mendapatkan rezeki berupa materi. Makanya saat ada teman yang bertanya, apa dunia menulis bisa diandalkan menopang hidup? Maka saya jawab bisa, asalkan terus bersemangat. Dan Alhamdulillah sampai sekarang rezeki menulis selalu ada.Tapi kembali lagi ya, motivasi awal bila ingin mulai menulis bukan materi. Nikmati proses menulis dan biarkan semua indah pada waktunya. Rezeki. Menulis akan terus menyapa.
Khusus di blog bambangirwantoripto.com, saya mendapat penghasilan dari titipan tulisan dari luar atau conten placement, juga menang lomba blog. Selain itu ada juga tawaran menulis. Nah, walau di blog ini ada google Adsense, tapi saya belum pernah narik sekalipun. Sabar.. semua ada waktunya hehehe.
Menulis Itu Mudah
Menulis itu sebuah proses. Susah atau mudah menulis, semua tergantung proses. Karena menulis bukan bakat, tapi 99 % adalah menulis. Jadi tidak bisa instan bisa menulis. Karena menulis itu mudah asal..Nulis di Blog itu Mudah |
Terus Belajar
Menulis itu sejatinya adalah belajar. Dan sampai saat inipun saya masih terus belajar menulis. Termasuk memahami syarat jumlah kata, jumlah halaman dan jumlah karakter. Jadi yang tidak mau belajar, silakan lambaikan tangan ke kamera ya hehehe.Menulis dari Hati
Ini ada pelesetan, saya kalimatnya menulislah pakai hati. Padahalnmenulis ya pakai laptop dong. Masa pakai hati hahaha.Tapi seperti yang ditulis Mbak Monica saat sharing, menulisnya dari hati, agar sampai ke pembaca. Menulis bukan dari hati, maka tulisan akan terasa dipaksakan.
Dan memang benar, kuncinya, karena suka menulis, maka menulis jadi enjoy dan semua yang ditulis dari hati.
Banyak membaca
Menulis dan membaca adalah pasangan sejati. Jadi kalau ada yang mau menulis tapi tidak suka membaca ya, balik badan saja.Soalnya membaca membuat referensi kita bertambah. Bisa dapat ide-ide dari membaca. Misalnya belajar menulis fiksi bisa membaca gaya bercerita, konflik dan lainnya.
Konsisten
Ini kuncinya. Konsisten menulis, akan membuat mudah mencari ide, mudah mengolah kata menjadi kalimat, kemudian merangkai jadi paragraf-paragraf. Akhirnya menulis jadi mudah, cepat dan menyenangkan.Khususnya di blog, pastinya harus terus rajin posting tulisan. Jangan biarkan blog penuh sarang laba-laba, akhirnya pengunjung tidak mau mampir lagi.
Nah itulah alasan menulis bambangirwantoripto.com. pastinya saya tulis sesuai pengalaman menulis saya yang masih seuprit. Dan saya senang sekali ada sharing dari Mbak Monica. Ini akan membuka wawasan bagi teman-teman seputar menulis.
Intinya.. Menulis itu menyenangkan dan membuat bahagia. Makanya saya terus bertahan untuk terus berbagi cerita dan ceria.
Salam semangat menulis...
Bambang Irwanto
Wuah, rapi sekali tulisannya mas bambang. Tulisan aku banyakan curhat�� berarti org tua jaman dulu emang mirip mirip pemikirannya, kalo aku kebalik malah mama yang nggak mendukung aku jadi penulis. Seandainya JK Rowling yang jadi miliarder karena novel novelnya udah ada dari dulu yaaa, mungkin bakal beda pemikirannya orangtua orangtua jaman dulu.. heheheh
ReplyDeleteIya, Mbak Adriana. Soalnya orang tua dulu pikirnya kerja itu ya di perusahaan, di kantor, makanya sangat menentang dunia menulis. Tapi Alhamdulillah, karena saya suka menulis, maka saya terus lanjut hehehe.
DeleteUwuh... ada bahagia nya ya mas ..
ReplyDeleteIni aku juga komen krn bahagia baca post-an ini, semacam banyak insight yang bisa di ambil ^^ , btw salam buat oki & nirmala boleh yaaaa
Alhamdulillah bila Mbak Nita bahagia membaca tulisan saya ini.
DeleteBoleh, Mbak. Sekalian saya salamin ke Bona dan Rongrong juga hehehe.
Mas Bambang, bagian bonus menulis ini aku setuju banget. Nggak melulu soal cuan, ya. Semoga aku bisa konsisten menulis seperti mas Bambang
ReplyDeleteNah, itu kuncinya, Mbak Hanat. Semakin konsisten menulis, maka bonus-bonus menulis akan kita dapatkan.
