} Dua Hari Menjelajah dengan Hati Bersama Dompet Dhuafa - Bambang Irwanto Ripto

Dua Hari Menjelajah dengan Hati Bersama Dompet Dhuafa

 Segala sesuatu itu, kalau dilakukan dengan hati memang rasanya dalam sekali. Termasuk perjalanan 2 hari yang saya alami kemarin bersama Dompet Dhuafa. Small Act Big Impact yang berarti tindakan kecil berdampak besar. Alhamdullilah saya mendapat kesempatan ke Banten.



Day 1 Jumat 18 Oktober 2022

Setengah 7 pagi saya sudah melajukan motor ke daerah Jati Padang. Tujuan saya adalah Philantropi Building Dompet Dhuafa di jalan Buncit Raya No.16. Sesuai jadwal, sebelum pukul 9 pagi kami harus registrasi dulu, lalu kemudian naik bus menuju ke Banten untuk melakukan kegiatan Jelajah dengan Hati.

Alhamdulillah perjalanan lancar, padahal masih hari kerja. Pukul setengah 8, saya sudah Sampai di Philantropi Building Dompet Dhuafa. Saya pun bergegas ke tempat parkir  motor di bawah rumah panggung. 

Kumpul dulu Bersama Teman-Teman Blogger (Foto : Nila)

Setelah sarapan nasi uduk yang saya beli dekat rumah, saya pun bergegas ke lobbi. Saya langsung disambut ramah. Ternyata Sudah ada Mbak Nila, teman blogger  juga. Setelah itu ada Mbak Diana dari chanel muslim. Setelah itu satu per satu Peserta datang termasuk ke 6 teman blogger  lainnya. Ada Mbak Diah Woro Ibu sumiyati, Mbak Hida, Mbak Diyyah, Mbak Lita Chan dan Mas Riski alias Bang Doel

Berangkat ke Serang Banten

Sekitar pukul 10 pagi, bus yang akan mengantar kami ke Serang Banten mulai bergerak meninggalkan Philantropi Building Dompet Dhuafa . Saya memilih duduk di kursi baris 2 agar leluasa melihat pemandangan ke depan dan tidak pusing. Sendirian... Kasihan deh, Karena Bang Doel memilih duduk di belakang hahaha. 

Alhamdulillah perjalanan lancar. Pukul 12 lewat, kami sudah sampai di serang Banten. Nah sebelum ke salah satu aset wakaf Dompet Dhuafa yaitu Rumah Sakit Mata Achmad Wardi, kami mampir makan Siang dulu di Saung Mang Pendi di jalan Raya Serang-Pandegelang.  



Wah.. Suasana dan menunya enak-enak semua hahaha. Mulai dari Sate bandeng sampai ayam goreng. paling spesial adalah Rabeg masakan khas Banten berbahan dasaer jeroan. Enak sih, dan supras karena saya baru pertama mencobanya.

Mengunjungi Rumah Sakit Mata Achmad Wardi

Kelar makan dan salat dzuhur, kami melanjutkan perjalanan ke RS Mata Achnad wardi. Sekitar Pukul 2 siang, kami sampai di lokasi yang berada di jalan Raya Taktakan, Lontar, Serang. Saya dan teman-teman langsung menuju ruangan yang sudah disediakan.

Rumah Sakit Mata Achmad Wardi merupakan rumah sakit mata pertama berbasis wakaf yang ada didunia. Saat sesi sharing, dr. Pradipta Suarsyaf selaku Direktur RS Mata Achmad Wardi, bercerita  sejarah singkat tentang RS Mata Achmad Wardi yang berawal Dari tanah wakaf. Alhamdullilah RS Mata Achmad Wardi bertumbuh dengan dengan baik baik. Bahkan menjadi rumah sakit mata rujukan dari berbagai daerah sekitar Banten.



Allhamdulillah setiap harinya RS Mata Achmad Wardi mengadakan 4-5 kali operasi katarak secara gratis. Totalnya dalam sebulan bisa 40-50 pasian yang terbantukan. 

Selain dr Dipta ada juga Pak Prima Hadi Putra selaku Kepala lembaga Pengembangan dan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa. Pak Putra melengkapi penjelasan soal wakaf... Menurut Pak Putra kita semua bisa berwakaf untuk RS Mata Achmad Wardi. Karena kebetulan saat ini sedang membutuhkan peralatan, selain itu juga untuk lemak bahan perluasan ruang perawatan dan masjid.

Hospital Tour

Setelah sharing acara dilanjutkan dengan hospital tour. Awalnya kami.bersama-sama melihat-lihat ruang perawatan yang berjumlah 17 ruangan, dari kelas 1 sampai kelas 3. Kerennya walau kelas 3, tempat tidur hanya ada 2 saja, jadi ruangan sangat lega. 

Periksa Mata Gratis (Foto : Dokpri)

Setelah itu, kami dibagi menjadi 3 kelompok. Saya bersama Mbak Diah, Bang Doel, Mbak Lita dan 2 teman kol lainnya. Kami diajak ke ruang periksa mata. Bonusnya bisa periksa mata gratis. Asyik.

Setelah itu, kami Pulang dan meluncur ke Daluma  di Cilegon. Saya sekamar dengan Bang Doel. Penginapannya sangat nyaman dan tenang, dan ini ternyata dulunya apartemen. Makanya yang menginap atau tinggal di Deluma kebanyakan yang bekerja di sekitaran kawasan Industri Bojonegara. Termasuk saya perhatikan ada juga pekerja asing. 

