Hari ini sehabis belanja keperluan, saya berniat memasukkan uang koin ke celengan. Saya lupa mulai kapan, kalau ada kembalian koin, saya selalu memasukkan ke dalam botol bekas air mineral ukuran 200 ml itu. Ya, daripada kececeran, kan. Siapa tahu pas terkumpul bisa membeli sebongkah berlian wkwkwk...
Nah, pagi ini pas saya mau masukin koin, kok sudah tidak bisa, karena sudah penuh. Wajar sih, hanya ukuran kecil. Yang saya tahu, beberapa orang bisa membeli motor pakai uang koin karena menabungnya di botol minum mineral ukuran 1500 ml atau 1,5 liter. Itu juga butuh banyak botol dan bertahun-tahun.
Hore.. Saatnya Belah Celengan
Saatnya belah celengan. Iya dibelah karena saya langsung memotong bagian tengah botol untuk mengeluarkan uang koinnya.
Setelah saya hitung, ternyata jumlah 83 ribu. Terdiri dari 108 koin 500 rupiah dan 29 koin 100 rupiah. Yah, walau belum bisa beli motor, tapi setidaknya saya sudah berhasil menyelesaikan misi untuk membuat penuh botol minum plastik ukuran 200 ml.
Tukar-tukar... Yuk!
Kalau soal tukar uang koin 500 dan 1000 itu tidak susah. Di sekitar rumah saya banyak. Misalnya di mini market, tempat fotocopy, juga air minum isi ulang.
Nah, kebetulan hari ini saya mau isi ulang air galon. Jadi sekalian saja saya tukarkan. Kebetulan saya sering membeli air isi ulang dengan uang koin. Lalu mas-nya bilang, Pak, kalau ada banyak, tukar saja. Nah mungkin ini jadi salah satu penyemangat saya mengumpulkan uang koin dalam botol hahaha.
Nah, tadi sengaja saya tukar 50 ribu saja dan itu uang koin 500 rupiah semua yang jumlahnya 100 keping. Sisanya uang 1000 dan beberapa uang 500 itu saya tabung lagi di botol yang baru. Ukurannya masih sama 200 ml. Setelah inilah, baru naik jadi botol ukuran 600 mm hahaa.
Terus yang uang 50 ribu ke mana? Tenang... Sudah saya amankan buat dana darurat. Jadi kalau ada keperluan mendadak, bisa buat tambahan. Bukan dana darurat beli bakso, lho hahaha.
Beragam Cara Menabung Saya
Sekadar cerita, sebelumnya, saya sudah sempat mencoba menabung. Misalnya menabung per hari 2 ribu. Pernah juga menabung sesuai tanggal. Misalnya tanggal 1 menabung 1000 rupiah, tanggal 2 menabung 2000 rupiah terus sampai tanggal 30 menabung 30 rupiah. Namun semuanya macet di tengah bulan. Dan akhirnya uangnya dipakai dulu hahaha.
Pernah juga saya sok-sok. Jadi kalau ada fee, saya sisihkan 50 ribu. Seminggu berjalan lancar. Selanjutnya macet lagi hahaha. Namanya freelance ya, pekerjaan dan penghasilan tidak tiap hari. Padahal kebutuhan setiap hari. Akhirnya saat fee belum cair, dipakai dulu hahaha.
Dari beragam proses menabung, ternyata menabung secara harian itu, tidak cocok untuk saya yang seorang freelance. Menabung harian lebih cocok untuk yang berdagang atau jualan setiap hari, jadi keuntungannya memang bisa disisihkan setiap hari.
Nah, kalau menabung koin begini kan tidak ada target dan enjoy saja. Anggap saja pemanasan dulu di botol kecil, nanti baru botol jumbo hahaha. Mungkin saya nanti akan coba sisihkan uang kertas 2000 atau 5000 rupiah.
Nah, itu dia cerita ringan saya kali ini. Semoga terhibur, ya. Coba deh, teman yang feelance juga cerita, bagaimana cara menabungnya. Siapa tahu saya bisa mengikuti. Jangan lupa tulis di kolom komentar, ya... terima kasih...
Bambang Irwanto
0 Response to " Hore.. Celengan Saya Penuh"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Bila berkenan, silakan meninggal jejak manisnya di komentar. Dilarang copas seluruh isi tulisan di blog ini tanpa seizin saya. Bila ingin dishare atau diposting kembali, harap mencantumkan sumbernya. Diharap tidak memasukan link hidup di komentar, ya. Maaf sekali akan saya hapus. Terima kasih dan salam semangat menulis.