Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Selama ada kemauan atau keinginan, lalu disertai ketekunan, semangat menjalani proses, maka Insya Allah semesta akan mendukung. Hasilnya akan sukses dan berkah untuk banyak orang. Aamin.
Desain : Canva |
Begitupun yang proses yang dilalui oleh Alfira Oktaviani. Lewat Semilir Ecoprint, Fira panggilan akrabnya, tidak hanya saja menciptakan fashion yang ramah lingkungan, tapi juga mampu memperdaya fashion lokal sampai akhirnya bisa Go Internasional. Tentu saja, Fira pun memberdayakan masyarakat sekitar yang akhirnya bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Keren sekali.
Semilir Ecoprint
Semua berawal dari kecintaan Fira terhadap fashion dan seni. Perempuan lulusan sarjana apoteker Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini, lalu tertarik mempelajari seni ecoprint yang baru masuk Indonesia sekitar tahun 2016. Ecoprint sendiri adalah teknik mentransfer bentuk dan warna daun atau bunga ke serat kain. Nantinya warna dan bentuk yang dihasilkan lebih nyata dan alami.
Alfira Oktaviani Pendiri Semilir Ecoprint (foto : temantaman.jkt) |
Akhirnya dengan tekad dan keterampilannya, di tahun 2018, Fira memulai bisnis fashion ecoprint dengan bermodalkan 500 ribu. Tujuan Fira, melalui teknik ecoprint ini, ia ingin mengenalkan budaya fashion berkelanjutan yang ramah lingkungan di Indonesia.
Fira pun memberi nama Semilir untuk usaha ecoprintnya yang artinya silir, angin yang berhembus yang menyejukkan. Ya, harapan Fira kehadiran Semilir tidak hanya menyejukkan bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, tapi juga bagi penikmat produk Semilir.
Fira pun sangat bersyukur, karena bekal saat kuliah apoteker mata kuliah managemen bisnis, morfologi tumbuhan hingga teknik kimia sangatlah berguna dalam memulai usaha dan mengembangkan bisnis Semilir ini yang beralamat di Perumahan Griya Asri Pratama Blok A17, Balong, Donoharjo, kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Produk Unggulan Semilir Ecoprint
Awalnya, Semilir Ecoprint memproduksi pakaian, kain semilir, tas, dompet, Scarf, sajadah, dan masker. Namun seiring berkembangnya permintaan pasar, Semilir juga memproduksi kain ecoprint, baju, hijab, hingga homedecor bertema ecoprint.
Tas Kain Lantung Semilir Ecoprint (Foto : Semilir Ecoprint) |
Target produk Produk Semilir perempuan wanita perkotaan usia di atas 25 tahun dengan kelas ekonomi A yang memiliki green natural life style dan mencintai handmade dan lokal. Fira ingin agar perempuan-perempuan yang tinggal di kota-kota besar, dapat menikmati suasana alam di perkotaan lewat produk Semilir yang dikenakan.
Kemudian Fira tertantang untuk membuat produk berlatar belakang budaya Indonesia. Nah, karena Fira berdarah Bengkulu yang mengalir dari sang ayah, maka terciptalah inovasi produk ecoprint pada media kayu lantung. Hasilnya memiliki motif yang tegas dan warna yang tegas dengan earthy pastel
Sejarah Kain Lantung
Salah satu produk unggulan semilir adalah lantung, kain buatan masyarakat Bengkulu. Kain Lantung adalah kain buatan Masyarakat Bengkulu. Kain ini digunakan sebagai pakaian pelindung sat masa penjajahan Jepang. Pembuatan kain lantung berkembang sejak tahun 1943 saat masa krisis ekonomi. Bahan pembuatannya adalah kulit pohon karet, ibuh, kayu terap atau kedui yang sudah berusia tua. Bahan pembuatannya dari kulit kayu yang menyerupai selembar kain.