Deluma Serang Banten


Sabtu 19 Oktober 2024

Pukul setengah 5 subuh saya sudah terbangun.  Alhamdullilah tidur saya nyenyak dan hanya sekali bam pun untuk buang air kecil dan minum

Pukul setengah 7 setelah mandi dan beres-beres pakaian, saya mengajak.Bang Doel sarapan. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk bersantai. Pukul 7 Bang Doel mengajak saya ke lobbi menunggu yang lainnya.

Meluncur ke Dermaga Bojonegara 

Pukul 8 Pagi bus kami kembali bergerak menuju dermaga Bojonegara. Suwer saya sempat kecele. Awalnya saya kira kok sudah ada di Bojonegoro Jawa timur. Tidak tahunya Bojonegara Banten hahaha



Ternyata Dari Deluma ke dermaga tidak terlalu jauh. Sebentar saja kami d udah sampai di sana. Eh, sudah ramai. Bahakan kapal yang akan membawa kami ke pulo.panjang Sudah siap.

Ayo ke Pulo Panjang

Setelah acara foto-foto, kami pun naik ke atas perahu. Jujur.ini pengalaman pertama Saya. Dan serum apalagi saya duduk di depan atau haluan kapal.



Jarak dermaga Bojonegara ke Pulo Panjang tidak terlalu jauh. Sebentar saja kami sudah sampai. Saat saya tanya tarifnya, ternyata 10 ribu per orang. Kalau bawa motor 15 ribu.

Menuju Madrasah Aliyah

Tujuan pertama kami adalah Madrasah Aliyah. Kami naik mobil bak terbuka. Saya memilih duduk di bagian belakang. Lagi-lagi bersama Bang Doel. Kami memang bestie selama 2 hari ini. Tapi Bang Doel menang besar, karena puas cengin saya terus. Rupanya dia tidak takut kualat pada orang tua hahaha.



Perjalan ke Madrasah Aliyah lancar, karena jalanan di Desa Pulo Panjang ini walau tidak terlalu lebar, tapi sudah mulus. Baik yan sudah diaspas maupun dicor. Sampai di sana, kami langsung disambut para guru dan murid. Mereka berbaris di sepanjang jalan masuk. 

Kami disambut dengan baik dan ramah. Kelapa muda  Sudah menanti lengkap dengan singkong dan ubi rebus. Terasa sekali kehangatan di sini.

Sesuai jadwal kami akan ada kegiatan yaitu mengunjugi  penerima manfaat RS Mata Achmad Wardi dan juga kelas inspirasi. Nah, biar semua terlaksana dengan waktu yang tersedia, maka rombongan Jelajah dengan Hati dibagi 3. Ada yang mengajar di kelas inspirasi, ada yang memasak, lalu ada yang mengunjungi penerima manfaat. Ini juga dibagi 2. Saya bersama Mbak Diah, Mbak hida, Mbak Nila, Mbak Una dari DD pusat, dan Mas dari DD Banten.



Kami pun mengunjungi Bu Husma, Pak Saiyan, Pak Juadi, dan Pak Sudirman. Semua senang mendapat bantuan operasi katarak dari RS Mata Achmad Wardi. Apalagi semua biaya gratis. Bahkan mereka dijemput dan dijemput juga. Sekaran mereka bisa melihat dengan jelas, bisa beraktivitas, terutama bagi bapak-bapaknya bisa melaut lagi. Alhamdulillah...

Makan Siang, lalu Lanjut ke Pantai Munir

Setelah selesai ke rumah penerima.manfaat, kami kembali ke MA. Wah, begitu sampai, aroma masakan tercium. Jadi lapar saya hahaha. Tidak lama.ajakan makan siang. Menunya luar biasa ynay dimasak oleh Mbak Amanda Arum Sari yang adalah salah satu finalis Masterchef 10. Ada ikan kakap dan tonglol bakar, tongkol suwir, sayur asem. Yang istimewa ada tutut dan urap rumput laut. Mantul.

Selepas makan siang kami ke pantai munir. Aksesnya ke sana Masih tanah Tapi Karena kemarau jadi aman. Pemandangannya indah. Saya dan seru-seruan di sana Terutama foto-foto. Sayangnya air sudah pasang, jadi kami tidak bisa snorkling.



Mari Pulang...

Menjelang Pukul 4 sore, kami kembali ke dermaga Pulo Panjang, lalu melanjutkan perjalanan ke Bojonegara. Sebelum ke Jakarta, kami diajak ngebakso dulu di Bakso & Sate H.Muchtar di jalan Bojonegoro Serang Banten. Baksonya enak, ada tetelannya dan iganya. Tempatnya asyik.



Setelah perut aman, kami bergegas masuk bus untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Alhamdulillah perjalanan lancar. Pukul 7 malam dari Bakso & Sate H.Muchtar, kami sudah sampai di Philantropi Building Dompet Dhuafa pukul setengah 10 malam. Saya pun melanjutkan perjalanan ke Depok dengan motor. Ahamdulillah pukul setengah 11 kuran sudah sampai Depok.



Terima kasih banyak Dompet Dhuafa sudah mengajak saya pada perjalanan ini. Pengalaman yang luar biasa selama 2 hari. Menjelajah dengan Hati, membuat saya semakin mengerti, sekecil apapun yan dibagikan dengan ikhlas dari hati, maka insyaallah akan berdampak besar.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua Hari Menjelajah dengan Hati Bersama Dompet Dhuafa"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.