} 3 Oleh-Oleh Khas Serang Banten - Bambang Irwanto Ripto

3 Oleh-Oleh Khas Serang Banten

 Awal bulan lalu, saya mendapat kesempatan diajak Dompet Dhuafa mengikuti kegiatan Jelajah dengan Hati di daerah Serang Banten. Saya dan teman-teman diajak ke Rumah Sakit Mata Ahmad Wardi BWI-DD Serang Banten, juga ke Pulau Panjang menyambangi penerima manfaat



Pastinya saya senang sekali. Selain pulang membawa segudang pengalaman berharga, saya juga mendapat oleh oleh khas Serang Banten. Bahkan ada yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Emping Melinjo

Emping melinjo salah satu kesukaan Saya. Sejak.kecil saat saya masih di makassar, ibu saya sering membeli.Emping. Biasanya habis digoreng itu baru ditaburi sedikit garam. Saya suka menyantap emping ini sebagai camilan atau sebagai teman nasi. Emping yang memang terbuat daei biji melinjo ini memang ada sensasi pahit tapi enak. Setelah di jawa, saya baru menyantap kulit melinjo, baik saat ditumis dengan camupuran tempe dan tahu atau bahan sayur asem.



Terus saat O pindah ke kebumen, tetangga memberi tahu resep baru. Jadi saat men goreng, Berikan margarin Pada minyaknya. Jadi emlinh nanti akan ada rasa gurih, Tidak perlu dibeli garam lagi. Dan memang, sensasi gurihnya lebih enak. Terus lebih merata dibandingkan menaburi garam.

Kue Gipang Lapis Kacang

Sebanar, sejak kecil dan masih tinggal di makassar, saya sudah sering makan kue ini. Hanya namanya seingat saya Jipang dan warnya beraneka ragam. Ada putih merah dan hijau. Bahakan saat saya tinggal di Kebumen ada juga jipang.



kemarin saya juga mendapat oleh-oleh jipang. Dan sebenarnya bahan dasar pembuatan Gipang ini sama saja dengna Jipang yaitu beras ketan dan gula pasir sebagai pemanis dan pengawet. Cuma bedany, kue gipang khas serang banten ini ada lapis kacangnya. Jadi semakin ada sensasinya saat digigit dan dikunyah bersamaan di mulut.

Kue Gipang Lapis Kacang ini kemarin saya santap dengan teh hangat. Sengaja tidak terlalu manis karena kue gipang lapis kacang ini sudah manis. Enak juga dibawa ke mana-mana pas 

Sate Bandeng

Nah, ini yang paling jawara dan bikin hati saya berbunga-bunga. Saya juga mendapat oleh-oleh sate bandeng. Senangnya Karena ini kali pertama saya makan sate bandeng.

Saya sejak kecil,  saya memang sudah sering makan ikan bandeng. Soalnya di Makassar itu termasuk surganya ikan. Bahkan pelelangan ikannya saja di kota di dekat pantai Losari.

Nah, di Makassar, ikan Bandeng itu disebut ikan bolu. Mungkin karena dagingnya empuk seperti kue bolu. Bisa juga karena ukuran ikan bandeng di Makassar itu besar-besar seperti ukuran kue bolu hehehe.

Kalau di Makassar, ikan bandeng lebih sering dibakar. Kalau ibu saya itu, ikannya dibakar tersendiri, baru kemudian membuat sambal. Favorit keluarga saya adalah sambal kemiri bakar. Duh, saya sampai ngechas pas menulis bagian ini hahaha.

Sementara kalau para tetangga saya yang orang makassar dan bugis, itu  sebelum dibakar ikan bandengnya dibelah, terus dikasih bumbu dari aneka rempah termasuk cabe. Kemudian batu dibakatr. Jadi setelah matang dan akan disantap, tidak membuat sambal lagi.

Olahan lain ikan bandeng di makassar adalah dimasak pallumara yaitu ikan dimasak berkuah dengan cita rasa asem dan pedas, Pallumara ini memang makanan khas makassar.

Lanjut soal sate bandeng, sebenar sebelum mendapat oleh-oleh, saya sudah mencobanya  dulu. Waktu makan siang, Dompet Dhuafa mengajak kami mampir makan siang dulu di saung Mang Pendi. Nah, salah satu menunya adalah sate bandeng.

Sate Bandeng di Saung Mang Pendi

Saat pertama kali mencobanya, eh.. saya kok langsung suka. Mungkin kerena pada dasarnya saya suka ikan bandeng. Rasanya enak sesuai lidah saya. Ada rasa manisnya, karena daging ikan bandengn memang manis. disantap dengan nasi panas, memang dijamin bisa nambah 2 piring hahaha.

Sambil makan, saya mulai membayangkan, membelikan sate bandeng buat oleh-oleh orang di rumah. Alhamdulillah dapat oleh-oleh. Bahkan lebih besar pula ukurannya hahaha.


Alhamdulillah, sate bandeng ini awet. sampai rumah langusng saya masukan ke kulkas. Baru 3 hari kemudian saya santap. cukup saya kukus ulang selama 15 menit. Setelah itu tinggal disantap. Ehm yummi,,,


Itulah 3 oleh-oleh khas Serang Banten. Jadi kalau teman-teman ke sana, jangan lupa beli oleh-oleh khasnya. Terima kasih untuk Dompet Dhuafa.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "3 Oleh-Oleh Khas Serang Banten"

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.