Kain Lantung Bengkulu (Foto 1001 Indonesia) |
Sejak tahun 2015 kulit kayu lantung sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Lewat Semilir kayu lantung yang selama ini hanya selembar kain yang biasa dijadikan cinderamata, kini kembali hadir dengan penampilan berbeda menjadi karya seni yang menarik dan mendatangkan kebaikan.
Pembuatan Kain Lantung
Pembuatan kain lantung dimulai dari pemotongan pohon karet hutan, ibuh dan terap utuk diambil kulitnya sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Selanjutnya kulit kayu dipukul-pukul dengan alat pemukul kayu yang dibuat dri tanduk kerbau atau sejenis kayu keras berukuran 40x10cm yang disebut Perikai.
Proses Pembuatan Kain Lantung Bengkulu (Foto : Semilir Ecoprint) |
Pada saat dipukul-pukul kulit kayu yang telah terpisah dari kayu, sampai dilipat hingga menjadi lembaran tipis yang dinamakan lantung. Bisa juga dari suara tung..tung.. saat kulit kayu dipukul. Semakin tua usia pohon, maka semain baik kualitasnya.
Proses Pembuatan Ecoprint Kain Lantung
Proses pembuatan Ecoprint pada kain lantung pun tida semudah membalikkan telapak tangan. Pastinya Fira memerlukan proses waktu, agar menghasilkan ecoprint yang bagus pada kain lantung.
Menata Daun di Atas Kain (Foto : Semilir Ecoprint) |
Setelah bahan dikumpulkan, kemudian masuk pada tahapan menata daun atau bunga pada kain lantung. Setelah itu, tutup, lipat lalu kain lantung digulung, kemudian diikat. Kain lantung lalu dikukus selama 2 jam. Tahap akhir bahan diangkat dari kain lantung, dan dilakukan penjemuran.
Semilir Ecoprint untuk Kebaikan Bersama
Kehadiran Semilir Ecoprint ini, banyak sekali memberi kebaikan dan manfaat. Tidak untuk warga sekitar, tapi juga kelestarian lingkungan. Fira berhasil membuat suatu karya yang bernilai, namun tidak merusak lingkungan sekitar.
Berdayakan Ibu-Ibu Sekitar
Semilir Ecoprint ikut memberdayakan ibu-ibu di sekitar. Melalui kelompok ibu-ibu yang merupakan sebagian besar ibu rumah tangga. Mereka tidak hanya mendapatkan keterampilan seputar ecoprint, tapi juga menambah penghasilan untuk keluarga. langkah ini sekaligus membangun dan memperkenalkan desa pengrajin ecoprint.
Senyum Bahagia Para ibu di Semilir Ecoprint (Foto : Semilir Ecoprint) |
Pelestarian lingkungan
Semilir Ecoprint ikut melestarikan lingkungan. Lewat ibu-ibu sekitar, Fira mengajak untuk menanam pohon dan bunga di pekarangan rumah yang nantinya bisa dijadikan bahan baku. Selain mempermudah penyediaan bahan baku, halaman rumah warga juga jadi asri dan sejuk dengan banyaknya tanaman hijau.
Daun Bekas Ecoprint Dimanfaatkan untuk Pupuk (Foto : Semilir Ecoprint) |
Dengan proses ecoprint, Semilir ikut mengurangi pemakaian warna sintetis dan bahan kimia berbahaya dalam proses kain. Kemudian, sisa bahan ecoprint, tidak dibuang, tetapi akan digunakan sebagai pupuk kompos. Agar daun cepat terurai dan siap dipakai, maka ditambah pupuk organik cair. Mantul, ya.
Semilir Ecoprint yang Mendunia
Berkat semangat dan dedikasi Alfira yang tinggi, kini produk Semilir Ecoprint tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga terkenal di luar negeri. Seperti di Amerika, Australia, Jepang, Afrika Selatan hingga Eropa.
