Awalnya, saya tidak tahu apa itu CSR. Kalau CRS sih, Cinta Rindu Selalu hahaha. Sampai teman saya merekomendasikan buku keren ini. Akhirnya saya pun semangat membacanya, dan belajar CSR & Kolaborsi Lintas sektor dari Ditto Santoso.
Buku Keren Seputar CSR & Kolaborasi Lintas Sektor |
Ternyata CSR itu singkatan dari Corporate Social Responsibility. Sedangkan pengertian CSR itu sendiri adalah pendekatan bisnis dengan memberikan kontribusi terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat ekonomi, sosial, lingkungan bagi seluruh pemangku kepentingan. Dengan kata lain, sebuah perusahaan berkontribusi sesuai pada lingkungan sekitar dengan bekerjasama dengan orang-orang penting yang terkait di lingkungan ini.
Ditto Santoso |
Ehm.. tahu pengertian CSR ini saja sudah semakin membuat tertarik untuk membaca buku ini. Feeling saya pembahasannya pasti seru. Apalagi, buku ini adalah catatan pengalaman Mas Ditto Santoso seputar CSR, pastinya termasuk pengalamannya selama berkarya sebagai profesional di bidang tanggung jawab sosial di beberapa perusahaan nasional. Dan sebenarnya, buku CSR & Kolaborasi Lintas Sektor ini merupakan lanjutan dar i buku sebelumnya yaitu CID Catatan Inspiratif Praktis CSR dalam pengembangan masyarakat.
Dalam buku setebal 165 halaman lebih ini, pada dasarnya ada 3 bagian inti seputar CSR, yaitu menggagas kolaborasi, menguatkan kapasitas, mengelola kolaborasi. Sedangkan halaman lainnya adalah wawacancara dengan beberapa tokoh yang erat hubungan dengan CSR ini, termasuk sebagai kata pengantar.
Pemahaman saya bertambah seputar CSR & Kolaborasi Lintas Sektor |
Saya jadi menyamanya saat saya akan ngebolang. Pertama saya mencari tempat wisata yang akan saya tuju. Setelah dapat tempat biasanya, saya melakukan persiapan. Mulai dari cek kondisi motor, barang bawaan, dan lainnya. Terakhir perjalanan ngebolang saya, dari berangkat di tempat wisata, sampai pulang lagi hehehe.
Menggagas Kolaborasi
Pertama bagian inti dari buku ini adalah mengagas kolaborasi. Di bagian ini Mas Ditto yang lulusan fakultas ekonimo di Universitas Airlangga Surabaya ini bercerita tentang bagaimana mengagas suatu kolaborasi itu. Soalnya sepeti yang kita ketahui, kerjasama atau bermitra dengan orang lain atau pihak lain itu tidak mudah. Apalagi tiap pemangku kepentingan itu berbeda karakternya. Nah, di sinilah bagaimana cara Mas Ditto menggagas ide-ide itu.
Walau ide-ide keren sudah bermunculan, tapi kendala tetap ada. Pria yang lahir di Surabaya 4 Juli 1976 ini menutur, banyak juga hambatan yang datang. Misalnya saat mulai akan berkolaborasi, datang pandemi secara tiba-tiba yang jelas dampaknya luas. Terus kadang gagasan sudah mantap, terbentur suatu kegiatan, termasuk soal manis-manis buah manggis hehehe.
Namun yang menyentil di bagian ini adalah bagian kenapa harus menunggu bencana? Soalnya memang banyak orang berbagi menunggu momen seperti. Padahal berbagi bisa setiap saat, kapan saja dan di mana saja
Menguatkan Kapasitas
Setelah bagian mengagas kolaborasi, lanjut pada bagian menguatkan kapasitas. Seperti yang saya tuliskan, di atas, bagian ini seperti pada persiapan-persiapan apa saja untuk menunjang kerjasama ini, pastinya biar semua berjalan lancar, dan nantinya hasilnya maksimal sesuai harapan.
