Akhir tahun 2023 ini, agak kelabu bagi keluarga saya. Tiba-tiba saja, tanggal 20 Desember 2023, kami mendapat kabar dari Kebumen Jawa Tengah, kalau ibu saya sakit mendadak dan tiba-tiba. Padahal sehari sebelumnya, kami, saya, ibu saya, kakak, adik masih melakukan video call bersama melalui whatsapp.
Desain Canva |
Singkat cerita, saya dan saudara lain akhirnya bergegas mudik. Duh, sedih sekali melihat kondisi ibu saya yang hanya bisa terbaring lemas. Menurut cerita ibu, saat itu dia minum beberapa obat. Lalu tiba-tiba kepalanya pusing, kemudian ambruk. Setelah itu lemas tak berdaya.
Semakin diperparah karena ibu susah makan. Setiap kali makan, terasa mual lalu muntah. Dan karena kondisinya semakin lemah, akhirnya saya dan saudara lain memutuskan untuk membawa ibu ke Depok saja. Biar semuanya bisa berjalan. Kebetulan saya, kakak perempuan dan adik laki-laki memang tinggal berdekatan di Depok.
Ibu Sakit dan Flashback Bapak Sakit
Sebenarnya kalau mau flashback, ibu saya sakit ini, mengingatkan saya pada bapak yang sakit juga. Tahun 2007, bapak saya terkena stroke. Lalu setahun sakit, dan akhirnya meninggal di Januari 2018. Saya pun ikut merawatnya, dan meninggal.
Dan sesuai pengalaman saya, merawat orang tua yang sakit itu memang tidak mudah. Bukan hanya saja capek tenaga, tapi capek pikiran juga. Apalagi kan, orang tua itu kembali lagi seperti anak-anak yang hampir semua hal harus diurusi dan dibantu. Mulai dari mandi, makan, sampai dengan mengganti diapers.
Hanya bedanya, saat ini saya sudah menjadi pekerja lepas atau freelance. Jadi saya bisa mengatur antara merawat ibu dengan kerjaan saya menulis. Alhamdulillah juga ada kakak dan adik saya yang saling bantu.
Sedangkan waktu bapak saya sakit, saya itu harus resign dari pekerjaan saya di daerah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Sebabnya tidak ada pilihan lain. Sakit stroke itu membutuhkan waktu yang lama, dan saya tidak bisa terus-terusan izin. Sementara, saya adalah anak laki-laki tertua.
Merawat Orang Tua Bukan Hanya Tugas Anak Perempuan
Sesuai fakta, memang kebanyakan anak perempuan yang mengurus atau merawat orang tua tua saat sakit. Mulai menemani selama di rumah, mengatur makannya, memberi obat, sampai kontrol ke dokter, dan sebagainya. Sedang anak laki-laki lebih pada menyediakan dana, dan membantu sekadarnya.
Padahal tidak selalu begitu. Sesuai pengalaman saya, Alhamdulillah saya dan adik laki-laki saya juga ikut merawat orang tua. Kami berbagi tugas sesuai porsi masing-masing. Saling bantu dan support. Jadi semua lebih ringan.
Saat bapak saya sakit, sebagai anak laki-laki tertua di keluarga, saya memang yang lebih banyak mengurus bapak saya, sedangkan kakak perempuan saya membantu menyiapkan makanan sampai mencuci. Adik laki-laki yang saat itu bekerja sambil kuliah, tetap membantu saya membawa bapak saya terapi.
Nah, sekarang, kakak perempuan saya yang bertugas utama , namun saya tetap membantu, termasuk ikut mengganti popoknya juga. Sedangkan adik saya itu karena fokus bekerja juga, dia yang bagian dana, termasuk hari minggu mengajak jalan-jalan ibu saya.
Merawat pun Bekerja
Apa yang saya dan saudara saya lakukan untuk ibu termasuk pada almarhum bapak dulu, ternyata tidak Hanya merupakan pengabdian atau bakti anak pada orang tua, lho. Ternyata merawat orang tua itu termasuk bekerja juga. Dan Ini sesuai dengan standar statistik ketenagakerjaan internasional yang pada 2013, yang menetapkan bahwa perawatan yang tidak dibayar, seperti yang saya lakukan itu adalah pekerjaan.
