Hari minggu kemarin kebetulan hari cerah. Sejak pagi sampai siang, matahari terus bersinar hangat. Jelas jiwa ngebolang saya bergejolak hebat. Saya jadi ingat rencana ke Wisata Taman Watu Jali Somagede Sempor Kebumen.
Jadi pas kemarin saya main ke Wisata Alam Kroncong Sari, saya sempat bertanya pada seorang Bapak yang merupakan penduduk sekitar, Kira-kira wisata mana lagi yang baru dan seru di sekitar situ. Lalu Bapak itu menyebutkan daerah Somagede yang letaknya tidak terlalu jauh dari Kroncong sari. Hanya karena waktu itu saya ada urusan syuting dan pemotretan wkwkwkw, maka saya tunda dulu.
Sebenarnya kemarin itu saya perginya agak siang, sekitar pukul 1. Soalnya kan, sekarang ini cuaca galau. Kadang panas terik, lalu tiba-tiba mendung dan hujan. Makanya saat keluar rumah, saya harus punya temaeng agar daya tahan tubuh saya terjaga. Saya pun selalu minum Vipro-G
Hanya karena jaraknya dekat, hanya sekitar 30 menit, maka saya berangkat saja ke sana. Sekalian cuci mata nih hahaha. Sekalian mempromosikan obyek wisata baru Kebumen yang diresmikan baru 2 bulan lebih diresmikan oleh Wakil Bupati Kebumen, Bapak Arif Sugiyanto. Tepatnya hari Minggu 2 Agustus 2020.
Taman Watu Jali
Setelah naik motor sekitar 30 menit, akhirnya saya sampai juga di Taman Watu Jali yang letaknya berada desa Somagede kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen ini.
Jalanan ini ternyata ada cadangan. Kalau lurus, bisa menuju wisata Comal. Di Karanganyar. Nah kelai lirist, bisa menuju Banjarnegara. Jadi selain bisa lewat jalur ini, bisa lewat jalur waduk Sempor juga.
Walau berliku, jalanan sudah beraspal dan cukup lebar untuk 2 jalur. Enaknya lagi, Taman Watu Jali ini letaknya persis di tepi jalan. Jadi saya tidak perlu bertanya sana sini. Bahkan merupakan jalan pernatasan dua kabupaten yang menghubungkan Desa Somagede Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen dengan Desa Kalitengah Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.
Kemudian, saat saya menuju lokasi, ternyata jalanan ada cadangan. Kalau belok kanan, bisa menuju wisata Comal di Karanganyar. Nah kalau lurus, pastinya bisa menuju Banjarnegara. Jadi selain bisa lewat jalur ini, bisa lewat jalur waduk Sempor juga.
Sampai di lokasi saya melihat sudah banyak mobil dan motor terparkir. Mungkin karena pas hari minggu. Padahal biasanya saya kalau jalan-jalan itu sukanya hari biasa. Tapi sekarang kan musim hujan, jadi saya sesuaikan saja dengan cuaca dan yang dekat-dekat rumah saja.
Selamat Datang di Taman Watu Jali Somagede |
Saya pun melajukan pelan motor saya memasuki lokasi. Untuk parkir mobil ada di luar. Sedangkan parkir motor berada di sisi kanan. Tidak lama seorang anak muda menghampiri saya. Dia langsung menyodorkan kartu parkir, sambil berkata, "Parkirnya 2 ribu ya Pak! "
Pas saya tanya di mana loket tiketnya? Dia menjawab belum ada. Jadi hanya bayar parkir saja. Wow.. Harusnya ada nih, tiketnya. Mungkin bisa 3 ribu-5 ribu. Buat biaya pemeliharaan juga.
Parkir Motor Hanya 2 Ribu, Lho... |
Kenapa Namanya Taman Watu Jali?
Seperti prediksi awal saya, saya sudah menduga nama wisata ini diambil dari nama sebuah batu. Soalnya Watu itu kan artinya batu. Nah, Jali itu nama batunya.