Misalnya salah satunya berjejaring. Saya baru paham kalau berjejaring dan berteman itu berbeda, lho. Mungkin teman di media sosial ya, yang berteman tapi mesra, ya hahaha
Nah, menurut Ayah dari 2 orang anak ini, dengan teman, kita bisa pergi ke mana-mana, berbicara apa yang kita suka, dan melakukan apa yang disukai bersama. Semntara berjejaring itu jangkauannya lebih luas dari sekedar berteman, berelasi. Berjejaring melibatkan interaksi dari mereka yang berteman, bersahabat, berelasi untuk mencapai tujuan yang lebih penting atau lebih yang memungkinkan untuk diraih apalagi dilakukan secara bersama-sama. Intinya berjejaring itu ikatan dan tujuannya lebih kuat ya.
Saya suka bagian ini, pria berkacamata dengan senyuman manis ala model pasta gigi ini, banyak memasukkan hal-hal kechy yang pastinya berkaitan dengan pembahasan. Misalnya gang senggol, lirikan matamu, sampai aku suka kamu suka.
Eh.. Kalau digabung jadilah cerita. Saat jalan-jalan ke gang senggol, tidak sengaja aku dan dia berpapasan. Lirikan matanya sangat menggoda hati. Dari pandangan pertama, sepertinya aku suka kamu suka juga Lalu kami bicara cinta.. hahaha.
Lainnya di bagian ini ada pembahasan solutip yang Mas Ditto ambil dari sosok Bu Tejo yang sempat viral itu. Tapi memang benar, jadi orang itu harus punya solusi atau jalan keluar dari setiap masalah yang ada. Solutip Bu Tejo boleh banget ditiru, asal jangan ditiru suka gosip dan pamer perhiasan emasnya hahaha
Mengelola Kolaborasi
Bagian 3 dari buku CSR & Kolaborasi Lintas Sektor ini adalah mengolah kolaborasi ini. Di bagian ini saya menjabarkan, tentang cerita perjuangan Mas. Ditto dalam CSR ini
Soalnya tahu sendiri kan, justru sesuatu saat sudah berjalan itu justru bagian yang paling susah. Bagaimana mempertahankan, bagaimana tetap sejalan dengan orang-orang yang berada dalam satu lingkaran, termasuk menjaga komitmen bersama.
Apalagi kan ini kolaborasi lintas sektor. Beragam mangku kepentingan dengan berbagai karakter Mas Ditto hadapi. Pastinya setiap pribadi mengalami mood naik turun yang berbeda-beda. Jangan orang lain, saudara kembar identik saja yang satu kandungan, berbeda karakter, termasuk mood.
Akhirnya setelah 3 hari, saya berhasil menyelesaikan membaca buku keren ini. Pastinya saya happy, karena membuka wawasan baru bagi saya. Yang darinya bingung apa CSR itu, sekarang sudah paham bagaimana bekerjasama lintas sektor.
Nah, bagi teman-teman yang tertarik dengan buku ini, bisa memesan langsung Penerbit Rumah Bangga. Emailnya rumahbangga.97@gmail.com . Bisa juga langsung klik Rumah Bangga - https://wa.me/6282110184140
Semoga ulasan saya seputar CSR & Kolaborasi Lintas Sektor ini bermanfaaat, ya. Paling tidak membuka wawasan seputar CSR. Pastinya biar lengkap, baca bukunya langsung. Salam semuanya.
Bambang Irwanto
Pastinya tidak mudah ya, menyatukan berbagai karakter untuk saling berkolaborasi. Namun beruntung banget, Mas Dito mampu menjelaskannya dengan bahasa yang mudah dipahami, walau sepenuhnya saya juga kudu bolak-balik baca artikel ini sampe bener-bener ngerti hahahaha...
ReplyDeleteNgebakso dulu aaah, biar lebih fresh Mas...
Iya, Mas. Karena memang bekrja sama lintas Sektor dengan pemamgku kepentingan yang beragam. Nah, pas sebelum baca buku ini, saya memang ngebakso dulu, Mas. Akhirnya mudah memahami hehehe.
DeleteSedikit banyak mengerti dan sering dengar istilah CSR karena ikut dalam beberapa organisasi. Wah kalo ada buku ini makin mantep nih ilmu dalam menjalin kerjasama baik perusahaan atau pemerintahan yaa.
ReplyDeleteSaya memang awalnya tidak pagam sama sekali, Mbak. Soalnya saya jarang ikut organisasi hehehe. Dan lewat buku ini, pemahaman CSR jadi tercerahkan.
