Sejak kehadiran TikTok shop di tahun 2021, seakan menjadi lahan subur banyak orang untuk mempromosikan plus menjual produknya. Ada yang berhasil melakukan promosi dan meraup keuntungan melimpah, Namun ada juga yang belum berhasil, karena masih melakukan Kesalahan Promosi di TikTok.
|
Foto : Pexels Ron Lach |
Saat ini, TikTok tidak hanya sarana untuk mengekspresikan diri, dan menyebarkan banyak hal. TikTok sudah menjelma dan semakin berkembang untuk promosi dan jualan juga. Setiap kali saya membuka TikTok, pasti langsung berpapasan dengan akun orang jualan, termasuk yang orang yang lagi live jualan.
Promosi dan jualan di TikTok memang jadi incaran banyak orang. Tidak hanya orang yang mempunyai usaha kecil, pebisnis, tapi juga selebritis yang kebetulan memiliki bisnis. Sebut saja Raffi Achmad dan Ruben Onsu yang berhasil meraup cuan saat penjualan live. Baim Wong pun tidak mau ketinggalan, sampai dr. Richard Lee ikut ngelive di Tiktok.
|
Foto : Pexels Cottonbro Studio |
Tapi ternyata memang tidak semua berhasil menarik hati pengguna Tiktok yang dilansir dari data We Are Social di bulan April 2023, sudah menyentuh angka 1,09 miliar. Bahkan khusus di Indonesia ada 113 juta pengguna TikTok. Indonesia pun menjadi negara pengguna TikTok ke 2 terbesar di dunia.
Dengan fakta pengguna Tiktok yang sangat besar, khususnya di Indonesia, harusnya promosi bisa berjalan dengan baik. Makanya agar berhasil, kesalahan promosi di TikTok harus dihindari.
Konten Kurang Menarik
Kalau diperhatikan, konten memang jadi ujung tombak sebuah promosi di TikTok. Tidak hanya di TikTok, tapi juga di berbagai platform sosial media. Orang lebih suka melihat sesuatu secara visual daripada mendengarkan atau membaca. Maka harusnya diupayakan membuat konten video yang menarik, beda, bahkan kalau perlu unik.
|
Foto : Pexels Ron Lach |
Nah, karena Tiktok ini memang konten utamanya video, jadi konten video promosi harus menarik dan mengundang minat orang untuk menonton. Kalau videonya sekadarnya saja, apalagi dengan kualitas video yang kurang, misalnya kurang terang, suara kurang jelas, pasti orang akan melewatkan video yang sedang menampilkan produk yang dipromosikan.
Tidak Memperhatikan Target
Hal lain kegagalan promosi di TikTok adalah karena tidak memperhatikan target. Padahal Konten video promosi juga harus disesuaikan dengan target atau audiensnya. Ibaratnya, memberi makanan itu, harus sesuai dengan siapa yang akan memakannya, agar makanannya habis.
Misalnya produknya baju cewek untuk usia remaja, pastinya videonya harus bernuansa ceria dan meremaja. Kalau misalnya produk baju anak-anak, maka harus menampilkan nuansa yang berhubungan dengan anak-anak.
Jarang Membuat Konten
Kesalahan promosi di TikTok selanjutnya adalah jarang memposting konten. Padahal, sesuai pengamatan saya, kalau promosi sekali, orang pasti belum tertarik. Harus terus promosi-promosi lagi dengan terus posting konten.
|
Foto : Pexels Ivan Samkov |
Makanya harus terus rajin update konten. Sangat disarankan secara berkala membuat video-video baru. Kemudian bisa sekali teman-teman menyesuaikan isi atau tema video dengan sikon yang sedang terjadi. Misalnya kemarin tema kemerdekaan, bisa videonya bernuansa merah putih, tapi tetap fokus pada video.
