} Daging Sapi yang Tinggi Protein - Bambang Irwanto Ripto

Daging Sapi yang Tinggi Protein

Protein salah satu yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein memberikan banyak manfaat untuk tubuh. Mulai dari sumber energi, membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, membentuk antibodi, memicu reaksi biokimia, sampai dengan mengirim sinyal ke tubuh.

Manfaat Daging Sapi
Foto : Canva

Protein itu terbagi 2 macam, ada protein nabati dan protein hewani. Dan harus disyukuri, karena banyak sekali bahan makanan yang bisa dikonsumsi agar kebutuhan 2 jenis protein terpenuhi. Makanan yang mengandung protein nabati itu seperti tempe, tahu, brokoli, dan bayam. 

Untuk sumber protein hewani, kita bisa memilih beragam makanan yang tinggi protein. Seperti dada ayam, susu, dan telur yang mengandung seluruh 20 asam animo. Daging sapi juga mempunyai kandungan protein yang tinggi. Makanya menjadi pilihan orang untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.


Daging Sapi Sumber Protein yang Tinggi

Dalam daging sapi mengandung protein 26 sampai 27 persen. Protein yang didapat dari sumber hewani mengandung asam animo yang baik untuk pertumbuhan dan pertahanan fungsi tubuh.

Makanya bagi teman-teman yang sedang sakit, pastinya banyak membutuhkan protein, termasuk untuk masa otot. Termasuk atlet yang baru sembuh dari cidera, sangat disarankan meningkatkan protein harian mereka.

Terkadang, orang diet itu menghindari makan daging sapi. Padahal, daging sapi juga mengandung protein hewani ini, sangat baik bagi orang yang sedang diet. Daging sapi mampu membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dibandingkan protein nabati.


Bagian Daging Sapi yang kaya protein

Semua bagian daging sapi bisa diolah dan dikonsumsi. Namun ternyata, 5 bagian ini yang paling kaya protein. Selain ini, 5 bagian ini juga mengandung lemak sedikit. Makanya sangat aman dikonsumsi oleh tubuh.

Beragam Daging Sapi
Foto : Liputan 6


Has Luar 

Daging Has Luar ini disebut juga Sirlion. Letaknya berada di sisi tengah punggung sapi. Daging Has Luar ini sangat enak, karena kandungan lemaknya sedikit. Has Luar juga mengandung kandungan keratin yang bisa meningkatkan energi dan memperkuat otot jantung.

Sandung Lamur

Sandung Lamur berada di bagian belakang kaki depan sapi yang merupakan daging sapi yang berasal dari otot diafragma. Kandungan lemak sangat sedikit namun berprotein tinggi.

Eye Round

Eye Round berada di paha belakang dekat dengan pinggang. Mengandung 23 gram protein dari 4 ons. Kalorinya 131 dan lemak jenuhnya hanya 1 gram.

Paha

Letaknya di antara penutup dan gandik. Kaya akan vitamin B yang sangat baik untuk tubuh. Kandungan proteinnya lebih banyak dibandingkan lemaknya.

Bahu

Disebut juga chuck memiliki aroma yang sangat kuat. Kandungan proteinnya tinggi 25 gram. Kalori dari setiap 100 gram yaitu 140 kalori dan 2 gram lemak jenuh.


Beragam Cara Mengolah Daging Sapi

Agar protein hewani yang terkandung dalam daging sapi maksimal kita dapatkan, maka harus diolah dengan baik dan benar. Beragam cara mengolah daging sapi pun bisa dilakukan. Nantinya menu olahan daging tidak membosankan. 