Jadi sekarang kalau saya ditanya sekarang pekerjaannya apa? Maka saya bisa menjawab, pekerjaan saya selain menulis cerita anak dan blogger, juga mengurus ibu saya yang sedang sakit. Jadi istilahnya, saya memang bekerja untuk merawat ibu. Saya melakukan pekerjaan perawatan.
Pekerjaan Perawatan dan Pekerja Perawatan
Sebenarnya pekerjaan perawatan itu bukan hanya saat mengurus orang tua sakit. Mengurus anak bayi, mengasuh anak berkebutuhan khusus, sampai mengurus lansia juga termasuk pekerjaan perawatan. Karena pada dasarnya, Pekerjaan perawatan adalah kegiatan atau tugas perawatan personal baik secara langsung maupun tidak langsung. Baik yang berbayar maupun tidak berbayar.
Pekerjaan perawatan tak berbayar seperti Kegiatan rumah tangga, relawan komunitas, kader PKK atau posyandu, juga pekerjaan memproses makanan untuk konsumsi pribadi. Sedangkan Pekerjaan perawatan berbayar itu meliputi Perawatan kesehatan , pelayanan sosial jangka panjang untuk lansia, anak berkebutuhan khusus, penyakit menahun, pelayanan kesehatan dan pendidikan anak usia dini, pekerjaan rumah tangga, pelayanan pribadi, pekerja perawatan di non perawatan.
Lalu siapa saja yang bisa disebut pekerja perawatan? Ternyata sangat banyak cakupannya. Mulai dari pekerja di sektor perawatan, pekerja bidang kesehatan dan pekerja sosial. Di pendidikan juga seperti guru, penitipan anak, tim UKS dan paud, termasuk pekerja rumah tangga
Pekerjaan Perawatan dan Ekonomi
Adanya pekerja perawatan ini jelas sangat membantu. Misalnya saya bisa saja mencari orang yang merawat ibu saya. Saya pun bisa lebih fokus pada pekerjaan. Di sisi lain orang itu juga mendapatkan penghasilan tambahan.
Di luar negeri pekerjaan perawatan itu sangat banyak dan mahal. Bahkan pekerja perawatan banyak juga yang berasal dari indonesia. Karena memang sangat besar tenaga, waktu dan tanggung jawabnya. Secara tidak langsung pekerjaan perawatan berkaitan dengan ekonomi juga.
Sebenarnya, di Indonesia sendiri, pekerja perawatan sangat banyak, yang bisa membuka lowongan kerja, dan akhirnya memberi penghasilannya. Kemudian cakupannya sangat luas, dari lingkungan rumah tangga sampai lingkungan besar.
Misalnya, ada ibu dan ayah bekerja, padahal mereka mempunya anak balita. Nah, agar mereka bisa fokus bekerja maka anak dititipkan ke tetangga yang kebetulan bisa momong. Lalu ibu itu mendapatkan gaji.
Manfaat Adanya Pekerja Perawatan
Hadirnya pekerja perawat, tidak hanya sekadar ikut membantu perawatan lho, tapi banyak hal juga yang mencakup. Inilah yang membuat pekerja perawatan itu harusnya menjadi bernilai dan berdaya.
Meringankan pekerjaan Merawat
Pastinya kehadiran pekerja perawatan membantu pekerjaan kita. Dengan waktu yang ada, kita bisa mengerjakan pekerjaan atau aktivitas lain
Mengurangi Beban Pikiran
Merawat itu tidak hanya menguras energi, tapi pikiran juga. Hadirnya pekerja merawat, membuat kita tidak bisa rileks.
Rangka 5R untuk Pekerja Perawatan
Tidak bisa dipungkiri, kalau saat ini pekerja perawatan banyak dilakukan oleh perempuan. Karena itu, ILO melakukan rangka 5R untuk pekerja perawatan. Dan informasi ini saya dapatkan, saat mengikuti training Boosting Care Economy Awareness in indonesia via sosial media yang diadakan ILO dan vosFoyer di hotel Mandarin Oriental 29-30 Januari 2024.
Recognize
Mengakuitugas-tuga pengasuhan dan perawatan baik sacara langsung dan tidak langsung, berbayar dan tidak berbayar, sebagai aktivitas yang memiliki nilai produktif untuk mencapaimkesejahteraan psikologis, fisik, dan sosial bagi semua anggota keluarga terutama anak, usia produktif, lamsia dan yang berkebutuhan khusus.
Reduce
Mengurangi beban ganda perempuan dalam melakukan tugas pengasuhan dan perawatan melalui perlibatan setara dari pasangan, laki-laki atau pihak-pihak terkait lainnya.
