Siapa yang suka bermain game? Ayo ngacung tangan. Bermain game memang tidak hanya menyenangkan tapi juga untuk bisa menyegarkan otak dan pikiran.
Anak-anak pun suka bermain game. Hanya sayangnya, game yang
mereka mainkan itu kadang tidak sesuai dengan usia mereka. Misalnya keponakan
saya yang berusia 5 tahun. Tiba-tiba saja dia melakukan gerakan-gerakan yang
membahayakan dirinya. Terus lanjut mengucapkan kata-kata yang tidak sopan.
Ternyata dia meniru dari game yang dia mainkan.
Manfaat Bermain Game untuk Anak
Bermain game itu banyak manfaatnya bagi perkembangan anak-anak. Hanya memang game yang dimainkan harus cocok dan sesuai untuk anak-anak. Lalu apa saja manfaat game bagi anak-anak?
Pengembangan kognitif
Bermain game dapat membantu anak mengembangkan kemampuan
kognitifnya, seperti pemecahan masalah, perencanan strategi, pengambilan
keputusan, dan keterampilan logika.
Pengembangan kreativitas
Bermani game dapat membantu anak mengembangkan daya
kreativitas dan imajinasinya
Pengembangan kepribadian
Bermain game dapat membantu anak mengembangkan karakter pribadi yang lebih baik, seperti menjadi tekun berani mengambil risiko, mandiri dan percaya diri.
Peningkatan fokus
Bermain game dapat
membantu meningkatkan fokus anak.
Peningkatan keterampilan sosial
Bermain game dapatg
membantu anak membangun keterampilan sosial, belajar aturan dan bersosialisasi
dengan teman sebaya.
Peningkatan keterampulan motorik kasar
Bermain game dapat
membantu melatih ketermapilan motorik kasar anak.
Bermain Game yang baik bagi anak
Agar manfaat game bisa berdampak baik pada anak, maka beberapa hal ini bisa diterapkan oleh orang tua saat anak bermain game.
- Pertama pilih game
yang sesuai untuk anak. Pastinya yang sesuai usia dan kebutuhannya
- Kedua pilih game yang
mengandung edukasi bagi anak-anak. Jadi jangan hanya gembira bermain game, tapi juga
menambah pengetahuan
- Ketiga dampingi atau
awasi buah hati saat bermain game. Jangan emmbiarkan anak keasyikan bermain game
sendiri. Jadi saat anak mulai memainkan game yang kurang baik dan sesuai, orang tua bisa langsung melarang.
- Walaubermain game juga ada manfaatnya, tapi sebaiknya dibatasi waku bermain game. Jadi anak bisa berasktivitas lainnya. Termasuk melakuka aktivitas bergerak seperti bermain di luar rumah bersama teman-temannya.
Game Culinary Schools
Akhirnya setelah mencari game yang pas untuk keponakan, saya menemukan Game Culinary Schools. Saya pun langsung meluncur ke websitenya. Pastinya, saya harus mencari tahu dulu, bahkan mencoba dulu game-game Culinary Schools, sebelum keponakan saya memakainkannya.
Ternyata game Culinary Schools ini sangat beragam. Mulai dari dari hal seputar makanan, memasak, pertanian, seni kuliner, bisnis restoran dan karir yang berhubungan dengan perhotelan. Anak-anak bisa dipilihkan game yang sesuai dengan usia dan minatnya.
Terus bagusnya, game Culinary Schools bisa dimainkan di berbagai perangkat mulai
dari pc, laptop, tablet, bahkan ponsel. Jadi bisa dimainkan kapan saja dan di mana saja. Terus tidak perlu mengunduh dulu.
Setelah berbagai mencoba berbagai game di Culinary Schools, akhirnya saya menemukan game yang pas untuk keponakan 5 tahun saya.
Can I Eat It?
Game pertama pilihan untuk
keponakan saya adalah Can I eat It dengan tokoh permainan anak perempuan. Sesuai
nama gamenya yang berarti Bolehkah aku memakannya? Maka anak perempuan itu
bertanya kepada anak yang bermain game, apakah yang ia pegang itu boleh dimakan? Dan jawaban tersedia yes dan no. Nantinya anak perempuan itu akan memegang
banyak buah, makanan dan benda-benda.
Misalnya saat anak perempuan
memegang apel, maka diklik yes yang berarti boleh. Saat anak perempuan memegang
ranting, maka diklik tidak. Nah, saat anak perempuan memegang keca, dan kita klik yes, maka jawabannya salah.
Game ini seru karena
melatih anak-anak karena melatih anak untuk jeli dan bisa membedakan mana yang
boleh dimakan dan mana yang tidak.
Feed the Baby
Game ini tentang anak
bayi bernama Daniel yang memilih makanan yang pas untuknya. Jadi ada berbagai makanan, minuman
dan benda-benda. Saat diberi maknaan dan minuman yang pas, maka Daniel akan
senang, namun saat diberi benda yang tidak bisa dimakan, Daniel akan menolak,
menggeleng bahkan menangis.