Produk Semilir Ecoprint Berhembus Sampai Manca Negara (Foto : Semilir Ecoprint) |
Prestasi pun diraih Fira. Salah satunya terpilih sebagai penerima Apresiasi 13th Semangat Astra Terpadu untuk (SATU) Indonesia Award 2022 bidang ke wirausahaan. Selamat untuk Alfira.. Terusnya semangat semilir, agar terus berhembus angin sejuk dan membawa kebahagiaan bagi semuanya. Pastinya, sosok Alfira Oktaviani ini, menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Indonesia lainnya.
Referensi :
E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023
https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4396389/semilir-brand-fashion-motif-ecoprint-yang-unjuk-gigi-di-final-kreatif-lokal-award-2020
https://kumparan.com/kumparanbisnis/semilir-ecoprint-bauran-keindahan-dan-kelestarian-dalam-teknik-ramah-lingkungan-20dYJ1irPim/3
https://www.instagram.com/semilir_ecoprint/
bagussss.. keren banget ini idenya yang mahal ya :) paling suka sama produk-produk bernuansa alam gini, jadi pengen beli deh eheh
ReplyDeleteKeren banget ecoprintnya. Jadi pengen punya satu deh. Vibenya mirip batik Lasem kesukaanku
ReplyDeleteasli cantik banget pak kain ecoprintnya.. saya juga suka warnanya yang cenderung earth tone gitu, sangat menarik. coba kalau ada warna yang agak bold eart tonenya mungkin juga bakal banyak peminat
ReplyDeleteBerkat kegigihan dan juga kesabaran dalam menjalankan proses, akhirnya bisa dikenal dan diterima oleh banyak orang. Bukan sekedar di Indonesia, namun juga dunia.
ReplyDeleteHai, Terima Kasih artikelnya bagus sekali. BTW Salam sesama blogger saya pingin berteman dan follow blog sampean :)
ReplyDeleteKreativitas seperti mbak Akfira memang layak mendapatkan apresiasi dari Astra ya, karena siapa sangka pemanfaatan ecoprint ini berdampak bagus untuk pemberdayaan perempuan, bahkan bisa melambungkannya ke manca negara.
ReplyDeleteTidak banyak anak muda Indonesia yang memiliki visi misi ke depan dengan mengindahkan kelestarian lingkungan dan energi positif seperti Alfira. Salut...
ReplyDeleteSemoga lebih banyak muncul generasi muda yang lain seperti Alfira ini ya Pak
Sangat menginspirasi
Tertarik untuk mempelajari teknik ecoprint. Coraknya terlihat alami sekaligus elegan. Jadi kepo dengan produk Semilir juga nih.
ReplyDeleteSalut nih buat Semilir yang udh memperkenalkan fesyen ramah lingkungan. Baru tahu loh ada proses spt ini. Ku pikir ini kan dr pohon karet dll. Kan kalo ditebang ya mana ramah lingkungannya. Wkwk
ReplyDeleteTernyata ada proses stlh itu. Dan yg bikin ga ramah lingkungan ternyata pewarna sintesisnya ya. Dan yg lbh bahayanya lg tuh limbahnya. Syukur bgt kalo Semilir ini bikin ecofashion yg ramah lingkungan. Sampe limbahnya jd kompos. Kayak gini nih yg hrs diviralkan. Syukur kalo tiap desa pny keunikan spt ini.
Mbak Fira keren banget banget banget! Perjuangan Semilir Ecoprint nya pun bikin salut, patut diacungi jempol. Bekal kuliahnya nggak sia², sangat dimanfaatkan dengan baik dikehidupan.