Redistribution
Mendistribusikan ulang beban ganda perempuan kepada pasangan, anggota keluarga, pekerjaan bidang perawatan dan negara untuk mengoptimalkan produktivitas pekerja perempuan.
Reward
Memberikan penghargaan yang layak kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi pada peran dan tugas-tugas perawatan yabg meningkatkan produktivitas bagi perempuan yang bekerja dan kualitas hidup pekerja bidang perawatan.
Representation
Keterwakilan suara perempuan dalam menyusun kebijakan dan layanan perawatan serta keterwakilan suara pekerja yang telah berkontribusi pada peran dan aktivitas perawatan serta dialog sosial.
Nah, sudah jelas kan, betapa pentingnya tugas pekerja keperawatan, termasuk merawatpun bekerja. Jadi memang selayaknya mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya.
Bambang Irwanto
Di keluarga kami pun sedang mengalami hal serupa, Mas. Ibu mertua sakit dan seluruh anak mantunya bareng-bareng mengurus dan merawat beliau. Kebetulan rumahnya semua 1 kompleks dan berdekatan, jadi sangat mudah untuk saling gantian jagain ibu untuk mengurusi segala kebutuhannya
ReplyDeletekalau keluarga tinggalnya di "satu kampung" memang jadi lebih mudah mengueus ibu ya. saya juga merasakannya kang. keluarga suami di sini satu kampung keluarga semua, hahaha. jadi kalau ada apa-apa lebih mudah
DeleteIya, Teh Eka, Alhamdulillah. Hikmah dari punya keluarga yang rumahnya berdekatan sangat terasa ketika orang tua sakit. Tak sulit meminta bantuan untuk gantian jaga ibu ketika kita sedang ada aktivitas lain yang tak bisa ditinggalkan
DeleteTerharu baca cerita Pak Bambang pas bagian kerjasama ngerawat Ibu bareng saudara-saudara. Yang anak laki-laki pada ikutan ngerawat juga. Pengen juga punya saudara seperti Pak Bambang dan adik laki-lakinya.
ReplyDeleteAamiin Ya Rabb. semoga ya mba lulu, tapi yang penting semoga semua sehat sehat termasuk orang tua kita juga. Tapi kalau keadaan berkata lain, tentu gak ada pilihan lain yaaa merawat ortu sudah menjadi tanggung jawab. tapi soal kerjasama mungkin bentuknya bisa berbeda beda karena kondisi setiap anggora keluarga juga berbeda. ini sih yang paling penting yang perlu dipahami dan sama-sama iklas.
Deleteseperti ketika merawat almarhum ayam mertua, saya dan suami yang merawat karena memang rumah kami sebelahan. sementara kakak ipar keduanya kerja di luar kota dan mensupport soal finansial. jadi ya disinilah bentuk kerjasama nya dan insyallah kami sama-sama ikhlas hingga ayah mertua menutup usia dua tahun lalu.
Daku setuju dengan kalimatnya Pak Bams, bahwa urusan merawat orangtua bukan hanya tugas anak perempuan tapi juga anak laki². Karena kan si anak laki itu lahirnya kan dari orangtua yang sama dengan si anak perempuan toh.
ReplyDeleteJadi semangat merawat orangtua, sebagai ladang amal, meski kita sebagai anak tak kan meamp membalas kebaikan orangtua kita
Sepakat Kak Fenni
DeleteAnak laki-laki maupun perempuan mempunyai kewajiban yang sama dalam mengurus dan merawat orang tua kita, terlebih di masa tuanya yang memang selayaknya ada dalam tanggung jawab anak-anaknya
Akhir Desember kemarin juga ibuku sakit, Mas. Nggak ngeluh sakit apa-apa sebelumnya. Pas hari itu, aku pulang malam karena jastip. Baru deh ibuku ngeluh dingin, trus minta kerokan. Menjelang tengah malam, ibuku muntah banyak banget. Besok paginya langsung ke dokter deh.
ReplyDeleteSemoga ortu kita dan kita semua sehat-sehat ya, Mas. Apalagi kita juga kan udah masuk usia jelita >.<
setelah orang tua merawat kita hingga dewasa, maka waktunya untuk merawat mereka saat sudah tidak berdaya. Semoga yang kita bisa menjadi perawat terbaik bagi orang tua
ReplyDeleteSetuju sama kak Dodon. Karena meski begitu kita belum akan setara dalam membalas kebaikan mereka tetapi sebagai tanda bakti
DeleteBener banget mas, kita sebagai anak juga harus tahu membalas kebaikan mereka dengan cara merawat mereka disaat sudah usia senja.
