Hari-Hari Seru Lebaran 2022

Harusnya lebaran kali ini saya tidak mudik. Soalnya syaa rencananya akan ke Gombong awal bulan Juni. Apalagi saya baru 4 bulan di Depok. Tapi adik saya sekeluarga plus mertua dan adik iparnya akan mudik. Kebetulan mereka akan lebaran di Solo. Saya pun diajak.

Tadinya saya sudah menolak. Saya tetap keukeh mau lebaran di Depok saja untuk pertama kalinya. Tapi adik saya, ipar, dan keponakan saya dan semuanya terus ngajakin. Akhirnya saya luluh hahaha. Saya pikirnya, kasihan juga, kalau saya tidak ikut. Soalnya mereka rencananya jalan malam dari Depok. Adik saya nyetir terus dalam mobil. Hitung-hitung saya yang akan menemani melek.

Alasan lainnya, kasihan juga kalau mereka di Gombong saya ga ada. Saya kan penguasa wisata di sana wkwkwkw. Tidak ada petunjuk jalan kalau mau ke mana-mana. Akhirnya dengan mengucapkan bismillah.. Kupinang kau saya pun yess mengatakan ikut.

Lets Go Mudik

Setelah semua persiapan, maka. Kami berangkat mudik tanggal 29 April 2022 pukul 23.00 wib. Rombongan terbagi 2 mobil. Mobil pertama, Ada kedua mertua adik saya, 3 adik ipar, dan satu keponakan. Mobil kedua, adik saya, istrinya, 3 krucil dan saya penulis tampan rupawan, imut, lucu dan menggemaskan yang terus menulis sepanjang masa hahaha.

Dari Depok menuju tol Cikunir lancar, tapi pas mau masuk arah selatan itu agak macet. Mungkin ada penyortiran ganjil genap. Akhirnya diputuskan keluar tol bekasi barat, lalu lewat jalan biasa.

Agak tersendat di pasar malam bekasi. Namun setelah itu lancar sampai Karawang. Nah, pada daerah mana itu ya macet lagi. Pokoknya susah masuk tol. Akhirnya kami mampir dulu sahut dan salat subuh. Setelah itu lanjut jalan.

Tapi ternyata, masih susah masuk tol. Pas muter dan sudah di depan, eh.. Pintu masuk ditutup. Akhirnya putar balik lagi jauh.

Rombongan Terpisah

Setelah mutar balik, ternyata rombongan 2 tertinggal jauh dari rombongan 1. Akhirnya rombongan 2 telat lagi masuk tol terdekat. Adik saya dan istrinya memutuskan kami lurus saja di jalan biasa.

Jalanan ramai namun tidak macat total. Sepanjang jalan, terlihat penudik motor banyak yang beristirahat di tepi jalan. Seru juga lihat pemudik motor yang bawa sangkar burung, bawa kucing, bawa ayam dan lainnya. Termasuk pakai tulisan lucu. Saya hanya kasihan pada pemudik yang bawa anak kecil.

Akhirnya, di daerah mana itu ya, kami berhasil masuk tol. Tapi jalan ke sananya lumayan jauh. Melewati kampung dan perkebunan tebu. Dari tol itu juga ada penerapan ganjil genap. Tapi kami lolos, karena sesuai rencana, bernagnat dini hari 29 April, nanti paginya sudah masuk tol tanggal 30 April.

23 Jam yang Penuh Cerita

Mudik naik mobil adalah mudik pertama saya. Biasanya saya naik kereta api. Makanya saya agak ekstra persiapan. Minum tolak angin dan antimo... Obat anti mabok.. Hehehe

Sesuai perkiraan saya, setelah keluar dari tol penjagaan, lalu lintas mulai tersendat. Ini juga saya alami pas naik bus ke Gombong. Pokoknya dari prupuk, sampai bumiayu.. Lama berhentinya. Kami sempat mampir salat asar di sebuah masjid.

Ada cerita lucu. Pas macet, adik saya lihat penjual tahu aci. Dia pun pesan 15 ribu. Pas itu, polisi datang dan lalu lintas mulai terurai. Gagal deh, makan tahu aci hahaha. Sempat juga tuh salah belok ke arah Purwokerto. Padahal harusnya ke arah Yogya. Dan ini karena salah saya yang kasih petunjuk. Akhirnya belok arah lagi. Termasuk keponakan saya yang kebelet mau pipis hahaha.