Namun ada beberapa hal kecil juga yang harus diperhatikan saat mengolah daging sapi. Misalnya, saat ingin membuat sup atau semur, usahakan lemaknya dibuang dulu. Kemudian saat akan diolah, jangan digoreng. Lebih baik dipanggang atau direbus. Bila ingin digoreng, maka sebaiknya menggunakan minyak khusus, seperti minyak bunga matahari, minyak kanola, minyak kedelai, atau minyak zaitun


Makan Steak Protein Terpenuhi

Steak salah satu cara menikmati olahan daging sapi. Selain enak, kebutuhan protein hewani terpenuhi. Apalagi saat menikmati steak, biasanya dengan kentang dan racikan sayuran seperti buncis, wortel dan jagung manis. Ditambah lagi dengan sausnya. Maka terpenuhi lah segala yang dibutuhkan 

Daging tanpa tulang yang dimasak dengan cara dipanggang ini, memang sangat banyak digemari orang. Namun banyak yang tidak pandai membuat steak, karena dibutuhkan tingkat kematangan yang tertentu dan sempurna. Jadi solusi paling tepat adalah mengunjungi restoran steak. Selain bisa menikmati steak yang nikmat, ditambah tidak takut gagal juga. Termasuk mampir ke Steak Hotel by Holycow

Owner Steak Hotel by Holycow Wynda Mardio

Steak Hotel by Holycow adalah berawal dari mimpi sederhana seorang ibu rumah tangga, bernama Wynda Mardio untuk menghadirkan lezatnya daging wagyu bagi semua kalangan, yang tidak saja enak, tapi juga dengan harga yang bersahabat.

Meski tanpa pengalaman di bidang kuliner, pada tahun 2010 Wynda Mardio memberanikan diri membuka tempat steak pertama di jalan Radio Dalam Jakarta Selatan . Semua dikerjakan oleh Wynda sendiri. Mulai dari memilih daging meracik bumbu rahasia, sampai turun tangan memanggang daging semua dijalankan langsung.

Beragam Menu Steak Hotel by Holycow

Berbekal pengalaman berharga, Steak Hotel by Holycow kini berkembang ke beberapa kota di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Tangerang, Deok, Bandung, Semarang, dan Pekanbaru. Tentu saja Wynda masih terus berkomitmen yaitu menyajikan kelezatan wagyu bagi para carniveral. 

Jadi teman-teman yang ingin menikmati beragam menu Steak Hotel by Holycow, bisa mampir ke cabang terdekat. Ingin pesan online juga bisa. Beragam menu pilihan bisa teman-teman nikmati di Steak Hotel by Holycow yang tidak hanya lezat, tapi juga banyak mengandung protein yang tinggi. Selain itu juga halal dengan harga terjangkau.

Nah, itu tadi ulasan singkat seputar daging sapi yang mengandung protein yang tinggi. Jadi teman-teman bisa sesuaikan cara mengolahnya, agar kandungan protein, khususnya protein hewani tetap terpenuhi. Akhirnya badan terus sehat dan terus bisa beraktivitas.

Bambang Irwanto

Subscribe to receive free email updates:

21 Responses to "Daging Sapi yang Tinggi Protein"

  1. Emang daging yang dijual di Steak Holicow tuh pake premium style sih. Jadi rasanya ga usah diragukan. Apalagi kandungan nutrisinya. Pasti masih lengkap krn memakai sapi premium. Ah jadi kangen ke Holicow lagi deh.

    ReplyDelete
  2. Aku suka makan steal. Dagingnya daging sapi yang empuk. Ternyata ada pilihan bagian tubuh sapi yang bisa dibuat steak ya. Bukan hanya empuk, tapi juga tinggi protein.

    ReplyDelete
  3. makasih kak tipsnya, sering ngolah daing sapi masih keras karena ga tau trik mengolahnya. emang paling enak langsung hap di Holycow aja deh

    ReplyDelete
  4. di surabaya belum ada yaa.. sayang sekali. kalau nanti sudah ada, saya pun kepengin nyobain steak hotel by holycow ini pak. pasti rasasanya uenakk..

