Sudah setahun lebih, Ibu saya kurang sehat. Tepatnya sejak awal Desember 2023. Semua serba mendadak. Padahal sebelumnya ibu sehat-sehat saja.
Terus tiba-tiba sebelumnya makan apa, katanya ibu saya bolak-balik ke kamar mandi dalam intensitas banyak. Namanya orang tua, jadi lemas. Lalu tidak kuat jalan lagi.
Walau masih harus banyak dibantu, alhamdulillah Kesehatan ibu saya berangsur mulai membaik. Termasuk sudah normal makannya dan makan sendiri. Senang sekali kalau melihat Ibu saya tertawa saat menonton Jejak si Gundul di Trans 7.
Kesempatan Merawat orang tua sakit
Merawat orang tua yang sakit itu bagi saya adalah sebuah kewajiban. Baik bagi anak laki-laki maupun anak perempuan. Jadi kalau ada anggapan kalau tugas merawat orang tua cuma tugas anak perempuan saja, dan anak laki-laki bagian dana perawatan saja, itu salah besar. Sama-sama dilahirkan dan dirawat dari Ibu yang sama kan..
Jadi saat orang tua sakit, semua anak harus saling bahu membahu. Soalnya memang setiap anak masing-masing kemampuannya berbeda. Yang penting setiap anak punya andil saat merawat orang tua. Karena merawat orang tua pun bekerja
Makanya saya sudah tidak kaget lagi merawat orang tua sakit. Apalagi saya juga yang merawat Bapak saya yang sakit selama setahun. Apalagi saya saat ini sebagai anak laki-laki tertua. Urusan memandikan dan mengganti diapers Ibu, jadi hal biasa bagi saya.
Harus diakui kadang rasa lelah itu menghampiri. Lelah dalam artian capek tenaga juga hati. Sesekali ngomel dikit iya hahaha. Apalagi Ibu saya masih cerewet juga hahaha.
Kesempatan Berharga Bersama Ibu
Alhamdullah semua bisa saya lewati. Salah satunyasaya selalu berusaha mengingat banyak hal-hal yang membangkitkan semangat. Termasuk diberi kesempatan berharga masih bersama Ibu
Saya selalu membayangkan orang lain menempuh perjalanan jauh, bukan hanya antar kota antar pulau, antar negara bahkan antar benua hanya sekadar untuk bertemu orang tuanya termasuk ibunya. Itupun waktu sebentar kangen belum hilang, sudah harus berpisah lagi. Sangat membutuhkan waktu, uang, dan tenaga.
Nah ini, ibu saya sudah di depan mata saya. Dan hal inilah yang saya syukuri. Jadi memang sebisanya, saya berusaha memenuhi apa yang diinginkan ibu saya. Dan selama saya bisa dan sanggup akan saya penuhi.
Misalnya kesukaan ibu saya itu kue pukis dan kebetulan ada penjual yang cocok. Jadi tiap. Pagi saya perlu belikan. Walau antreanya panjang dan harus datang pagi. Dengan semika isi 6 biji pukis seharga 10 ribu, bahagia rasanya melihat Ibu saya menyantap kue pukis dengan teh manis hangat.
Bila Esok Ibu Tiada Jangan Ada Penyesalan
Banyak hal-hal yang membangkitkan semangat saya saat merawat ibu. Misalnya saat mulai ada gangguan hati, saya mendengarkan lagu bertemakan ibu yang membuat hati saya terenyuh. Misalnya lagu omesh kuingin yang lagunya berkisah dengan ibu atau lagunya Melly Goslow. Bahkan saya suka mendnegarkan lagu Bunda Erry susan yang berganre dangdut.
Kemudian beberapa. minggu lalu saya. Membaca buku yang sangat bagus yaitu kumpulan cerita Bila Esok Ibu Tiada yang ditulis oleh Mbak Nuy Nagiga. Dan setelah berselang 10 tahun, Buku ini sudah difilmkan dan banyak menyedot penonton sampai jutaan.
Namun cerita di film dan di buku berbeda. Kalau di film itu satu cerita utuh tentang hubungan seorang ibu dan 4 orang anaknya. Bagaimana setiap anak mempunyai konflik yang berbeda dengan sang ibu.