Setelah perjalanan panjang selama 23 jam, kami sampai di Gimbong pukul 10 malam. Capek sih, tapi Alhamdulillah saya tidak mabok hehehe

Main ke Pantai Petanahan

Setelah salat Idul Fitri dan ngider, adik saya memutuskan untuk istirahat di rumah saja. Dan anehnya saya mendukung. Iya istirahat saja biar badan fit. Soalnya besok dia mau ke Yogyakarta.

Tapi akhirnya saya pikir, ngapain juga di rumah pas lebaran. Apalagi sudah di sini dan dekat pantai. Akhirnya rencana berubah. Habis salat Zuhur, kami rencanakan mau ke pantai. Awalnya kami mau ke pantai kembar terpadu. Tapi ndilalah, pas keluar jalan, itu pantai Petanahan tinggal lurus.

Alhamdulillah semua suka di sana. Keponakan saya naik kuda, main pasir, main air, main layangan kapal gabus, dan beli popcorn. Ipar saya pesan es kelapa muda dan mendoan. Saya sempat beli kacang rebus. Ada nasi dan lauk bawa dari rumah.

Sebenarnya para krucil masih mau main. Tapi adik saya mengajak pulang pukul 4 sore. Memang langit mulai agak mendung. Dan benar saja, saat kami di jalan, turun hujan deras.

Yogyakarta....

Sesuai rencana, adik saya sekeluarga akan ke Yogyakarta staycation. Kebetulan ipar saya sudah booking tiket di daerah bandara. Saya dan krucil juga diajak. Ya mau... dong diajak halan-halan hahaha.

Dari Gombong berangkat jam 10an. Saya menganjurkan lewat jalur Daendels. Tapi ternyata banyak tersendat juga di beberapa titik pertigaan atau perempatan yang menuju pantai-pantai di kebumen. Tapi tidak separah kemarin pas menuju Gombong.

Pukul setengah 3, kami sampai di Hotel Platinum. Ipar saya segera cek in. Sebentar saja,. Rombongan sudah masuk kamar. Wih.. adem. Rasanya langsung pengin bobok hahaha. Tapi makan siang menjelang sore dulu hehehe.

Pukul 4 sore, para krucil mulai berisik minta berenang. Akhirnya kami ke lantai 10. Ada 2 kolam renang, untuk anak-anak dan orang dewasa sedalam 140 cm. Sejam seru-seruan berenang, kami kembali ke kamar istirahat. Ipar saya sempat beli Bakpia Pathok 25 yang kebetulan dekat hotel. Tinggal jalan kaki.

Besoknya setelah sarapan krucil kembali minta berenang. Habis berenang, kita berkemas, lalu cek out pukul 11 siang.

Solo...

Tujuan selanjutnya adalah kota Solo, rumah mertua adik saya. Jalanan agak tersendat di daerah Klaten. Bahkan sempat ban belakang kiri bocor karena menginjak baut spakbord mobil. Alhamdulillah dekat situ ada pom bensin. Jadi tinggal tubless saja. Tidak sampai 15 menit, kami sudah jalan lagi.

Sampai solo sekitar pukul setengah 4 sore. Kami langsung menyantap soto Pak Min yang dibeli adik saya di daerah Klaten Setelah mandi dan istirahat, rencana jalan sudah segera dilaksanakan. Cari makan malam hehehe.

Kafe Satu Tujuan

Kami menuju ke tempat makan. Namanya kafe Satu Tujuan. Tempatnya asyik karena area sawah. Ini konsepnya sangat menarik. Sayangnya makanannya sejam baru datang. Mungkin karena pengunjung lumayan banyak.

Habis makan, kami ke stadion manaha solo. Begitu parkir, keponakan saya paling kecil langsung minta baik odong-odong. Tapi dibujuk dulu naik Otayo hehehe.

Akhirnya kami naik. 4 krucil, saya dan abangnya yang mengoes di belakang. Adik saya dan ipar saya tidak ikutan. Sementara adik ipar lain dan anaknya beda Otayo.

Lumayan juga rutebya mengitark stadion manahan. Untunglah saya sudah biasa naik sepeda. Jadi kuat mengowesnya.

Habis itu, keponakan saya masih mau naik odong-odong. Awalnya hanya dia yang naik. Lalu pengikutnya banyak. Jadi keponakan saya dapat bonus. Yang lain 15 menit, dia 20 menit hahaha.

Setelah itu kami pulang, buat persiapan jalan-jalan besok lagi hehehe

Cari Batik di Pasar Klewer

Besoknya, saya dibelikan kupat tahu. Ini baru pertama kali saya coba. Isinya tahu, mie kuning, dan kerupuk, lalu disiram kecap.