DeleteSaya juga kurang paham sebenarnya tentang CSR. Setahu dan sepehaman saya CSR itu bagian dari perusahaan untuk kegiatan-kegiatan sosial. Ternyata pengertiannya lebih luas dari itu ya. Membaca buku Mas Ditto ini mungkin jadi lebih paham yaa.
DeletePengelolaan CSR ini kudu tekun dijalani, nggak mudah soalnya. Maka dengan kolaborasi bisa melancarkannya juga. Meski cukup kaget lah kok ada bu tejo, kirain malah Pak Bams yang lagi buat video haha..
ReplyDeleteBenar sekali, Mbak. CSR tidak bisa dijalankan 1 pihak saja atau dari sisi saja, tapi memang melibatkan phak lain, salah satunya pemangku kepentingan yang hadir dari berbagai sektor.
DeleteMas Bambang, pertama kali saya tau CSR saat kuliah di ilmu komunikasi.
ReplyDeleteKhususnya saat itu saya ambil jurusan public relation.
Jadi sebenarnya CSR untuk perusahaan pun, diatur dalam undang-undang.
Tapi.. masalahnya..
Seringnya..
CSR yang mereka beri tidak 'ikhlas'.
Lebih sering proyek CSR tidak pure untuk membantu masyarakat sekitar.
Malah untuk melancarkan proyek perusahaan saja.
Misalnya, beberapa perusahaan perkebunan melakukan CSR dengan membangun jalan. Padahal jalanan yang mereka bangun itu tidak serta Merta digunakan oleh penduduk sekitar. Karena mereka jarang yang punya kendaraan. Jalanan tersebut malah untuk mengangkut truk mereka yang notabene terkadang muatannya merusak jalan umum.
Pernah denger nih kak istilah undang-undangnya, bahkan sebenarnya beberapa perusahaan memang mewajibkan melakukan CSR baik untuk masyarakat sekitar atau kegiatan kemanusiaan.
DeleteOh ternyata sudah diatur dalam undamg-undang ya, Mbak. Dan memang CSR ini sesuai yang dituturkan Mas Ditto, itu erat hubungannya dengan sebuah perusahaan.
DeleteTapi saya percaya, tidak semuanya perusahan begitu. Pasti banyak yang berkomitmen untuk membantu masyarakat.
Bearti memang wajib ya, Mbak Siti. Dan memang saya baru paham hal ini. Soalnya saya dulu itu memang banyakan kerja lepas di sebuah perusahaan. Baru kemudian memutuskan jadi penulis lepas.
DeleteJadi dilihat juga ya perusahaannya apa, karena memang ada yang CSR nya jalan untuk membantu masyarakat. Kalau misalnya yang tidak, mungkin ada faktor-faktor yang kudu ditelisik lebih dalam kenapa bisa tidak jalan
DeleteHarusnya memang semua perusahaan menjalan SCR, Mbak Fenni. Karena sudah diatur juga dalam undang-undang. Nah, yang tidak melaksanakan, perlu sekali ditelusuri.
DeleteKolaborasi perusahaan dengan pemangku kepentingan yg ada memang perlu dilakukan. Pemerintah, masyarakat, LSM bisa menjadi mitra yg baik utk mencapai tujuan bersama ya
ReplyDeleteBenar sekali, Mas. Makanya saat akan melakukan CSR, perlu mempelajari berbagai ragam karekter ya, Mas, karena bekerjasama dengan lintas sektor.
DeleteAku menangkap dua kata kunci dari buku Mas Ditto ini: kolaborasi dan networking. Memang Mas, CSR itu penting banget, kalau perusahaan punya kesadaran untuk memberikan CSR mereka, lingkungan sekitar bakalan terbantu. Aku teringat ada sekelompok mahasiswa yang mau mengadakan air bersih di NTT yang terkenal tandus. Mereka akhirnya menggandeng pakar CSR di Jaksel untuk membantu prosesnya. Alhamdulillah usaha mereka terwujud, berkat CSR perusahaan yang mau peduli. Jadi penasaran sama bukunya nih, siapa tahu bisa berjejaring hehe.