Nah di buku ada 10 cerita berbeda tentang hubungan anak dengan ibunya masing-masing. Namun benang merahnya selalu ada penyesalan-penyesalan. Misalnya kenapa dulu tidak menghabiskan waktu bersama ibu. Kenapa tidak menuruti satu permintaan ibu dan lain-lain.
Lewat cerita-cerita ini, semakin menguatkan hati dan semakin membuat saya semakin bersemangat merawat Ibu. Dan semoga Ibu saya sehat selalu. Aamiin.
selagi orang tua masih ada, terutama ibu yang mungkin saat ini sedang sakit, wajib banget kita sebisa mungkin untuk mendampinginya. tak peduli sepayah apapun kita, karena itu akan menjadi pahala yang luar biasa besarnya
ReplyDeleteSaat ibu masih ada maksimalkan berbuat baik kepada beliau karena jika sudah tak ada hilang sudah salah satu jalan pintu menuju surga. Jangan sampai menyesal nanti.
ReplyDeleteMomen kebersamaan dengan ibu memang suatu hal yang menyenangkan. Jadi ketika ada kesempatan itu, maka lakukan dengan semangat dan sebaik mungkin, karena pengalaman itu tidak akan terulang lagi. Sehat-sehat selalu untuk ibundanya ya Pak Bams
ReplyDeleteAaamiiin 🤲🤲, semoga ibunya Mas Bambang selalu disehatkan ya. Semoga ibu-ibu kita selalu diberikan kesehatan dan keberkahan. Merawat orang tua juga sebuah pahala yang besar loh. Karena nggak semua anak punya kesempatan untuk merawat ibunya. Bahkan sekarang kebanyakan anak-anaknya pada merantau jauh dari orang tua. Jadi kesempatan bersama orang tua sangat jarang. Bersyukurlah masih bisa tinggal bersama orang tua tercinta
ReplyDeleteSejak SMA, aku udh pisah dgn ortu. Tingga di sekolah biar irit ga pulang setiap hari. Masak seadanya dgn teman2 yg senasib. Pas kuliah dan kerja malah beda pulau. Jd pulangnya ya pas lebaran aja.
ReplyDeleteMknya dulu sering ditelp tetangga dan sodara utk lekas pulang. Kdg ibu sakit ga ada yg ngurusin. Adikku jg udh berkeluarga dan tinggal dgn istrinya. Jd ortu hny tinggal berdua. Apa2 ya dilakukan mereka sendiri.
Aku sempat sedih pas COVID dulu krn kehilangan pekerjaan tetap. Tp bahagianya, aku kembali ke kampung dan bs menemani kedua ortuku yg alhamdulillah masih hidup. Jgn sampai ntr kl menjelang mereka tiada, kita malah ga ada di dekatnya.
Bener pak, tugas semua anak untuk menjaga ibu, baik laki-laki maupun perempuan. Justru harusnya senang jika ada kesempatan untuk merawat ibu. Maksimalkan dengan ikhlas dan Ridho dalam menjaganya, Insya Allah ibu senang dan pahala akan selalu berlipat ganda.
ReplyDeletePak Bambang, bikin saya mewek sendirian nih. Saya juga berkeinginan kuat untuk merawat orang tua Pak Bambang, mau Ibu mau Bapak. Akhir-akhir ini, saya juga kadang berpikir dan semakin sadar, kalau waktu bersama mereka benar-benar berharga dan tidak bisa diulang. Semoga masih banyak kesempatan untuk saya merawat dan membahagiakan mereka.
ReplyDeleteMerawat orangtua yang sedang sakit memang tidak mudah apalagi klo sudah masuk fase pikun, wooww luar biasa banget. Saya sudah mengalaminya sendiri nih. Alhamdulillah, bisa mendampingi ortu setiap saat jadi hal terbaik kita bersama mereka. Tak akan ada penyesalan semisal nanti ortu harus berpulang. Kita sudah melakukan yang terbaik untuk mereka.
ReplyDeleteBuku Mb Nagiga itu udah lama ya. Inget banget pas awal-awal jualan buku online tahun 2015, sering lihat bukunya (juga yang Bila Esok Ayah Tiada). Senang melihat kenyataan, setelah 10 tahun akhirnya difilmkan dan tembus 1 juta penonton. Siapa tahu kaaaan, tahun ini giliran novelku.
ReplyDelete