    ReplyDelete
  5. Holycow itu steak favorit saya dari dulu, cocok banget dengan rasa bumbunya apalagi sayurnya itu nagih banget rasanya. Sayangnya pas tinggal di Jogja, steak ini ditutup jadi kalau mau nikmatin steak Holycow waktu itu harus balik Jakarta dulu

    ReplyDelete
  6. Bagian sapi yang paling aku suka Sirloin. Entah kenapa, beda aja sensasi saat menikmatinya.

    ReplyDelete
  7. Ooo ternyata kalau si daging sapi mau diolah dalam rupa digoreng, sebaiknya nggak pakai minyak sawit melainkan jenis minyak makan lain semisal minyak zaitun atau minyak bunga matahari ya. Baru eungeuh nih. Tapi memang selama ini, untuk konsumsi daging sapi ya kebanyakan dalam rupa menu rebusan atau panggang seperti steik sih. Favorit tuh, sirloin soalnya lembut. Eh ternyata bagian ini malah punya kandungan protein tinggi dengan lemak yang nggak terlalu banyak.

    ReplyDelete
  8. Sirloin memang jadi daging favorit banget. Apalagi yang pecinta daging sapi kayak aku. Maunya ngunyah teruus..

    ReplyDelete
  9. Waktu kerja di Taiwan majikan sering pilih pilih banget dalam membeli daging merah. Gak boleh salah. Ternyata ya alasannya seperti itu, lain bagian, lain juga kegunaan dan citarasanya

    ReplyDelete
  10. kalau udah Holicow mah memang udah familiar akan steaknya dengan daging berkualitas ya Pak Bams.
    Sehingga menikmati tiap serat dagingnya yang empuk dan bernutrisi pun bakal mengesankan kelezatannya.

    ReplyDelete
  11. steak ini makanan mewah banget sih buatku makanya sampai sekarang kayaknya baru beberapa kali makan steak daging gitu. pengennya sih bisa bikin sendiri biar irit. he

    ReplyDelete
  12. Kalau beli sapi di pasar bingung dengan sebutan bagian daging yang memakai istilah lokal yang beda jauh dengan yang di buku atau internet haha

    ReplyDelete
  13. Jujur saya belum pernah coba Holycow sih. Kalau daging wagyu emang kayaknya enak banget dari sisi kelembutan daging dan kandungan protein

    ReplyDelete
  14. Jujur saya belum pernah makan daging wagyu, sih, tapi kalau kata suami lebih enak dari daging biasa. Secara dari harga udah beda dan kandungan protein lebih tinggi

    ReplyDelete
  15. Haduhhh, kalau bicara masalah steak mah bikin ngiler. Dimakan anget-anget dengan soup jamur juga ditemani minuman (cokelat anget), masyaallah nikmat, hehe...

    ReplyDelete
  16. Semenjak dalam program ngejar HB, aku jadi sering banget makan daging dan ternyata ada perbedaan ya dalam jenis2 daging dan manfaatnya bagi tubuh

    ReplyDelete
  17. Steak Hotel by Holycow ini memang terjamin kualitasnya dan kini sudah tersedia di berbagai kota besar di Indonesia. Mudah mendapatkannya dan bisa dapat sesuai dengan kebutuhan ini nikmat sekali.

    ReplyDelete
  18. tiap kali liat temen2 yang makan steak rasanya aku sesekali pengen cobain gtu. tp, aku nggak bisa makan daging, kecuali yang udah diolah kayak bakso. makanya tiap kali keluarga atau temen yg berencana makan di resto daging, aku pasti nggak ikutan huhu

    ReplyDelete
  19. Steak ini salah satu makanan kesukaan aku, eh di Semarang juga ada, kapan2 bisa dong nyobain 😍

    ReplyDelete
  20. Steak ini salah satu makanan kesukaan aku, eh di Semarang juga ada, kapan2 bisa dong nyobain 😍

    ReplyDelete
  21. duh jadi pengen makan steak holycow kan jadinya nih malam2 gini Pak Bambang huhu, jadi tau deh pilih daging sapi yang tinggi kadar proteinnya

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.