Makanya begitu masuk, saya langsung tertuju pada sesuatu yang ditutupkai kain. Feeling saya sih, itu pasti Watu Jali. Saya pun bergegas mendekati. Ternyata.. Saya salah saudara-saudara. Ternyata itu bukan Watu Jali, tapi sebuah batu yang ditemukan, lalu dipajang di situ. Tapi kok ditutup kain?
Batu Testis di Taman Watu Jali |
Jadi batu itu mirip testis hehehe. Mungkin ditutup untuk menghindari bisik-bisik tetangga, sambil crekakak-cekikik hahaha. Jadi fokus saja pada wisata alamnya. Terus di manakah letak Watu Jali itu? Saya pun bertanya lagi pada pengelolahnya. Ternyata Watu Jali letaknya di sisi kanan, tepatnya di sungai. Saya pun bergegas ke sana. Benar ada sebuah batu besar di bawah sebuah pohon kecil.
Ini Dia Watu Jali yang jadi ikonnya |
Hutan Pinus Taman Watu Jali
Seperti karakter wisata di daratan tinggi atau bukit di Kebumen, Taman Watu Jali ini juga hutan pinus yang termasuk wilayah Perhutani Kebumen. Jadi hampir sama dengan Bukit Pentulu Indah, bukit Wasiat Putri, Pesona Kayangan, Wisata Alam Comal, termasuk Semali Adventure Park, termasuk Wisata Alam Kroncong sari.
Sejuknya Hutan Pinus Taman Watu Jali Somagede |
Hanya yang membedakan lokasinya dan pendukung saja. Misalnya di dekat lokasi wisata itu dekat sungai, dekat gunung, curug dan sebagainya. Tapi pasti setiap wisata mempunya keistimewaan masing-masing. Dan kalau Taman Watu Jali ini lokasi sangat strategis dekat jalan raya.
Nah setelah melihat Watu Jali, saya pun bergegas menyusuri hutan pinusnya. Nah yang paling menarik adalah banyaknya Saung-saung menarik. Jadi bisa bersantai sambil menikmati kesejukan hutan pinusnya. Dan inilah yang ditawarkan oleh Taman Watu Jali ini.
Yang unik dan menarik, puluhan saung-saung ini bentuknya tidak ada yang sama. Ini jelas sekali menunjukkan kreativitas warga sini. Soalnya saung-saung ini dibuat berdasarkan pembagian RT dan RW. Dan ini sekaligus bisa buat ajang promosi juga. Jadi kalau ada pengunjung tertarik membuat saung, bisa langsung pesan. Keren ya...
Makanya tidak heran banyak rombongan mampir ke Taman Watu Jali ini. Dari rombongan keluarga, sampai rombongan anak muda. Soalnya memang asyik duduk-duduk sambil menikmati kesejukan hutan pinus. Apalagi bisa menikmati makanan yang langsung bisa dipesan. Kurang apa lagi coba hehehe.
Fasilitas Taman Watu Jali
Walau masih terbilang baru, tapi Taman Watu Jali ini sudah sangat berbenah, demi memuaskan para pengunjung. Berbagai fasilitas juga sudah tersedia. Termasuk fasilitas musala dan toilet.
Selain itu, beberapa tempat selfie juga disediakan. Misalnya ada jembatan Rindu yang dicat menarik warna-warni. Pastinya, latar hutan pinus juga bisa buat background foto. Yang mau ngopi, juga ada cafe kopi. Jadi mau datang pagi atau sore juga seru, ya.
Yang menarik juga, adanya area lapang di area wisata. Ini bagus sekali kalau ada acara. Dan saya membayangkan ada konser musik, dengan latar hutan pinus. Wih.. pasti keceh sekali.
Pembenahan Taman Watu Jali
Dari kacamata saya, wisata Taman Watu Jali ini sudah menarik. Lokasi yang sangat strategis, apalagi berada di daerah yang berbatasan antara Kebumen dan Banjarnegara, pastinya akan jadi tujuan wisata. Selain itu, di usia yang masih sangat muda, Taman Watu Jali sudah berbenah dengan sangat capat.