DeleteHai mas Bambang,senang sekali membaca alasannya menulis di blog. Pantas banyak banget karyanya cerita anaknya ya karena memamg suka menulis dan verbagi keceriaan
ReplyDeleteHali, mbak Tuti. Alhamdulillah Mbak Tuti senang membaca tulisan saya.
DeleteItu cerita saya banyak, karena konsisten dan terus semangat menulis, Mbak. Bair terus berbagi cerita dan ceria hehehe.
Wow pengalaman jadi penulis udah matang banget ini. Apalagi sejak dari SD ya Pak? Saya kecil juga suka beli dan baca komik Donald Bebek, tapi belum tertarik buat menulis cerita dan sebagainya. Masih sebagai pembaca saja.
ReplyDeleteMesin tiknya jangan dibanting atuh, ntar dimarahin.
Bener banget, bonus dari menulis itu banyak banget, saya juga sudah merasakannya saat jadi blogger.
Tetap semangat Pak...
Hehehe.. percaya nggak, Mas, kalau smapai sekarang mesin tik itu masih ada? Saya simpan sebagai saksi perjalanan menulis saya ehehe.
DeleteTerus semangat menulis, Mas Hendra.
Cukup panjang juga pengalaman menulisnya ya. Sudah dari tahun 90an. Tahun segitu dapet honor 50 ribu, mungkin kalo zaman sekarang nilainya setara 500 ribu
ReplyDeleteIya, Mas. Soalnya saya ingat beli baju saja harganya masih 15 ribu hehehe. Terus traktir keluarga, termasuk Bapak saya hahaha.
DeleteSalam kenal pak Bambang. Keren banget tahun 1993 udah dapet honor menulis 50ribu.
ReplyDelete.
Saya setuju, menulislah karena ingin menulis, mengenang nanti juga membuahkan bonus sendiri. Saya merasakan itu dari ngeblog jadi kenal banyak orang, nambah temen, dan bisa dapet uang buat jajan bakso :)
.
Mungkin kalau enggak ngeblog saya gak akan kenal mba Monic, pak Bambang yang salah satu penulis majalah bobo, mas Irwin dan lainnya.
.
Noted nih buat saya supaya nulis dari hati dan konsisten. Saya termasuk angin-anginan dan belum update blog lagi hehehe
Nah, itu dia salah satu berkah menulis, Mbak. Lingkaran perteman kita jadi lebih luas. Saya saat belum ngeblog, pertemanan saya ya sekitar penulis cerita anak. Dengan saya ngeblog, lingkaran pertemanan saya semakin luas.
DeletePenasaran honor nulis cerpen remaja yang 50 ribu buat beli apa waktu itu? Qiqiqiqiqi.... Lalu antara menulis cernak, cerpen remaja, dan isi blog, kakak paling nyaman yg mana?
ReplyDeleteSaya beli baju, belivelana, dan traktir keluarga, Mbak Dian. termasuk Bapak saya hahaha.
DeleteTerus saya suka menulis semuanya, Mbak. Ya alasannya, karena suka.
Keren banget mas, sejak SD sudah menulis cerita. Tapi ya, menulis itu memang banyak sekali manfaatnya. Bukan hanya tentang materi saja tapi pengalamannya juga
ReplyDeletebenar, Mbak Antin. Salah satunya terapi juga. Saat saya sedih, marah, kesal, saya melampiskan lewat tulisan juga. Jadi obat yang mujarab.
DeleteSeru sekali membaca pengalaman menulis Pak Bams, apalagi karena menulis ini sudah menjadi bagian dari hidup ya, tak terpisahkan! Memang kalau melakukan dari kesukaan dan dari hati, rasanya pencapaian sekecil apapun rasanya sangat bersyukur, pun pencapaian atau prestasi tersebut lebih penting jika hasil progress diri. Anw, aku jg kagum sm Mba Mon ey, produktif sekali nulisnya :3
ReplyDeleteBetul Mbak Marfa. Di laur menulis, hal apapun kalau dilakuka atas dasar suka, maka hasilnya akan maksimal, karena dilakukan dengan senang hati.
DeleteDuh,kalo nerima honor via wesel diriku blom pernah. Yg ada malah ngedatengin kantor redaksi. Btw, tulisannya sangat menginspirasi.
ReplyDeleteSaya malah belum pernah mendatangi redaksi buat ngambil honor tulisan, Mbak Mia. Setelah era wesel, saya langsung menerima transferan honor menulis lewat bank hehehe.
DeleteInspiratif tulisannya. Jadi malu pas baca bagian konsistensi hehe
ReplyDeleteMas Deny juga salah satu penulis cerita anak yang keren. Jadi terus semangat menulis, Mas.
DeleteBonusnya dari menulis itu banyak yaaa mas. 50 ribu satu artikel di tahun 2ribuan awal itu udah lumayan banget lho. Aku esde masih menadahkan tangan pada orangtua. Sya jadi penasaran sama tulisan2ya mas bambang di majalah bobo. Semoga nanti nemu tulisannya nih
ReplyDeletehonor pertama 50 ribu tahun 1993, Mbak Ghina. Uang saku saya saja masih 1000 perak hahaha.
DeleteCoba masuk ke label cerita anak, Mbak. Bisa juga mampir ke blog Rumah Kurcaci Pos. Banyak cerita saya di sana.
yup betul, menulis membuat bahagia. Itu juga jadi alasan ku kenapa masih terus menulis ampe sekarang pak
ReplyDeleteToss dulu, Mbak Ria. Dan karena selalu merasa bahagia, maka membuat terus semangat menulis ya, Mbak Ria.
DeleteTerus belajar ya Mas, kunci sukses nulis dari Mbak Monica, wahh berasa dimotivasi terus untuk mengosongkan gelas ya Mas, meningkatkan kualitas tulisan terusss
ReplyDeleteIya, Mbak. Karena sejatinya menulis memang terus belajar, Mbak Mia. karena dunia menulis akan terus berkembang. Terus semangat menulis, Mbak Mia.
DeleteSemua kalau berawal dari hobi memang menyenangkan ya, apalagi bonusnya cuan. Tambah semangat pastinya. Keren pengalaman nulisnya. Pengen kapan-kapan ikut kelas cernaknya. Tapi kira2 bisa nulis fiksi nggak ya saya...
ReplyDeleteIya, Mbak Sapti. Makanya banyak orang yang usaha karena hobi, itu akan sukses. Kaena kuncinya dilakukan dengan senang hati. hasilnya pun maksimal.
DeleteAku galfok sama avatarnya Pak, hehe. Btw, bonus dari ngeblog nyenengin banget ya pak. Nggak cuma soal materi, tapi juga jadi punya banyak teman.
ReplyDeletePak, saya mau dong diajarin menulis cerpen anak...
Hehehe.. itu pas mau nulis artikel ini, ada avatar-avatar seru dari facebook, Mbak Marita. Dan ternyata lucu juga hehehe.
DeleteBenar, Mbak. banyak hal yang saya dapatkan dalam menulis. Kalau materi berupa uang, itu adalah bonus.
Saya juga pernah Mas Bam's nerima wesel dari honor, tapi nulis puisi. Jadul ya, itu pas kuliah tahun 2000-an. Kalau senang memang jadi enjoy Mas, ga peduli sukses atau gagal, bangkit dan menulis terus. Saya dulu juga pernah nulis pakai mesin tik desa yang dibawa Bapak pulang ke rumah. Tapi ya ga pernah jadi cerita selain puisi jadul. Lumayan sih suka ketak-ketik pake mesin ketik jadul haha. Yang berat tuh tetap membaca dan konsisten, Mas. Setuju, banyak penulis yang mandek karena kehabisan ide lantaran ga membaca lagi. Nyerah pas gagal, ga telaten. Terima kasih, saya jadi semangat ngeblog lagi!
ReplyDeleteSaya itu berawal dari wesel kertas yang lebar, Mas. Kemudian weselnya pakai kertas putih. Belum sempat merasakan wesel instan, karena sudha beralih ke transfer bank hehehe.
DeleteBenar Mas. Asal terus bersemangat, konsisten, mau terus belajar, rajin memabca, Insya Allah akan terus bertahan di dunia menulis.
Duh, saya SD banter bikin karangan untuk tugas sekolah,, keren loh dari SD sudah berkarya. Thanks share nya menginspirasi sekali :)
ReplyDeleteJustru saya juga banyak belajar dari tugas mengarang pas SD dulu. Sama-sama, terus semangat menulis.
Deletemantap nih, kalo aku alasan menulis sebagai dairi saja, hoby roda dua dan teknologi, suka baca dan bercerita pengalaman seru tentang modifikasi dan teknologi terbaru
ReplyDeleteMantap jiwa, udah suka menulis sejak SD. Oh ya, honor pertama tahun 1993 itu 50rb, kayaknya udah gede ya di jaman itu. Orang anak-anak SD uang sakunya masih 100 rupiah aja udah gede banget. 😂😂
ReplyDeleteWiiih... 1993. Aku tahun 1995, Mas. Majalah Aneka, honor 75 rebu. Eh, pas lulus kuliah dan kerja di Jakarta, kantorku di Salemba dong. Deket sama kantor Aneka :D
ReplyDeleteWah keren, MBak Eno.