ReplyDeleteAlhamdulillah ya, Mas Rudi. Semoga semua perusahaan bisa menerapkan CSR ini dengan baik, agar masyarakat banyak yang terbantu.
DeleteMenurutku pembahasan CSR memang rada berat dan serius. Aku sebenarnya kurang menyukai bacaan seperti ini. Tapi, pengetahuan tentang CSR juga harus kita ketahui. Jadi, sebaiknya memang mencari penutur yang nggak bikin bosen.
ReplyDeleteAwalnya saya juga merasa berat dengan buku ini, Mbak Yuni. Aoalagi kan, saya memang tidak tahu sebelumnya. Namun dengan bahasa bertutur dari Mas Ditto sesuai pengalamannya, maka buku ini jadi ringan dan enak dibaca, Mbak. Pastinya jadi mudah saya pahami juga.
DeleteIbaratnya, kita belajar tapi nggak merasa bahwa itu belajar saking ringan dan asyiknya baca buku ya, Mas.. Menarik sih ini. Hehehe
Deletesudah ada bukunya juga ya ternyata pengetahuan tentang CSR, aku pribadi juga gak ingat kepanjangannya, hanya saja dibatam biasanya ikutan kegiatannya, seperti menanam bibit mangrove, aksi bersih2 dan pengadaan beberapa tanaman hijau lainnya disekitar tempat wisata.
ReplyDeleteSudah ada, Mbak. Jadi saya yang awalnya tak paham, jadi mulai tercerahkan. Dan mungkin itu salah satu aksi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk lingkungan sekitarnya ya, Mbak.
DeleteTernyata sebagian orang memang nggak familiar ya dengan kepanjangan dari CSR.
ReplyDeleteSaya kira istilah CSR itu common untuk semua orang, hehe
btw Liat review bukunya, saya jadi pengen ikutan baca juga nih.
Iya, Mbak Susie, termasuk saya juga hehehe. Namun setelah membaca buku ini, saya pun jadi paham dan tercerahkan.
DeleteWah saya punya nih buku CID dari Mas Ditto. Emang asyik pembahasan soal CSR. Ternyata banyak perusahaan belum mempraktikkan CSR secara benar ya. Di buku terbarunya ini, mas Ditto lebih memaparkan cara berkolaborasi utk mencapai tujuan bersama. Kolaborasi ini ga bs dianggap remeh loh. Tentu saja akan berkaitan dgn kompromi dan negosiasi. Salut. Semoga bukunya laris ya Mas Ditto.
ReplyDeleteNah, saya sekarang jadi penasaran dengan buku CID itu, Mas. Soalnya saya bacanya langsung CSR ini. Padahal ini bukunya satu rangkaian. Benar, Mas. Harus semua berkompromi dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.
DeleteSangat menarik bukunya Mas... CSR merupakan tanggung jawab sosial perusahaan. Kolaborasi sebagai bentuk dari kerjasama kemitraan, yang tentunya akan sangat membantu dalam tercapainya tujuan pelaksanaan program CSR. Memang benar, CSR bukan hanya berbagi, tetapi ada legalitas yang newajibkan bagi perusahaan yang menggunakan sumber daya alam untuk melakukan CSR. Kolaborasi menjadi penguatan antar mitra, yang menjadikan CSR bukan hanya tanggung jawab, tetapi dapat mengangkat citra perusahaan.
ReplyDeleteBenar sekali, Mbak Yulia. Dan ini baru saya pahami. Semoga semua perusahaan menerapkan CSR dengan baik ya, Mbak. Jadi membantu masyarakat sekitar.
DeleteBagus juga buku karangan Mas Ditto ini, Ms Bam's. Memang kalau bisa perusahaan ya begitu, kasih dampak positif ke masyarakat sekitar sebagai bagian dari tanggung jawab sosial. Mereka kan lokasinya di itu, minimal kasih pengaruh ekonomi sosial ke warga di sekitar pabrik atau kantor. Semoga lahir buku lainnya dari Mas Ditto, jadi penasaran kiprh CSR perusahaan lain.
ReplyDeleteBagus, Mas. Apalagi disajikan dengan gaya yang santai, jadi mudah dipahami. Dan memang seharusnya begitu ya, Mas. Perusahaan juga ikut menyejahterakan lingkungan sekitar.
