Teman-teman pasti pernah membeli ikan basah, kan? Baik di pasar khusus ikan, pasar biasa, atau bahkan penjual ikat yang lewat depan rumah. Tapi pernahkah teman-teman mengamati atau merasakan ulah-ulah nakal si penjual ikan?
Siapa yang Pernah dinakalin Penjual Ikan? hehehe |
Nah, sebagai pecinta ikan, saya sudah biasa membeli ikan sendiri. Saya pun paham, mana ikan segar dan masih baru. Secara tidak langsung, saya pun paham tingkah laku penjual ikan.
Nah, berikut ulah-ulah nakal penjual ikan. Pastinya saya susun berdasarkan pengalaman saya. Jadi bila ada perbedaan, tak apa.
1. Timbangan yang Tak Pas
Ini ulah nakal penjual ikan yang paling banyak saya alami. Karena kebanyakan menggunakan timbangan neraca, jadi sangat jarang timbangannya bisa pas. Misalnya beli ikan sekilo, bisa kurang dari sekilo.
Kalau sedikit bedanya, tidak apa-apa, ya. Kalau banyak, kan rugi juga saya hahaha. Dan ini bisa berlaku kelipatannya, lho. Misalnya kalau beli beberapa kilo, maka selisih timbangannya akan semakin banyak pula.
2. Mencampur Ikan
Sebagai pembeli, pastinya saya ingin membeli ikan segar ya, termasuk cumi atau udang juga. Hanya biasanya, ada penjual ikan yang nakal juga dengan mencampur ikan yang baru dengan yang sudah kurang baru.
Kalau ukurannya besar sih, bisa dipilih ya. Tapi kalau kecil, misalnya kayak udang? Kan susah milihnya. Kalau saya sih, lebih baik dibedakan saja harganya. Yang segar segini harganya, yang ikan kemarin misalnya harga sekian.
3. Ikan Ditukar
Biasanya kan, beli ikan atau seafood itu satu paket dibersihkan. Jadi sampai rumah, tinggal dicuci langsung dibumbui, kemudian diolah, selesai. Tapi saya lebih suka membersihkan ikan atau seafood di rumah saja.
Namun suatu ketika, saya ke pasar pagi dan membeli ikan. Setelah memilih ikan segar dan bagus, saya pun minta dibersihin. Eh.. Tiba-tiba saya ingat, belum membeli sesuatu. Makanya ikan yang sedang dibersihkan itu saya tinggal dulu sebentar.
Kelar membeli sesuatu itu, saya balik ke penjual ikan untuk ambil ikan saya yang sudah dibersihkan. Tapi ternyata.. Pas saya cek di rumah, itu ikannya kok beda. Ternyata.. ikannya ditukar dengan ikan yang kurang baru.
4. Lele Mati
Ikan lele itu termasuk ikan segar, karena dibelinya saat hidup. Setrelah dipilih diketok, lalu dibersihkan. Kalau lele sudah mati, akan kaku dan dagingnya tak manis lagi.
Nah, suatu hari, saya membeli ikan lele. Saat si Ibu penjual ikan memilih ikan lele, kok tangannya bergerak terus memutar-mutar air dalam baskom yang berisi ikan lele. Padahal saya tahu, ada ikan lele yang mati. Jadi seolah-olah lele itu bergerak-gerak.
Nah, pas si Ibu memilihkan lele mati, saya langsung minta ganti. Meleng sebentar, lele mati ke angkut sampai rumah hehehe.
5. Ikan Diberi Ramuan
Ini pengalaman pas beli kerang pada penjual ikan yang lewat depan rumah. Jadi pas dikonsumsi kok rasanya pusing benar. Pas tanya tetangga, katanya juga pusing. Padahal sejak dulu mengkonsumsi kerang, aman-aman saja.
Nah, saya menduga ini dikasih ramuan-ramuan khusus. Mungkin maksudnya biar kerangnya tetap awet dan segar. Padahal ini jelas merugikan pembali, plus mematikan rezekinya sendiri.
Nah itu dia ulah Penjual ikan Nakal. Semoga bermanaat teman-teman. Pastinya, tidak semua penjual ikan begitu, ya. Lebih banyak penjual ikan yang baik, salah satunya langganan ikan saya sekarang. Ikannya segar, timbangannya anget. Jadi saya sebagai pembeli juga merasa pua hehehe.
Tips agar Tdak Dinakalin Penjual Ikan
Agar teman-teman tidak dinakalin penjual ikan, maka bisa nih, menerapkan tips sederhana dari saya :
Pertama, saat membeli ikan jangan sampai meleng. Perhatikan terus gerak gerik penjual ikan. Yang nakal biasanya agak kikuk saat diperhatikan terus, sedangkan yang jujur, santai saja tuh hehehe.
Kedua, bila ada sekalian jasa membersihkan ikan, maka tempatnya harus di situ juga. jadi kita bisa melihat langsung ikan yang kita beli saat dibersihkan. Jangan mau, kalau dibersihkan di belakang. Bisa jadi kesempatan untuk menukar ikan segar dengan ikan yang kurang segar.
Ketiga, pilih penjual ikan yang ramah. Jadi yang jujur dan ikannya segar, pasti akan menawarkan dengan ramah untuk ikannya dipilih saja. Sedangkan yang nakal, biasanya judes, dan tidak boleh dipilih. Kalau begitu, tinggalkan saja, Apalagi kalau belinya di pasar, bisa cari yang lain lagi hehehe. Pembeli kan, adalah Raja.
0 Response to "Ulah-Ulah Nakal si Penjual Ikan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.