Nah, jangan lupa juga untuk rajin repost lagi konten-konten yang lama, apalagi masihs angat relevan videonya. Bisa saja kan, banyak orang yang baru melihat konten itu. Mungkin karena baru mendapatkan akun TikTok kita.
Tidak Responsif
Tidak responsif juga merupakan kesalahan promosi di TikTok. Namanya orang jualan,maka salah satunya harus responsif saat ada orang bersinggungan dengan produk kita. Misalnya ada yang komentar menanyakan harga, segera dijawab. Jangan didiamkan berhari-hari. Karena biasanya, justru orang yang bertanya, itu mempunyai keinginan untuk membeli.
|
Foto : Pexels Mart Production
|
Selanjutnya, bila ada orang yang sudah membeli produk kita, lalu membuat konten, maka kita bisa menggunakan konten itu. Selain bentuk apresiasi kepada audiens, bisa saja dia pun merasa senang.Bisa saja dia membuat lagi konten baru, dan mempromosikan kepada teman-teman. Akhirnya promosi berefek domino, membuat promosi semakin luas, dan meningkatkan penjualan.
Tidak Berkolaborasi
Setiap orang mempunyai ide untuk membuat konten yang menarik. Tapi pastinya, setiap orang mempunyai ide yang berbeda. Nah, Tidak semua orang bisa menjadi konten kreator dalam waktu singkat. Butuh proses juga, waktu dan tenaga.
|
Foto : Pexels Mart Production |
Ini juga salah satu kesalahan promosi di TikTok. Kita harus keluar juga dalam lingkaran diri sendiri. Berkolaborasi dengan pihak lain, maka banyak hal-hal baru yang akan kita terima. Pastinya akan bagus untuk perkembangan bisnis kita.
Nah, agar promosi di tetap bisa berjalan, bisa sekali bekerjasama dengan pihak lain yang lebih berkompeten. Karena ternyata promosi di TikTok tidak sekadar bikin video, posting, selesai. Perlu konsep yang bagus, ditambah strategi juga.
Teman-teman bisa memakai service content creator dari Boleh Dicoba Digital atau BDD yang memiliki tim Creator TikTok dengan segudang pengalaman. BDD memiliki komitmen untuk mengembangkan ide dan produk bisnis sekreatif mungkin. Pastinya yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Sampai sekarang layanan Creative Content Development BDD sudah bekerja sama dengan lebih 50 bisnis berbagai industri. Pastinya jam terbang BDD tidak diragukan lagi.
Membuat konten promosi itu tidak mudah. Walau tayangnya hanya semenit, tapi itu membutuhkan waktu dan tenaga juga. Dengan menggunakan BDD, teman-teman bisa fokus pada produk dan penjualannya saja. Promosi di TikTok dibantu BDD. Karena konten promosinya bagus, akan menarik perhatian orang. Penjualan pun bisa meningkat.
Jadi teman-teman sudah tahu kan, apa saja kesalahan promosi di TikTok yang ahrus dihindari. Nah, lakukan sekarang, agar nantinya promosi kalian berhasil dan bisa meningkatkan penjualan. Semangat...
Bambang Irwanto
Masih PR banget bagi saya untuk emnjaga konsistensi plus membuatk konten yang bisa diterima dengan mudah oleh banyak orang.
ReplyDeleteMemang tampilan, dna keunikan konten masih menjadi daya tarikbterswndiri ya, Mas
Kalau kata temanku yang jualannya di Tiktok. Pokoknya kalau di Tiktok tuh bikin aja video. Sambil lalu belajar. Nanti pasti akan lebih baik videonya. Tapi kudu konsisten sih emang...
ReplyDeletesaya baru bikin tiktok dan jarang diisi pa bam, tulisan ini relate banget hehe baiklah sepertinya hrs meluangkan waktu untuk membuat konten tiktok jg ya
ReplyDeleteIya, memang kalau nggak beneran tekun, Tiktok itu bikin capek sekali karena mengejar audiens. Kecuali memang kalau sampingan aja.