ReplyDeleteSaya pernah intip produknya karena penasaran, ternyata harganya waw banget. Namun, setara sih sama proses pengerjaannya dan penggunaan bahan alami dari alam. Semoga bisa kebeli dalam beberapa bulan hihi
ReplyDeleteAlfira Oktaviani wah jurusan apoteker ya dulunya. Tapi di mata kuliahnya ada yang berhubungan sama bisnis semilir ecoprint ini. Cantik semua produknya
ReplyDeletekeren nih mbak Alfira Oktaviani membawa produk ecoprint jadi go internasional. patut diapresiasi perjuangan mbak Alfira mempromosikan produk UMKM Indonesia di mata dunia
ReplyDeleteBenar kak, jadi ikut bangga juga, serta secara gak langsung kitanya jadi turut terinspirasi bahwa hasil dari ecoprint itu bisa loh jadi produk yang keren dan bernilai
DeleteBeberapa kali saya mengikuti pembahasan tentang ecoprint ini jadi sangat menarik sekali dan saya membeli beberapa produk ecoprint kainnya memang bagus banget, meski lebih mahal hargaya tapinya awet dan tidak merusak alam, pngen beli lebih banyak lagi bahan bahan ecoprint ini
ReplyDeleteAlfira Oktaviani wah jurusan apoteker ya dulunya. Tapi di mata kuliahnya ada yang berhubungan sama bisnis semilir ecoprint ini. Cantik semua produknya
ReplyDeleteCantiik sekalii..
ReplyDeleteKain Lantung yang pembuatannya tidak sesederhana itu.. membutuhkan proses panjang namun semuanya dilakukan secara alami. MashaAllah~
Menginspirasi sekali. Jadi belajar menghargai karya anak bangsa dan semoga semakin memperkaya fashion khas Indonesia yang ramah lingkungan.
Senang kalau ada kain dengan hasil handmade begini
ReplyDeleteKalau dijual bisa mahal
Soalnya tidak ada duanya karena motif berbeda-beda
Seru banget bisa tahu kain lantung. Pengen ikutan juga belajar sambil healing gitu
ReplyDeleteHasil akhir ecoprint kain lantung Bengkulu cakep banget. Alami dan emang kelasnya beda. Ternyata proses pembuatannya lumayan panjang. Keren kak Alfira yang membawa karyanya dikenal hingga manca negara.
ReplyDeleteGuru prakarya di sekolah saya sudah pernah mengajak siswa bikin ecoprint dari daun2 di sekitar sekolah. Kainnya pakai jilbab yang dibikin ecoprint. Cantik sih, dan memang lebih eco-friendly, lebih ramah lingkungan. Pemuda seperti Alfira ini patut diparesiasi dan dijadikan teladan bagi generasi muda lainnya untuk memulai bisnis skala rumahan dan go internasional.
ReplyDeletekeren bangetttt, jadi pingin punya ...
ReplyDeleteAksi Alfira membuat mata kita melek
Bahwa banyakm opsi menjaga menjaga bumi
Salah satunya dengan menggunakan kain lantung
dan menolak polyester yang berbahan plastik
Baru tahu ada "Lantung". Kira-kira sama nggak ya, dengan kertas daluang di Jabar? Keren euy. Apalagi dikasih ecoprint. Keren dobel.
ReplyDeleteMasyaAllah, inspiratif banget ya mas. Gak salah kalau sudah tembus ke pasar mancanegara soalnya produk ecoprintnya emang bagus-bagus.
ReplyDeleteSemoga Semilir Ecoprint bisa semakin mendunia.
ReplyDeleteSalut banget sama mbak Fira yang inspiratif. Karena memang gak mudah saat melakukan penelitian hingga menemukan komposisi yang pas untuk kain semilir ecoprint yang keindahannya tak perlu diragukan lagi. Plus ramah lingkungan.
Kain Lantung ternyata pembuatannya lumayan rumit yaa, tapi seru banget pastinya pas bikin.. ku suka banget soal ecoprinting kayak gini, selain nambah ilmu, juga jadi punya kain yang cakep-cakep hihihi
ReplyDeleteHasilnya baguuuuus sekali ya.... Saya saja langsung melek mata padahal jarang minat dengan fashion. Tak heran jika sudah mendunia. Apalagi semua bahannya dari alam. Keren... keren... saya ingin punya sehelai kain lantung, jadinya, ditambah yang sudah diberi ecoprint tambah sempurna.
ReplyDelete