DeleteSaya dulu pernah antar naskah ke Aneka, tapi ga pernah lolos, Mbak Eno hahaha.
Nostalgia yang menyenangkan ya, Mbak dan membuat kita terus semangat menulis.
Menulis agar di kenang itu bener banget mas, meski kita nanti sudah meninggalkan dunia akan tetapi tulisan kita tetap ada meski hanya di dunia maya
ReplyDeleteBenar, Mas Wahyu. tulisan kita tetap terus bisa dibaca oleh orang lain. Dan kalau bermanfaat, maka akan terus mengalir pahala buat kita.
DeleteAku gak nyangka juga bisa jadi blogger. Aku dlu jaman sekolah malah ga suka nulis dan kebahasaan mas Bams. Eh skrg malah tiap harinya kerjanya nulis.
ReplyDeleteSetuju mas bam.. awalnya hobi lama2 bisandpt cuman rasanya waw bgt jadi makin semangat ngeblog nya yaa
Ala bisa karena biasa, Mbak Rini.
DeleteMungkin karena ada niat kuat untuk menulis, akhirnya Mbak Rini sekarang terus semangat menulis.
bagian akhir kayaknya pamungkas ya mas menurutku, konsisten. Itu tuh yang paling susah
ReplyDeleteApapun ynag kita kerjakan harus konsisten, Mbak. termasuk menulis. Dan kalau sudah konsisten, maka menulis akan mudah, cepat dan menyenangkan.
DeleteMenulis itu bikin bahagia ya... Kadang kalau lagi enggak sempat menulis, saya suka uring-uringan :D
ReplyDeleteNah keren ini, Mbak. Berarti sudah menemukan obat uring-uringannya, yaitu menulis hehehe.
DeleteSalut banget lho sama temen2 Blogger yang latar belakangnya juga penulis buku anaakkk. Semoga makin semangat menulis dan bisa menyelesaikan tugas yaa, Masss.
ReplyDeleteMemang awalnya saya tertarik ngeblog,karena lihat teman-teman penulis cerita anak pada ngeblog, Mbak Idah. Akhirnya saya terjun ngeblog dan sangat menyenangkan hehehe.
Deletesaya menulis bearawal dari untuk yg bermanfaat saja seperti membuat jurnal, kuliah dan jawaban selama saya kuliah namun setelah bergabung ke komunitas blogger pontianak tulisan saya jadi berubah seperti sekarang ini yg kontennya tentang review, informasi, makanan, gaya hidup dan lainnya.
ReplyDeleteIni bagus, Mas. menunjukkan progres menulisnya berkembang dengan pesat. Dan memang tidak boleh terpatok hanya bisa menulis A atau B saja. Tapi fleksibel menulis semua dari A-Z.
DeleteSaya setuju nih menulis itu mudah bahkan nggak perlu ada bakat dulu baru mau menulis asal ada kemauan. Btw rata-rata alasan orang jadi blogger itu karena suka menulis ya. Ya emang sih dunia blogger nggak lepas dari kegiatan menulis. Saya pun memulai ngeblog karena suka menulis
ReplyDeleteBenar, Mbak. Menulis itu mudah, asal.. mau menikmati dan menjalani semua proses menulis yang panjang. Kalau semua sudah bisa dilalui, menulis tidak hanya mudah, tapi juga cepat, dan menyenangkan.
DeleteKok karikaturnya lucu sihhhh *salfok
ReplyDeleteDuh, jadi tambah seru bacanya karena lihat karikatur dirimu ituuu :)))
Itu avatar dari FB. Kebetulan baru rilis di FB, saya pakai saja buat postinganblog hehehe.
DeleteAlhamdulillah 10 tahun konsisten ngeblog akhirnya bisa ketemu Pak Bambang
ReplyDeleteAndai ga ngeblog mungkin saya ga kenal jargon bakso
Padahal Makassar ke Maros dekat ya, Mbak. Jadi masih satu kampung hahaha.
DeleteKalau ke surabaya tinggal naik kereta dari kebumen hahaha.
Menjadi penulis itu butuh proses dan tidak bisa instan. Banyak yg berhenti menulis lantaran tidak tahan dengan prosesnya yang panjang. Beruntung sekarang ada blog shg kita bisa menyalurkan hobi menulis melalui blog..
ReplyDelete