DeleteSaya pernah jga merawat mertua, nggak bisa bangun, tapi hanya bertahan 2 bulan, setelahnya beliau dipanggil Allah swt. Memang tidak mudah merawat lansia. Dalam hal fisik, kita butuh tenaga lebih, belum lagi biasanya mereka lebih rewel daripada ketika anak-anak sakit. Menguji kesabaran. Dan saya sangat setuju jika pekerjaan merawat orang ua (yang sakit) adalah juga sebuah pekerjaan.
ReplyDeleteSemoga ibunda lekas sembuh yang betul-betul sembuh ya Pak. Memang merawat orang tua itu tidak mudah
ReplyDeleteAamiin Allahumma Aamiin, semoga ibu dan semua anggota keluarga kita selalu diberikan kesehatan oleh Allah..
DeleteBetul pak. Anak laki laki juga perlu merawat orang tuanya. Gak cuman anak perempuan. Dan merawat orang tua memang menjadi ibadah tersendiri. Berhak dapat penghargaan berupa pahala. Sehat sehat ibunya ya pak.
ReplyDeleteDoa terbaik untuk Ibunda ya Pak.. bismillah semoga segera sembuh seperti sedia kala. Been there! Pernah ngerasain juga pas Ayah saya sakit dan harus masuk rumah sakit beberapa hari, ditambah saat itu agak gawat juga karena kena serangan jantung, langsung dibawa sama ambulance. alhamdulillaah sekarang sehat2. Semoga Ibunda Pak Bams jg segera sehat yaa
ReplyDeleteMashaAllaa~
ReplyDeleteBarakallahu fiik, mas Bams.
Rasanya memang pekerjaan merawat ini kurang terlihat yaa..
Seperti "Yauda gitu aja.."
Padahal kalau membayar pekerja, tentunya gak seperti dirawat dengan pihak keluarga. Seperti merawat orangtua oleh anak, begitu juga sebaliknya.
Berkah luar biasa bagi orangtua yang anak-anaknya ketika telah berkeluarga masih memikirkan bagaimana kesehatan dan masa tua kedua orangtua. MashaAllaa~
Sehat-sehat selalu yaa, mas Bams.
Salim kagem Ibunda tercinta.
Bener banget tuh! Merawat orang tua adalah tanggung jawab semua anggota keluarga, bukan hanya anak perempuan. Menjadi solidaritas dan kerjasama antara saudara-saudara dalam merawat orang tua adalah contoh yang luar biasa. Ini menunjukkan bahwa cinta dan perhatian tidak mengenal gender. Tentu juga semuanya akan berjalan lebih lancar ketika ada dukungan dan kerja sama dari semua anggota keluarga.
ReplyDeleteSenang yaa.. Alhamdulillah, bisa sama-sama saling memahami bahwa merawat orangtua adalah bagian dari bakti anak dan semoga Allah meridloi dan melimpahkan keberkahan yang berlipat.
DeleteDi samping itu juga menghargai berbagai jenis pekerjaan meski kalau dinilai dari segi penghasilan, pastinya gakkan ada harga yang sesuai karena ketulusan dan dedikasi tersebut.
Aku melihatnya, merawat orang tua itu seperti merawat bayi lagi. Terkadang, orangtua juga perilakunya kayak bayi. Kudu telaten dan sabar. Setuju Pak kalau merawat orang tua sama saja bekerja. Karena perlu tenaga, cinta dan waktu yang gak main-main
ReplyDeleteSaya setuju kak, merawat orang tua itu kayak merawat bayi, lebih tepatnya toddler. Perilakunya balik lagi kayak anak-anak dan kitanya mesti telaten plus sabar jagainnya.
DeleteSemoga ibunya lekas sembuh ya, mas. Kalau menurutku profesi di bidang merawat ini memang sangat membantu bagi mereka yang tidak bisa fokus dan telaten dalam merawat anggota keluarga yang sakit jadi setidaknya orang tersebut tidak perlu khawatir dengan kenyamanan pasien karena ada tenaga profesional yang merawatnya
ReplyDeleteSaya lihat tetangga saya juga sama-sama merawat orang tua yang sudah sepuh, baik anak perempuan dan anak laki-laki, semua bersama-sama merawat orang tuanya.