Misalnya saat Daniel
akan makan daging, maka kita harus menekan gambar pengelompokan daging. Saat Daniel makan kue, maka
harus dipilih dan diklik gambar permen yang berarti makanan manis. Saat Daniel makan sayuran, maka diklik gambar sayur. Bila kita salah mengklik, Daniel akan marah bahkan menangis.
Game Feed the Baby
ini mengajarkan kepada keponakan saya untuk paham pengelompokan. Mana yang
termasuk daging, sayuran, dan makanan manis. Melatih kejelian dan kecepatannya
dalam mencocok apa yang dimakan daniel dengan pengelompokannya.
Sebenarnya game Feed the Baby ini hampir sama dengan game Feed Grandma & Grandpa. Hanya tokoh permainannya kakek dan nenek. Hanya keponakan saya lebih suka tokoh Daniel.
Letter food Puzzle
Sesuai namanya, ini adalah permainan puzzle mengingatkan saya permainan saya waktu kecil. Jadi membuat gambar utuh dengan cara menggeser-geser. ke kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah.
Nah, Letter Food Puzzle ini terdiri dari 3 tahapan. Dimulai dari kid mode, Lalu level normal dan hard. Nah untuk Kid Mode yang hanya membuat abjad utuh dari A-Z. Saat berhasil menyusunnya, maka akan muncul buah sesuai abjadnya. Misalnya A muncul buah Apple atau B akan muncul Banana dan seterusnya.
Happy Kids Fruits
Game kids ini tokoh permainannya adalah anak beruang cokelat yang lucu . Dia berbaju merah dan bercelana biru. Jadi permainannya adalah mencocokkan buah dengan bayangannya.
Kerennya, saat buah diklik, maka akan
terdengar suara penyebutan buahnya. Jadi anak-anak tidkak hanya mengetahui beragam
macam buah, tapi juga belajar nama-nama buah dalam bahasa Inggris.
Fruit Fit
Game ini menarik karena
seputar pelajaran buah. Jadi anak-anak diminta menebak buah mana yang dimaksud dengan cara mendengarkan. Pastinya akan membuat anak-anak lebih fokus.
Sebelum bermain
anak-anak bisa bisa belajar dulu dari Learn Fruits. Akan ada gambar-gambar
buah. Setelah itu baru masuk ke cuessing the fruits
Itu dia 5 game Culinary Schools yang cocok untuk keponakan saya yang berusia 5tahun. Pastinya masih banyak beragam game yang bisa teman-teman pilih untuk buah hati. Jadi bermain game tidak hanya seru dan menyenangkan, tapi juga menambah pengetahuan. Jadi teman-teman segera meluncur ke Culinary Schools, ya.
Anak saya sejak usia 2 tahun (pertama kali dikenalin gadget) sudah suka dengan game. Sesuai tahapan usianya sih, pun kebetulan dia suka searching sendiri. Kalau saya bilang boleh, baru diinstall. Sekarang udah 7 tahun, gamenya sudah lebih seru :D
ReplyDeleteLucu ya gamenya, kok seru juga, ini bisa sekalian pengenalan huruf dan lafalnya juga, sekaligus belajar mengenal jenis buah dan makanan lainnya
ReplyDeleteKalau dari games gitu memang memudahkan buat si kecil untuk belajar, apalagi ini tentang dapur. Bisa paham dengan cepat mana yang masuknya sayur, perlengkapan dapur, protein hewani dan sebagainya
ReplyDeleteBener banget PakBams, gak ada salahnya anak main game, asal sesuai usia. Btw, anakku juga serung nih main game di Culinary Schools, karena pilihan gamesnya banyak. Paling sering juga main Letter Food Puzzle sama Happy Kids Fruits
ReplyDeleteKlo ini sih permainannya memang mengedukasi yaa.. Sembari bermain, anak2 bisa belajar Bahasa Inggris dan memperluas pengetahuannya tentang berbagai macam benda di sekelilingnya.
ReplyDeleteWah anakku juga pernah nih pak aku ajakin main ini, yang masak2 hihi lucu banget, aku aja ketagihan, apalagi anak2, mana gamenya juga ngga cepet gitu loh eh maksudnya animasinya masih aman untuk motorik dan ngga mengganggu fokusnya anak
ReplyDeleteGame Culinary School ini tampak menyenangkan, ya, Mas Bams. Jadi kangen masa-masa anak bocil nih. Sekarang anaknya udah masuk SMK Tata Boga. Time flies ....
ReplyDeleteAsik banget bermain games di Culinary Schools.
ReplyDeleteKarena selain menambah pengetahuan anak, juga ada mampu mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan tahapan usianya, sehingga membuat anak paham dengan sebuah proses.