ReplyDeleteKonsisten ini yg susah bgt. Soalnya kadang bingung mau bikin konten gmn lagi. Lama2 kehabisan ide eh melenceng dr niche awal 😅
ReplyDeleteWah, ternyata memang banyak sekali yang harus dilakukan untuk berjualan di TikTok agar menghasilkan cuan, nggak bisa asal. Penting banget nih bagi pemula untuk mempertimbangkan beberapa hal di atas.
ReplyDeleteWah, ternyata memang banyak sekali yang harus dilakukan untuk berjualan di TikTok agar menghasilkan cuan, nggak bisa asal. Penting banget nih bagi pemula untuk mempertimbangkan beberapa hal di atas.
ReplyDeleteKalau kolabs gitu bisa saling mendukung ya. Apalagi buat yang baru merintis usaha kan. Tentunya perlu memperhatikan teknik ini, gak bisa asal-asalan juga pas nanti akan bikin kontennya
ReplyDeleteAh, ternyata promosi di TikTok tuh memang ada banyak hal yg kudu diperhatiin yah. Termasuk jalin kerjasama sama pihak ketiga buat bantu promo, misal ya sama Boleh Dicoba Digital ini, selain memang kita harus konsisten ngonten dan jangan pernah putus asa.
ReplyDeleteBDD ini jadi semacam membantu konten untuk promosi ya. Kita fokus di produk aja. Soalnya emang susah lo harus bagi fokus ke beberapa bagian. Apalagi kalau promo itu butuh fokus tinggi pula
ReplyDeleteSetuju sih ama semua alasan kesalahan di atas. Kemarin ada yg share jg hasil ngonten di TT. Eh lama ga posting, followersnya bs turun ampe 30rb. Lha dia aja yg udh gede followersnya bs turun ampe segitu bnyk. Gmn kita yg msh unyu2 gini yak. Bs dihantai abis tuh. Emg ini bkn soal algoritma sih tp emg kesalahan ini hrs diperhatikan.
ReplyDeleteIni nih yang jadi masalah buatku. Untuk upload di Tiktok rasanya masih angin-anginan. Ini udah berapa minggu gak upload-upload. Haaa, kudu konsisten emang...
ReplyDeletewah saya baru akan mulai main Tiktok Mas Bambang dan pastinya artikel ini bermanfaat sekali buat saya sehingga makin tahu apa yang Do dan Don't saat melakukan promosi di Tiktok
ReplyDeleteIlmu yg padet bgt kak, jadi pngn bljr promosi di TikTok. Kadang sedih klu lagi promo yg like / view nya sedikit.
ReplyDeleteSiapa saja bisa berjualan di TikTok ya. Syaratnya juga gampang. Membuka peluang bagi merwka yang bisa memanfaatkannya..
ReplyDeleteNamanya mudah diingat, mas Bams..
ReplyDeleteContent Creative BDD, Boleh Dicoba Digital, hihihi.. akan bantu meningkatkan konten Tiktok yang ingin tingkatkan. Biasanya yang keren tuh live streamernya sih ya... Ada yang bener-bener bisa siaran 24 jam sehari. Ini bener-bener luar biasa persaingannya.
Nah pas banget aku lagi diskusi gimana caranya jualan di tiktok
ReplyDeleteEh baca ini jadi tercerahkan
Mau maksimalkan tiktok supaya bisa cuan
Saya merasa tertampar sampai terjungkal pas baca artikelnya kak. Kayaknya dari 5 kesalahan, 3 di antaranya sering saya lakukan. Kayak jarang bikin konten, konten kurang persiapan aka kurang menarik dan tidak memperhatikan target audiens.
ReplyDeletePart "jarang membuat konten" ini aku banget hahaha.. gimana mau majuuu :(( konten aja jarang dibikin yaa nggaa
ReplyDelete