ReplyDeleteYa, merawat itu juga bekerja, bahkan imbalannya bisa mendatangkan pahala. Barakallah, Pak.
Tugas keperawatan ini termasuk tugas yang mulia dan tidak semua orang bisa.
ReplyDeleteKarena harus memiliki ketelatenan serta kesabaran dan ketepatan dalam mengambil keputusan. Karena juga yang namanya merawat, butuh lingkungan yang bersih, makanan yang sehat dan semua kebutuhan terpenuhi.
Bener faktanya memang kebanyakan orang itu mikirnya kalau anak yang harus bertanggung jawab merawat orang tua saat sakit itu anak perempuan. Padahal semua anak ya harus kerja sama untuk merawat orang tua saat sedang sakit supaya bisa saling meringankan satu sama lain. Dan bener banget bekerja keperawatan di luar negeri memang lebih dihargain secara penghasilan.
ReplyDeleteBukanperkara mudah memberikan perawatan kepada orang tua yah kang. Kudu benar benar perhatian dan juga care, harus juga ekstra supaya benar benar memberikan kenyamanan. Kerja keras dan pantang menyerah sih ini
ReplyDeleteMasya Allah, Semoga bisa menjadi ibadah dan bentuk bakti bagi orang tua, Pak. Semoga ibunda juga senantiasa diberikan sehat walafiah. Sebagai anak, memang sudah menjadi tugasnya untuk merawat orang tua.
ReplyDeleteMerawat orang tua adalah kewajiban anak-anaknya
ReplyDeleteMerawat orang tua yang sakit memang tidak mudah, tapi disana akan mengalir banyak pahala
Semoga ibunda lekas sembuh ya mas
MasyaAllah bener banget Pak. Ini jadi pekerjaan yang langsung dibayar sama Allah di dunia. Yakin banget. Bakti kita sama ortu akan jadi kebaikan yang sangat besar untuk diri sendiri dan juga anak turunan kita, insyaAllah
ReplyDeleteSetelah baca tulisannya pak Bams, saya baru ngeh nih kalo merawat orangtua yang sedang sakit itu termasuk bekerja. Dan saya setuju, karena bagaimanapun sebagai anak sudah menjadi tugas kita untuk merawat orangtua dengan penuh kasih sayang. Acung jempol buat pak Bambang yang sudah luar biasa berkontribusi pada keluarga dengan ikut merawat alm. Ayah dan ibu yg sekarang sedang sakit. Semoga dimudahkan segala urusan dan sehat2 selalu semuanya ya. Btw 5 poin trakhir jadi nsight baru nih buat saya
ReplyDeleteJadi keinget masa-masa merawat Alm Bapak. Rumah orang tua kami itu jauh dari kota. Sekitar 4 jam an. Sementara Bapak bolak balik harus dirujuk ke kota.
ReplyDeleteDuuuh perjuangan lelah fisik dan mentak itu terasa banget, apalagi ibu saya.
Makanya sebenernya perawat itu harus digaji besar juga ya, Kak. Sering lihat perawat yang kurang ramah mungkin terbawa beban kerjaan dan tekanan hidup juga ya.
Semoga Ibu lekas pulih ya, kak... Aamiin...
ketika kitanya mendapat kesempatan untuk merawat orangtua, tak hanya layaknya bekerja tetapi juga ibadah. Tentunya bukan hal yang mudah, karena kesabaran jadi kunci. Siip ini pengalamannya Pak Bams jadi penyemangat dan masukan buat para pembaca termasuk saya dalam merawat orangtua
ReplyDeleteSemoga Ibundanya cepat pulih, serta anak-anak beliau juga dilimpahi kesehatan dan kesabaran. Saya juga punya pengalaman merawat almarhum bapak yg juga sakit, sekarang mendamping Teman Hidup yg kesehatannya jg sedang menurun.
ReplyDeleteSepakat, tugas merawat se[erti keperawatan merupakan pekerjaan mulia yang butuh kesabaran ekstra.