Dan catatan saya, Taman Watu Jali harus melakukan beberapa pembenahan berikut :
1. Tiket
Taman Watu Jali harus mulai menerapkan tiket masuk. Ini bertujuan agar pemasukan tidak hanya dari parkir, tapi juga dari tiket pengunjung. Bisa untuk biaya perawatan juga.
2. Tempat sampah
Walau di beberapa titiksudah disediakan tempat sampah, tapi saya melihat di saung-saung ada yang belum menyediakan tempat sampah. Soalnya saya melihat pengunjung yang tidak disiplin membuang sampah mereka, jadi masih tertinggal di saung. Padahal ini sangat merusak pemandangan.
Jadi juga kerjasama dari pengunjung, agar tempat wisata tetap bersih. Percuma juga, kalau sudah disediakan tempat sampah, tapi masih seenaknya buang sampah atau meninggalkan sampah di saung.
3. Tempat Bermain Anak
Bisa sekali ditambah arena bermain anak, biar anak-anak tidak bosan. Karena kareakter anak-anak itu senang bergerak. Kalau duduk di saung saja, anak-anak akan bosan. Sementara perlu pengawasan tinggi, bila anak-anak ingin berlari-larian.
4. Ikon Watu Jali
Karena Watu Jali adalah ikok wisata ini, maka bagusnya ditonjolkan juga. Bahkan bisa dibuat, bagaimana orang bisa selfie dekat Watu Jali, apalagi area sungainya sangat menarik. Selama debit airnya masih sedikit, keren foto di sana.
Nah, itu dia cerita seputar wisata Taman Watu Jali Somagede, kecamata Sempor Kebumen. Jadi kalau teman-teman mau ke sana dan juga tujuan ke Banjarnegara, bisa sekalian mampir. Jadi dari jalan trans provinsi gombong, menuju ke arah sempor. Selamat jalan-jalan...
Bambang Irwanto
Adem banget ya tempatnya. Jalan2 di hutan pinus yg rindang dan ada sungai dg air jernih begini memang bisa membuat kita jadi rileks. Tapi saya penasaran dgn batu yg disarungi itu, segitu vulgarkah? :D
ReplyDeleteIya, Mas. Makanya saya happy. Apalagi dekat rumah hehehe.
DeleteEhm.. pas saya intip dari atas, memang mirip sih Mas hahaha
Wah, Kebumen wisata alamnya nggak ada habisnya yah. Begitu banyak tempat wisata alam yang perlu dieksplore. Nggak cukup sehari kayaknya kalau piknik ke sana nanti.
ReplyDeleteIya, Mbak Reni. Komplit. Dari pantai, bukit, goa, benteng, curug dan lainnya.
DeleteJadi paling tidak seminggu, Mbak. itu pun belum semua hehehe.
Hmm.. jangan-jangan Watu Jali hanya sebagai pengalihan saja, padahal sebenarnya batu yang disarungin tadi itulah ikonnya. Hehehe.. Itu hanya menurut logika liar saya saja lho yaaa.. Anyway, kangen saya jalan-jalan ke hutan pinus :)
ReplyDeleteNah, kan.. Mbak Wiwin saja yang hanya membaca postingan saya ini langsung berimajiansi liar, apalagi kalau lihat batunya langsung hahaha.
DeletePokoknya fokus pada wisata hutan pinusnya, Mbak hehehe
Widiiihh seru banget explore ke tempat wisata baru, aku juga suka gitu kalau nemuin tempat yg baru dan blm banyak yang kunjungi suka explore gitu, biar bisa buat bahan tulisan di blog dan nambah referensi tempat-tempat menarik untuk dikunjungi. Intinya tetap jaga kesehatan ya mas, tetap menerapkan protokol kesehatan :D
ReplyDeleteIya, Mbak. Jalan-jalan buat refreshing, plus buat tulisan juga hehehe. Pokoknya terus menerapkan protokol kesehatan 3 M.