Deletesaya malah baru mengenal CSR pas mampir disini, bukunya pas banget nih ya mas untuk yang ingin mengenal lebih tentang CSR. Btw saya senyum-senyum sama daftar isinya hehehe menarik banget
ReplyDeleteNah, inilah daya pikat buku ini, Mbak Ria. Bikin penasaran untuk membacanya hehehe.
DeleteMembahas tentang CSR aq langsung sumringah, ada ketertarikan yang lumayan besar apalagi kalau ada kolaborasi hmmmmm makin tertarik deh buat mendekat
ReplyDeleteAyo, semakin mendekat dna merapat, Mbak. Dan kalau menurut saya, CSR ini intinya bisa diterapkan juga secara individual juga yang mampu.
DeleteKalau dari judul-judul sub bab-nya, keknya buku ini asyik dibaca ya mas Bams. Semuanya menarik hati buat ikut baca. Saya paling tertarik dengan judul Kepaten Obor, mungkin isinya semacam kehabisan ide, modal, atau semacam jalan buntu gitu kali ya.
ReplyDeleteMenariknya lagi, sub bab khusus wawancara letaknya di bagian atas. Jadi pasti ada gambaran pengalaman berdasarkan kegiatan yang pernah dilaksanakan. Alias, bukan sekedar teori gitu.
Jadi pengin baca sendiri bukunya. Kalau pinjam di Ipusnas ada apa tidak ya?
Seru dan menarik, Mbak Lasmi. Makanya saya bisa cepat 'melahap' buku ini hehehe.
DeleteBelum ada di Ipusnas, Mbak. Jadi bisa hubungi nomor WA yang saya cantumkan di atas.
Menarik banget bukunya, Mas. Kayaknya banyak wawasan seputar CSR yg bisa didapat dari buku ini ya, apalagi penulisnya memang berpengalaman di bidang tsb. Liat sub-sub judulnya menarik, bikin penasaran pengen baca.
ReplyDeleteNah, itu intinya, Kak. Buku ini ditulis oelh Mas Ditto yang sudah malang melintang di dunia CSR. Jadi saya bisa mengikuti mengalaman Mas Ditto juga.
Deletewuaw daftar isinya berbobot loh, apalagi pembahasannya
ReplyDeletemenurutku yang menarik adalah tentang "kepaten obor"
karena sering dibahas sama keluargaku saat lebaran
Benar, Mbak. Banyak hal-hal menarik yang disangkut pautkan Mas Ditto dalam buku ini. Jadi pembahasannya semakin menarik.
DeleteEh, aku seperti tahu nama Ditto Santoso. Kayaknya juga pernah baca bukunya. Tapi yang lain. Kalau gak salah, judulnya pas butuh pas aja. Semacam buku tentang bijak keuangn gitu pak
ReplyDeleteNah, benar, Mbak. Itu salah satu buku Mas Ditto. Saya juga pengin baca buku itu. Jadi saya juga bisa bijak mengolah keuangan.
DeleteMas Bams makasih banget sharingnya... Menarik yaa.. menuliskan topik serius dg cara yg santai. Sy perlu nih utk program pengabdian masyarakat. Suwun ya Mas Bambang ..
ReplyDeleteSama-sama, Mbak Mia. Awalnya saya kira topiknya berat. Ternyata jadi ringan. tergantung bagaimana cara penulisnya bertutur, Mbak.
DeleteAku sering denger tentabg CSR ini, tapi baru ngeh artinya mas.. Jadi CSR nih,seperti perusahaan yang melakukan pendekatan sosial dan memberikan manfaat sosial kepada masyarakat ya mas..
ReplyDeleteBenar sekali, Mbak. Jadi kewajiban sebuah perusahaan memberikan sesuatu untuk kepentingan masyarat di sekitarnya. Dan ini sudah diatur secara undang-undang juga.
DeleteKakak-kakak semua,
ReplyDeleteTerima kasih atas tanggapan dan masukannya melalui blog Mas BI ini.
Semoga membawa manfaat setelah membaca bukunya.
Salam,
Ditto Santoso
Halo, Mas Ditto.
DeleteTerima kasih sudah mampir ke sini, Mas.
Bukunya keren, Mas. Sangat membuka wawasan saya seputar CSR ini.