Keponakan saya paling besar sampai takjub, karena saya bisa menghabiskan sebungkus. Soalnya dia dan papahnya parohan hahaha.

Siangnya kami jalan ke pasar klewer yang berdekatan dengan masjid agung sebenarnya saya pernah ke daerah sini, pas tahun 2017. Hanya pas pasar darurat karena habis kebakaran.

Saya beli celana pendek 4 biji seharga 100 ribu. Terus beliin kaos krucil 1 saja. Sebenarnya krucil. Minta tas selempang, tali dengan gayangnya saya bilang, nanti beli di mall saja yang bermerek. Gaya banget kan saya hahaha...

Habis belanja, saya es dawet dan bakso-baksoan. Lumayan dawet nya manisnya terasa begitu juga pentol baksonya. Setelah itu kami bergegas meninggalkan pasar klewer.

Makan Siang di SS

Tujuan selanjutnya adalah cari makan siang. Ternyata pilihan mereka di rumah makan SS. Awalnya kami ingin yang lesehan. Tapi sayang masih waiting list. Akhirnya yang ada meja panjang yang muat untuk 13 orang pasukan hehehe

Menunya banyak dan beragam. Saya dan krucil kompak pesan udang goreng. Sayurnya kangkung tumis tapi saya sempat colek ayam bakar adik saya. Tapi sedikit ya hahaha.

Dari SS, rombongan menuju makam eyang putri ipar saya. Jadi kebetulan adik saya belum pernah ke sana. Kemudian rombongan kami mampir. Dulu ke. Laundri buat ambil cucian.

Mari pulang.. Marilah pulang..

Jumat 6 Mei memang sudah direncanakan pulang. Adik saya dan rombongan pulang ke depok, saya dan krucil pulang ke Gombong. Hanya saya berangkat pagi. Setelah saya berpikir walau tidak sampai 7 hari 7 malam, akhirnya saya memutuskan ke Gombong dengan ngeteng saja.

Dari Solo ke Yogya saya naik KRL dengan tarif 8 ribu per orang lalu dari Yogya ke Kutoarjo, saya naik praneks tarif 8 ribu. Nanti Kutoarjo-Gombong, banyak bus ke sana.

Sebenarnya saya sudah cari lainnya. Misalnya Joglosemarkerto dari Solo ke Gombong, tapi habis. Bisa langsung naik bus, tapi takutnya macet.

Subuh pukul 4 saya sudah bangun. Apalagi jadwal. kRL itu setengah 7. Setelah bersiap, saya diantar ke stasiun Solo balapan dan sampai pukul 6 pagi.

Alhamdulillah lerjalana lancar dari Solo ke Yogya. Saya dan krucil. Sudah sampai di stasiun Yogya pukul 7 lewat 45 menit.

Saya pun bergegas mengantre keluar. Kami langsung ke loket Prameks. Ternyata... Tiket kereta pramek Kutoarjo sudah habis sampai sore. Alamak...

Saya pun langsung menjalankan opsi 2. Saya dan krucil akan ke stasiun Giwangan. Pas cek kendaraan online, itu tarifnya 56 ribu. Pas keluar, ada yang nawarin. Tarifnya 70 ribu.

Alanak.. Jatah jor-joran pas lebaran sudah selesai. Jadi saatnya berhemat kembali. Apalagi jatah bakso selama lebaran belum dilaksanaka hahaha.

Saya pun bergegas mengajak krucil kr arah malioboro. Kami akan naik trans Yogya saja yang berdua cuma 7000 perak. Alhamdulillah tidak lama menunggu bus trans Yogya nomor 3A sudah datang. Kami bergegas naik. Alhamdulillah juga kursi kosong. Jadi bisa sedikit tarik napas hahaha.

Sampai di terminal Giwangan, saya segera mencari buru efisiensi yang hanya melayani rute dari Yogya ke Culacap dan Purwokerto.tapi saya ga masalah mau baik jurusan mana, karena semua lewat Gombong.

Alhamdulillah ada bus stand by menuju Cilacap dan masih ada kursi kosong berjejer. Saya pun langsung beli. Tiketnya 100 ribu per orang dapat air mineral.

Alhamdulillah perjalanan lancar. Padahal saya sudah was-was baik bus karena takut macet. Saya sampai gombong pukul setengah 2. Padahal kata keneknya, kemarin jam segitu baru sampai tawangmangu.

Itulah cerita lebaran 2022 ini. Intinya seru dan menyenangkan, walau habis itu badan pegal semua. Tapi semua itu akan jadi kenangan manis yang terus terismpan dalam hati hehehe.

Bambang Irwanto