Insha Allah dibayar pahala oleh Allah ya.. saya pun dulu merawat nenek saya yg sakit. Karena beliau tinggal dengan saya..malah gak mau tinggal sama anak2nya. Katanya lebih suka di rumah saya. Banyak berkah insha Allah klo merawat orangtua. ❤️
ReplyDeleteSaya setuju merawat pun bekerja
ReplyDeleteJadi pengen nangis baca kisahnya, karena gak setiap anak mau mengurus orangtuanya
Apalagi sampai membawa pulang ke rumah untuk dirawat yang pastinya gak mudah
Banyak lho yang cuek aja ortunya sakit
Jadi ingat ibu saya yang sakit sejak awal Agustus 2023, gagal ginjal stadium 5 (akhir). Harus cuci darah 2 kali seminggu, dan karena kondisinya yang tidak stabil, sering sekali bolak balik rs- opname. Benar-benar melelahkan, baik dari segi tenaga dan pikiran. Apalagi kami bersaudara perempuan semua, syukurnya pasangan kami semua mendukung dan pastinya turut membantu. Qadarallah, 8 Desember 2023, ibu berpulang :")
ReplyDeleteSaya pikir juga ada benarnya pak. Bahwa merawat orang tua itu sama dengan bekerja. Capeknya sama, Namun tetap harus disyukuri karena masih diberi kesempatan merawat Ibu saya
ReplyDeleteDulu mama saya sibuk mengurus anak-anaknya dan ibunya. Setiap hari sibuk, dan beliau harus ikhlas gak menjadi wanita karir (padahal lulusan universitas ternama). Saya setuju jika semua orang harus tahu kalau pekerjaan merawat orang tua itu adalah hal yang mulia.
ReplyDeleteHarus lebih banyak lagi yang tau kalo merawat orang tua itu bukan hanya tugas anak perempuan saja. Karena terkadang, anak perempuan pun belum tentu se resik anak laki-laki. Sgala urusan kebutuhan orang tua baiknya ditanggung oleh semua anak juga ya. Sehat2 terus buat Pak Bambang yang merawat orang tua, semoga ibu juga lekas fit kembali.
ReplyDeleteikut mengaminkan, semoga Ibu Pak Bams bisa kembali bugar dan Pak Bams sekeluarga yang merawat selalu dalam keadaan sehat pula.
DeleteBanyak orang memang berpikir bahwa anak perempuanlah yang bertugas untuk merawat orang tua. Padahal anak laki-laki kan juga anaknya orang tua ya
ReplyDeleteSedih sekali ya jika orang tua sakit. Sebagai anak pasti ingin ikut merawat dan mendampingi saat sakit. Nggak hanya tugas anak perempuan, anak laki-laki pun memiliki kewajiban yang sama ya.
ReplyDeleteKetika orangtua sakit, serasa jiwa kita pun ikut lemas. Terus berpikir bagaimana cara untuk merawat orangtua. Dan ya, meskipun merawat orangtua sendiri, itu juga termasuk bekerja.
ReplyDeleteDi era sekarang ini, peran pekerja keperawatan sangatlah penting. Bisa membantu kita untuk merawat orangtua ketika sakit.
Bener banget ini... Di luar negeri, pekerja perawatan jasanya sangat dibutuhkan dan gajinya pun gede.
ReplyDeleteSemoga Ibunda lekas pulih dan sehat kembali ya Pak Bams.
Bener banget ini... Di luar negeri, pekerja perawatan jasanya sangat dibutuhkan dan gajinya pun gede.
ReplyDeleteSemoga Ibunda lekas pulih dan sehat kembali ya Pak Bams.
ya Allah Pak, selalu salut sama orang yang all out merrawat kedua orang tuanya, insyaAllah akan ada banyak kebaikan yang hadir dalam hidup yaa Pak. aamiin
ReplyDeleteMerawat orangtua apalagi yg sdh Sepuh itu tak mudah, maka selayaknya dihargai agar caregiver ttps semangat dan tak putusbasa
ReplyDeleteMasyaAllah, bersyukur banget masih ada kesempatan untuk merawat ibu. Tahun 2022 ibu saya juga sempat sakit (karena jatuh), alhamdulillah meski di benua lain saya bisa kesempatan untuk mudik dan merawatnya.
ReplyDeleteAnak laki-laki juga bisa merawat ibu ya pak. Bahkan bisa lebih aware.
ReplyDeleteJadi tau, mas Bams kalau dunia pun memandang bahwa pekerjaan mengasuh dan merawat ini gak mudah hingga menjadi concern dan muncullah 5R. Semoga dengan perhatian seperti ini, kita bisa sama-sama saling menghargai pekrjaan orang lain, apapun itu.
ReplyDelete