DeleteSepertinya benar-benar masih baru ya Mas Bambang... Saya sendiri baru dengar ada wisata Batu Jali ini di Kebumen. Makasih review nya.. Bisa jadi referensi buat wisata kalau ke Kebumen nih.
ReplyDeleteBatu Jali nya bener juga tuh perlu ditonjolkan. Malah batu yg di atas itu yg kayaknya malah menonjol ya.. hehe Pake sarung pula.. hihi
Memang baru, Mbak Iim. Baru diresmikan bulan Agustus 2020 ini. Makanya masih pembenahan. Tapi sejauh ini, sudah sangat nyaman buat wisata keluarga.
DeleteSaya malahan fokus sama Hutan Pinusnya, Pak. Asyik buat pepotoan dan main sama anak-anak. Anakku yang lumayan aktif pasti seneng banget kalau diajak ke sana karena bisa bebas lari kesana-kemari. Oh ya, menurut saya ikon batunya memang kurang menonjol ya, jadi gak kelihatan kalau jadi wisata utama. Next mungkin bisa diakali biar lebih menarik.
ReplyDeleteIya, Mbak Damar. Memang hutan pinusnya ini yang jadi daya tariknya. Apalagi hadirnya saung-saung juga. Makanya betah di Watu Jali hehehe.
DeleteHahaha, jadinya gak jadi ya pose tampan rupawan di batu gede itu. Seharusnya bawa anti licin nih mas biar gak licin...wkwkwk
ReplyDeleteNext time, Mbak Dwi. Tapi setidaknya, sudah terlihat Watu Jali yang jadi ikon wisatanya hehehe.
DeleteKalau di Tambak itu ada watu apa ya lupa
ReplyDeletedekat dengan curug cimawur
kalau di bogor ada batu bolong, gede juga batunya kayak gini
di belitung ada batu bedil
Saya malah belum pernah eksplor daerah Tambak, Mas. Padahal dekat. Malah sudah ke Purwokerto dan Cilacap duluan hehehe.
DeleteYaah kenapa batu testisnya ditutup kain? 😅😂
ReplyDeleteAdem banget kayaknya tempatnya ya mas. Sejenak kesitu bisa ngelepas penat deh. Hijau-hijau gitu mata jadi segerrr. Apa lagi kalau kesananya bareng orang-orang tercinta.
Iya, pokoknya mata jadi segar, hati jadi adem lihat hutan pinus hahaha. Apalagi dekat rumah.
DeletePasti jadi auto ngakak berjamaah ya mas,kalau pose tanpa penutup kain. Terlebih lagi pengunjung yang baru datang tuk pertama kalinya. Tapi terlepas dari itu semua, Wisata Taman Watu Jali Somagede Sempor Kebumen memiliki daya tarik tersendiri.
ReplyDeleteApalagi Hutan Pinus nya yang bikin aku betah berlama lama kalau mampir ke sana juga.
Iya, Mbak Sita. Hutan Pinus itu memang daya tarik utamanya. Kalau Watu Jalinya, kebetulan saja di dekat situ ada batu bernama Jali.
DeleteAuto gagal fokus waktu baca masalah watu jali. Kirain karena ada hal mistis apa makanya si batu sampai ditutup kain begitu, eh ternyata karna mirip si anu, wkwkwkwkwk!
ReplyDeleteBukan Watu Jalinya yang ditutupi kain, Mas. Tapi Batu lain hehehe. Tapi memang mirip sih hehehe.
DeleteKepikiran mau ke sini.
ReplyDeleteTapi masih punya bayi
Jadinya aku menunggu lagi
Sampai si bayi bisa berjalan lebih kuat lagi sendiri
Bisa sekali, Mbak Ammah. Jangan lupa bawa oleh-oleh buat saya kalau ke Kebumen hahaha.
ReplyDeleteternyata di daerah Kebumen banyak juga ya wisata alamnya. Ternyata kok ya nemu aja warga sekitar dengan batu testis. sebenernya ini asli kan ya?
ReplyDeleteide membangun tempat ini dengan memanfaatkan sekitar oke juga