5 Penyakit yang Mudah Menyerang Selama Berpuasa Ramadan

Alhamdulillah puasa sudah memasuki hari-hari terakhir. Pastinya harus semakin semangat ya, apalagi sebentar lagi lebaran hehehe.

Walau sudah fase akhir puasa, saya terus usahakan menjaga kesehatan. Apa yang saya konsumsi itu harus sesuai dengan tubuh saya. Bukan maksudnya bahan makanan itu harus mahal, ya. Misalnya, saya tidak kuat pedas, maka jangan dilanggar.

Karena belajar dari berpuasa tahun-tahun sebelumnya, melanggar sedikit saja, bisa sangat mengganggu puasa. Dan berikut penyakit yang mudah saya alami selama puasa.

Flu

Flu ini paling mudah menyerang saya. Tidak hanya selama puasa saja, tapi juga di hari biasa. Soalnya kalau orang lain kena flu karena kebanyakan minum es saat berbuka, saya flu itu terkadang karena cuaca, termasuk angin dan debu.

Makanya saya usahakan tidak flu. Karena kalu flu, saya bisa saja ikut batuk, walau kalau saya batuk, belum tentu flu hehehe. Salah satunya pastinya tidak minum dingin, dan mengganti dengan teh hangat. Karena kalau sudah flu, tersiksa juga. Selain tissu cepat habis hahaha, saya tidak bisa tarawih, akrena menganggu jamaah lain. Tarik ulur ‘sesuatu yang di dalam hitung itu’, sungguh tidak menyenangkan hahaha.

Batuk

Sebenarnya batuk ini tidak hanya rentan bagi saya, tapi mungkin bagi semua orang. Soalnya saya amati, keinginan untuk menkonsumsi minuman dingin itu sangat tinggi. Apalagi saat berpuasa, itu memang cuaca sering panas.

Saya sangat menghindari minuman dingin ini. Kalau pun sangat kepengin, saya tidak menggunakan batu es atau es batu. Tapi saya mendinginkan dari kulkas. Misalnya saya bikin es buah. Saya bikinnya jam 12 siang, lalu dimasukin ke kulkas. Jadi pas buka sudah dingin.

Soalnya kalau saya sudah batuk, tidak hanya saat berpuasa menyiksa, tapi juga mengganggu saat tarawih. Kebayang kan, tidak enaknya sepanjang Tarawih batuk terus. Jamaah lain pun terganggu. Makanya kalau batuk, saya memilih tidak tarawih dulu.

Pusing

Selama puasa, saya memang sering mengalami pusing. Tapi bukan pusing karena memikirkan harga-harga kebutuhan yang naik, termasuk tidak terima THR setelah memutuskan freelance hahaha, tapi karena pola tidur yang berubah-ubah hehehe.

Jadi di hari biasa itu kan, saya tidurnya biasa pukul 10 malam. Nah, itu terus bablas sampai subuh. Setelah itu saya tidak tidur lagi lanjut aktivitas. Kalau tidak ada job siang, saya tidur siang sampai sore. Nanti ketemu tidur malam lagi. Pokoknya siklusnya teratur. Termasuk tidak begadang kalautidak ada hajatan hahaha.

Nah, selama puasa, siklus tidur saya otomatis ganti. Misalnya saya tidur pukul 10 malam. Bangun sahur itu sekitar pukul 3, karena saya memang sukanya sahur yang santai hehehe. Nah, saat menunggu adzan subuh, inilah godaan terberat. 

Jadi terkadang, walau adzan subuh itu tinggal 5 menit lagi, lah kok saya malah ketiduran. Akhirnya tidur sebentar bangun lagi untuk salat subuh. Setelah salat subuh, kok tergoda untuk tidur lagi. Padahal pukul setengah 7 pagi saya harus bangun, karena sudah aktivitas.

Lainnya, terkadang saya kuat-kuatin tahan kantuk sempai adzan subuh, allu salat subuh. Tapi... pas mau tidur lagi, kok tidak bisa? Akhirnya bablas dan akhirnya lanjut aktivitas pagi. Inilah yang kadang bikin kepala saya pusing hehehe.

Makanya saya mensiasati dengan mencukup waktu tidur saya itu minimal 7 jam sehari. Syukur-syukur bisa 8 jam. Karena kalau tidur cukup, maka saya yakin tidak akan pusing kepala lagi. Waktu tidur ini saya sesuaikan saja dengan aktivitas harian saya.

Misalnya, tidur pukul 10 malam, terus bangun lagi pukul 3 untuk sahur. Berarti sudah 5 jam, ya. Setelah salat subuh, saya tidur lagi sampai pukul setengah 7 pagi. Berarti tambah waktu tidur 1,5 jam. Nah, sisanya, bisa saya siasati dari tidur siang.

Mules

Salah satu kelemahan saya adalah tidak kuat makanan pedas. Melanggar sedikit saja, harus carter kamar mandi seharian walau rela mendengar orang serumah mengomel hahaha. Makanya selama puasa, saya menghindari makanan pedas. Walaupun sebenarnya, makan lontong isi oncom, plus gorengan, plus sambal kacang pedas itu nikmat sekali, ya hahaha.

Tapi begitulah, keinginan menikmati makanan pedas ditahan dulu demi kelancaran berpuasa. Soalnya semuanya bisa kacau. Perut melilit. Terus Bolak-balik setor yang bikin tubuh lemas, termasuk aps tarawih tidak konsen hehehe.

Demam

Saat berpuasa itu, panas matahari sangat terik. Padahal harus beraktivitas di luar rumah dengan motor. Nah, situasi seperti ini, terkadang membuat badan saya kurang enak. 

Nah, kalau sudah begini, saya usahakan pas berbuka minum paracetamol, termasuk harus istirahat cukup juga.Kalau tidak ada keperluan mendesak dan penting, tidak perlu keluar rumah dulu. Diusahakan cepat sembuh, agar puasa semakin lancar jaya.

Itu dia 5 penyakit yang mudah menyerang saya selama puasa. Makanya, saya harus memperhatikan kondisi tubuh saya. Soalnya sayang, kalau puasa ada yang batal. Jaga terus kesehatan, teman-teman..

Bambang Irwanto

Tweet

Subscribe to receive free email updates: